Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

E
DENGAN HIPOTIROID
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama

: Ny.E

Umur

: 72 Tahun

Agama

:-

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Janda

Pendidikan

:-

Pekerjaan

: Pensiunan Guru

Suku Bangsa

:-

Alamat

:-

Tanggal Masuk

:-

Tanggal Pengkajian

:-

No Register

:-

Diagnosa Medis

: Hipotiroid

b. Indetitas Penanggung Jawab


Nama

:-

Umur

:-

Hub. Dengan Pasien : Pekerjaan

:-

Alamat

:-

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluhkan merasa kelelahan yang telah dirasakan selama 3
bulan terakhir.
2. Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
1

Berawal dari pasien mengalami keluhan merasa kelelahan yang telah


dirasakan selama 3 bulan terakhir. Pasien juga tidak bisa mentolerir
cuaca dingin, mengalami sesak napas, nyeri dada tidak ada,
menyangkal claudication, palpitasi, sianosis, clubbing, trombosis,
telah memiliki sedikit edema pergelangan kaki selama 2 bulan
terakhir. Pasien harus tidur di 3 bantal sejak dia memiliki MI 4 tahun
yang lalu. Pasien sudah menjalani stress test 2 kali sejak MI dan
hasilnya normal.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang Pernah Dialami
Tidak terkaji
2. Pernah Dirawat
Tidak terkaji
3. Alergi
Tidak terkaji
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Tidak terkaji
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terkaji
d. Diagnosa Medis dan Therapy
Diagnosa Medis : Hipotiroid
Terapi saat pengkajian
Tidak terkaji
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Tidak terkaji
b. Pola Nutrisi Metabolik
Tidak terkaji
c. Pola Eliminasi
Tidak terkaji
2

d. Pola Aktivitas
1. Aktivitas
Tidak terkaji
2. Latihan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari untuk
mengajarkan membaca pada orang dewasa yang buta huruf.
Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas mengajarkan
membaca pada orang dewasa yang buta huruf.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Tidak terkaji.
f. Pola Persepsi-Konsep Diri
Tidak terkaji.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Tidak terkaji
h. Pola Peran-Hubungan
Tidak terkaji
i. Pola Seksual-Reproduksi
Tidak terkaji
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Tidak terkaji
k. Pola Nilai Kepercayaan
Tidak terkaji
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Pasien terlihat lemah
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS Verbal : 5, Psikomotor : 6, Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 60
Suhu : 35,5 C
TD

: 120/70 mmHg
3

RR

: 26

c. Keadaan Fisik
a. Kepala dan leher
Kepala
Inspeksi : rambut hitam dan tebal, bergelombang, tidak
terdapat benjolan, mukosa bibir lembab, tidak terdapat
sianosis perifer, gigi bersih, tidak menggunakan gigi
palsu, telinga simetris, tidak ada pernapasan cuping
hidung,

konjungtiva

ananemis,

sklera

anikterik,

penglihatan jelas, tidak ada edema palpebra, mata tidak


cekung.
Palpasi : tidak terkaji
Leher
Inspeksi : leher bersih, tidak terdapat luka, terdapat
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak terkaji
b. Dada
Paru
Inspeksi : terdapat pernapasan cepat dan dangkal
Palpasi : tidak terdapat nyeri dada
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : tidak terkaji
Jantung

: Frekuensi jantung normal ( N 60

) suara

auskultasi S1 dan S2 tunggal, iktus kordis teraba.


c. Payudara dan ketiak
Inspeksi

: warna puting coklat, bentuk simetris kanan kiri

Palpasi

: tidak terkaji.

d. Abdomen
Inspeksi

: tidak terdapat bekas luka, tidak terdapat acites, bentuk


abdomen simetris, tidak terdapat bendungan vena.

Auskultasi : tidak terkaji.


4

Perkusi

: tidak terkaji.

Palpasi

: tidak terkaji.

e. Genetalia dan anus


Genetalia tidak terkaji
f. Integumen
Inspeksi

warna

kulit

sawo

matang,

tidak

terdapat

hiperpigmentasi, tidak terdapat lesi, bekas luka, sianosis,


kemerahan.
Palpasi

: tidak terkaji.

g. Ekstremitas
Atas
Inspeksi

: tidak terkaji

Palpasi

: tidak terkaji

Bawah
Inspeksi

: terdapat edema pada pergelangan kaki

Palpasi

: tidak terdapat nyeri maupun massa

h. Neurologis
Status mental dan emosi
Keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran composmentis, daya
ingat baik, persepsi normal, dan tidak mengalami halusinasi.
Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji
Pengkajian reflek
Tidak terkaji
b.Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 4 Agustus 2012
Jam

