Vous êtes sur la page 1sur 115

TELEMOTOR MESIN KEMUDI ELECTO HYRAULIC

TRANSMITER
TELEMOTOR

RECEIVER TELEMOTOR

Susunan Bagian dan Fungsi


a.
Hele (roda kemudi dianjungan)
b.
Gear Wheel (Roda gigi utk mengatur piston)
c.
Piston/Plunger (Mengisap/menekan minyak)
d.
Oil pump (Pompa oli)
e.
Cylinder (tempat plunger bergerak)
f.
Spring (Mengembalikan posisi plunger)
g.
Equilizing pressure port (lobang katup pada piston
untuk perata tekanan agar tidak terjadi tekanan lebih)
h.
Safety Vlave (katup kemanan untuk memblow up bila
tekanan minyak mencapai 18 kg/cm2)
i.
Suplement valve (Katup penambah minyak dlm sistem)
j.
Oil filling tank (tanki penampungan LO saat pengisian
minyak dlm sistem)
k.
Air valve (Katup untuk mengeluarkan udara dari sistem)

PRINSIP KERJA TELEMOTOR


SISTEM KERJA DIBAGI 2 BAGIAN :
1. Wheel House (Transmitter Telemotor)
2. Steering Gear (Receiver Telemotor)
Cara Kerja :
-

Jika Hele diputar kekanan maka

Gearwheel akan berputar selanjutnya

Menekan piston turun/naik menekan


minyak

Pompa meneruskan minyak ke receiver


telemotor melaui pipa
Minyak masuk cylinder menekan
plunger kekanan
Sehingga Rudder bergerak kekanan
melalui rudder stick
Untuk dikembalikan ketengah
digerakan oleh fungsi gaya spring
(Pegas)
Demikian pula sebaliknya bila diputar
kekiri

PENGISIAN MINYAK DALAM SYSTEM


Bila oli dalam system kurang dapat
dilihat pada (oil level tank) untuk
menambahnya ikuti prosedur berikut :
1.
Tempatkan posisi telemotor pada posisi
tengah (posisi rudder)
2.
3.

4.

Masukan oli sampai batas normal


Katup pengisian (a) buka sedangkan
katup (b,c,d) tutup
Pompa oli di ON (jalan) isi minyak pada
bagian kiri receiver telemotor sampai
keluar melalui katup overflow

5.

Tutup katup udara

6.

Buka katub (b) pompa tetap jalan

7.

Hal ini dilakukan untuk putar kiri dan


kanan.
Hal ini penting karena bila system
kekurangan oli mengakibatkan sistem
kemasukan udara dan fungsi rudder
terganggu.

POMPA HELE SHAW


aa
dd
c
ee

gg

h
h

KETERANGAN
a.
b.

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pump housing (rumah pompa)


Connecting ring (ring
penghantar)
Slide Shoes (sepatu hantar)
Plunger (plunyer)
Cylinder (silinder)
Dinding pemisah
Oil port (lobang pelumas)
Oil port (lobang pelumas)
Rod (batang penghubung)

PRINSIP KERJA POMPA HELESHAW


CINCIN PENGANTAR DIPASANG KONSENTRIS
TERHADAP RUMAH POMPA
Cylinder (e) dalamnya terpasang plunger (d)
terpasang secara radial arah ketitik pusat shg
susunan piston bintang
Pemisah berfungsi sebagai pemisah lobang minyak
(g) dan (h) dan terhubung dengan pipa ke ram
cylinder kemudi
Apabila cincin (b) konsisten terhadap rumah pompa
(a)
maka plunger (d) tetap selama berputar
dengan demikian tidak ada penghasilan.
Apabila cincin (b) eksentris terhadap rumah pompa
(a) pindah kekiri maka plunger (d) selama berputar
pada bagian kiri lebih jauh dari titik pusat dari pada
bagian kanan berarti plunger 1,2,3,4 mengisap
minyak melalui lobang (g) sedangkan plunger 5,6,7,
dalam silinder (c) makin sempit dan menekan
minyak melalui lobang
Apabila cincin Pengantar (b) berpindah kekanan
eksentris terhadap rumah pompa (a) maka plunger
(d) selama berputar makin lama makin kecil
sehingga plunger 1,2,3,4 menekan minyak melalui
lobang (g) sedangkan plunger 5,6,7, selama
berputar menekan minyak pada lobang (h)

MESIN KEMUDI LISTRIK


MESIN KEMUDI LISTRIK

( ELECTRIC STEERING GEAR


Ra
2

12 B
12

B
S10

(+)

A
S30

13

(+)

(-)

11
D

RK

(-)

10
7

5
6

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Motor listrik shunt (electro motor)


8. Kwadrant ( kwadrant)
Generator kemudi (Rudder generator)
9. Poros kemudi (rudder stock)
Generator pembangkit (exciter generator) 10. Kemudi (rudder)
Motor listrik kemudi (rudder electromotor)11,12. Batang berulir (screw rod)
Gigi cacing (worm gear)
13. Gigi kerucut (cone gear)
Roda cacing (worm wheel)
14. Roda kemudi (helm)
Gigi antara (pinion)
RA. Tahanan Anjungan (wheel house resistance)
RK. Tahanan Kemudi (Steering Resistance)

Catatan :
Tahanan anjungan dan kemudi disebut juga Rheostat.
Kontak (B) dan (D) semacam mur yang dapat berpindah-pindah
sepanjang berulir 11 dan 12
S 100 jarak kontak sesuai kemudi 100 kanan
S 300 jarak kontak maksimum sesuai kemudi 300 kanan.

BAGIAN BAGIAN MESIN KEMUDI


LISTRIK DAN FUNGSINYA
Motor Listrik Shunt
merupakan penggerak
generator kemudi (2) dan juga generator
pembangkit (3) karena seporos
2.
Generator kemudi gunanya sebagai pembangkit
listrik untuk menggerakan motor kemudi (4)
3.
Generator pembangkit sebagai penguat terhadap
generator kemudi
4.
Motor listrik kemudi gunanya menggerak rudder
(10) melalui gigi tranmisi dan kwadrant (8)
5.
Gigi cacing gunanya untuk menggerakan roda
cacing (6)
6.
Roda cacing (6) gunanya untuk menggerakan
gigi antara (7) karena cacing dan gigi antara
sepusat
7.
Gigi
antara
gunanya
untuk
menggerakan
kwadrant kemudi (8)
8.
Kwadran (8) berfungsi menggerakan poros
kemudi (9)
9.
Poros kemudi menggerakan kemudi (10)
10. Kemudi mengarahkan kapal
11. Dan
12, Batang berulir untuk menggerakan
kontak (D) dan (B).
13. Gigi krucut untuk menggerakan batang berulir 11
dan 12
14. Roda kemudi di anjungan untuk mengontrol
indicator kemudi.
1.

DASAR PEMIKIRAN
a.

Jembatan
Wheatstone (Wheatstone bridge)
adalah rangkaian tahanan listrik yang menganut antara
lain
1.p
R.q
R =-----q

Atau 1 = --------p
q dan p constant

Dimana :
R = tahanan listrik
I = panjang kawat
q = penampang kawat
p = tahanan jenis kawat
Dari : I = R. C berarti I berbanding lurus dengan R artinya
bila R tambah besar, I menjadi tambah panjang atau
sebaliknya.
V= tagangan listrik
V
b. Rumus Ohm : R = ------I
V=constant
C
jadi R = -------I
Dari sini R berbanding terbalik dengan I artinya bila R
tambah besar ( I tambah besar ) berarti I tambah kecil
atau sebaliknya
Catatan :
Bila Reostat berada pada posisi tengah (balanced) tdk
ada aliran listrik (aliran listrik akan mengalir kalau
adanya perbedaan ampere)
Bila Reostat berpindah 1 terhadap lainnya maka ada
perbedaan arus listrik yang lebih besar mengalir ke arus
yang lebih rendah kejadian ini disebut unballanced

PRINSIP KERJA
b.

Kemudi cikar kanan 300


-Kemudi diputar 300 derajat kekanan
-Batang berulir berputar, Kemudi tengah-tengah
- Kemudi pada kedudukan tengah
- Rheostat dan batang berulir berada ditengah
(ballanced)
-Tidak ada arus yang mengalir
- Tidak timbvul medan magnit pada generator
pembangkit dan generator kemudi
-Tidak timbul arus untuk memutar motor listrik
-Semua roda gigi tidak ada aksi
-Haluan kapal tetap.

rheostat (B)pindah ke (B)


sedangkan rheostat (D) tetap menjadi unballanced
-Panjang kawat IK < dari panjang kawat IA sehingga
tahanan RK < dari RA berarti arus kemudi IK > dari arus
anjungan IA.
-Gigi cacing (5) berputar, roda cacing (6) berputar
kekiri, gigi antara (7) sepusar kwadrant (8) berputar
kekanan, poros kemudi (9) berputar kekanan.
-Rudder (10) berputar kekanan.
-Bersamaan dengan itu gigi kerucut (13) batang berulir
(11) berputar, mengakibatkan rheostat (D) pindah ke
(D) sehingga posisi (D) sejajar dengan (B) (ballanced)
hal ini mengakibatkan arus listrik hilang
-Motor listrik kemudi (4) posisi kemudi (10) berhenti
pada 300 kanan
Kapal berobah haluan 300 kekanan
c.

Kemudi cikar kiri 300


Kebalikan dari kemudi kanan 300

KEUNTUNGAN MESIN KEMUDI LISTRIK TERHADAP MESIN


KEMUDI ELECTRO HYDRAULIC

KEUNTUNGANNYA:

Sistem lebih sederhana


Harga beli lebih murah
Perawatan sederhana
Biaya perawatan relatif kecil
Waktu perawatan relatif cepat

KERUGIANNYA :
Instalasi listrik harus selalu kering saat
kemudi tidak digunakan,
Listrik memerlukan perawatan dari ahli
listrik
LATIHAN SOAL:
1.

2.

3.

4.

Gambarkan skets sederhana dari mesin


kemudi listrik, sebutkan dan jelaskan
fungsinya dari bagian-bagiannya, dan juga
jelaskan secara rinci kerjanya saat kemudi
tengah, 300 kanan dan 300 kiri.
Bagaimana anda mengatur agar rudder
berhenti pada posisi sesuai yang diinginkan
(300 kiri dan 300 kanan)
Jelaskan dasar kerja dari mesin kemudi
listrik
Sebutkan keuntungan dan kerugian dari
mesin kemudi listrik dibandingkan mesin
kemudi electro hydroulic.

