Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. PENGERTIAN
Klimakterium merupakan peralihan masa reproduksi dan semium dimulai dari 6 tahun
sebelum menopause berakhir 6-7 tahun setelah menopause. (Sarwono, 2007). Sedangkan
menurut Chris Dolken (2008), klimakterium merupakan suatu periode dimana terjadi penurunan
aktivitas ovarium yang pada akhirnya berhenti. Klimakterium adalah proses penuaan dari
seorang wanita dari masa reproduktif ke masa nonreproduktif.
Klimakterium terbagi menjadi 3 fase:
Premenopause
Fase pertama klimakterim dimana terjadi penurunan fertilitas dan menstruasi tidak teratur.
Terjadi 4-5 tahun sebelum menopause.
Menopause
Fase dimana mennstruasi berhenti
Postmenopause
Fase 3-5 tahun setelah menopause. Ditandai dengan gejala vagina atrophy dan osteoporosis yang
dapt berkembang.
Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus
hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.
Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang
paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
Patofisiologi Klimakterium
M Fungsi Ovarium
M kemampuan ovarium untuk merespon rangsangan gonadotropin
Terganggunya interaksi antara hipotalamus hipofise
Kegagalan fungsi luteum
Turunnya fungsi steroid ovarium
Berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus
P produksi FSH
Hiperseksi folikel
M Jumlah folikel
Sedikitnya sel telur yang dilepaskan
Keluaran estrogen dan progesteron M
Lapisan rahim berhenti menebal
Perdarahan menstruasi berhenti
Rahim & ovarium mengerut
Etiologi
Kebanyakan wanita mengalami gejala ringan sampai moderat dan jarang
memerlukan perhatian medis dan yang lainnya mengalami gejala yang berat
1,2).
Pada fase ini indung telur mulai berhenti bereaksi terhadap Follicle Stimulang
Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH) yang berakibat produksi hormon
estrogen dan progesterone dari indung telur mulai berkurang, dinding dalam
rahim menipis sehingga terjadi perubahan pola haid. Serta rahim dan indung
telur mengecil.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala yang timbul seperti 1) gejala psikologis berupa: rasa lesu, sakit
kepala, pusing, tidak bisa tidur, perasaan suram, cepat tersinggung,
konsentrasi menurun cemas dan depresi. 2) semburan atau rasa panas (hot
flush) disertai banyak berkeringat. 3) jantung berdebar-debar. 4) sukar
menarik nafas panjang. 5) selera makan tidak menentu, sering mengeluh
gangguan pencernaan. 6) perubahan pola haid. 7) mengeringnya vagina dan
timbul rasa gatal
yang lain.
Berdebar-debar, karena terjadi peningkatan denyut jantung
Sakit kepala
Tangan dan kaki terasa dingin
Vertigo
Cemas
Gelisah
Insomnia
Insomnia sering terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya
dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah memerah, dan perubahan yang
lain.
Keringat waktu malam
Pelupa
Tidak dapat konsentrasi
Lelah
FAKTOR RESIKO
Genetik
PENATALAKSANAAN
1. Mengubah gaya/pola hidup
Menghindari merokok.
2. Olahraga
Olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan seseorang,
biasanya ini juga membawa dampak positif, seperti :
a. Menguatkan tulang
b. Meningkatkan kebugaran
c. Menstabilkan berat badan
d. Mengurangi keluhan menopause
estrogen
menurunkan
atau
tunggal
bisa
menghilangkan
dikombinasikan.
rasa
panas,
HRT
dapat
dapat
membantu
pencegahan osteoporosis.
