Vous êtes sur la page 1sur 10

ANGGARAN DASAR

BADAN KERJA SAMA PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI


TEKNIK INDUSTRI INDONESIA (BKSTI)
2011
BAB I
NAMA, PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia, disingkat
BKSTI.

Pasal 2
Pembentukan
BKSTI dibentuk pada tanggal 9 Juli 1996 pada acara Sarasehan Nasional Teknik Industri di Institut Teknologi
Bandung, Bandung.

Pasal 3
Kedudukan
Sekretariat BKSTI berkedudukan di tempat yang ditetapkan oleh pengurus Badan Pelaksana BKSTI.

BAB II
DASAR, AZAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Dasar dan Azas

BKSTI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta berazaskan kemitraan.


Pasal 5
Tujuan
BKSTI dibentuk dengan tujuan:
1. Memantapkan dan meningkatkan mutu serta relevansi pendidikan tinggi Teknik Industri di Indonesia.
2. Menampung dan mencari penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Teknik
Industri.
3. Mengupayakan dan mengakomodasikan kerjasama antar anggota BKSTI dalam kegiatan pertukaran informasi
dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Menjadi mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional dan stakeholder lainnya
dalam bidang pendidikan tinggi Teknik Industri.
BAB III
ORGANISASI

Pasal 6
Struktur Organisasi
1. Kepengurusan BKSTI sekurang-kurangnya terdiri atas Badan Pertimbangan, Badan Pelaksana dan
Koordinatorat Wilayah (Korwil).
2. Badan Pertimbangan berfungsi sebagai lembaga normatif BKSTI, dan terdiri atas Ketua, Sekretaris dan
beberapa anggota.
3. Badan Pelaksana berfungsi sebagai lembaga eksekutif dan sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua Umum,
Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang Pendidikan, Ketua Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
dan Bidang Komunikasi dan Kerjasama.
4. Koordinatorat Wilayah berfungsi sebagai lembaga eksekutif di wilayah.
Pasal 7
Badan Pertimbangan
1. Anggota Badan Pertimbangan berasal dari unsur pendidikan tinggi Teknik Industri, industri dan praktisi,
pemerintah, tokoh masyarakat, serta Ketua Umum dan Sekretaris Badan Pelaksana sebagai ex-officio.
2. Anggota Badan Pertimbangan ditetapkan oleh Tim Formatur yang dipilih dalam Kongres.
3. Ketua dan Sekretaris Badan Pertimbangan dipilih dari dan oleh anggota Badan Pertimbangan, dan bukan
termasuk anggota ex-officio.
4. Masa bakti Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Pertimbangan adalah 3 tahun.
Pasal 8
Badan Pelaksana

1. Pengurus Badan Pelaksana adalah Ketua Departemen/Jurusan/Program Studi, Sekretaris


Departemen/Jurusan/Program Studi, atau staf pengajar di lembaga penyelenggara pendidikan tinggi Teknik
Industri yang telah menjadi anggota BKSTI.
2. Badan Pelaksana ditetapkan oleh Tim Formatur yang dipilih dalam Kongres.
3. Masa bakti Kepengurusan Badan Pelaksana adalah 3 tahun.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
1. Anggota BKSTI adalah Departemen/Jurusan/Program Studi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi Teknik
Industri.
2. Jenis dan persyaratan keanggotaan akan diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
KONGRES
Pasal 10
1. Kongres BKSTI mempunyai kekuasaan tertinggi.
2. Kongres dihadiri oleh para utusan dari lembaga penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri yang telah
menjadi anggota BKSTI.
3. Kongres menetapkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Ketua Umum Badan
Pelaksana, Anggota Badan Pertimbangan, iuran anggota, dan tempat penyelenggaraan Kongres.
4. Kongres diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 3 tahun.
BAB VI
KEKAYAAN
Pasal 11
Kekayaan BKSTI diperoleh dari iuran para anggota, sumbangan dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 12
Kekuasaan untuk mengubah Anggaran Dasar ada pada Kongres BKSTI

BAB VIII
PEMBUBARAN
Pasal 13
Pembubaran BKSTI hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang dihadiri oleh utusan dari paling sedikit dua per tiga
jumlah anggota BKSTI dan diputuskan secara mufakat. Segala kekayaan BKSTI diserahkan kepada badan sosial.

BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 14
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Pasal 15
Acara Sarasehan Nasional Teknik Industri yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 1996 di Bandung dinyatakan
sebagai Kongres I BKSTI.
Pasal 16
Anggaran Dasar disahkan pada tanggal 9 Juli 1996 di Bandung.

Pasal 17
Anggaran Dasar telah mengalami perubahan pada tanggal 6 Oktober 2011 dalam Kongres VI BKSTI di Medan dan
mulai berlaku setelah ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BADAN KERJA SAMA PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI
TEKNIK INDUSTRI INDONESIA (BKSTI)
2011
BAB I
NAMA, PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
1. Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia, disingkat BKSTI, adalah nama
resmi organisasi, baik dalam kegiatan yang bersifat internal maupun eksternal.
2. BKSTI ini mempunyai nama lain dalam bahasa Inggris, yaitu Board of Indonesian Association of Industrial
Engineering Higher Education Institution disingkat BIAIE.
Pasal 2
Pembentukan
1. BKSTI dibentuk pada tanggal 9 Juli 1996 pada acara Sarasehan Nasional Teknik Industri di Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
2. BKSTI didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan
Sekretariat BKSTI berkedudukan di tempat yang ditetapkan oleh pengurus Badan Pelaksana.

BAB II
DASAR, AZAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Dasar dan Azas

1. BKSTI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


2. BKSTI bukan organisasi politik tetapi suatu organisasi yang berazaskan kemitraan.
Pasal 5
Tujuan

BKSTI dibentuk dengan tujuan:


1. Memantapkan dan meningkatkan mutu serta relevansi pendidikan tinggi Teknik Industri di Indonesia.
2. Menampung dan mencari penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Teknik
Industri.
3. Mengupayakan dan mengakomodasikan kerjasama antar anggota BKSTI dalam kegiatan pertukaran informasi
dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan
kapabilitas dan kesetaraan internasional bagi BKSTI dan anggotanya.
4. Menjadi mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tingi Kementrian Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN PT) dan atau lembaga lain baik pemerintah atau swasta dalam mengakomodasikan
dinamika, baik yang berkaitan dengan perkembangan keilmuan/praktek maupun penyelenggaraan pendidikan
tinggi bidang Teknik Industri.
BAB III
ORGANISASI
Pasal 6
Struktur Organisasi
1. Kepengurusan BKSTI sekurang-kurangnya terdiri atas Badan Pertimbangan, Badan Pelaksana dan Kordinatorat
Wilayah (Korwil).
2. Badan Pertimbangan berfungsi sebagai lembaga normatif BKSTI, dan terdiri atas seorang Ketua, seorang
Sekretaris dan beberapa anggota.
3. Badan Pelaksana berfungsi sebagai lembaga eksekutif BKSTI pusat yang mencakup daerah kerja seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Koordinatorat Wilayah (Korwil) berfungsi sebagai lembaga eksekutif di wilayah dan bersifat otonom dalam
penyelenggara kegiatan BKSTI di wilayah masing-masing.
Pasal 7
Badan Pertimbangan
1. Anggota Badan Pertimbangan terdiri atas perorangan yang berasal dari kalangan pendidikan tinggi Teknik
Industri, industri, pemerintah, dan tokoh masyarakat yang memiliki minat pada pengembangan bidang Teknik
Industri dan anggota ex-officio, yaitu Ketua Umum dan Sekretaris Badan Pelaksana.
2. Anggota Badan Pertimbangan ditetapkan oleh Tim Formatur dalam Kongres.
3. Ketua dan Sekretaris Badan Pertimbangan dipilih dari anggota Badan Pertimbangan, dan bukan termasuk
anggota ex-officio.

