Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TRANSMITER
TELEMOTOR
RECEIVER TELEMOTOR
4.
5.
6.
7.
gg
h
h
KETERANGAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
12 B
12
B
S10
(+)
A
S30
13
(+)
(-)
11
D
RK
(-)
10
7
5
6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Catatan :
Tahanan anjungan dan kemudi disebut juga Rheostat.
Kontak (B) dan (D) semacam mur yang dapat berpindah-pindah
sepanjang berulir 11 dan 12
S 100 jarak kontak sesuai kemudi 100 kanan
S 300 jarak kontak maksimum sesuai kemudi 300 kanan.
DASAR PEMIKIRAN
a.
Jembatan
Wheatstone (Wheatstone bridge)
adalah rangkaian tahanan listrik yang menganut antara
lain
1.p
R.q
R =-----q
Atau 1 = --------p
q dan p constant
Dimana :
R = tahanan listrik
I = panjang kawat
q = penampang kawat
p = tahanan jenis kawat
Dari : I = R. C berarti I berbanding lurus dengan R artinya
bila R tambah besar, I menjadi tambah panjang atau
sebaliknya.
V= tagangan listrik
V
b. Rumus Ohm : R = ------I
V=constant
C
jadi R = -------I
Dari sini R berbanding terbalik dengan I artinya bila R
tambah besar ( I tambah besar ) berarti I tambah kecil
atau sebaliknya
Catatan :
Bila Reostat berada pada posisi tengah (balanced) tdk
ada aliran listrik (aliran listrik akan mengalir kalau
adanya perbedaan ampere)
Bila Reostat berpindah 1 terhadap lainnya maka ada
perbedaan arus listrik yang lebih besar mengalir ke arus
yang lebih rendah kejadian ini disebut unballanced
PRINSIP KERJA
b.
KEUNTUNGANNYA:
KERUGIANNYA :
Instalasi listrik harus selalu kering saat
kemudi tidak digunakan,
Listrik memerlukan perawatan dari ahli
listrik
LATIHAN SOAL:
1.
2.
3.
4.
10
10
12
3
1
1 13
4
2
Pot. C-D
8
7
9
4
8
6
B
7
A
KETERANGAN (A)
A = EVEPORATOR
DISTILASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bejana evaporator
(condensor)
Spiral pemanas
Dinding pembalik
Katup uap primer masuk
Katup uap primer keluar
Katup air laut masuk
Katup spui air laut
Salinometer
Gelas penduga
Katup keamanan
Katup uap sekunder keluar
Manometer
Permukaan air laut
KETERANGAN (B)
B= PESAWAT
1. Bejana distilasi
2. Filter
3. Dasar bejana
4. Air laut masuk
5. Air laut keluar
6. Uap sekunder masuk
7. Saluran kondensat
8. Kondensat keluar
9. Pipa buang udara
10. Airator
To sea
1
2
4 6
8
15
3
9
Ditiled water
5
7
10
11
12
13
Salt water
14
Sea water
1. Ejector
9. Separator
2. Salinometer
10.Heater
3. Solenoid valve
11.Brine pump
4. Salinity Sensor
12.Diesel Engine
5. Stariner
13.Ejector pump
6. Meter
14.Cirkulating pump
7. Distilate pump
8. condenser
GAMBAR B :
1.
Bejana distilasi (pesawat pengembun uap secunder shg menjadi
condensat)
2.
Filater (penyaring kondensat dari kotoran)
3.
Dasar bejana (alas bagian bawah bejana)
4.
Air laut masuk (aliran air laut masuk/keluar)
5.
Uap secunder masuk (aliran uap masuk)
6.
Saluran kondensat
7.
Kondensat keluar (aliran distribusi kondensat)
8.
Pipa buang udara (salauran pembuangan udara yang terbentuk
saat kondensasi)
9.
Airator (pemasukan udara dalam kondensor)
PRINSIP KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Apendasi
Salinometer
Peralatan lainnya.
LATIHAN SOAL :
1. Sebutkan fungsi dari FWG dan dimana
dijumpai pesawat ini
2. Air
condensat
yang
dihasilkan
digunakan sebagai apa?
3. Gambarkan skets sederhana dari FWG,
sebutkan
bagian-bagiannya,
serta
jelaskan fungsinya masing-masing dan
terangkan
cara
bekerja
pesawat
tersebut ?