FRESH WATER GENERATOR


(Menggunakan uap sebagai pemanas)
UAP SEKUNDER
2

10

10

12

3
1

1 13
4
2

Pot. C-D

8
7
9

4
8

6
B
7
A

KETERANGAN (A)
A = EVEPORATOR
DISTILASI
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Bejana evaporator
(condensor)
Spiral pemanas
Dinding pembalik
Katup uap primer masuk
Katup uap primer keluar
Katup air laut masuk
Katup spui air laut
Salinometer
Gelas penduga
Katup keamanan
Katup uap sekunder keluar
Manometer
Permukaan air laut

KETERANGAN (B)
B= PESAWAT
1. Bejana distilasi
2. Filter
3. Dasar bejana
4. Air laut masuk
5. Air laut keluar
6. Uap sekunder masuk
7. Saluran kondensat
8. Kondensat keluar
9. Pipa buang udara
10. Airator

To sea

1
2
4 6

8
15

3
9

Ditiled water

5
7

10
11

12

13

Salt water

14

Sea water

FRESH WATER GENERATOR (ATLAS)

1. Ejector

9. Separator

2. Salinometer

10.Heater

3. Solenoid valve

11.Brine pump

4. Salinity Sensor

12.Diesel Engine

5. Stariner

13.Ejector pump

6. Meter

14.Cirkulating pump

7. Distilate pump

15.Salt water feed

8. condenser

FRESH WATER GENERATOR MERUPAKAN :


1.
2.
3.
4.

Pembuat air tawar


Penguapan air laut (evaporator)
Kondensasi (condensor)
Kondensat

UAP CERAT DARI TURBIN INDUK (UAP PRIMER)


AIR TAWAR
PANASKAN AIR LAUT
GARAM
UAP BEKAS DARI PESAWAT BANTU (UAP PRIMER)
BAIAN UTAMA DAN FUNGSINYA
GAMBAR A :
1.
Bejana Evaporator (sebagai penguap air laut)
2.
Spiral pemanas (memanaskan air laut)
3.
Dinding pembalik (Pemana pancaran air laut)
4.
Katup uap primer masuk (aliran katup uap masuk)
5.
Katup uap primer keluar (aliran katup uap keluar)
6.
Katup air laut masuk (katup aliran air laut masuk)
7.
Katup spui air laut (katup aliran air laut keluar)
8.
Salinometer (Mengetahui kadar garam air laut dalam evaporator)
9.
Gelas penduga (mengetahui tinggi permukaan air laut dalam
evaporator)
10.
Katup keamanan (Mengeluarkan tekanan uap lebih dari dalam
bejana)
11.
Katu uap sekunder (katup aliran uap secunader keluar)
12.
Manometer (mengetahui tekanan uap secunder dalam bejanan)
13.
Permukaan air laut tang ditunjukan dalam gelas penduga.

GAMBAR B :
1.
Bejana distilasi (pesawat pengembun uap secunder shg menjadi
condensat)
2.
Filater (penyaring kondensat dari kotoran)
3.
Dasar bejana (alas bagian bawah bejana)
4.
Air laut masuk (aliran air laut masuk/keluar)
5.
Uap secunder masuk (aliran uap masuk)
6.
Saluran kondensat
7.
Kondensat keluar (aliran distribusi kondensat)
8.
Pipa buang udara (salauran pembuangan udara yang terbentuk
saat kondensasi)
9.
Airator (pemasukan udara dalam kondensor)

PRINSIP KERJA
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Air laut panas dimasukan (air laut keluar dari turbin


condensor/FWG)
Uap pemanas yang diambil dari cerat turbin utama,
uap bekas pesawat bantu dimasukan melalui spiral
pemanas yang merupakan uap primer
Uap mengalir dalam spiral, sedangkan air laut diluar
spiral dalam evaporator, uap yang terbentuk disebut
uap secunder.
Uap secunder bergerak ke bagian atas tabung
evaporator
Bila air laut kurang akibat penguapan segera
ditambah
Tekanan uap secunder dilihat pada manometer (12)
bila meningkat diblow secara otomatis melalui katup
keamanan untuk menghindari ledakan tabung.
Uap
secunder
dialirkan
kepesawat
distilasi
(condensor)
yang
didalamnya
berisikan
pipa
pendingin yang dialiri air laut, sedangkan uap berada
diluar pipa.
Perpindahan panas terjadi dari uap ke air laut atau
sebaliknya air laut menyerap panas dari uap,
sehungga uap mengembun (kondensasi) yang
disebut air condensat.
Air ini tidak boleh diminum karena tidak memenuhi
ketentuan kesehatan ( 10 ppm) air yang layak
diminum bila phnya antara 8-9 ppm, air ini hanya
digunakan untuk mandi, untu air ketel harus diproses
dengan menambahkan treatmen, untuk mengurangi
asam agar tidak menyebabkan corossing material.
Condensat ini dialirkan ketanki penampungan air
tawar dengan menggunakan Fresh Water Pump yang
kapasitasnya rata-rata/hari 20 ton.

PENGERTIAN KADAR GARAM 1/32


EVAPORATOR DILENGKAPI DENGAN :
-

Apendasi
Salinometer
Peralatan lainnya.

Angka 1/32 dapat dijelaskan sebagai berikut :


1.
Berat 1 galon air laut = 160 ons
2.
Kadar garamnya = 5 0ns
3.
Jadi 1 galon air laut memiliki kadar garam 5/160=1/32
bagian
4.
Bila angka menunjukan 4/32 maka air laut segera
dicerat dan ditambah dengan air laut baru
5.
Normalnya kadar garam 1/32, namun dalam
bekerjanya dipertahankan hingga 3, 5/32.
Contoh :
Kedalan pesawat evaporator dar FWG dimasukan X ton
air laut dengan kadar garam = 1/32.
Dari pesawat distilasi, menghasilkan 1 ton kondensat.
Kadar garam dipertahankan 2/32
Ditanyakan :
Berapa tonkah air laut dimasukan ?
Penyelesaian :
X . 1/32 = ( X-1 ) 2/32
(X-1). 2
X/32 = ---------32
X = 2X 2
X=2
Jadi air laut yang dimasukan = 2 ton

LATIHAN SOAL :
1. Sebutkan fungsi dari FWG dan dimana
dijumpai pesawat ini
2. Air
condensat
yang
dihasilkan
digunakan sebagai apa?
3. Gambarkan skets sederhana dari FWG,
sebutkan
bagian-bagiannya,
serta
jelaskan fungsinya masing-masing dan
terangkan
cara
bekerja
pesawat
tersebut ?
4. Kenapa air laut dimasukan lebih baik
bersuhu tinggi dari pada rendah dan
dimana diambil air laut ini ?
5. Sebutkan
sebabnya
kapasitas
kondensat berkurang dari kondisi
normal saat alat ini bekerja?
6. Mengapa
pada
condensor
harus
dipertahankan vaccum (hampa udara)
sedangkan
uap
sekunder
masuk
condensor
justru harus
ditambah
udara?
7. Mengapa spiral pemanas harus dibuat
melingkar.

FLASH EVAPORATOR 1 TINGKAT


(MENGGUNAKAN UAP SEBAGAI PEMANAS)

8
Udara keluar

Air laut keluar

9
Air laut masuk distilasi

5
6
Kondensat keluar

1
2
Air pendingin
ME masuk

3 Pe = < 1,5 bar (tekanan evaporator)


Pal = 1,5 bar

Air laut keluar

Cara Kerjanya :
Keterangan A:
1.

= Bejana evaporator

2.

= Pemanas

3.

= Dasar bejana

4.

= Saringan

5.

= Ruang distilasi

6.

= Pompa destilasi

7.

= Pompa buang air laut

8.

= Pompa vaccum

9.

= Sal air laut masuk

10.

= Ruang condensat

Flash Evaporator banyak dipakai pada kapalkapal motor, karena tidak memili uap untuk
memanaskan air laut.
Suhu jenuh dari uap atau air laut adalah suhu
pada saat air menguap atau pada saat uap
mengembun, suhu ini tergantung dari
tekanan, artinya makin tinggi tekanan makin
tinggi pula suhu jenuhnya, demikian pula
sebaliknya. ( ait dengan tekanan 1 kg/cm2,
dengan suhu jenuhnya 1000C sedangkan
tekanan 10 kg/cm2 suhu jenuhnya 1800C

FUNGSI DARI BAGIAN-BAGIAN UTAMA


1 = BEJANA EVAPORATOR SEBAGAI (PENGUAP SEMBUR)
2 = PEMANAS SEBAGAI (PEMANAS AIR LAUT PENDINGIN
MESIN INDUK)
3 = BAHAGIAN BAWAH BEJANA SEBAGAI =(BERKUMPULNYA
AIR LAUT YANG TIDAK MENGUAP)
4 = SARINGAN SEBAGAI (PENYARING BUTIR-BUTIR AIR DARI
UAP)
5 = RUANG DISTILAT SEBAGAI (ALAT CONDENSASI UAP
MENJADI AIR CONDENSAT)
6 = POMPA CONDENSAT SEBAGAI (MEMOMPA AIR
CONDENSAT DARI RUANG DISTILAT 5 KE FRESH WATER
TANK)

7 = POMPA AIR LAUT BERFUNGSI (MEMOMPA AIR LAUT DARI


DASAR BEJANA YANG TIDAK MENGUAP)
8 = POMPA VACUM BERFUNGSI (MEMBUAT EVAPORATOR 1
MENJADI HAMPA UDARA DENGAN JALAN MENGISAP
UDARANYA)
9 = SALURAN AIR LAUT MASUK RUANG DISTILAT

10 = RUANG KONDENSAT SEBAGAI (PENAMPUNG AIR


CONDENSAT DIRUANG DISTILASI, AKIBAT KONDENSASI
UAP)

SISTEM SIRKULASINYA.
AIR LAUT KELUAR FW COOLER ME
MASUK PEMANAS 2
SEBAGAI PEMANAS DIGUNAKAN MENGGUNAKAN
AIR LAUT YANG KELUAR DARI RUANG DISTILAT 5
AIR LAUT MENJADI PANAS MENCAPAI TEKANAN 1.5
bar.
AIR LAUT INI DIMASUKAN KE RUANG EVAPORATOR
YANG HAMPA UDARA DENGAN TEKANAN 1.5 bar.
KARENA PERBEDAAN JATUH TEKANAN SEHINGA
TERJADI JATUH SUHU MAKA AIR LAUT MENGUAP
KEMUDIAN AIR LAUT YANG MENGUAP DIALIRKAN
MASUK RUANG DISTILAT 5 UNTUK DIDINGINKAN
SECARA CONDENSASI (AIR LAUT MENGUAP DAN
MENYEMBUR)

MESIN PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN AIR


LAUT, AIR LAUT INI MENYERAHKAN DINGINNYA
KEPADA UAP AIR LAUT, MAKA UAP AIR LAUT AKAN
MENGEMBUN MENJADI CONDENSAT DAN NAIK
KEATAS MELALUI SARINGAN 4

12

UAP MASUK
( P=9 bar)

7
10

UAP MASUK
( P=9 bar)
8

6
UAP
PANAS
KELUAR
13

UDARA TERHISAP
OLEH UAP

3
18

19

16
Pal=0.7 bar

Pal=0.7 bar
15
14

FLASH EVAPORATOR 2 TINGKAT


2 PEMANAS DAN 2 DESTILASI
(1)&(2)= BEJANA EVAPORATOR
(3) = SALURAN AIR LAUT MASUK DISTILAT
(4)&(5) = RUANG DESTILASI
(6)&(11) =PEMANAS
(7) = SALURAN MASUK EJECTOR
(8) = UDARA KELUAR
(9) = SALURAN KELUAR UAP PANAS
(10) =EJECTOR UNTUK VACUM BEJANA 1&2
(12) = UAP PEMANAS MASUK
(13) = UAP PEMANAS KELUAR
(14)&(15) = AIR LAUT YANG TIDAK MENGUAP
(16) = POMPA DISTILASI
(17) = POMPA AIR LAUT UNTUK PEMBUANGAN

17

LATIHAN SOAL :
1.

