Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
prosuksi massal tersebut. Bagaimana strategi yang harus diterapkan oleh petani untuk
menghadapi kondisi seperti ini?
Homogenitas produk pertanian ini menunjukkan bahwa produsen belum bisa
mengindikasikan sumber-sumber penawaran yang disubstitusi secara sempurna oleh
produsen lain. Sementara, produksi secara massal memberikan indikasi bahwa jumlah
komoditi pertanian yang dihasilkan seorang produsen dianggap sangat kecil bila
dibandingkan dengan jumlah komoditi total yang dipasarkan. Produsen komoditi pertanian
secara individu tidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku di pasar dan hanya bertindak
sebagai penerima harga.
Dalam upaya membantu petani mengatasi permasalahan fluktuasi harga, pemerintah
menerapkan strategi Sistem Resi Gudang (SRG), yaitu berupa pemberian Resi Gudang
kepada petani produsen. Resi Gudang adalah dokumen penyimpanan komoditi pertanian
seperti gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan lain-lainnya dengan
jumlah dan standar kualitas tertentu yang telah disimpan dalam suatu gudang. Dokumen
tersebut dapat digunakan oleh petani sebagai kertas berharga untuk mengajukan
pembiayaan usaha taninya ke lembaga keuangan, baik perbankan atau non-perbankan yang
memiliki kerjasama dengan pemerintah sehingga mereka dapat memperoleh uang tunai.
Strategi lain yang diterapkan pemerintah adalah Pasar Lelang Komoditi Agro
(PLKA), yaitu untuk memperpendek mata rantai perdagangan dengan cara mempertemukan
secara langsung antara penjual dan pembeli. Bertemunya penjual dan pembeli secara
langsung tanpa perantara (tengkulak), maka posisi tawar petani produsen sebagai penjual
dapat ditingkatkan dan diharapkan keuntungan petani menjadi lebih banyak sehingga
kesejahteraannya meningkat.
Meskipun pemerintah telah memfasilitasi petani dengan kedua program tersebut,
namun petani di Indonesia harus memiliki kemampuan mengembangkan strategi, teknologi,
inovasi, dan kemandirian dalam aktifitas usaha taninya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan
adalah
mengembangkan
usaha
tani
dengan
pola
agroforestri,
yaitu
mengkombinasikan tanaman pangan setahun maupun tahunan dengan pepohonan, baik pohon
buah-buahan maupun kayu-kayuan. Pengkombinasian berbagai jenis komoditi pada satu
lahan melalui sistem agroforestri diharapkan dapat mereduksi kerugian usaha tani. Pada
sistem ini, produk pertanian tidak hanya satu jenis dan waktu pemanenanyapun dapat
dilakukan secara bergiliran. Apabila harga salah satu produk dalam sistem agroforestri turun,
maka masih ada produk lain yang memilki nilai jual. Selain diniliai dari aspek ekonomi,
secara ekologi sistem agroforestri juga mampu memberikan perbaikan terhadap kompleksitas
dan keseimbangan siklus unsur hara dan rantai makanan sebagai indikator kelestarian dan
baiknya suatu lahan.
Sistem agroforestri ini sebenarnya telah diterapkan oleh masyarakat Indonesia sejak
jaman dahulu, namun ada beberapa kendala yang masih dihadapi oleh petani. Sistem
agroforestri terkadang masih belum memberikan keuntungan optimal bagi petani, karena
kurang tepat dalam menentukan komposisi dan kombinasi komoditi yang ditanam pada satu
lahan.
Metode sederhana yang dapat dikembangkan dalam sistem agroforestri agar
memperoleh keuntungan optimum adalah:
1.
2.
3.
4.
Fungsi Pertukaran
b. Pembelian
Menurut tujuannya, pembelian yang umum terjadi dapat dibedakan :
-
Pembelian untuk konsumsi, adalah pembelian oleh lembaga pemerintah, swasta dan
nyonya rumah tangga untuk keperluan konsumsinya.
Pembelian untuk bahan dasar adalah pembelian oleh pabrik untuk dikadikan barang
jadi.