4. Kenapa air laut dimasukan lebih baik
bersuhu tinggi dari pada rendah dan
dimana diambil air laut ini ?
5. Sebutkan
sebabnya
kapasitas
kondensat berkurang dari kondisi
normal saat alat ini bekerja?
6. Mengapa
pada
condensor
harus
dipertahankan vaccum (hampa udara)
sedangkan
uap
sekunder
masuk
condensor
justru harus
ditambah
udara?
7. Mengapa spiral pemanas harus dibuat
melingkar.
8
Udara keluar
9
Air laut masuk distilasi
5
6
Kondensat keluar
1
2
Air pendingin
ME masuk
Cara Kerjanya :
Keterangan A:
1.
= Bejana evaporator
2.
= Pemanas
3.
= Dasar bejana
4.
= Saringan
5.
= Ruang distilasi
6.
= Pompa destilasi
7.
8.
= Pompa vaccum
9.
10.
= Ruang condensat
Flash Evaporator banyak dipakai pada kapalkapal motor, karena tidak memili uap untuk
memanaskan air laut.
Suhu jenuh dari uap atau air laut adalah suhu
pada saat air menguap atau pada saat uap
mengembun, suhu ini tergantung dari
tekanan, artinya makin tinggi tekanan makin
tinggi pula suhu jenuhnya, demikian pula
sebaliknya. ( ait dengan tekanan 1 kg/cm2,
dengan suhu jenuhnya 1000C sedangkan
tekanan 10 kg/cm2 suhu jenuhnya 1800C
SISTEM SIRKULASINYA.
AIR LAUT KELUAR FW COOLER ME
MASUK PEMANAS 2
SEBAGAI PEMANAS DIGUNAKAN MENGGUNAKAN
AIR LAUT YANG KELUAR DARI RUANG DISTILAT 5
AIR LAUT MENJADI PANAS MENCAPAI TEKANAN 1.5
bar.
AIR LAUT INI DIMASUKAN KE RUANG EVAPORATOR
YANG HAMPA UDARA DENGAN TEKANAN 1.5 bar.
KARENA PERBEDAAN JATUH TEKANAN SEHINGA
TERJADI JATUH SUHU MAKA AIR LAUT MENGUAP
KEMUDIAN AIR LAUT YANG MENGUAP DIALIRKAN
MASUK RUANG DISTILAT 5 UNTUK DIDINGINKAN
SECARA CONDENSASI (AIR LAUT MENGUAP DAN
MENYEMBUR)
12
UAP MASUK
( P=9 bar)
7
10
UAP MASUK
( P=9 bar)
8
6
UAP
PANAS
KELUAR
13
UDARA TERHISAP
OLEH UAP
3
18
19
16
Pal=0.7 bar
Pal=0.7 bar
15
14
17
LATIHAN SOAL :
1.
2.
3.
4.
Sebutkan keuntungan
evaporator 1 tingkat.
flash
DISPLACEMENT PUMPS
Pemindahan cairan bervariasi dengan
adanya variasi tekanan
DISPLACEMEN PUMPS
SELF PRIMING
KURANG TEPAT UNTUK
KECEPATAN TINGGI DAN KAPASITAS BESAR
RECIPROCATING
ROTARY
ELECTRO
MOTOR
MAIN ENGINE
DRIVE
DRIVE
STEAM
TURBINE
DRIVE
KERJA
RODA GIGI
ULIR
DIFRENSIAL
(GEAR)
(SCREW)
KARATERISTIK
SETIAP POMPA MEMILIKI KARATERISTIK
TERSENDIRI al :
1.
Fluida yang dipindahkan harus sesuai saluran
2.
Buka katup/kran tekan sebelum dioperasikan
3.
Setiap pompa dipasang katup pelepas (relief
valve)
4.
Relief valve berfungsi mengatur besarnya
tekanan
Reciprocating Pump (piston/plunger) adalah :
Bolak balik
Maju mundur
Naik turun
Kekiri kekanan
SALURAN KELUAR
L
A
N
G
K
A
H
TORAK
1 KATUP TEKAN
2 KATUP ISAP
1 atm
SALURAN ISAP
POMPA ROTARY
POMPA RECIPROCATING
& ROTARY
KETERANGAN
Cilinder
B.
Poros pompa
C.
Plunger
D.
Tuas
E.
Cincin pendesak
plunger
F.
Cincin pengatur
G.