4. Masa bakti Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Pertimbangan adalah 3 tahun.
Pasal 8
Badan Pelaksana BKSTI
1. Badan Pelaksana sekurang-kurangnya terdiri atas seorang Ketua Umum, seorang Sekretaris, seorang
Bendahara, dan beberapa ketua bidang.
2. Ketua Umum Badan Pelaksana adalah ketua Departemen/Jurusan/Program Studi pada saat dilakukan
pemilihan dilaksanakan.
3. Pengurus Badan Pelaksana adalah Ketua Departemen/Jurusan/Program Studi, Sekretaris
Departemen/Jurusan/Program Studi, atau staf pengajar yang mewakili secara resmi lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi Teknik Industri yang telah menjadi anggota biasa BKSTI.
4. Badan Pelaksana yang dipilih oleh Tim Formatur seperti yang dimaksud oleh Pasal 8, Ayat 2, Anggaran Dasar
BKSTI, adalah Ketua Umum Badan Pelaksana, dan Ketua Umum Badan Pelaksana kemudian menetapkan
kelengkapan kepengurusan Badan Pelaksana
5. Ketua Umum Badan Pelaksana tidak boleh dijabat oleh orang yang sama dalam dua kali masa bakti yang
berurutan
6. Masa bakti Kepengurusan Badan Pelaksana adalah 3 tahun.
7. Pengurus Badan Pelaksana bertanggung jawab kepada Kongres.
8. Apabila Ketua Badan Pelaksana berhalangan tetap, maka Sekretaris Badan Pelaksana akan menjadi Ketua
sampai masa jabatan berakhir, kecuali jika sekertaris badan pelaksana juga berhalangan tetap dapat digantikan
oleh salah satu anggota pengurus badan pelaksana
Pasal 9
Koordinatorat Wilayah (Korwil)
1. Korwil, yang dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah, berfungsi sebagai lembaga eksekutif di wilayah dan
bersifat otonom dalam penyelenggaraan kegiatan BKSTI di wilayah masing-masing.
2. Jumlah anggota dalam suatu Korwil sekurang-kurangnya 5 Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi
Teknik Industri.
3. Jumlah Korwil dalam kepengurusan Badan Pelaksana ditetapkan dalam Kongres.
4. Penentuan cakupan wilayah suatu Korwil didasarkan kepada prinsip efisiensi penyelenggaraan kegiatan BKSTI
di wilayah, dan prinsip efektivitas komunikasi dan koordinasi.
5. Struktur organisasi Korwil dapat menyerupai struktur organisasi Badan Pelaksana.
6. Kepengurusan Korwil ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah masing-masing dengan masa bakti 3 tahun.
Pasal 10
Tim Formatur
5. Formatur berfungsi sebagai Tim yang memilih anggota Badan Pertimbangan dan Ketua Umum Badan
Pelaksana periode berikutnya.
1. Tim Formatur berkewajiban membuat Berita Acara Penetapan Anggota Badan Pertimbangan dan Ketua Umum
Badan Pelaksana, yang dibacakan pada rapat pleno Kongres.
2. Jumlah anggota Tim Formatur ditetapkan dalam Kongres.