2.

3.

4.

Jelaskan prinsip dari flash


evaporator,
secara
rinci
termasuk media pendinginnya
hingga
terbentuk
air
kondensat.
Pada kapal mana pesawat ini
digunakan
Sebutkan bagian utama flash
evaporator
1
tingkat
dan
fungsi serta prinsip kerjannya

Sebutkan keuntungan
evaporator 1 tingkat.

flash

JENIS JENIS POMPA


POMPA DI ATAS KEPAL DIBEDAKAN DALAM 2
JENIS :
1.

DISPLACEMENT PUMPS
Pemindahan cairan bervariasi dengan
adanya variasi tekanan
DISPLACEMEN PUMPS
SELF PRIMING
KURANG TEPAT UNTUK
KECEPATAN TINGGI DAN KAPASITAS BESAR

RECIPROCATING

ROTARY

PISTON ATAU PLUNGER

MAIN ENGINE STEAM DRIVE


ELECTRO
DRIVE
DIRECT
MOTOR
ACTING
DRIVE
KERJA
KERJA
VANE POMPA
TUNGGAL
GANDA
KHUSUS

ELECTRO
MOTOR

MAIN ENGINE
DRIVE

DRIVE

STEAM
TURBINE
DRIVE

KERJA

RODA GIGI

ULIR

DIFRENSIAL

(GEAR)

(SCREW)

KARATERISTIK
SETIAP POMPA MEMILIKI KARATERISTIK
TERSENDIRI al :
1.
Fluida yang dipindahkan harus sesuai saluran
2.
Buka katup/kran tekan sebelum dioperasikan
3.
Setiap pompa dipasang katup pelepas (relief
valve)
4.
Relief valve berfungsi mengatur besarnya
tekanan
Reciprocating Pump (piston/plunger) adalah :
Bolak balik
Maju mundur
Naik turun
Kekiri kekanan
SALURAN KELUAR
L
A
N
G
K
A
H

TORAK
1 KATUP TEKAN
2 KATUP ISAP

1 atm

SALURAN ISAP

POMPA ROTARY

POMPA RECIPROCATING
& ROTARY

POMPA WILLIAMS JANNY

KETERANGAN
Cilinder
B.
Poros pompa
C.
Plunger
D.
Tuas
E.
Cincin pendesak
plunger
F.
Cincin pengatur
G.
Poros cicin pengatur
H.
Rumah pompa
P & Q. Lobang pelumas
A.

(I)
a = a
tidak ada penghasilan
F B

(II)
a > a
Q hisap, P tekan
F miring ke B
Atau kekanan
200

(III)
a < a
P hisap, Q tekan
F miring ke B
Atau kekiri
200

KETERANGAN :
1.

Jenis pompa plunger

2.

Bekerja secara axial (memoras)

3.

Hele shaw secara radial (memusat)

4.

Pompa digunakan sebagai pompa minyak lumas mesin kemudi

5.

Jumlah silinder selalu ganjil (agar zat cair tidak berdenyut)

6.

Debit cairan selalu stabil.

BAGIAN UTAMA DAN FUNGSINYA :


A. Cilinder (tempat gerakan plunger)
B. Poros pompa (penggerak plunger) digerakan oleh motor listrik (B)
C. Plunger (memompa dan menekan minyak kedalam sistem)
D. Tuas (penghubung plunger dan cicin pendorong plunger E)
E. Cincin pendesak (penekan plunger dalam gerakannya)
F.

Cincin pengatur (penggerak plunger)

G. Poro cincin pengatur (pergerakan plunger)


H. Rumah pompa (pelindung perangkat dalam pompa)
P & Q. (sebagai lobang tekan atau hisap)

PRINSIP KERJA
PENGATURAN PENGHASILAN POMPA :
1.
Pengturannya tergantung pada cicin (F)
2.
Memiliki kemiringan 200 kekiri maupun kekanan terhadap (B)
3.
Penutup terdapat lobang P & Q (isap dan tekan)
a)

b)

Pompa tidak menghasilkan ( gbr I.)


- Cincin pengatur (F) tegak lurus poros (B),
- Kedudukan plunger tetap
- Selama berputar jarak ujung plunger terhadap tutup (J) tetap
- Akibatnya pompa tidak menhasilkan berarti
- Tidak ada aliran pelumas dari Q maupun P.
Pompa menghasilkan melalui Q hisap & P tekan ( gbr II.)
- Cincin pengatur (F) miring kekanan 200.
- Kedudukan plunger sewaktu diatas jaraknya terhadap tutup (J)
lebih jauh dari kedudukan plunger sewaktu dibawah atau saat
berputar dari bawah keatas,
- Jarak plunger ketutup (J) makin lama makin jauh.
- Penghasilan pompa mengisap pelumas dari (Q) ditekan ke (P)

Pompa menghasilkan melalui P hisap & Q tekan ( gbr III.)


- Cincin pengatur (F) miring kekiri 200.
- Kedudukan plunger sewaktu diatas jaraknya terhadap tutup (J)
lebih dekat dari kedudukan plunger sewaktu dibawah atau saat
berputar dari bawah keatas,
- Jarak plunger ketutup (J) makin lama makin jauh.
- Penghasilan pompa mengisap pelumas dari (P) ditekan ke (Q)
Catatan :
Cincin pengatur (F) dapat miring kiri maupun kanan melalui
batang (K) membuat pompa mengisap (menghasilkan)
c)

PERSAMAAN & PERBEDAAN


POMPA WLLIAMS JANNY
DENGAN
POMPA HELE SHAW
PERSAMAANNYA :

Jenis plunger
Silinder ganjil (7 buah)
Digerakan dengan motor listrik
Digerakan dengan batang untuk
menentukan penghasilan pompa sesuai
kedudukan kemudi yang diinginkan.
Pada mesin kemudi electro hydroulic.

PERBEDAANNYA :
Wiliam Janny besar
-

Hele Shaw

kecil

Gerakan plunger secara axial


Kedudukan memanjang
Memerlukan ruangan lbh
Harga lebih mahal

- Gerakan plunger secara radial


- Kedudukan bulat
- Memerlukan ruangan lebih
- Harga lebih murah

MESIN PENDINGIN
(REFRIGERATI0N)
1. DEFINISI MESIN PENDINGIN :
Pesawat pendingin ruang
2.

3.

4.

5.

FUNGSI MESIN PENDINGIN :


a. Pendingin ruang bahan makanan
b. Pendingin ruang akomodasi
c. Pendingin ruang muat
d. Pendingi air untuk membuat es
RUANG BEKU (Freeze Room)
a. Suhu ruangan dibawah 00C
b. Mendinginkan daging & ikan dll
RUANG DINGIN (Cool Room)
a. Suhu ruangan di atas 00C
b. Mendinginkan buah-buahan, minuman dll
RUANG LOBY
a. Ruang sebelum ruangan pendingin & ruang
beku
b. Ruqang untuk mencegah peredaran udara
basah/luar
dengan kelembaban tinggi tidak masuk.
c. Untuk mencegah defrosting yang akibatnya
terjadi :
- Penyerapan panas oleh gas (bahan
pendingin)
terhalang.
- Ruangan lama menjadi dingin.

Siklus Mesin Pendingin

PENYIMPANAN JENIS BAHAN MAKANAN


NO

BAHAN
MAKANAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Pisang
Apel
Jeruk
Kurma
Anggur buah
Semangka
Peer
Kentang
Kol (kubis)
Buncis
Tomat
Bawang
Wortel
Slada
Seledri
Bayam
Prei
Telor
Daging baru
Ikan baru
Worst
Ayam beku

SUHU
SIMPANAN
(0C)

KELEMBABA
N RELATIF
(%)

Di atas + 14
- 1 s/d 0
+ 13 s/d
+14
+ 18 s/d 0
- 1 s/d 0,5
0 s/d 4,5
- 2 s/d - 0,5
+ 6 s/d + 8
0
0 s/d +4
0 s/d +1
- 3 s/d - 1
0
0
0,5 s/d 0
0
0
-2 s/d 0
-23 s/d 18
0,5 s/d 4,5
+4 s/d +7
-23

Kesimpulan
-Suhu ruangan Daging & Ikan = -12 s/d -200C
-Suhu ruang telur = 00C
-Suhu ruangan sayur & buah = + 100C

85
85

80
75
85
85
90
85
85
85
85
90
90
85
85
90
90
85

88
90

85
85
90
90
95
90
90
90
90
98
95
90
90
95
95
90

WAKTU
SIMPAN
7 bulan
4 bulan
12 bulan
3 6 bulan
6 minggu
7 bulan
4 5 bulan
3 4 minggu
2 4 minggu
4 6 minggu
10 14 hari
5 minggu
2 4 bulan
10 14 hari
3 bulan
9 bulan
4 8 bulan
5 10 hari
10 12
bulan
12 bulan

KLASIFIKASI BAHAN PENDINGIN


(REFRIGERANTS CLASSIFICATION)

Primary Refrigerants
HALO CARBON REFRIGERANTS
FREON 11 (CCL3F)
FREON 12 (CCL2F2)
Methane
FREON 13 (CCLF3)
FREON 21 (CHCL3F)
FREON 22 (CHCLF2)
DICLORO TETRA FLUORO ETHANE Tidak
tembus ozon
DIFLUO ETHANE
HYDRO CARBON REFRIGERANTS
METHANE (CH4)
ETHENE (CH3CH3)
PROPANE (CH3CH2CH3)
INORGANIC COMPOUNDS
AMMONIA (NH3)
WATER (H2O)
AIR (O2)
CARBON DIOXIDE (CO2)
SULPHUR DIOXIDE (SO2)
Secondary Refrigeratns
-

WATER
BRINES
(MgCI2)

NATRIUM CHLORIDE (NaCI)


CALSIUM CHLORIDE (CaCl2)
MAGNESIUM CHLORIDE

KARATERISTIK BAHAN PENDINGIN


1.

FREON (titik didih pada 1 atm = - 29,80C dan =


1,4)
-

2.

AMONIA (titik didih pada 1 atm = - 33,250C dan


= 0,6)
-

3.

Tidak berbau
Tidak berwarna
Tidak beracun
Tidak dapat terbakar
Tidak merusak material
Tidak larut dalam air
Berbahaya di mata

Tidak berwarna
Beracun
Mudah terbakar
Merusak material
Lebih ringan dari udara = 60 %
Larut dalam air

CARBON DIOXIDE (titik didih pada 1 atm = 78,50C dan = 1,7)


-

Tidak berwarna
Tidak dapat terbakar
Tidak merusak material
Lebih ringan dari udara = 190 %
Beracun bila bercampur udara

BLOCK DIAGRAM
DIAGRAM BLOCK & PROSES

CONDENSOR

EXPANSION VALVE

COMPRESSOR

EVAPORATOR

Expansi adiabatis

PEMBAGIAN MESIN PENDINGIN


a.