Poros cicin pengatur
H.
Rumah pompa
P & Q. Lobang pelumas
A.
(I)
a = a
tidak ada penghasilan
F B
(II)
a > a
Q hisap, P tekan
F miring ke B
Atau kekanan
200
(III)
a < a
P hisap, Q tekan
F miring ke B
Atau kekiri
200
KETERANGAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PRINSIP KERJA
PENGATURAN PENGHASILAN POMPA :
1.
Pengturannya tergantung pada cicin (F)
2.
Memiliki kemiringan 200 kekiri maupun kekanan terhadap (B)
3.
Penutup terdapat lobang P & Q (isap dan tekan)
a)
b)
Jenis plunger
Silinder ganjil (7 buah)
Digerakan dengan motor listrik
Digerakan dengan batang untuk
menentukan penghasilan pompa sesuai
kedudukan kemudi yang diinginkan.
Pada mesin kemudi electro hydroulic.
PERBEDAANNYA :
Wiliam Janny besar
-
Hele Shaw
kecil
MESIN PENDINGIN
(REFRIGERATI0N)
1. DEFINISI MESIN PENDINGIN :
Pesawat pendingin ruang
2.
3.
4.
5.
BAHAN
MAKANAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Pisang
Apel
Jeruk
Kurma
Anggur buah
Semangka
Peer
Kentang
Kol (kubis)
Buncis
Tomat
Bawang
Wortel
Slada
Seledri
Bayam
Prei
Telor
Daging baru
Ikan baru
Worst
Ayam beku
SUHU
SIMPANAN
(0C)
KELEMBABA
N RELATIF
(%)
Di atas + 14
- 1 s/d 0
+ 13 s/d
+14
+ 18 s/d 0
- 1 s/d 0,5
0 s/d 4,5
- 2 s/d - 0,5
+ 6 s/d + 8
0
0 s/d +4
0 s/d +1
- 3 s/d - 1
0
0
0,5 s/d 0
0
0
-2 s/d 0
-23 s/d 18
0,5 s/d 4,5
+4 s/d +7
-23
Kesimpulan
-Suhu ruangan Daging & Ikan = -12 s/d -200C
-Suhu ruang telur = 00C
-Suhu ruangan sayur & buah = + 100C
85
85
80
75
85
85
90
85
85
85
85
90
90
85
85
90
90
85
88
90
85
85
90
90
95
90
90
90
90
98
95
90
90
95
95
90
WAKTU
SIMPAN
7 bulan
4 bulan
12 bulan
3 6 bulan
6 minggu
7 bulan
4 5 bulan
3 4 minggu
2 4 minggu
4 6 minggu
10 14 hari
5 minggu
2 4 bulan
10 14 hari
3 bulan
9 bulan
4 8 bulan
5 10 hari
10 12
bulan
12 bulan
Primary Refrigerants
HALO CARBON REFRIGERANTS
FREON 11 (CCL3F)
FREON 12 (CCL2F2)
Methane
FREON 13 (CCLF3)
FREON 21 (CHCL3F)
FREON 22 (CHCLF2)
DICLORO TETRA FLUORO ETHANE Tidak
tembus ozon
DIFLUO ETHANE
HYDRO CARBON REFRIGERANTS
METHANE (CH4)
ETHENE (CH3CH3)
PROPANE (CH3CH2CH3)
INORGANIC COMPOUNDS
AMMONIA (NH3)
WATER (H2O)
AIR (O2)
CARBON DIOXIDE (CO2)
SULPHUR DIOXIDE (SO2)
Secondary Refrigeratns
-
WATER
BRINES
(MgCI2)
2.
3.
Tidak berbau
Tidak berwarna
Tidak beracun
Tidak dapat terbakar
Tidak merusak material
Tidak larut dalam air
Berbahaya di mata
Tidak berwarna
Beracun
Mudah terbakar
Merusak material
Lebih ringan dari udara = 60 %
Larut dalam air
Tidak berwarna
Tidak dapat terbakar
Tidak merusak material
Lebih ringan dari udara = 190 %
Beracun bila bercampur udara
BLOCK DIAGRAM
DIAGRAM BLOCK & PROSES
CONDENSOR
EXPANSION VALVE
COMPRESSOR
EVAPORATOR
Expansi adiabatis
Kompressor
COMPRESSOR
FUNGSI COMPRESSOR
Adalah
untuk
menghisap gas bahan
pendingin
tekanan
rendah dari Evaporator
dan
menekannya
kekatup
expansi
melalui
condensor
dengan tekanan tinggi
JENIS-JENIS
KOMPRESSOR
-
Resiprocating
compressor
(piston
type)
Rotary
compressor
(rotasi exentrik )
Centrifugal Compressor
(impeler bertingkat )
dalam satu poros.