3. Anggota Tim Formatur dipilih oleh Kongres dari peserta Kongres, dan Ketua Tim Formatur dipilih dari dan oleh
anggota Tim Formatur.
4. Tim formatur adalah korwil atau perwakilan yang ditunjuk korwil dan anggota Badan Pertimbangan.
5. Tim Formatur bubar secara otomatis setelah penyampaian Berita Acara Penetapan Anggota Badan
Pertimbangan dan Ketua Umum Badan Pelaksana
BAB IV
KEANGGOTAAN BKSTI
Pasal 11
1. Keanggotaan BKSTI adalah bersifat lembaga bukan perorangan.
2. Anggota BKSTI adalah Departemen/Jurusan/Program Studi/Institusi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
Teknik Industri yang memenuhi persyaratan.
3. Persyaratan dan keanggotaan BKSTI ditetapkan oleh Badan Pelaksana.
4. Anggota adalah lembaga penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri di lingkungan Kementrian Pendidikan
Nasional yang secara aktif mengajukan diri kepada Badan Pelaksana dan telah disyahkan oleh Badan
Pelaksana sebagai anggota.
5. Pengajuan keanggotaan oleh calon anggota disampaikan kepada Badan Pelaksana dan dilengkapi dengan
rekomendasi dari Koordinator Wilayah dan surat pendirian program studi, pengajuan ini dapat dilakukan setiap
saat.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 12
Hak
1. Menjadi peserta Kongres dan menyampaikan pendapat
2. Mendapat informasi mengenai seluruh kegiatan BKSTI dan pelayanan dari BKSTI
Pasal 13
Kewajiban
1. Membayar iuran anggota dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan BKSTI
2. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
KONGRES
Pasal 14

1. Kongres BKSTI mempunyai kekuasaan tertinggi.


2. Keputusan Kongres dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota peserta
kongres ditambah satu.
3. Keputusan Kongres mengenai pembubaran BKSTI diatur pada pasal 13 Anggaran Dasar dan pasal 17
Anggaran Rumah Tangga.
4. Peserta Kongres adalah perorangan yang hadir sebagai utusan dari lembaga penyelenggara pendidikan tinggi
Teknik Industri yang telah menjadi anggota BKSTI.
5. Status sebagai peserta Kongres ditetapkan pada saat Kongres dimulai.
6. Ketua Kongres dan Tata tertib Kongres ditetapkan dalam Kongres.
7. Kongres diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 3 tahun.
8. Tempat penyelenggaraan Kongres ditetapkan dalam Kongres, dan pemberitahuan penyelenggaraan Kongres
disampaikan oleh Panitia Kongres kepada anggota sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum waktu
penyelenggaraan.
9. Panitia Kongres ditetapkan oleh Badan Pelaksana
BAB VII
KEKAYAAN
Pasal 15
1. Kekayaan BKSTI diperoleh dari iuran para anggota, sumbangan dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak
mengikat.
2. Besarnya iuran anggota ditetapkan dalam Kongres secara musyawarah.
3. Iuran anggota dibayarkan kepada pengurus Korwil, dan sebagian dari iuran anggota disampaikan ke pengurus
Badan Pelaksana. Besarnya bagian Badan Pelaksana ditetapkan dalam Kongres secara musyawarah.
4. Kekayaan BKSTI bisa diaudit oleh Akuntan Publik bila diperlukan oleh Kongres.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 16
1. Kekuasaan untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ada pada Kongres BKSTI.
2. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga harus disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.

BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 17
Pembubaran BKSTI hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang dihadiri oleh anggota dengan jumlah yang hadir
paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota BKSTI dan diputuskan secara mufakat. Segala kekayaan BKSTI diserahkan
kepada badan sosial.

BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam keputusan Rapat Badan Pelaksana.

Pasal 19
Anggaran Rumah Tangga (ART) disahkan tanggal 27 Juli 1999, pada Kongres II di Surabaya dan mulai berlaku
setelah ditetapkan.

Pasal 20

Anggaran Rumah Tangga (ART) telah mengalami perubahan pada Kongres IV BKSTI, tanggal 25 Juni
2005, di Palembang dan mulai berlaku setelah ditetapkan..

Pasal 21
Anggaran Rumah Tangga (ART) telah mengalami perubahan pada Kongres V BKSTI, tanggal 17 Juli 2008,
di Makasar dan mulai berlaku setelah ditetapkan..

Pasal 22
Anggaran Rumah Tangga (ART) telah mengalami perubahan pada Konggres BKSTI VI, tanggal 6 Oktober 2011, di
Medan dan mulai berlaku setelah ditetapkan.

Vous aimerez peut-être aussi