Vous êtes sur la page 1sur 6

ALGAE

1. Cyanophyta
a. Spirulina

Mikroalga seperti jenis Spirulina memegang peranan penting dalam dunia perairan,
karena organisme air fotosintetik bersel tunggal menunjukkan kandungan protein yang
tinggi. Spirulina menunjukkan kandungan protein sebesar 46-62,5% (Becker dan
Venkatamaran 1984).
Spirulina dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih ikan. Alga ini mempunyai
kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang bisa mencapai 70 % dari berat keringnya
sehingga dapat menjadi alternatif bagi makanan kesehatan. Dalam dunia perikanan,
mikroalga ini telah banyak dijual dalam bentuk tepung dan produk-produk makanan olahan.
Tepung seperti ini sudah diproduksi secara komersial di California, Israel, Jepang, Taiwan
dan juga Mexico.
Manfaat lain dari mikroalga Spirulina adalah sebagai pakan zooplankton, larva udang
atau ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Di Jepang Spirulina diberikan pada ikan mas koki
dan ikan hias lainnya untuk meningkatkan kualitas warna ikan hias tersebut. Hingga saat ini
di Indonesia belum terdapat pembudidayaan spirulina skala massal yang dilakukan oleh
peternak ikan untuk kepentingan pakan alami. Menurut Prof Nyoman Kabinwa, periset
spirulina, perairan Indonesia meliputi perairan tawar, payau, dan laut berpotensial untuk
pengembangan ganggang hijau biru.

b. Chroococcus

Peran yang Menguntungkan


1. Sebagai vegetasi perintis
2. Sebagai sumber bahan makanan bagi ikan dan manusia.
3. Penyedia nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.

Peran yang Merugikan


1. Apabila blooming akan menghasilkan toksin yang dapat meracuni hewan
dan manusia yang meminum air yang terkontaminasi

c. Gloeocapsa

Gloeocpsa dapat menambat atau menangkap Nitrogen dan melakukan fiksasi


nitrogen yaitu mengubah nitrogen (N2) menjadi ammonia (NH3) untuk digunakan tumbuhan
sebagai bahan untuk mensintesis senyawa organik (asam amino) sehingga dapat
menyuburkan tanah.
2. Chlorophyta
a. Ulva

Peranan dalam budidaya yaitu sebagai pakan abalone.

b. Chlorella

Kegunaan Chlorella secara tidak langsung mulai berkembang. Chlorella


merupakan makanan hidup bagi jenis-jenis tertentu golongan ikan sehingga
seringkali sangat diperlukan dalam budidaya. Penyediaan makanan alami
berupa plankton nabati dan plankton hewani yang tidak cukup tersedia,
seringkali menyebabkan kegagalan dalam mempertahankan kelangsungan
hidup larva pada pemeliharan larva udang Penaeid. Seperti halnya
Chlorella, Tetraselmis juga sangat penting untuk menunjang budidaya

perikanan, terutama sebagai pakan yang baik pada larva ikan maupun
udang.
c. Anggur Laut jenis Caulerpa racemosa

Anggur laut jenis Caulerpa racemosa memiliki senyawa fenol sebagai komponen non
gizi. Komponen ini diduga berfungsi sebagai antioksidan (Aryudhani, 2007 dalam
Dwihandhita, 2009). Selain berfungsi untuk memenuhi kenutuhan pangan manusia, anggur
laut juga berfungsi sebagai penangkal radikal bebas.
Radikal bebas merupakan sebuah atom (contohnya oksigen dan nitrogen) yang memiliki
setidaknya satu elektron tak berpasangan di orbit terluar dan mampu bereaksi dengan atom
lain (Helwig 2008 dalam Dwihandhita 2009). Adanya radikal bebas dalam tubuh merupakan
penyebab utama kerusakan struktur dan membran tubuh. Aktivitas suatu radikal bebas dapat
dihentikan dengan senyawa antioksidan. Antioksidan dapat diartikan sebagai komponen yang
mampu melawan proses oksidasi. Antioksidan dapat bekerja secara efektif karena antioksidan
mampu mendonorkan sebuah elektron kepada radikal bebas. Apabila radikal bebas telah
mendapatkan elektron dari antioksidan maka radikal bebas akan kehilangan kemampuannya
untuk menyerang sel dan rantai reaksi oksidasi akan terputus (Helwig 2008 dalam
Dwihandhita 2009).

3. Rhodophyta
a. Euchemma spinosum

Bahan dasar iota-karaginan, salad dengan kelapa parut dan saus


b. Gelidium amansii

Bahan dasar agar-agar, pemanis agar-agar dan obat sakit perut


c. Gracilaria gigas

.
Bahan agar-agar, salad

4. Phaeophyta
a. Sargassum aquifolium

b. D
5. Crysophyta

Vous aimerez peut-être aussi