Hermatic
Compressor
(motor
listrik)
penggeraknya AC rumah
tangga.
Kompresor Torak
Kompressor Ulir
Chiller
Siklus freon
Kompresor Rotari
A
CONDENSOR
a.
b.
Fungsi Condensor
Pesawat pengembun (gas
menjadi cair) azas black.
Aliran Gas
Gas dari compressor masuk
bagian atas condensor (diluar
pipa) keluar berupa cairan
(didalam pipa)
a.
Kondensor
LIQUID RECEVER
a.
Fungsinya
Pengumpul cairan bahan
pendingin sebelum masuk
system
b.
Peralatannya
Dilengkapi
dengan
gelas penduga, (sigh
glass)
untuk
mengetahui
tinggi
rendahnya permukaan
air.
EXPANSION VALVE
Fungsinya.
Mengatur jumlah pendingin yang mengalir ke
evaporator.
Prinsip Kerjannya.
-Katup terbuka karena digerakan oleh diafragma
-gas menekan dari atas dan menekan diafragma.
-bahan pendingin masuk melalui katup masuk
ke evaporator
-agar terus terbuka tekanan gas diatas diafragma
harus lebih tinggi dari tekanan bahan pendingin
-kompresor jalan cairan pendingin masuk dengan
tekanan tinggi melalui katup.
-selanjutnya cairan menguap di evaporator
-penguapan lebih cepat krn ruangan masih panas
-mengakibatkan katup terbuka besar ruangan
menjadi dingin
-akibatnya terjadi perbedaan suhu antara ruangan
denagn bahan pendingin makain kecil
-akibatnya katup akan tertutup
-kompressor berhenti bekerjasecara otomatis
- pengaturan maximum baut pengatur diputar
putaran.
a.
Katup Expansi
5
6
3
2
Katup bekerja atas perbedaan tekanan pada bellow (4) & (5)
Sistem bekerja Suhu dalam elemen thermo (T2) kurang dari
50 dan lebih tinggi dari suhu freon dalam pipa evaporator (T1)
Akibat perbedaan suhu ini mengakibatkan perbedaan tekanan
Berarti tekanan (P1) lebih besar dari pada (P2)
Untuk memperoleh gaya seimbang antara kedua bellow, Garis
tengah (4) lebih kecil dari pada (5).
- Apabila berhenti maka kedua bellow akan cenderung menjadi sama.
EVAPORATOR
1.
2.
3.
4.
5.
Evaporator
terdiri
dari coil pipa yang
dibengkokan
berulang-ulang
Tujuannya
adalah
lebih memaximalkan
penyerapan
panas
dari ruang pendingin
Efek penguapan gas
lebih efektif
Ruangan lebih dingin
Bahan
makanan
lebih awet.
Pipa Pendingin
(Evaporator)
Membahayakan
manusia
bila
terjadi
kebocoran pana refrigerant space dan
mengenai bahan makanan
Maka
sistem
NH3
kebanyakan
menggunakan sistem tidak langsung.
Prinsip Kerjanya:
EVALUASI PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Diagram p i
A + B = C.
Latihan Soal :
Untuk memudahkan pengecekan instalasi mesin es, dapat
dibuatkan diagram PH (Pressure Intalphy) dengan tekanan
kompressi = 10 bar, tekanan expansi 1.5 bar. Ditanyakan
a). Buatkan diagram PHnya pada waktu freon melalui expansi
valve, eveporator, kompressor dan kondensor.
b). Bila panas yang diserap oleh evaporator =15.6 kj/kg, panas
yang diambil kompressor = 12.4 kj/kg, bahan pendingin
yang beredar 1.56 kj/kg, berapa kW tenaga kompressor dan
berapa panas yang diserap kondenssor.
Cairan + gas
a)
Kondenssor
10. bar
Kompressor
Evaporator
1.5. bar
A
15.6 kj/kg
B
12.4 kj/kg
b)
Pe G kg
det
H 0 kj
kg
det
1.56 kj
Panas, yang, diambil, dalam, kondenssor Panas, dlm, Evaporataor Panas, dlm, kompressor.
