Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
merupakan
cara
bercocok
tanam
tanpa
mempercepat waktu panen, penggunaan air dan unsur hara yang terukur, dan
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas hasil yang terjamin (Sudarmodjo 2008).
Semua keuntungan yang diperoleh melalui teknik budidaya
hidroponik sangat ditentukan oleh kandungan unsur hara makro maupun
mikro. Bartanam dengan teknik hidroponik akan memudahkan para petani
dalam mengatur kebutuhan unsur hara yang diperlukan suatu tanaman secara
langsung. Pengaturan secara kebutuhan input tanaman secara langsung dapat
mengoptimalkan potential genetic tanaman yang dibudidaya dan peningkatan
hasil panen (Resh 1980, Sudarmodjo 2008).
C. Metodologi Praktikum
1. Alat
a. Alat tulis
b. Kamera
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah instalasi beberapa macam sistem
hidroponik, meliputi:
a. Floating hydroponic system (FHS) atau rakit apung
b. Nutrient Film Technique (NFT)
c. Substrat dan kolom bertingkat
d. Ebb and flow atau penggenangan dan pengatusan
e. Aeroponik
3. Cara Kerja
a. Mengamati bagian-bagian dari bentuk-bentuk modifikasi system
hidroponik: Floating hydroponic system (FHS) atau rakit apung,
Nutrient Film Technique (NFT), Substrat dan kolom bertingkat, Ebb
and flow atau penggenangan dan pengatusan serta Aeroponik.
b. Mengamati cara pengoperasian sistem hidroponik tersebut.
c. Mengamati kelemahan dan kelebihan dari tiap-tiap bentuk
modifikasi sistem hidroponik.
Kekurangan: rangkaiannya
terus
menerus.
Kelebihan:
tanaman
mudah
dikontrol
DAFTAR PUSTAKA
Suwandi. 2009. Menanam Hidroponik. Azka Press. Jakarta.
Sudarmojo. 2008. Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.
Jakarta
Sameto, H.2003. Hidroponik Sederhana Penyejuk Ruang.Panebar Swadaya.
Jakarta