: 08.00 Wita
Hasil Pemeriksaan Faeces

Pemeriksaan
Makroskopis

Mikroskopis

No
1
2
3
4
1

Parameter
Warna
Konsistensi
Lendir
Darah
Amoeba

Hasil
Coklat
Encer
+ positif
- negatif
- negatif

NilaiNormal
negatif
negatif
negatif
5

2
3
1
2
3
4
5
6

Lemak
Darah
Erytrocyte
Leucocyte
Telur Ascaris
Telur Taenia
Trichuris T
Telur Hook Worm
Sisa Makanan
Bakteri

Kista

Tanggal

: 5 Agustus 2012

Jam

: 08.20 Wita

- negatif

negatif

3-5 cell
Penuh cell
- negatif
- negatif
- negatif
- negatif
- negatif
+ positif
- negatif
+ positif

negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif

Hasil pemeriksaan laboratorium


Pemeriksaan
Glukosa darah puasa
Glukosa darah 2 JPP
Glukosa darah sewaktu
Albumin
Uric acid
Cholesterol T
Trigliserida
BUN
Creatinin
Hbs Ag
Anti HCV
Amylase
Tanggal
Jam

Hasil

10
1,3

Nilai Rujukan
74-105 mg/dl
70-120
70-110
3,5-5,0 g/dl
2,6-7,2 mg/dl
0-200 mg/dl
30-150 mg/dl
7.18g/dl
0,6-1,3 mg/dl
negatif
(non reaktif)
30-110 u/i

: 8 Agustus 2012
: 06.57 Wita

HEMATOLOGY
Test
WBC
NEU
LYM
MONO
EOS
BASO

Result
6.78
4.67
.9.77
.736
.370
.035

Limits
10e3/UI
68.8 %N
14.4 %L
10.8 %/M
5.45 %E
.510 % B
6

RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW

5. ANALISA DATA
DATA
Ds : Pasien
mengatakan sesak
napas, tidak
terdapat nyeri
dada

4.32
11.9
37.3
86.3
27.6
32.0
12.1

10 e 6/ ul
g/dl
%
Fl
pg
g/dl
% CV

INTERPRETASI
Kurang asupan yodium

MASALAH
Diare

Menghambat produksi T3 dan


T4
Peningkatan sekresi TSH

Do : Pasien
mengatakan sesak
napas, tidak
terdapat nyeri
dada.
RR : 26 x/menit

Peningkatan sekresi
tiroglobulin
Ukuran folikel membesar
Hiperflasia kelenjar
Makanan tidak dapat diserap
Tekanan osmotic dalam rongga
usus meningkat
Terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga
usus
Isis rongga usus yang
berlebihan merangsang usus
untuk mengeluarkannya

Diare
Ds : pasien
mengatakan perih
pada daerah anus

Frekuensi BAB meningkat

Kerusakan
integritas kulit

Pengeluaran asam laktat


7

saat defekasi
Do : wajah pasien
tampak tidak
nyaman saat
defekasi, terdapat
kemerahan pada
daerah perianal.
Ds : pasien
mengatakan merasa
lemah, tidak dapat
melakukan
aktivitas seharihari, dan juga
hanya ingin tiduran
di tempat tidur.
Do : pasien terlihat
lemah, ADL masih
dibantu orang lain.

berlebihan

Iritasi kulit daerah anal

Kerusakan integritas kulit


Frekuensi BAB meningkat

Keletihan

Kehilangan Na-Bicarbonat
bersama tinja
Metabolisme lemak tidak
sempurna
Benda kotor tertimbun di
dalam tubuh
Metabolisme anaerob
Asam laktat meningkat
Keletihan

B. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
1

TANGGAL/ JAM/
DITEMUKAN
6 Agustus 2012
17.00 Wita

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Diare berhubungan
dengan infeksi
mukosa usus ditandai
dengan pasien
mengatakan sering
sakit perut, peristaltik
usus 37

TANGGAL
TERATASI

TANDA
TANGAN

, faeces

encer, terdapat lendir


pada faeces,
frekuensi BAB
pasien 8
2.

6 Agustus 2012
17.00 Wita

Kerusakan integritas
kulit perianal
berhubungan dengan
iritasi kulit daerah
8

3.