Pembelian untuk dijual lagi, adalah pembelian oleh pedagang untuk dijual lagi.
b. Penyimpanan
Penyimpanan berarti menahan barang-barang selama jangka waktu antara dihasilkan atau
diterima sampai dengan dijual. Dengan demikian penyimpanan menciptakan kegunaan
waktu, disamping bertendensi meratakan harga.
4 alasan kenapa dilakukannya penyimpanan :
-
Sewa gudang, terrtmasuk ongkos handling dan ongkos perlengkapan ruangan dengan
temperatur dan humidity yang sesuai dengan kondisi barang.
3. Fungsi Pelancar
Fungsi pelancar terdiri atas 4 bagian :
1) Pembiayaan
Pembiayaan berarti mencari dan mengurus modal uang yang berkaitan dengan transaksitransaksi dalama ris barang dari sektor produksi sampai sektor konsumsi.
Pembiayaan dan menanggung resiko merupakan fungsi umum dan penyerta dari semua
kegiatan pemasaran bahkan mempunyai aplikasi penting dalan pemasaran.
2) Penanggungan Resiko
Resiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian dalam hubungannya dengan ongkos, kerugian
atau kerusakan. Dalam hasil Pertanian di jumpai resiko-resiko , yang berdasarkan
penyebabnya dapat dikelompokan ke dalam :
a.
Untuk itu hasil pertanian harus secepat mungkin sampai ke tangan produsen agar tidak terjadi
kerugian.
b.
aktuil atau kehilangan laba potensial bagi mereka pejual dan pembeli barang, baik produsen
maupun pedagang perantara. Perubahan harga disebabkan oleh ketidakseimbangan daalm
permintaan dan penawaran.
c.
angin topan, cuaca buruk, banjir, hujan labat, kebakaran dan sebagainya.
Resiko karena unsur manusia misalnya kecurangan pegawai, debitur tidak membayar kredit,
pekerjaan yang menimbulkan pemborosan, ceroboh adri pegawai sehingga barang rusak dan
hal-hal negatif lainnya.
Jenis resiko yang semakin penting pada masa sekarang adalah tindakan pemerintah misalnya
penarikan pajak, penertiban perusahaan, penetapan harga maksimum dan minimum dari
barang dan sebagainya.
d.
Tindakan bersama
e.
Resiko yang tidak dapat dihindari harus ditanggung oleh pihak yang bersangkutan. Diantara
resiko jenis ini ada yang dapat dialihkan atau dibagi kepada pihak lain, misalnya dengan
menggunakan asuransi, kontrak pembelian dan penjualan termasuk hedging pada future
trading.
3) Informasi Pasar
Fungsi informasi pasar mencakup tindakan-tindakan seperti berikut :
1.
barang di masyarakat ).
2.
membutuhkan.
3.
Pengambilan keputusan sesuai dengan rencana dan kebijakan perusahaan, badan atau
orang bersangkutan.
Standarisasi berarti penentuan atau penetapan standard golongan ( kelas atau derajat )
untuk barang-barang.
Standard adalah suatu ukuran atau ketentuan mutu yang diterima oleh umum sebagai suatu
yang mempunyai nilai tetap.Suatu standard ditentukan atas dasar ciri-ciri produk yang dapat
berpengaruh pada nilai komersil daripada barang. Ciri-ciri yang dimaksud dapat berupa
ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air, kandungan unsur-unsur kimia dan lain-lain.
Grading berarti memilih barang untk dimasukkan ke dalam kelas aatau derajat yang telah
ditetapkan dengan jalan standarisasi.
Standarisasi dan grading mendatangkan penghematan dalam penyaluran fisik karena dapat
melindungi barang dagangan yang berada dalam perpindahan terhadap kerusakan., disamping
mengurangi ongkos dengan adanya penghematan dalam biaya pengangkutan dan
penyimpanan.
dengan
menggunakan
pendekatan
integrated service
8Ps,
yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and
other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai
bagi
pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan
bagaimana
menyajikan
layanan
yang
baik
kepada
pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif
untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik
yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan
atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan
untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan
layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi
pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan
pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk
dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara
nyata kualitas produk dan layanan.