15.6 kj
kg
12.4
KAPASITAS MESIN
PENDINGIN
MEDIUM
(REFRIGERANT)
Tidak beracun
Tidak mudah meletus
Tidak menimbulkan korosi
Tidak mudah menyala
Kalau ada kebocran harus
cepat diketahui dan diatasi
Harus mempunyai titik didih
yang rendah
Harus merupakan gas yang
stabil
Tidak terpengaruh pada
pelumasan antara bagianbagian yang bergerak
Perbedaan antara tekanan
atau suhu penguapan dan
tekanan pengembunan harus
sekecil mungin
MEDIUM YANG
DIPAKAI
Effect refrigerating/kg
= h1 - h4
Masa of refrigerant yg mengalir/menit (Flow Rate)
=
Capasitas. Q (ton) x Panas laten (s)
.
Effect refrigerant
Displacement
=M.refrigerant x specific Vol of suction(V1)
Power of the comp.
=M.refrigerant x compression work (h2-h1)
C.O.P. = Refrigerant effect ( h1- h4 )
Compression work( h2- h1 )
Soal Latihan
Diketahui sebuah mesin pendingin memakai R-12,
dengan 3 buah evaporator, massa Eva-I TR = 10
kg/menit, massa Eva-II TR = 20 kg/menit, massa EvaI TR = 30 kg/menit, bekerja pada suhu -100C pada
eveporator, temperatur Condensor 400C, di sub cooling
300C, diasumsikan dalam compressor berlangsung
isentropic. Diketahui:
h1= 170 kj/kg
h2= 170 kj/kg
h3 h4= 80 kj/kg
h3 = h4 = 68 kj/kg
TR=210 kg/men
R-12
Ditanyakan:
a). Massa ref masing-masing Eva
b). Daya Compressor
C). COP
Jawab :
10 TR 10 210
20,5 kg
men
ER
102
20 TR 20 210
Massa.Eva II
41,17 kg
men
ER
102
30 TR 30 210
Massa.Eva III
61,76 kg
men
ER
102
Massa.Eva I
a).Total, massa, Re f , pd , EVA EvaI EvaII EvaIII 20,5 41,17 61,76 123,43 kg
b).Daya, Compressor Total, massa (h2 h1 ) 123,43 (210 170) 4937,2 kj
82,28KW .
c).COP
h1 h4
170 68 102
2,5.
h2 h1 210 170 40
men
men
b).
h1 h4
140 60
177,76 kj
kg
0,85 0,4
0,45
kg
20000
b).Diketahui.Q 20 ton
20000 kg
833,33 kg
hari
hari
jam
24
833,33 kg
333 kj
QS
jam
kg
massa, rev
3468,75 kg
jam
h1 h4
140 60 kj
kg
3468,75
massa. Re f , yg , mengalir.( flow.Rate) 3468,75 kg
57,8 kg
jam
menit
60
HEAT EXCHANGER
PANAS
KONVEKSI (Convection)
Panas bergerak dari satu tempat ketempat lainnya, dengan cara aliran
arus hal ini terjadi karena :
a.Perbedaan berat jenis
b.Kekentalan.
Contoh :
Air yang dipanaskan dalam bak, dimana air yang kena panas akan
menyerap panas sehingga BJnya berkurang, dan bergerak keatas dan
tempatnya akan digantikan oleh air yang Bjnya lebih berat dan lebih
dingin, maka terjadilah aliran arus.
RADIASI (Radiation)
2.
Media yg
memproses
masuk
HEAT
EXCHANGERS
Panas mengalir dari cairan suhu panas (hot fluid) ke cairan bersuhu
dingin (cold fluid) melalui dinding penghantar, yang menyerap elemen
suhu yang melintasinya sesuai gambar dibawah ini :
th
Hot fluid
h1
thw
tcw
tc
h2
Cold fluid
Suhu panas melalui media pembatas suhu dingin daru suhu tanki
thw ke suhu dingin thc.
h1
h2
Fluida dingin
keluar
Fluida dingin
keluar
Fluida dingin
keluar
Fluida dingin
masuk
b.
c.