Berdasarkan cara pendinginan


- Sistem langsung : (direct system)
dimana coil
pendingin
langsung
mendinginkan
ruangan (freon
installation)

- Sistem tidak langsung (indirect


system)
dimana coil pendingin
yang berisi bahan
pendingin
mendinginkan
air
brine,
selanjutnya brine mendinginkan
ruangan
(ammonia
b.

Berdsarkan cara sirkulasi


- Sistem compresi (di kapal)
- Sistem absorpsi (di rumah tangga)
JENIS COMPRESSOR

- Reciprocating Compressor(piston type)


- Rotary Compressor
a. roller type
b. vane type
- Centrifugal Compressor
- Hermatic Compressor (compressor satu
rumah dengan motor listriknya)

Kompressor

COMPRESSOR
FUNGSI COMPRESSOR
Adalah
untuk
menghisap gas bahan
pendingin
tekanan
rendah dari Evaporator
dan
menekannya
kekatup
expansi
melalui
condensor
dengan tekanan tinggi

JENIS-JENIS
KOMPRESSOR
-

Resiprocating
compressor
(piston
type)
Rotary
compressor
(rotasi exentrik )
Centrifugal Compressor
(impeler bertingkat )
dalam satu poros.
Hermatic
Compressor
(motor
listrik)
penggeraknya AC rumah
tangga.

Kompresor Torak

Kompresor torak 4 sil Type V.

Kompressor Ulir

Chiller

Siklus freon

Kompresor Rotari
A

A : - katup hisap & buang terbuka (hisap)&(kompresi)


B : - katup hisap terbuka (hisap)
- katup buang tertutup (kompresi)
C : - katup hisap terbuka 50%
- katup buang tertutup 50%
D : - katup hisap tertutup (hisap stop)
- katup buang tertutup, kompresi 100%
E : - kompresi stop

CONDENSOR
a.

b.

Fungsi Condensor
Pesawat pengembun (gas
menjadi cair) azas black.
Aliran Gas
Gas dari compressor masuk
bagian atas condensor (diluar
pipa) keluar berupa cairan
(didalam pipa)

a.

Aliran Air Laut


Masuk condensor melalui
sekat dan berputar guna
menyerap panas dari gas.

Kondensor

LIQUID RECEVER
a.

Fungsinya
Pengumpul cairan bahan
pendingin sebelum masuk
system

b.

Peralatannya
Dilengkapi
dengan
gelas penduga, (sigh
glass)
untuk
mengetahui
tinggi
rendahnya permukaan
air.

Kondensor didinginkan oleh udara

EXPANSION VALVE

TERMO EXPANSION VALVE


Disebut thermo karena, kerjanya atas perbedaan
suhu (katup terbuka bila adanya perbedaan suhu
yang diatur oleh diafragma)
a.

Fungsinya.
Mengatur jumlah pendingin yang mengalir ke
evaporator.

Prinsip Kerjannya.
-Katup terbuka karena digerakan oleh diafragma
-gas menekan dari atas dan menekan diafragma.
-bahan pendingin masuk melalui katup masuk
ke evaporator
-agar terus terbuka tekanan gas diatas diafragma
harus lebih tinggi dari tekanan bahan pendingin
-kompresor jalan cairan pendingin masuk dengan
tekanan tinggi melalui katup.
-selanjutnya cairan menguap di evaporator
-penguapan lebih cepat krn ruangan masih panas
-mengakibatkan katup terbuka besar ruangan
menjadi dingin
-akibatnya terjadi perbedaan suhu antara ruangan
denagn bahan pendingin makain kecil
-akibatnya katup akan tertutup
-kompressor berhenti bekerjasecara otomatis
- pengaturan maximum baut pengatur diputar
putaran.
a.

Katup Expansi

5
6

3
2

Freon dari condensor/receiver masuk melalui slrn. (1) dan


saringan (2) menuju katup jarum (3) yg mengatur jumlah
aliran freon. Pada gambar terlihat 2 bh bellow (4) dan (5)
yaitu semacam diafragma dan bergerak elastis tergantung
tekanan, maka akan bertambah panjang/pendek, (4) adalah
bellow elemen, karena dipengaruhi langsung oleh elemen
thermo (6), sedangkan bellow (5) dipasang tetap pada rumah
katup.

Katup bekerja atas perbedaan tekanan pada bellow (4) &


(5)
Sistem bekerja Suhu dalam elemen thermo (T2) kurang
dari
50 dan lebih tinggi dari suhu freon dalam pipa evaporator
(T1)
Akibat perbedaan suhu ini mengakibatkan perbedaan
tekanan
Berarti tekanan (P1) lebih besar dari pada (P2)
Untuk memperoleh gaya seimbang antara kedua bellow,
Garis
tengah (4) lebih kecil dari pada (5).
Apabila berhenti maka kedua bellow akan cenderung
menjadi sama.
-

Katup Expansi memakai membran


-

Katup bekerja atas perbedaan tekanan pada bellow (4) & (5)
Sistem bekerja Suhu dalam elemen thermo (T2) kurang dari
50 dan lebih tinggi dari suhu freon dalam pipa evaporator (T1)
Akibat perbedaan suhu ini mengakibatkan perbedaan tekanan
Berarti tekanan (P1) lebih besar dari pada (P2)
Untuk memperoleh gaya seimbang antara kedua bellow, Garis
tengah (4) lebih kecil dari pada (5).
- Apabila berhenti maka kedua bellow akan cenderung menjadi sama.

EVAPORATOR
1.

2.

3.

4.
5.

Evaporator
terdiri
dari coil pipa yang
dibengkokan
berulang-ulang
Tujuannya
adalah
lebih memaximalkan
penyerapan
panas
dari ruang pendingin
Efek penguapan gas
lebih efektif
Ruangan lebih dingin
Bahan
makanan
lebih awet.

Pipa Pendingin
(Evaporator)

MESIN PENDINGIN AMONIA


(NH3)
SISTEM LANGSUNG (DIRECT SYSTEM)
PRISIP KERJA :

Compressor menekan NH3 ke Separator


(memisahkan minyak dari gas)

Dari separator dimasukan ke kondensor


(dikondensasikan manjadi cairan NH3)

Cairan NH3 bertekanan tinggi masuk


expansion valve yang bertekanan rendah

Terjadi beda tekanan berarti pula beda


suhu

Akibat perbedaan tersebut, maka terjadi


penyerahan panas keruang pendingin.

Panas tersebut dimanfaatkan oleh cairan


NH3 untuk mendidihkan dan menguapkan
dirinya.

Dan juga menyerap panas dari dari ruang


pendingin (refrigerant space)

Refrigerat Space menjadi dingin

Sistem langsung ini beresiko tinggi karena


NH3 beracun

Membahayakan
manusia
bila
terjadi
kebocoran pana refrigerant space dan
mengenai bahan makanan

Maka
sistem
NH3
kebanyakan
menggunakan sistem tidak langsung.

MESIN PENDINGIN AMONIA


(NH3)
SISTEM TIDAK LANGSUNG (INDIRECT
SYSTEM)
Pada
system
ini
Evaporator
mendinginkan Brine Water dari larutan
garam agar tetap cair walaupun dalam
suhu rendak.
Garam Dapur (NaCI) dengan suhu beku
-21,20C
Calcium Chlorida (CaCI2) suhu beku
-550C
Magnesium Chlorida (MgCI2) suhu beku
-33,60C

Prinsip Kerjanya:

Kerjannya sama dengan yang langsung,


dimana larutan garam dingin dialirkan
dengan sebuah pompa brine ke ruang
dingin ditempat bahan makanan. Bila
terjadi kebocoran tidak membahayakan
manusia

Pendinginan tidak langsung


(Sirkulasi Brine)

MESIN PENDINGIN FREON 12 (CCL2F2)


DENGAN SATU EVAPORATOR :
PRINSIP KERJANYA sbb:
Gas
Freon dari Compressor dihisap melalui
evaporator pd tek rendah,
Langsung ke separator untuk memisahkan freon
dari kontaminasi pelumas
Gas Freon dengan tekanan renadah ( 7 bar)
ditekan dari separator ke condensor dimana
dalam condensor terdapat air pendingin (freon
diluar pipa air laut dalam pipa) freon didinginkan
hingga berembun.
Freon cair ditampung dalam pengumpul cairan
(liquid Reciver) dapat dikontrol melalui gelas
duga.
Freon cair tekanan tinggi masuk kesolinoid valve,
selanjutnya expansion valve, pada expansion
valve tekanan freon cair menjadi rendah kerena
terjadi expansi, akibat perbedaan tekanan juga
beda suhu maka freon merubah dirinya mendidih
selanjutnya menguap dan menyerap panas dari
refrigerant space sehingga menjadi dingin
(penguapan terjadi pada coil-coil evaporator)
Ruang
penyimpanan bahan makanan menjadi
dingin.
Bila expansion valve mengalami gangguan maka
aliran freon cair dilirkan melalui by pass
(darurat)
Gas freon menguap di coil evaporator dengan
tekanan rendah ( 0,5 bar) dihisap oleh
compressor lagi dan seterusnya.

EVALUASI PEMBELAJARAN
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Sebutkan fungsi compressor sebuah mesin


pendingin.
Sebutkan jenis compressor disertai prinsip
kerjanya dengan skets sederhana.
Sebutkan fungsi condensor, diserta skets
sederhana untuk memperluhatkan aliran
freon dan aliran pendinginnya.
Sebutkan fungsi expansion valve, gambar
dengan skets sederhana dan atas dasar
apa
expansion
valve
menutup
dan
membuka katupnya.
Sebutkan
fungsi
evaporator,
liquid
Receiver, by pass valve dan solenoid valve.
Gambarkan
instalasi
pendingin
yang
menggunakan freon 12 dengan 1 buah
evaporator serta jelaskan prinsip kerjanya
secara rinci.
Gambarkan
instalasi
pendingin
yg
menggunakan
amonia
pada
sistem
langsung, jelaskan prinsip kerjanya, dan
apa bedanya sistem langsung dan tidak
langsung
serta
keuntungan
dan
kerugiannya.

Susunan Umum Instalasi


Mesin Pendingin

Kerja Teoritis Mesin


Pendingin

Titik 0= freon jenuh dengan tekanan dan suhu tertentu


Volume uap jenuh adalah 0-a
F12 ditekan sampai 5 bar vol=1-b, dalam keadaan tidak jenuh naik sampai 600C
F12 mengalir ke kondensor dan didinginkan sampai 200C (uap jenuh mencair)
Bila suhu turun menjadi 150C maka freon mencair
Volume berubah dari 2 b menjadi 3-b
F12 mengalir ke expansi valve, tek. Turu dari 5 atm menjadi 0,5 atm, maka FR akan
menguap pada EVA.

Diagram p i

0 - 1 = langkah kompresi pada compressor (tek. Awal naik ke tek. Akhir)


1 - 3 = FR didinginkan dalam kondensor (pengambilan panas)
3 4 = Expansi FR dari tek. Tinggi menjadi tek. EVA
4 5 = Penguapan dengan tekanan tetap.
A = Panas diserap oleh FR
B = Panas pembentukan sesuai usaha luar saat kompressi
C = Panas laten yang diambil dari FR pada saat kompresi dalam condensor.
Jadi :

A + B = C.

