Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOMUNITAS DI SETTING
KECELAKAAN LALU LINTAS
FG I : Agus Susanto
Ana Romaida
Dewi Lesmana
Hani Fauziah
Krisdianty Natalia
Rifa Fauziah
Sri Mulyati
Yastriana Girsang
Kasus 1
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat
di IGD Puskesmas karena jatuh dari motor.
Klien mengeluh pusing dan mual. Saat
dilakukan pemeriksaan didapatkan data :
kesadaran CM, TD 120/80 mmHg N;
82x/menit, muntah (+) klien tampak kesakitan
sambil memegangi kepalanya. Hasil
pemeriksaan CT scan, klien mengalami cedera
kepala sedang
Out line
DATA KECELAKAAN
LAKALANTAS DAN
JAMSOSTEK
ANGKA
UMUM
KEJADIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012
7.817 kasus
6.357 orang
5.974 orang
2.852 orang
2.865 orang
KORBAN MENINGGAL
1.005 orang
901 orang
KLL BERMOTOR
12.046 unit
11.795 unit
KERUGIAN MATERIL
Rp 18.607.782
Rp 21.316.260
KLAIM JAMSOSTEK
Sarana (kendaraan)
Kelalaian perawatan terhadap kendaran
Kurang teratur dalam jadwal pengujian kendaraan
Prasarana
Jalan (perencanaan jalan, geometrik jalan pagar
pengaman (daerah curam), median jalan, jarak
pandang dan kondisi permukaan jalan
Cuaca
Hujan (jalan licin,gangguan jarak pandang, kabut)
Cedera Kepala
Cedera atau trauma kepala merupakan gangguan
traumatik yang menyebabkan gangguan fungsi otak
disertai atau tanpa perdarahan intestinal dan tidak
mengganggu jaringan otak (Brunner & Sudarth, 2000).
Pengertian cedera kepala
Cedera kepala adalah penyakit neurologis yang paling
sering terjadi diantara penyakit neurologis lainnya yang
biasa disebabkan oleh kecelakaan, meliputi: otak,
tengkorak ataupun kulit kepala saja (Smeltzer, 2001:
2210).
Etiologi : KLL,kecelakaan kerja, trauma pada olahraga,
kejatuhan benda, luka tembak
Klasifikasi berdasarkan beratnya cedera : Cedera kepala
Ringan, Cedera kepala Sedang, Cedera kepala berat
suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan
keamanan dalam berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, dimana pengendara
berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan
bahaya yang dapat terjadi di sekitar pengendara serta pemahaman akan pencegahan
dan penanggulangannya.
Helm
(pelindung
kepala)
Pelindung dada
Sepatu yang
nyaman
jaket
masker
Pelindung siku
dan lutut
Celana
berbahan
tebal
FAST
(First Advanced Safety-Riding Training)
Team yang berisi para pemerhati dan juga
enthusiast Safety Riding. Dilengkapi dengan
skill dan pengetahuan yang cukup, team ini
menjadi penyedia layanan pendidikan Safety
Riding di Indonesia.
Data primer
B : Breathing (pernapasan) : nafas ada, RR: 20 x/menit, tidak ada hambatan
di jalan nafas, retraksi dada seimbang
C : Circulation (sirkulasi) : TD; 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, kuat dan
teratur
A : Airway : Tidak ada obstruksi jalan nafas
D : Disability (ketidakmampuan ) : Nyeri ada , kesadaran CM
E : Exposure : Terdapat jejas dikepala
Spontan
Dengan perintah
Dengan Nyeri
Tidak berespon
4
3
2
1
Motorik (M)
Dengan Perintah
Melokalisasi nyeri
Fleksi abnormal
Ekstensi
Tidak berespon
6
5
4
3
2
1
Verbal (V)
Berorientasi
5
Bicara membingungkan
4
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan: pasien jatuh dari
motor,waktu kejadian, penyebab trauma,
posisi saat kejadian, status kesadaran saat
kejadian, pertolongan yang diberikan segera
setelah kejadian.