Finned tube
HEATER
MERUBAH
BENTUK
PENGUAPAN
EVAPORATION
MENGAMBIL PANAS
TANPA
MERUBAH BENTUK
MERUBAH
BENTUK
PENDINGINAN
COOLING
PENGEMBUNAN
CONDENSATION
COOLER
CONDENSER
EVAPORATOR
PENYULINGAN
DISTILATION
DISTILLER
HEATER
Fungsi Pemanas (Heater)
Yang
diproses
t1
Pemanas
(heater)
t2
kondensat
t2 > t1
2.
3.
2.
3.
b.
c.
C.
D. Finend Tube
Pemanas ini jenis pemanas udara
Fungsi sirip (fins) yang dipasang pada bagian luar pipa adalah:
a.Digunakan sebagai perluasan permukaan panas juga
b.Sebagai pengarah aliran udara yang dipanaskan (perata)
c.Pemanas ini digunakan sebagai pemanas udara tekan untuk
pembakaran di dapur ketel.
Sebagai media pemanas adalah uap (steam) dan juga elemen
listrik untuk pemanas udara ruangan, air mandi dll.
EVAPORATOR
Evaporator merupakan pesawat penguap, yaitu dari fase cair menjadi
b.
Boiling evaporator
Jenis ini biasanya digunakan sebagai pembuat ait tawar dari air laut
dengan sistem penguapan air pada suhu jenuh sesuai tekanan dalam
evaporator
Konstruksinya terbagi 2 bagian :
a. Ruang uap.
Media pokoknya pada evaporator adalah :
a. Gelas duga (water gauge)
b. Safety valve
c. Ruang cairan terdapat (coil, tempat aliran uap)
d. Compound pressure gauge (mengetahui tek. Uap yg dihasilkan)
Brain outlet
Brain inlet
Liquid section
Liquid inlet
cooler
Jenis cooler
1. Berdasarkan fungsinya
fungsi pokoknya al:
a. Mendinginkan suhu pelumas (LO cooler)
b. Mendinginkan air tawar (FW cooler)
c. Mendinginkan udara bilas (Air cooler)
2. Berdasarkan konstruksinya
a. shell and tube ( pada gambar dibawah ini )
b. baffle (ring dan disc)
- meratakan penyerahan panas
- memperkuat komponen pipa
c. Cooler jenis plat (banyak digunakan )
- jenis ini lebih ringan dan kecil (pada beban dan kapasitas
yang sama
- Mudah membersihkan (tdk perlu ruangan besar)
- Kapasitas dapat diatur (menambah dan mengurangi plat)
- Platnya bergelombang, terjadinya aliran tuboleci, platnya
tipis, penyerahan panas sangat tinggi
Kekurangannya bila dibandingkan dengan shell and tube :
1). Shell and tube bila bocor cepat ditemukan dan dapat
disumbat
2). Pemasangan paking harus lebih hati-hati (sering bocor)
3). Harganya mahal
RINGKASAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pada jenis
fungsinya?.
finned
tube,
terdapat
sayap
(fins)
jelaskan
pengembunan
Penguap (evaporator)
b.
Pengembun (condenser)
Perlu diketahui bahwa air laut terdiri dari air tawar dan garam
UAP AIR
CONDENSER
MEDIA
PENGUAP
E
V
A
P
O
R
A
T
O
R
SW.MASUK
DISTILATE
WATER
DISTILETE PUMP
KE. TANKI FW
SW. MASUK
AIR BRINE
BIRINE PUMP
VAPOUR CONDENSOR
SEA WATER
DEMISTER
JACET WATER
EVAPORATOR
DOOR
BRINE EJECTOR
DISTILATE PUMP
OVER BOARD
SALINOMETER
SEA WATER PUMP
TO BILGE
STEAM SPACE
WATER TUBE
GASES
WATER SPACE
ROTATABLE DRUM
HINGED LID
FURNACE
Rotating CAP
BURNER
REFRACTORY
PYROLISIS CHAMBER
INCINERATOR
Sebuah ketel uap pipa air kecil yang dikombinasikan dengan
incinirator agar ekonomis.
Bahan bakarnya adalah campuran minyak dan air yang telah
dibentuk dalam comunittor (semacam drum) dimasukan dalam
mangkok pembakar. Pesawat ini berguna untuk membakar
kotoran-kotoran padat, abu akan dibuang secara berkala melalui
pintu abu.
Yang mengendalikan aliran dr berbagai jenis cairan (fluida) dalam kaitannya dengan :
1.