Latihan Soal :
Untuk memudahkan pengecekan instalasi mesin es, dapat
dibuatkan diagram PH (Pressure Intalphy) dengan tekanan
kompressi = 10 bar, tekanan expansi 1.5 bar. Ditanyakan
a). Buatkan diagram PHnya pada waktu freon melalui expansi
valve, eveporator, kompressor dan kondensor.
b). Bila panas yang diserap oleh evaporator =15.6 kj/kg, panas
yang diambil kompressor = 12.4 kj/kg, bahan pendingin
yang beredar 1.56 kj/kg, berapa kW tenaga kompressor dan
berapa panas yang diserap kondenssor.

Cairan + gas

a)

Kondenssor

10. bar

Kompressor

Evaporator
1.5. bar
A
15.6 kj/kg

B
12.4 kj/kg

A=panas diserap freon dari eveporator(15.6 kj/kg)


B=panas usaha dari luar (tenaga listrik) pada saat kompressi.12.4 kj/kg (kompressor)
C=H (intalphy) kj/kg
G=berat zat pendingin yang beredar (1.56 kj/kg)

b)

Tenaga kompressor ( Pe)

Pe G kg

det

H 0 kj

kg

dim ana" G" , adalah, berat , bahan, pendingin, dalam kg

det

1.56 kj

12.4 kj 19.344 kj konversi. kj kW


kg
kg
kg
kg
jadi : Pe 19.344.kW

Panas, yang, diambil, dalam, kondenssor Panas, dlm, Evaporataor Panas, dlm, kompressor.
15.6 kj

kg

12.4

KAPASITAS MESIN
PENDINGIN

1 Ton Mesin Pendingin:


Dalam waktu 1 menit
mesin tersebut
mengambil panas
sebanyak 50 kkal.
1 Ton Ref = 50
kkal/menit
= 200 Btu/menit
= 211000
Joule/menit
= 3,5 KW

MEDIUM
(REFRIGERANT)

Tidak beracun
Tidak mudah meletus
Tidak menimbulkan korosi
Tidak mudah menyala
Kalau ada kebocran harus
cepat diketahui dan diatasi
Harus mempunyai titik didih
yang rendah
Harus merupakan gas yang
stabil
Tidak terpengaruh pada
pelumasan antara bagianbagian yang bergerak
Perbedaan antara tekanan
atau suhu penguapan dan
tekanan pengembunan harus
sekecil mungin

MEDIUM YANG
DIPAKAI

Asam, Belerang (SO2)


Ammonia (NH3)
Asam Arang (C02)
Dichlorodiflourometha
ne CCl2F2 (Freon 12)
Chlorotriflouromethane
CCl F3 (Freon 13)
Monochlorodiflouromet
hane CHClF2 (Freon
22)

DIAGREAM PH. MESINR-22


PENDINGIN
Evek Referygrant (ER)= h1h4
Total massa Ref (TR) jumlah
massa pada setiap
evaporator dalam kg/menit.
Panas Laten (hfg) = ER/
Faktor X masuk keluar
Eva.kj/kg

Effect refrigerating/kg
= h1 - h4
Masa of refrigerant yg mengalir/menit (Flow Rate)
=
Capasitas. Q (ton) x Panas laten (s)
.
Effect refrigerant
Displacement
=M.refrigerant x specific Vol of suction(V1)
Power of the comp.
=M.refrigerant x compression work (h2-h1)
C.O.P. = Refrigerant effect ( h1- h4 )
Compression work( h2- h1 )

Soal Latihan
Diketahui sebuah mesin pendingin memakai R-12,
dengan 3 buah evaporator, massa Eva-I TR = 10
kg/menit, massa Eva-II TR = 20 kg/menit, massa EvaI TR = 30 kg/menit, bekerja pada suhu -100C pada
eveporator, temperatur Condensor 400C, di sub cooling
300C, diasumsikan dalam compressor berlangsung
isentropic. Diketahui:
h1= 170 kj/kg
h2= 170 kj/kg
h3 h4= 80 kj/kg
h3 = h4 = 68 kj/kg
TR=210 kg/men
R-12
Ditanyakan:
a). Massa ref masing-masing Eva
b). Daya Compressor
C). COP
Jawab :
10 TR 10 210

20,5 kg
men
ER
102
20 TR 20 210
Massa.Eva II

41,17 kg
men
ER
102
30 TR 30 210
Massa.Eva III

61,76 kg
men
ER
102
Massa.Eva I

a).Total, massa, Re f , pd , EVA EvaI EvaII EvaIII 20,5 41,17 61,76 123,43 kg
b).Daya, Compressor Total, massa (h2 h1 ) 123,43 (210 170) 4937,2 kj
82,28KW .
c).COP

h1 h4
170 68 102

2,5.
h2 h1 210 170 40

men

men

Sebuah instalasi mesin pendingin menerima energy


sejumlah 30 kj/kg, pada compressor dan masuk kedalam
kondensor dengan spesifik entalphy = 170 kj/kg, spesifik
entalphy yang keluar condensor = 60 kj/kg, faktor
kekeringan (X) masuk Eva=0,4 dan keluar Eva=0,85
Ditanya :
a).

Panas latent pada tekanan Eva

b).

Massa ref, yang dibutuhkan untuk kapasitas 20


ton/hari, pada 00C khusus untuk soal ini
menggunakan panas laten (s) = 333kj/kg
Dan juga diketahui :
h2-h1=30 kj/kg
h2
= 170 kj/kg
h4 = h3 = 60 kj/kg
Faktor X masuk Eva = 0,4
Faktor X keluar Eva = 0,85
h1 = h2 30 = 170 30 = 140 kj/kg
Jawab :
a).hfg

h1 h4
140 60

177,76 kj
kg
0,85 0,4
0,45

Panas, latent, pada, tekanan, Eva, adalah 177,76 kj

kg
20000
b).Diketahui.Q 20 ton
20000 kg

833,33 kg
hari
hari
jam
24
833,33 kg
333 kj
QS
jam
kg
massa, rev

3468,75 kg
jam
h1 h4
140 60 kj
kg
3468,75
massa. Re f , yg , mengalir.( flow.Rate) 3468,75 kg

57,8 kg
jam
menit
60

HEAT EXCHANGER
PANAS

Salah satu bentuk tenaga (energy) yang dapat berpindah dan


berubah dari satu tempat ke tempat yang lain dan dari satu energy
ke energy lainnya.
KAITANNYA :

Berdasarkan perpindahan dan sifat media terhadap panas


a. Padat
b. Cair
c. Gas
Proses yang berkaitan dengan perpindahan panas mis :
1. Penguapan
2. Pemanasan
3. Pendinginan
4. Pengembunan
Sekaligus alat/pesawat yang digunakan.
PERPINDAHAN PANAS.
A. CARA KONDUKSI (conduction)
Panas berpindah karena :
- Hubungan langsung dengan zat itu sendiri (single body)
- Dari 2 atau lebih zat yang memiliki kontak panas yg baik
contoh :
ujung logam dipanasi dengan nyala api, maka energy
panas akan berpindah ke bagian lain batang tersebut
melalui melekul-melekul secara konduksi.
(hal ini terjadi karena adanya perbedaan temperatur)
KONDUKTIVITAS (Conductivity)
Perpindahan panas secara cepat pada semua benda padat tidak
sama, sedangkan yang lain memiliki tahanan untuk penghantar
panas mis:
-. Kayu
-. Gelas
-. Karet
-. dll

KONVEKSI (Convection)
Panas bergerak dari satu tempat ketempat lainnya, dengan cara aliran
arus hal ini terjadi karena :
a.Perbedaan berat jenis
b.Kekentalan.
Contoh :
Air yang dipanaskan dalam bak, dimana air yang kena panas akan
menyerap panas sehingga BJnya berkurang, dan bergerak keatas dan
tempatnya akan digantikan oleh air yang Bjnya lebih berat dan lebih
dingin, maka terjadilah aliran arus.
RADIASI (Radiation)

Perpindahan panas dengan gerakan gelombang energy dari satu zat


ke zat lainnya tanpa membutuhkan penghantar (radian energy)

Dari ketiga cara perpindahan panas di atas, diperlukan untuk


kepentingan permesinan kapal,
perpindahan panas Konduksi & Konveksi digunakan oleh
pesawat-pesawat yang bekerja dengan perpindahan panas
atau perubahan panas (heat exchange)
DAMPAK PERPINDAHAN PANAS
1.

2.

Media yang kehilangan panas menimbulkan 2 kemungkinan :


a. Berubah bentuk dari (gas menjadi cair) atau (cair menjadi
beku) panas yang meninggalkannya disebut panas latent
b. Tidak berubah bentuk tetapi suhu menurun, panas yang
meninggalkan disebut panas sensible
Media yang didatangi panas akan menimbulkan 2 kemungkinan:
a. Berubah bentuk dari (padat menjadi cair) atau (cair menjadi
gas), panas yang mendatangi disebut panas latent
b. Tidak berubah bentuk tetapi suhu menaik, panas yang
mendatangi disebut panas sensible

PERPINDAHAN PANAS TERJADI KARENA ADANYA PERBEDAAN


SUHU (suhu tinggi ke suhu rendah), maka terdapat media yang
diproses dan media yang memproses

Media yang diproses

Media yg
memproses
masuk

HEAT
EXCHANGERS

Panas mengalir dari cairan suhu panas (hot fluid) ke cairan bersuhu
dingin (cold fluid) melalui dinding penghantar, yang menyerap elemen
suhu yang melintasinya sesuai gambar dibawah ini :
th
Hot fluid
h1

thw

tcw

tc

h2

Cold fluid

Tingkat suhu antara dua cairan

Suhu panas melalui media pembatas suhu dingin daru suhu tanki
thw ke suhu dingin thc.

Besarnya aliran panas Q melalui elemen luas permukaan dinding


A maka :
Q = h1 (th thw) A
= (k/y)(thw tcw ) A
= h2 (tcw tc) A
Dimana : h1 = koefisien penghantar panas pada cairan panas

h2 = koefisien penghantar panas pada cairan dingin


k = konduktivitas thermis bahan dinding
y = tebal dinding
Jika keseluruhan koefisien penghantar panas antara cairan panas
dan dingin dinyatakan sebagai :
Q
U=----------------(th tc) A
Maka
1

---- = ---- + ---- + ---U

h1

h2

Rumus dasar pengaturan kinerja heat exchanger dimana


permukaan penghantar bersih sekali.
Batasan yang perlu diperhitungkan adalah :
-Tahanan aliran
-Lapisan / kotoran pada permukaan
-Kondisi cairan
-Udara penghantar panas
-Luas permukaan

Fluida dingin
keluar

Fluida dingin
keluar

Fluida dingin
keluar

Fluida dingin
masuk

Contoh 2 macam aliran yang digunakan dalam heat exchanger secara


thermodinamika.
Dalam pemilihan heat exchanger hal-hal berikut harus diperhatikan:
1.Volume fluida
2.Rentang suhu
3.Media pendingin
4.Panas jenis ke 2 media
5.Sifat media (korosif/tidak)
6.Tekanan kerja
7.Pemeliharaan, pembersihan
8.Posisi dalam sistem
9.Biaya, bahan, aliran, turbolensi atau lurus.