Keadaan umum: kesadaran CM, muntah (+),
klien tampak kesakitan sambil memegangi
kepala, pasien mengeluh pusing dan mual
Data fisik
Kepala: Kelainan atau luka kulit kepala dan bola mata, telinga bagian
luar dan membrana timpani, cedera jaringan lunak periorbital
Leher: Adanya jejas atau tidak
Neurologis: Penilaian fungsi otak dengan GCS
Dada: Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga, suara nafas dan
jantung, pemantauan EKG
Abdomen: Kaji adanya distensi abdomen atau jejas
Pelvis dan ekstremitas: Kaji adanya fraktur, denyut nadi perifer pada
daerah trauma, memar dan cedera yang lain
Peredaran darah/sirkulasi: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 82 x/menit RR:
20x/menit
Makanan/cairan: mual dan muntah (+)
Persarafan/Neurosensori: Pusing
Kenyamanan/Nyeri: Nyeri kepala yang bervariasi tekanan dan lokasi
nyerinya, agak lama
Data penunjang : hasil CT Brain
Diagnosa keperawatan:
1. Perfusi jaringan tak efektif (spesifik serebral) b.d aliran arteri dan atau vena terputus,
dengan batasan karakteristik:
DO: pasien tampak kesakitan, kesadaran CM, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 xmenit, Nadi:
80 x/menit, muntah (+)
DS: pasien mengeluh mual dan pusing
NOC:
Status sirkulasi
Perfusi jaringan serebral
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .x 24 jam, klien mampu mencapai :
Status sirkulasi dengan indikator:
Tekanan darah sis-tolik dan diastolik dalam rentang yang diharapkan
Tidak ada ortostatik hipotensi
Tidak ada tanda tan-da PTIK
Perfusi jaringan serebral, dengan indicator
Klien mampu berko-munikasi dengan je-las dan sesuai ke-mampuan
Klien menunjukkan perhatian, konsen-trasi, dan orientasi
Klien mampu memproses informasi
Klien mampu membuat keputusan dengan benar
Tingkat kesadaran klien membaik
2. Nyeri akut b.d dengan agen injuri fisik, dengan batasan karakteristik:
DO: pasien tampak kesakitan dan memegangi kepalanya, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit,
Nadi: 80 x/menit, skala nyeri:..?
DS: pasien mengatakan nyeri dibagian kepala
NOC:
Nyeri terkontrol
Tingkat Nyeri
Tingkat kenyamanan
Frekuensi nyeri
Lamanya episode nyeri
Ekspresi nyeri; wajah
Perubahan respirasi rate
Perubahan tekanan darah
Kehilangan nafsu makan
Tingkat kenyamanan, dengan indicator : Klien
melaporkan kebutuhan tidur dan istirahat
tercukupi
Implementasi
Memberi penjelasan tentang keadaan pasien
Mengexplor perasaan keluarga
Jelaskan ke keluarga tindakan yang dilakukan
Dengarkan keluhan keluarga
Pendidikan kesehatan ke pasien dan keluarga
Menganjurkan untuk mengikuti rambu-rambu lalu lintas
Tidak menggunakan handphone saat berkendara
Menggunakan alat perlindungan diri saat berkendara seperti: helm, sarung tangan dan
menggunakan sepatu
Mengendalikan kecepatan berkendara
Hati-hati saat cuaca buruk: jalan licin
Tidak meminum minuman keras yang mengandung alkohol sebelum berkendara
Tidak menggunakan headset/ alat musik saat berkendara
Mengalah saat berkendara
Pelatihan berkendara yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Volume II. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan dan
Masalah Kolaborasi. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doenges, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Marion Johnson, dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC)
Second Edition. Mosby.
NANDA. 2005. Nursing Diagnosis: Definition and Classification.
Philadelphia: North American Nursing Diagnosis Association.
http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20A
wal/Pendidikan%20Jasmani%20dan%20Jabatan/BAC/unit7_penjaskes.pdf
http://safetyridingcourse.com/
http://www.pdamkotabogor.go.id/thethme/index.php?m=9&i=4
http://jnc.000space.com/index.php?option=com_content&view=article&i
d=51:definisi-dan-penjelasan-safety-riding&catid=38:tips&Itemid=50
TERIMA KASIH