2.
Suhu (temperature)
3.
4.
Erosi (erosive)
5.
Pemipaan (fitting)
b.
Katup-katup (cocks)
c.
Keran-keran (valves)
d.
Cabang (branch)
e.
f.
g.
Saringan-saringan (filter/strainers)
h.
Pemisah (separator)
i.
j.
Sambungan (coupling)
Yang biasanya digunakan pada pipa dengan diameter dalam yang kecil.
TUJUAN
Selesai pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menyebutkan :
a.
b.
A.
JOINT (sambungan)
1.
CLEARENCE
Jenis ini dipergunakan pada kenaikan demensi tekanan dan suhu disertai
dengan penambahan diameter dan ketebalan pipa
c. Sambungan ekspansi bellow (bellows expansion joint)
Joint jenis ini umum dipergunakan dapat menyerap gerakan, vibrasi
dengan berbagai perubahan bentuk, serta mengurangi gesekan dan
kerugian panas dengan suhu sampai 5000C.
b.
c.
Mencegah erosi
BULKHEAD
a.
b.
c.
Kecepatan aliran air tinggi, masuknya udara, turbolensi yang terjadi pada
lekukan, perubahan arah aliran atau cabang pipa.
Jika terjadi kontak antara logam satu dengan logam lain sesuai deret tersebut diatas
miasal : steel dengan copper dalam air laut akan terjadi peristiwa galvanis yang
mengakibatkan korosi pada steelnya.
Untuk mengatasi hal ini maka, logam terlemah yang akan menjadi korban korosi
yang dijadikan sebagai anodenya terletak didepannya misal : zink, maka bila
terjadi galvanis terhadap zink maka steel akan terselamatkan.
pada
keran
untuk
menurunkan
Katup bola
Stainless
Steel
eyelet
Ridge
NON-RETURN VALVE
COVER STUDS
COVER NUTS
COVER
COVER
GASKET
BODY
DISC
B
O
R
E
STELLITE
GATE VALVE
1.
2.
3.
4.
Selanjunya
gerbang (gate)
melalui
5.
WHEEL NUT
HAND WHEEL
Dilengkapi
dengan
membran
ganda
dan
dudukan katup (seat)
YOKE BUSHING
YOKE
STUFFING BOX
GLAND
BONNET
STUFFING BOX
STEM
STEM
BONNET
SEAT RING
BODY
BODY
VALVE
DISC
WEDGE PLUG
GASKET
6.
HAND WHEEL
GLAND
RETAINING
RING
SEAT RING
WEDGE
FASING
SEAT SCRWE
VALVE DISC
7.
Katupnya
berbentuk
konis atau sejajar dan
berhadapan dengan klep
(8a)
8.
(a)
(b)
BUTTERFLY VALVE
Water
Ballast
3.Muatan kering
Oil
filter
Tank suctions
Ringkasan
1.
2.
3.
4.
5.
Pembahasannya
meliputi
fungsi
serta
pengendalian
alirandan
volume
cairan
terhadap , sistem pipa-pipa, katup-katup,
pada macam kondisi tekanan (pressure) dan
suhu (temperature), sifat korosife, erosi
(erosive).
Jenis Penyambungan pipa :
a. Pipa ekspansi
b. Ekspansi bellow
c. Penguat pipa.
Fungsi , pengendalian dan hambatan aliran.
Macam macam keran
- Konstruksi
* globe valve
* gate valve
* butterfly valve
- Fungsi
* return valve
* non-return valve
- Penanganan
* manual
* remote control
Untuk mencegah tercampurnya isi tanki
karena fungsinya dual purpose, maka dibuat
lemari khusus yang berupa change over valve
chest.
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
v2
a
r
Dimana :
a = percepatan sentrifugal dalam (mdet-2)
v = kecepatan keliling dalam (mdet-1)
r = jari-jari dalam (m)
Rumus untuk pemakaian yang
menggunakan kecepatan sudut :
praktis,
kita
2. .n
60
2. .r.n
2 .r
60
v2 2 r 2
a
r
r
r
Jadi untuk menemukan percepatan sentrifugal,
tentunya
dengan
gaya
sentrifugal.
Adalah
berbanding lurus dengan jari-jari dan lingkaran dan
kwadrat dari kecepatan sudut.