JENIS JENIS HEAT EXCHANGER


1. DITINJAU DARI KONSTRUKSINYA
a.

Pipa telanjang (bare tube)

b.

Shell and tubes


1). Shell and stright tubes
2). Shell and coil

c.

Finned tube

d. Tube in tube (doble tube)


e.

Plate (plat type)

2. DITINJAU DARI FUNGSINYA


Jenis heat exchanger dilihat dari jenis proses menjadi fungsi
HEAT EXCHANGER
MEMBERI PANAS
TANPA
MERUBAH BENTUK
PEMANASAN
HEATING

HEATER

MERUBAH
BENTUK

PENGUAPAN
EVAPORATION

MENGAMBIL PANAS
TANPA
MERUBAH BENTUK

MERUBAH
BENTUK

PENDINGINAN
COOLING

PENGEMBUNAN
CONDENSATION

COOLER

CONDENSER

EVAPORATOR

PENYULINGAN
DISTILATION

DISTILLER

HEATER
Fungsi Pemanas (Heater)

Pemanas (heater) adalah salah satu jenis heat exchanger yang


digunakan untuk :
1.Menaikan suhu zat cair
2.Menaikan suhu gas
Menaikan suhu zat dari rendah menjadi tinggi tanpa merubah bentuk,
dalam ilmu panas disebut panas sensible (sensible heat)
Uap (steam)

Yang
diproses
t1

Pemanas
(heater)

t2

kondensat
t2 > t1

Pemanas sangat dibutuhkan dikapal, terutama bila berlayar pada


daerah dingin (winter) antara lain :
1.

Mengatur suhu media yang berkaitan dengan permesinan mis :


a. suhu bb pada tanki
- Dasar ganda (double bottom tank)
- Endap
- Harian
- Purifier
- Pengatur kekentalan (viscosity)
- Pipa pipa bahan bakar (masuk pengabut)

2.
3.

2.
3.

b.

Suhu Minyak Lumas dari.


- Sump tank
- Purifier
- Cadangan (storage tank)

c.

Suhu Air Pendingin mesin induk/motor bantu

Pemanas awal udara (air pre-heating), untuk pembakaran di


dapur ketel.
Suhu untuk kenyamanan ABK :
a. suhu air mandi
b. suhu ruangan
c. suhu anjungan
Suhu Muatan
Suhu Air Pendingin di sea chast.

Fungsi dan nama Pemanas yang sering kita jumpai adalah :


a. Pemanas bahan bakar (FO/DO heater)
b. Pemanas Minyak Lumas (LO heater)
c. Pemanas Udara (Air heater).
JENIS PEMANAS DILIHAT DARI KONSTRUKSINYA
A. Pipa Telanjang. (bare tube),

Digunakan untuk pemanas awal, mempermudah pengaliran :


Dasar ganda
Endap
Harian
Minyak lumas
Tanki muatan

Pemanas jenis pipa telanjang (bere tube)

B. Rumah Pipa (shell tube)


Digunakan untuk bahan bakar berat pada dapur ketel, sebagai
pemanas awal (pre-heating).
Sea water outlet
Steam inlet

Sea water inlet


Condensat outlet

Pemanas air laut jenis shell and tube

Jenis pemanas ini digunakan untuk memanaskan air laut sebagai


pendingin mesi pada sistem terbuka, bila berada di daerah dingin.
(Air laut berada didalam pipa sedangkan uap berada diluar pipa).

C.

Shell and Coil


Pipanya berbentuk spiral, digunakan untuk pemanas sistem
purifier baik untuk bahan bakar maupun minyak lumas

D. Finend Tube
Pemanas ini jenis pemanas udara

Finnend tube air heater

Fungsi sirip (fins) yang dipasang pada bagian luar pipa adalah:
a.Digunakan sebagai perluasan permukaan panas juga
b.Sebagai pengarah aliran udara yang dipanaskan (perata)
c.Pemanas ini digunakan sebagai pemanas udara tekan untuk
pembakaran di dapur ketel.
Sebagai media pemanas adalah uap (steam) dan juga elemen
listrik untuk pemanas udara ruangan, air mandi dll.

EVAPORATOR
Evaporator merupakan pesawat penguap, yaitu dari fase cair menjadi

gas, biasa dijumpai pada :


a.

Sistem pembuat air tawar dilengkapi dengan (distiler dan


condensor)

b.

Sistem pendingin jenis kompresi, yang merupakan salah satu


komponen pokok dari 4 komponen lainnya antara lain :
kompressor, kondensor dan katup expansi.
Jenis pemanas dilihat dari konstruksinnya al:
1.

Jenis Boiling evaporator

Boiling evaporator

Jenis ini biasanya digunakan sebagai pembuat ait tawar dari air laut
dengan sistem penguapan air pada suhu jenuh sesuai tekanan dalam

evaporator
Konstruksinya terbagi 2 bagian :
a. Ruang uap.
Media pokoknya pada evaporator adalah :
a. Gelas duga (water gauge)
b. Safety valve
c. Ruang cairan terdapat (coil, tempat aliran uap)
d. Compound pressure gauge (mengetahui tek. Uap yg dihasilkan)

2. Shell and tube

Brain outlet

Brain inlet

Liquid section

Liquid inlet

Evaporator ini dijumpai pada sistem pendingin jenis kompressi tak


langsung dimana :
a.Penguapan tidak berdampak langsung pada pengambilan panas
b.Ruangan yang didinginkan mendinginkan media pendingin (air
brine)
a.Yang didinginkan diluar pipa
b.Cairan refrigerant yg telah diexpansikan pada katup expansi
berada didalam pipa

cooler
Jenis cooler
1. Berdasarkan fungsinya
fungsi pokoknya al:
a. Mendinginkan suhu pelumas (LO cooler)
b. Mendinginkan air tawar (FW cooler)
c. Mendinginkan udara bilas (Air cooler)
2. Berdasarkan konstruksinya
a. shell and tube ( pada gambar dibawah ini )
b. baffle (ring dan disc)
- meratakan penyerahan panas
- memperkuat komponen pipa
c. Cooler jenis plat (banyak digunakan )
- jenis ini lebih ringan dan kecil (pada beban dan kapasitas
yang sama
- Mudah membersihkan (tdk perlu ruangan besar)
- Kapasitas dapat diatur (menambah dan mengurangi plat)
- Platnya bergelombang, terjadinya aliran tuboleci, platnya
tipis, penyerahan panas sangat tinggi
Kekurangannya bila dibandingkan dengan shell and tube :
1). Shell and tube bila bocor cepat ditemukan dan dapat
disumbat
2). Pemasangan paking harus lebih hati-hati (sering bocor)
3). Harganya mahal

RINGKASAN
1.

Heat exchanger terdiri dari 4 alat.

2.

Kerjanya berdasarkan pemindahan panas (heater), penguap


(evaporator), pendingin (cooler), pengembun (condenser)

3.

Distiler adalah unit penyulingan terdiri dari 2 komponen, yaitu :


evaporator dan condensor.

4.

Jenis heat exchanger sesuai bentuknya dapat berupa : pipa


telanjang (shell tube), finned tube dan plate.

5.

Peralatan heat exchanger, factor kebersihan merupakan yang


utama selain korosi.

Pertanyaan :
1.

Jelaskan yang anda ketahui tentang heat exchanger

2.

Jelaskan fungsi masing-masing alat yang termasuk tergolong


dalam keluarga heat exchanger

3.

Jelaskan apa yang harus diperhatikan dari cooler atau


condensor jenis shell and tube agar bekerja optimal.

4.

Jelaskan fungsi dari zink anoda.

5.

Jelaskan fungsi dari baffle

6.

Apa yang dimaksud dengan evaporative condensor, dimana


dijumpai alat ini.

7.

Apa yang dimaksud dengan indirect contact condensor,


mengapa direct condensor tidak digunakan dikapal?.

8.

Heat exchanger jenis apa yang banyak digunakan sebagai


heater bahan bakar?.

9.

Pada jenis
fungsinya?.

finned

tube,

terdapat

sayap

10. Jelaskan kelebihan heat exchangers jenis plat

(fins)

jelaskan

FRESH WATER DISTILLER


RELEVANSINYA
Pemahaman dalam proses pembuatan air tawar dari air laut sangat
diperlukan mengingat :
1. Aspek ekonomis.
2. Keberadaannya
3. Kemampuan mengoperasikan
4. Meningkatkan rendemen instalasi kapal
Kekurangan pemahaman terhadap pengoperasian mengakibatkan :
1. Kualitas air tawar yang dihasilkan tidak terpenuhi
2. Sangat relevan terhadap tugas dan tanggung jawab operator
3. Menurunnya rendemen intalasi kapal.
Untuk memahamim lebih lanjut perlu diketahui tentang :
a. Heat exchanger
b. Hubungan suhu penguapan dengan tekanan
c. Sifat-sifat electrolit.
HAKIKAT PENYULINGAN
Penyulingan/distilation merupakan proses berlanjut dari :
penguapan

pengembunan

Evaporation (air laut menjadi uap air tawar)

Condensation (uap air tawar)


jadi air tawar

Berdasarkan pemahaman di atas, maka proses bersambung


tersebut membutuhkan 2 komponen yaitu :
a.

Penguap (evaporator)

b.

Pengembun (condenser)

Perlu diketahui bahwa air laut terdiri dari air tawar dan garam
UAP AIR

CONDENSER

MEDIA
PENGUAP

E
V
A
P
O
R
A
T
O
R

SW.MASUK

DISTILATE
WATER

DISTILETE PUMP

KE. TANKI FW

SW. MASUK

AIR BRINE
BIRINE PUMP

PRINSIP DASAR PENYULINGAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

DALAM PENGUAPAN KADAR GARAM MENINGKAT


TERJADI PENGOLAKAN SAAT MENDIDIH
TERBAWANYA PARTIKEL GARAM KEDALAM UAP
SEHINGGA AIR HASIL PENYULINGAN TERASA ASIN
DENGAN PENINGKATAN KADAR GARAM MAKA TIMBULLAH KERAK
BERDAMPAK SEBAGAI ISOLATOR
SEHINGGA TERGANGGU PROSES
UNTUK MENCEGAH INI INSTALASI DILENGKAPI (INSTALASI BRINE)

E. JENIS FRESHWATER DISTILER.


FWD yang banyak digunakan di atas kapal adalah :

1. Freshwater Genarator/Distiler tekanan tinggi


- membutuhkan tekanan di atas 1 bar dengan suhu 1000C
- membutuhkan media penguap (steam) dari ketel
- evaporatornya jenis bolling evaporator
- kondensornya jenis shell and tube
- kelebihannya deteksi kebocoran mudah dideteksi
- kekurangannya adalah:
a. karena membutuhkan suhu tinggi maka, cepat membentuk kerak dan
mengurangi kinereja
b. bahaya tekanan lebih, sehingga membutuhkan safety valve
c. perawatan lebih banyak
d. memerlukan ketel uap.