3. Terapi komplementer : arklimakteriumterapi, yoga, homeopati
4. Terapi sulih hormon (TSH)
Untuk
mengurangi
sindrklimakterium
keluhan
pada
menopause
wanita
dalam
dengan
masa
keluhan
atau
premenopause
dan
hormon
yang
ada
pada
keadaan
normal
untuk
(hot flushes), mudah berdebar debar terjadi tekanan darah tinggi yang
berlanjut ke penyakit jantung koroner. (Manuaba, 1999)
Adanya hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan
meningkatkan faktor resiko terhadap terjadinya aterosklerosis. Khususnya
mengenai sklerosis primer koroner dan infark miocard akan terjadi 1-2 kali
lebih sering setelah kadar estrogen menurun.
2. Masalah urogenital
-
3. Osteoporosis
Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast yang berfungsi
membentuk tulang baru terhambat dan fungsi osteoclast merusak tulang
meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak osteoclast tetapi tidak
dibentuk
tulang
baru
oleh
osteoblast,
sehingga
tulang
menjadi
osteoporosis.
4. Dimensia
Wanita pascamenopause biasanya kemampuan berfikir dan ingatnnya
menurun hal ini merupakan pengaruh dari menurunnya hormon estrogen,
dimana hormon estrogen ini dapat mempengaruhi kerja dari degenerasi
sel sel saraf dan sel sel otak. ( Manuaba, 1999)
ASUHAN KEPERAWATAN KLIMAKTERIUM
PENGKAJIAN
Pengkajian yang dilaksanakan pada pasien dengan gangguan masa klimakterium selain
pengkajian secara umum juga dilakukan pengkajian khusus yang ada hubungannya
dengan gangguan masa klimakterium yang meliputi :
1. Haid
a. Menarche
b. Lamanya
c. Banyaknya
d. Siklus
e. Dismenore
2. Riwayat penyakit keluarga
3. Riwayat obstetri
a. Kehamilan
b. Abortus
c. Pemakaian obat kontrasepsi
4. Riwayat perkawinan
5. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Istirahat (tidur)
b. Pola kegiatan
c. Diet
6. Penyakit yang pernah diderita
7. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah yang sedang dialami
8. Keluhan-keluhan yang sedang dialami
DIAGNOSA, INTERVENSI, DAN RASIONAL
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi seksual
Tujuan : Klien mengungkapkan disfungsi seksual teratasi setelah diberi tindakan
keperawatan
Dengan kriteria hasil : Nyeri berkurang/hilang saat berhubungan
Intervensi
Ciptakan lingkungan saling percaya dan
Rasional
kebanyakan klien kesulitan untuk berbicara
rasa
kata sendiri.
situasinya sendiri
komunikasi terbuka dapat mengidentifikasi area
dekat.
Diskusikan dengan klien tentang
saling
percaya
dapat
minyak vagina)
Kolaborasi dengan dokter.
uretra
Estrogen pengganti
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hot flash
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, pola tidur klien normal.
Dengan kriteria hasil : - Klien tidak sering terbangun saat tidur
- Palpebra tidak hitam
Intervensi
Rasional
menyerap keringat
Anjurkan klien untuk menghindari makanan
Mandiri :
flash
flashes terjadi
Kolaborasi :
Pemberian estrogen
Penambahan kadar hormon
3. Kecemasan berhubungan dengan stres psikologis, perjalanan proses penyakit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, cemas berkurang atau
hilang
Dengan kriteria hasil:
-
Rasional
Hubungan saling percaya mempermudah
percaya
Pertahankan lingkungan yang tenang
benda berbahaya
Libatkan klien dan keluarga dalam
diinginkan
Klien dan keluarga harus dijadikan
tingkat kecemasan
Membantu klien dalam kegiatan mandiri
Rasional
menentukan sampai di mana tentang pengetahuan
keadaannya
menopause
menopause.
Beri penjelasan pada klien tentang proses
pengobatan.
endometrium.
meningkatkan kesehatan dan mencegah
osteoporosis
suplemen.
EVALUASI
Menurut Doenges (1999), setelah dilakukan implementasi keperawatan maka
evaluasi yang di harapkan untuk pasien dengan klimakterium si antaranya sebagai berikut
:
terdekat
Pasien mampu mengidentifikasi kepuasan seksual yang diterima