Contoh :
Dalam satu sentrifugal pembersih minyak
pelumas berputar menurut satu lingkaran
dengan jari-jari 150 mm dengan putaran 6000
putaran /menit
Ditanyakan :
a. Berapa besar kecepatan sudut
b. Berapa besar percepatan centrifugal
c. Berapa kali lebih besarkah percepatan
sentrifugal terhadap percepatan gaya berat,
jadi (berapa kali gaya centrifugal lebih besar
dari gaya-berat?
Jawab :
a).Kecep.Sudut :
2 n 2 3,14 6000
628.Rad / det
60
60
6000 .kali
percep.gaya.berat
Gaya.Berat
9,81 .m / det 2
Contoh diatas cukup jelas, bagaimana besarnya gayagaya yg melakukan pemisahan kotoran dalam satu
sentrifugal dibandingkan gaya berat pada tanki endap
TURBIN UAP
(STEAM TURBINE)
TURBIN BAHASA LATINNYA IALAH TURBO ARTINYA
BERPUTAR BAGIANNYA TERDIRI DARI :
A. BERPUTAR (ROTOR)
B. DIAM (STATOR)
BILA KITA LIHAT MENURUT PERUBAHAN USAHA YANG
TERJADI MAKA, ANTARA TURBIN UAP DAN MESIN UAP
TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA LAIN :
MESIN UAP TORAK
UAP MENGEMBANG (EKSPANSI) SELANJUTNYA
MENDORONG
TOTAK,
KARENA
ADANYA
PENURUNAN TEKANAN PADA SAAT BERSAMAAN
TORAK BERGERAK MELAKUKAN USAHA MEKANIS
(ENERGY POTENSIAL UAP DIRUBAH MENJADI
ENERGY MEKANIS)
TURBIN UAP
UAP ENGADAKAN EKSPANSI PADA SUATU SALURAN
MASUK MELALUI PIPA PANCAR, DALAM PIPA PANCAR
UAP MENGALAMI KENAIKAN TEKANAN DAN
KECEPATAN
SELANJUTNYA DITERUSKAN UNTUK
MEMUTAR SUDU-SUDU JALAN (ENERGY POTENSIAL,
KINETIS, MEKANIS)
t=2500C
STEAM TURBINES
STEAM BOILER
P=12 kg/cm2
t=1870C
CONDENSOR
SUPLY PUMPS
P=0,1 kg/cm2
t=450C
DISTILATE PUMPS
DISTILATE TANK
MENDIDIH
air
AIR
DIPANASI
DALAM
KETEL
SAMPAI MENDIDIH
DAN
MENGHASILKAN
UAP
DENGAN
KADAR UAP X kg
Uap
TEMPERATUR UAP
NAIK TERUS HINGGA
MENCAPAI
X=1,
MERUPAKAN
TEMPERATUR DIDIH,
mis: TEK. 0,4 bar
TEM didihnya 75,90C
X=1
TERUS
DIPANASKAN
SEHINGGA MELEBIHI
TEMPERATUR DIDIH,
SEHINGGA
MEMBENTUK
UAP
DENGAN
entalpi,
Jatuh
Kalor
h1
(besarnya
dapat
dilihat pada diagran
h-s / tabel uap)
2.
3.
TURBIN UAP
1.
2.
3.
JENIS TURBIN
BERDASARKAN AZAS TEKANAN YANG DILAKUKAN OLEH UAP, TURBIN
DIBEDAKAN ATAS:
1.
2.
SUDU-SUDU BERPUTAR
B.
PENURUNAN TEKANAN
C.
KECEPATAN BERKURANG
TEKANAN SELAMA UAP MENGALIR, HAL INI DISEBUT TURBIN TEKANAN RATA.
JADI PADA TURBIN TEKANAN RATA BELAKU :
A.
B.
TEK. UAP
TEK. UAP
KEC. UAP
KEC. UAP
SUDU JALAN
KENAIKAN KECEPATAN
b.
PENURUNAN TEKANAN
c.
d.
e.
TURBIN DE LAVAL
Turbin De Laval terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
TABUNG PANCAR
SECARA TEORITIS TABUNG PANCAR MENGIKUTI HUKUM KONTINUITAS YANG
DITULISKAN SBB :
GxV=FxC
G = berat uap yang mengalir/detik
V = Volume Jenis uap m3/kg
F = Luas Penampang Laluan Uap dalam m2.
C = Kecepatan Uap dalam m/det