2. Freshwater Generator / Distiler tekanan rendah


- membutuhkan tekanan dibawah 1 bar dengan suhu 500C

- tidak memerlukan penguap bersuhu tinggi


- dapat memanfaatkan suhu pendingin motor induk sekitar
60 650C
- keuntungannya antara lain :
a. dengan suhu rendah maka pergerakan garam relatif rendah,
maka kapasitas penghasilan tinggi

b. tidak berbahaya, karena tekanan kurang dari 1 bar


c. tidak memerlukan ketel uap
d. dengan memanfaatkan kerugian panas yang diserap suhu air
pendingin, maka menambah rendemen instalasi.
- Kekurangannya antara lain :
a. Memerlukan pompa fakum

b. bila bocor sulit dicari


3. Freshwater Generator / Distiler / Alfa-laval
Pengoperasiannya harus dalam kondisi vakum (tekanan rendah),
Jenis ini memiliki sistem pencegahan terhadap air tawar yang
dihasilkan dari kebocoran air laut pada kondensor atau evaporator.
Penataan sistem Alva Laval sangat sederhana dan kompak
dilengkapi dengan :
1. Pompa air laut masuk evaporator
2. Orifice (pengurang tekanan)
3. Ejector (Pembuat vakum)
4. Pompa brine
5. Heat exchanger (jenis plat)
6. Demister (pencegah masuknya titik air)
7. Solinoid control valve (kontrol air masuk tanki)
8. Salinometer (kontrol garam)

VAPOUR CONDENSOR

SEA WATER

DEMISTER

JACET WATER

EVAPORATOR

DOOR

BRINE EJECTOR

DISTILATE PUMP
OVER BOARD
SALINOMETER
SEA WATER PUMP
TO BILGE

TO FRESH WATER TANK

FRESHWATER DISTILER ALFA-LAVAL

STEAM SPACE
WATER TUBE

GASES

WATER SPACE

ROTATABLE DRUM

HINGED LID

FURNACE

OIL WATER SLUDGE

Rotating CAP
BURNER

REFRACTORY

PYROLISIS CHAMBER

SOLID WASTE IN BAG

INCINERATOR
Sebuah ketel uap pipa air kecil yang dikombinasikan dengan
incinirator agar ekonomis.
Bahan bakarnya adalah campuran minyak dan air yang telah
dibentuk dalam comunittor (semacam drum) dimasukan dalam
mangkok pembakar. Pesawat ini berguna untuk membakar
kotoran-kotoran padat, abu akan dibuang secara berkala melalui
pintu abu.

PEMIPAAN DAN SAMBUNGAN


DESCRIPSI
Sistem ini Berkaitan dengan :
a. komponen-komponen;
b. Jaringan jaringan
c. Penghubung

Yang mengendalikan aliran dr berbagai jenis cairan (fluida) dalam kaitannya dengan :
1.

Kondisi tekanan (presure)

2.

Suhu (temperature)

3.

Sifat corosif (corrosive)

4.

Erosi (erosive)

5.

Bahan yang mudah terbakar (explosive)

Sistim permesinan merupakan suatu susunan yang kompleks yang mengakibatkan

Penggunaan material dan penggunaannya antara lain :


a.

Pemipaan (fitting)

b.

Katup-katup (cocks)

c.

Keran-keran (valves)

d.

Cabang (branch)

e.

Blande flanse (bulkhead pieces)

f.

Penurunan aliran dan tekanan (redicer)

g.

Saringan-saringan (filter/strainers)

h.

Pemisah (separator)

i.

Sambungan expansi (expansion pieces)

j.

Sambungan (coupling)

Yang biasanya digunakan pada pipa dengan diameter dalam yang kecil.

TUJUAN
Selesai pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menyebutkan :
a.

jenis-jenis sambungan dan fungsinya

b.

Jenis-jenis kran serta dapat mengoperasikan dan merawatnya.

A.

JOINT (sambungan)
1.

Sambungan expansi pemipaan


Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan suhu pada pipa maupun
sambungannya, untuk efektifitas kita menggunakan (expansion joint)

Jenis dan sistemnya al :


a.

Sleeve yang menggunakan stuffing box dan gland, agar pemuaian


dapat berlangsung bebas

CLEARENCE

TIEROD EXPANSION JOINT

b. Pipa-pipa berbentuk lekukan dengan 2 bh kaki (a long ang two legs)

Jenis ini dipergunakan pada kenaikan demensi tekanan dan suhu disertai
dengan penambahan diameter dan ketebalan pipa
c. Sambungan ekspansi bellow (bellows expansion joint)
Joint jenis ini umum dipergunakan dapat menyerap gerakan, vibrasi
dengan berbagai perubahan bentuk, serta mengurangi gesekan dan
kerugian panas dengan suhu sampai 5000C.

Setiap sambungan memiliki 1 atau lebih bellows, yang memiliki


fleksibilitas dan tegangan serta sarung dalam (internal sleeve) untuk :
a.

Memberikan kemudahan aliran

b.

Sebagai penahan panas

c.

Mencegah erosi

Join ini dapat mengakomodir gerakan aksial dan lurus saja.

d. Pemasangan pelindung dan kelurusan


Setiap pipa harus melalui bulkhead (dinding kedap) sesuai contoh ini :

BULKHEAD

SAMBUNGAN PIPA LEWAT BULKHEAD


Joint antara flange harus dengan bahan tidak tembus cairan yang dibawa mis :
Asbestos yang dipres untuk uap
Karet dengan tanpa benang kain untuk air
Fiber, kartun atau kulit untuk minyak.
Join dapat disarungkan dengan tembaga (cooper) atau baja (stainliss steel).
Korosi dan erosi merupakan musuh pemipaan, timbulnya hal tersebut karena :

a.

Aksi galvanis ketika dua logam yang berbeda disambung.

b.

Adanya endapan local atau pindahnya logam-logam kecil seperti :


- sisa pengelasan dalam pipa
- adanya sulphur dalam air polluted
- penguapan dalam pipa panas kondensor
- rusaknya lapisan katode pada bagian dalam pipa.

c.

Kecepatan aliran air tinggi, masuknya udara, turbolensi yang terjadi pada
lekukan, perubahan arah aliran atau cabang pipa.

Deret galvanis antara lain :


1. Zink
2. Alumunium
3. Carbon steel
4. Cast iron
5. Barss
6. Copper
7. Brons
8. Gunmetal
9. Nicel
10. Monel

Jika terjadi kontak antara logam satu dengan logam lain sesuai deret tersebut diatas
miasal : steel dengan copper dalam air laut akan terjadi peristiwa galvanis yang
mengakibatkan korosi pada steelnya.
Untuk mengatasi hal ini maka, logam terlemah yang akan menjadi korban korosi
yang dijadikan sebagai anodenya terletak didepannya misal : zink, maka bila
terjadi galvanis terhadap zink maka steel akan terselamatkan.

KERAN (VALVE) DAN KATUP (Cock)


Fungsi katup dan Keran.
Katu dan Keran berfungsi sebagai pengendali atau penghalang aliran fluida

Katup ini bekerja dengan memutar


plug

pada

keran

untuk

menurunkan

Mengendalikan bola dengan cara


memutar disck

Katup bola

Sebagai pengencang dan pengedap dudukan plug, diharuskan menggunakan


packing seperti gambar dibawah ini.

Stainless
Steel
eyelet

Ridge

Gambar. Sleeveng packing


Untuk Keran (valve), ada yang digolongkan dalam globe valve, gate and slide valve,
butterfly valve, check and non return valve dan control valve

Bodynya berbentuk bola,


yang dilengkapi dengan
dudukan katup, (seting
valve = valve seat), plug
seperti
terlihat
pada
gambar dibawah ini.
Dudukan
dipasang
dengan ulir dan bersudut

NON-RETURN VALVE

Biasanya digunakan untuk


kran isapan air got, fungsinya
untuk
mencegah
tekanan
aliran
balik,
serta
katup
pengisian air ketel.
Konstruksinya,
dilengkapi
dengan disck bersayap agar
tidak lepas dari dudukannya
(seat) jenis ini disebut nonreturn valve katup bebas (freelifting non-return valve)

GUIDES CAST INTEGRAL


WITH BODY

COVER STUDS
COVER NUTS

COVER
COVER
GASKET
BODY
DISC
B
O
R
E

STELLITE

GATE VALVE
1.
2.
3.

Tidak sama dengan nonreturn valve


Mengatur aliran tanpa
merubah arah aliran
Aliran cairan masuk lurus
melalui lobang (bore)

4.

Selanjunya
gerbang (gate)

melalui

5.

Rumahnya terbagi dua


dari arah memanjang

WHEEL NUT

HAND WHEEL

Dilengkapi
dengan
membran
ganda
dan
dudukan katup (seat)

YOKE BUSHING

YOKE

STUFFING BOX

GLAND

BONNET

STUFFING BOX
STEM

STEM

BONNET

SEAT RING

BODY

BODY
VALVE
DISC
WEDGE PLUG

GASKET

6.

HAND WHEEL

GLAND

RETAINING
RING

SEAT RING

WEDGE
FASING

SEAT SCRWE
VALVE DISC

7.

Katupnya
berbentuk
konis atau sejajar dan
berhadapan dengan klep
(8a)

8.

Bila ingin membelokan


aliran
dapat
dikonsentrasikan sesuai
gambar(8b).

(a)

(b)

BUTTERFLY VALVE

Keran ini terdiri dari :


1. Rumah dan disc
2. Terpasang secara memusat pada lobang laluan keran
3. Diameter disc sama dengan diameter pipa
4. Aliran fluida lurus
5. Dapat dioperasikan secara cepat
6. Buka tutup hanya putaran
7. Ukuran diameter dalamnya berkisar antara 6 mm sampai 1.000 mm
8. Penggunaannya pada sistem muatan, balast dan pendingin

LEMARI GANTI KLEP (Change over valve chest)


Dijumpai pada tanki yang dual purpose, dan digunakan untuk sistem pemompaan
yang lebih dari satu sistem pemompaan, misalnya : melayani sistem minyak
lumas dan balast serta sistem balast dan bilge, sedangkan untuk mencegah
kejadian yang tidak dikehendaki maka, sistem ini dilengkapi dengan, lemari (valve
chest) dengan penghubung mati dan buka, contoh pada sistem :
1.Tanki air balast
2.Tanki minyak

Water
Ballast

3.Muatan kering

Oil
filter

Tank suctions

Ringkasan
1.

2.

3.
4.

5.

Pembahasannya
meliputi
fungsi
serta
pengendalian
alirandan
volume
cairan
terhadap , sistem pipa-pipa, katup-katup,
pada macam kondisi tekanan (pressure) dan
suhu (temperature), sifat korosife, erosi
(erosive).
Jenis Penyambungan pipa :
a. Pipa ekspansi
b. Ekspansi bellow
c. Penguat pipa.
Fungsi , pengendalian dan hambatan aliran.
Macam macam keran
- Konstruksi
* globe valve
* gate valve
* butterfly valve
- Fungsi
* return valve
* non-return valve
- Penanganan
* manual
* remote control
Untuk mencegah tercampurnya isi tanki
karena fungsinya dual purpose, maka dibuat
lemari khusus yang berupa change over valve
chest.

PERTANYAAN
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jelaskan tujuan pemipaan yang


benar
Tuliskan komponen yang ada pada
system pemipaan dan jelaskan
fungsinya
Jelaskan dengan gambar skematik,
tujuan sambungan ekspansi dan
sebutkan jenisnya.
Gambarkan system penguat pipa
yang menembus bulkhead.
Gambarkan globe valve serta
jelaskan fungsi bagian-bagiannya.
Jelaskan kelebihan butterfly valve
dibanding yang lain
Gambarkan sebuah non-return valve,
dan dimana dipasang.
Katup jenis apa yang dioperasikan
secara jarak jauh.
Jelaskan bagaimana mengoperasikan
change over valve chest.

PEMBERSIH CAIRAN SENTRIFUGAL


Membersihkan cairan yang kita kenal pada umumnya
menggunakan sistem gaya berat.
Cara yang lebih efektif, dengan jalan membuat
putaran semakin cepat, untuk mengganti percepatan
gaya berat dengan gaya sentrifugal yg sekian kali
lebih besar.
Ada yang dinamakan alat pemisah sentrifugal.
Percepatan suatu benda yang mengitari lingkaran
ditentukan oleh besarnya jari-jari lingkaran (r)
Tersebur.

v2
a
r
Dimana :
a = percepatan sentrifugal dalam (mdet-2)
v = kecepatan keliling dalam (mdet-1)
r = jari-jari dalam (m)
Rumus untuk pemakaian yang
menggunakan kecepatan sudut :

praktis,

kita

Menurut definisi kecepatan sudut menggunakan


kecepatan sudut berlaku :

2. .n

60

= kecepatan sudut (radial/det)


n = putaran/menit

Maka dapat ditulis :

2. .r.n
2 .r
60

Didapat dengan menggunakan rumus :

v2 2 r 2
a

r
r
r
Jadi untuk menemukan percepatan sentrifugal,
tentunya
dengan
gaya
sentrifugal.
Adalah
berbanding lurus dengan jari-jari dan lingkaran dan
kwadrat dari kecepatan sudut.
Contoh :
Dalam satu sentrifugal pembersih minyak
pelumas berputar menurut satu lingkaran
dengan jari-jari 150 mm dengan putaran 6000
putaran /menit
Ditanyakan :
a. Berapa besar kecepatan sudut
b. Berapa besar percepatan centrifugal
c. Berapa kali lebih besarkah percepatan
sentrifugal terhadap percepatan gaya berat,
jadi (berapa kali gaya centrifugal lebih besar
dari gaya-berat?

Jawab :
a).Kecep.Sudut :

2 n 2 3,14 6000

628.Rad / det
60
60

b). Percep.Centrifugal : a 2 r 628 0,15 59500 .m det 2


percep.sentrifugal Gaya.Sentrifugal 59500 .m / det 2
c).

6000 .kali
percep.gaya.berat
Gaya.Berat
9,81 .m / det 2

Contoh diatas cukup jelas, bagaimana besarnya gayagaya yg melakukan pemisahan kotoran dalam satu
sentrifugal dibandingkan gaya berat pada tanki endap

TURBIN UAP
(STEAM TURBINE)
TURBIN BAHASA LATINNYA IALAH TURBO ARTINYA
BERPUTAR BAGIANNYA TERDIRI DARI :
A. BERPUTAR (ROTOR)
B. DIAM (STATOR)
BILA KITA LIHAT MENURUT PERUBAHAN USAHA YANG
TERJADI MAKA, ANTARA TURBIN UAP DAN MESIN UAP
TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA LAIN :
MESIN UAP TORAK
UAP MENGEMBANG (EKSPANSI) SELANJUTNYA
MENDORONG
TOTAK,
KARENA
ADANYA
PENURUNAN TEKANAN PADA SAAT BERSAMAAN
TORAK BERGERAK MELAKUKAN USAHA MEKANIS
(ENERGY POTENSIAL UAP DIRUBAH MENJADI
ENERGY MEKANIS)

TURBIN UAP
UAP ENGADAKAN EKSPANSI PADA SUATU SALURAN
MASUK MELALUI PIPA PANCAR, DALAM PIPA PANCAR
UAP MENGALAMI KENAIKAN TEKANAN DAN
KECEPATAN
SELANJUTNYA DITERUSKAN UNTUK
MEMUTAR SUDU-SUDU JALAN (ENERGY POTENSIAL,
KINETIS, MEKANIS)

TEORI DASAR TURBIN UAP

TURBIN UAP DIOPERASIKAN DENGAN MENGGUNAKAN


UAP PANAS LANJUT.
TURBIN DAPAT DILIHAT DARI UKURANNYA AGAR
DAPAT
MENENTUKAN
PENGHEMATAN
PROSES
TENAGA UAPNYA, UKURAN UTAMA TURBIN ADALAH :
DIAMETER RODA TURBIN, JUMLAH TINGKAT, PANJANG
SUDU, PENAMPANG BAGIAN YANG MENGANTAR UAP.
DENGAN DEMIKIAN KITA MENGGUNAKAN DIAGRAM
PERUBAHAN KEADAAN UAP AIR DALAM T,s DAN h,s
DIAGRAM.
P=12 kg/cm2
PEM.LANJUT

t=2500C

STEAM TURBINES
STEAM BOILER

P=12 kg/cm2
t=1870C

CONDENSOR
SUPLY PUMPS
P=0,1 kg/cm2
t=450C

DISTILATE PUMPS

DISTILATE TANK

PROSES PERUBAHAN AIR MENJADI UAP DALAM KETEL


PENGUAPAN

MENDIDIH

air
AIR
DIPANASI
DALAM
KETEL
SAMPAI MENDIDIH
DAN
MENGHASILKAN
UAP
DENGAN
KADAR UAP X kg
Uap

TEMPERATUR UAP
NAIK TERUS HINGGA
MENCAPAI
X=1,
MERUPAKAN
TEMPERATUR DIDIH,
mis: TEK. 0,4 bar
TEM didihnya 75,90C

X=1
TERUS
DIPANASKAN
SEHINGGA MELEBIHI
TEMPERATUR DIDIH,
SEHINGGA
MEMBENTUK
UAP
DENGAN
entalpi,
Jatuh
Kalor
h1
(besarnya
dapat
dilihat pada diagran
h-s / tabel uap)

Bila TEK 1 bar MAKA


TEM 99,630C
DAN untuk 20 bar
TEM 2120C

PERBEDAAN MESIN UAP DENGAN TURBIN UAP


MESIN UAP
1.

EKSPANSI TERJADI KARENAN ADANYA UAP DENGAN TEKANAN TINGGI

2.

EKSPANSI MENENTUKAN GERAKAN TORAK

3.

GERAKAN TORAK MERUPAKAN USAHA MEKANIS


DENGAN DEMIKIAN TERJADI PERUBAHAN USAHA DARI USAHA POTENSIAL
MENJADI USAHA MEKANIS.

TURBIN UAP
1.

USAHA POTENSIAL DITERUSKAN KEDALAM PIPA PANCAR

2.

EKSPANSI TERJADI DALAM PIPA PANCAR MENGHASILKAN USAHA KINETIS


(KECEPATAN)

3.

UAP DARI PIPA PANCAR MASUK TURBIN DAN MEMUTAR SUDU-SUDU


(USAHA MEKANIS)
DENGAN DEMIKIAN PERUBAHAN USAHA POTENSIAL MENJADI KINETIS
DAN SELANJUTNYA MENJADI USAHA MEKANIS.

JENIS TURBIN
BERDASARKAN AZAS TEKANAN YANG DILAKUKAN OLEH UAP, TURBIN
DIBEDAKAN ATAS:
1.

TURBIN TEKANAN RATA

2.

TURBIN TEKANAN LEBIH

TURBIN TEKANAN RATA


UAP DALAM PIPA PANCAR AKAN MENGEMBANG (TERJADI PENURUNAN TEKANAN)
JATUH KALOR (H) YANG BERAKIBAT NAIKNYA KECEPATAN.
BERDASARKAN ASAZ MEKANIKA PANAS : TENAGA KINETIS DAN POTENSIAL DARI
SEBUAH ZAT SELALU TETAP
TENAGA KINETIS BERTAMBAH ATAU BERKURANG DEMIKIAN PULA PADA TENAGA
POTENSIAL.
UAP SAAT MENINGGALKAN PIPA PANCAR UNTUK MENGGERAKAN SUDU-SUDU
JALAN AKAN TERJADI :
A.

SUDU-SUDU BERPUTAR

B.

PENURUNAN TEKANAN

C.

KECEPATAN BERKURANG

TEKANAN SELAMA UAP MENGALIR, HAL INI DISEBUT TURBIN TEKANAN RATA.
JADI PADA TURBIN TEKANAN RATA BELAKU :
A.

SAAT UAP MENGALIR MELALUI TABUNG PANCAR, KECEPATAN UAP NAIK


TETAPI TEKANAN MENURUN.

B.

SAAT UAP MELALUI SUDU-SUDU JALAN KECEPATAN MENURUN SEDANGKAN


TEKANAN TETAP
SUDU JALAN
SUDU HANTAR
P.PANCAR

TEK. UAP

TEK. UAP

KEC. UAP
KEC. UAP

SUDU JALAN

TURBIN TEKANAN LEBIH


UAP MASUK KESUDU JALAN MELALUI SUDU HANTAR
(MERUPAKAN TABUNG PANCAR PADA TURBIN TEKANAN RATA)
SAAT UAP MELALUI SUDU ANTAR AKAN TERJADI :
a.

KENAIKAN KECEPATAN

b.

PENURUNAN TEKANAN

c.

TERJADI GAYA AKSI

d.

SUDU JALAN MENERIMA GAYA KECEPATAN

e.

RODA SUDU JALAN BERPUTAR SEARAH KECEPATAN UAP MASUK


GAYA REAKSI
PADA SUDU HANTAR DAN JALAN TERJADI PENURUNAN TEKANAN
SEHINGGA TEKANAN DIMUKA SUDU LEBIH BESAR DARI PADA
DIBELAKANG SUDU SEHINGGA TURBIN INI DISEBUT TURBIN
REAKSI ATAU TURBIN TEKANAN LEBIH

TURBIN DE LAVAL
Turbin De Laval terdiri dari :
a.

1 buah rumah turbin

b.

1 buah roda jalan dengan 1 baris sudu-sudu keliling roda

c.

Pipa pancar dan katupnya

d.

Sudut antara pipa pancar terhadap roda 200

Bagian dalam turbin berhubungan dengan kondensor sehingga tekanan dalam


Turbin = tekanan kondensor.
Penurunan tekanan hanya terjadi dalam pipa pancar, sehingga kecepatan
uap keluar sangat tinggi, mis: tekanan ketel 11 atm dan tek. Kondensor 0,1
atm maka kecepatan uap sampai 1200 m/det.
Kecepatan
berputar sudu-sudu 600 m/det atau 36000 put/menit.
Kecepatan diatas terlalu besar mengingat kekuatan bahan maka turbin ini
hanya bisa digunakan pada daya yg kecil saja.

TABUNG PANCAR
SECARA TEORITIS TABUNG PANCAR MENGIKUTI HUKUM KONTINUITAS YANG
DITULISKAN SBB :
GxV=FxC
G = berat uap yang mengalir/detik
V = Volume Jenis uap m3/kg
F = Luas Penampang Laluan Uap dalam m2.
C = Kecepatan Uap dalam m/det

Vous aimerez peut-être aussi