6 Agustus 2012
17.00 Wita

anal ditandai dengan


pasien mengatakan
sakit pada daerah
anus saat defekasi,
wajah pasien tampak
tidak nyaman saat
defekasi, terdapat
kemerahan pada kulit
sekitar anus dan anus
pasien.
Keletihan
berhubungan dengan
metabolisme lemak
tidak sempurna
ditandai dengan
pasien mengatakan
merasa lemah, ADL
masih dibantu orang
lain, pasien terlihat
lemah.

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Hari/
Tanggal
Senin 6
Agustus
2012

No
Dx
1.

Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan terjadi
penurunan frekuensi
defekasi, konsistensi
kembali normal
dengan kriteria
hasil:
- Frekuensi
peristaltik 535
-

Konsistensi
faeces padat
Tidak
terdapat
lendir pada
faeces

Rencana Perawatan
Intervensi
1. Observasi dan
catat frekuensi
defekasi,
karakteristik,
jumlah dan
faktor
pencetus.
2. Anjurkan tirah
baring.

Rasional

Tanda
Tangan

1. Membantu
membedakan
penyakit
individu dan
mengkaji
beratnya
episode.
2. Istirahat
menurunkan
motilitas usus
juga
menurunkan
laju
metabolisme
jika infeksi
atau
perdarahan
sebagai
komplikasi
9

Frekuensi
BAB 1
,

3. Indentifikasi
makanan dan
cairan yang
mencetuskan
diare, mis.,
sayuran segar
dan buah,
sereal, bumbu
minuman
carbonat,
produk susu.
4. Motivasi
untuk
pemasukan
cairan per oral
secara
bertahap.
Tawarkan
minuman
jernih tiap jam
hindari
minuman
dingin.

5. Observasi
demam,
takikardi,
ansietas dan
kelesuan.

3. Menghindarka
n iritan
meningkatkan
motilitas usus.

4. Memberikan
istirahat kolon
dengan
menghilangka
n atau
menurunkan
rangsang
makanan atau
cairan. Makan
kembali secara
bertahap
cairan
mencegah
kram dan diare
berulang,
namun cairan
dingin dapat
meningkatkan
motilitas usus.
5. Tanda bahwa
toksik
megakolon
atau perforasi
akan terjadi
atau telah
terjadi
memerlukan
intervensi
medik segera.

6. Delegasi
dalam
pemberian
10

obat sesuai
indikasi
- New diatab
3 x 1 tab (600 mg)

- Kalmicetine
3 x 1 tab (250 mg)

Metronidazole 3 x 1 fls (100 ml)

- Ketorolac inj
3 x 1 ampul (30
mg)
- Ondancentron
3 x 4 mg

- Ciprofloxacin 2 x 1 fls (100 cc)


20 tetes per menit

- Rillus
3 x 1 tab (500 mg)

Pengobatan
simptomatik
pada diare nonspesifik.
Mengobati
infeksi berat
karena
Sallmonella sp.
Untuk
pencegahan
infeksi anaerob
Untuk
mengobati nyeri
Untuk
mencegah
maupun
mengatasi mual
dan muntah
akibat
pengobatan
dengan
sitostatika dan
radioterapi.
Untuk
mengobati
infeksi yang
disebabkan oleh
kuman patogen
yang peka
terhadap
Ciprofloxacin.
Memelihara
saluran cerna,
mengatasi
kembung,
konstipasi,
diare, sakit
perut,
meningkatkan
fungsi sistem
11

Senin, 6
Agustus
2012

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan
integritas kulit tidak
terganggu dengan
kriteria hasil :
- Tidak terdapat
kemerahan,
iritasi.
- Keluarga
mampu
mendemonstra
sikan
perawatan
perianal
dengan baik
dan benar
- Pasien tidak
mengalami
perih saat
defekasi

Ranitidin inj
2 x 1 ampul
(25 mg)

1. Diskusikan
dan jelaskan
pentingnya
menjaga
kebersihan
tempat tidur.
2. Demonstrasika
n serta
libatkan
keluarga
dalam
merawat
perianal (bila
basah dan
mengganti
pakaian bawah
serta alasnya)
3. Observasi
kemerahan,
pucat,
ekskoriasi.

4. Atur posisi
tidur atau
duduk dengan
selang waktu
2-3 jam

5. Kaji integritas
kulit, catat

imun.
- Pengobatan
jangka pendek
tukak usus 12
jari aktif, tukak
lambung aktif,
mengurangi
gejala refluks
esofagitis.
1. Kebersihan
mencegah
perkembangbi
akan kuman.
2. Mencegah
terjadinya
iritasi kulit
yang tak
diharapkan
oleh karena
kelembaban
dan keasaman
faeces.
3. Area ini
meningkat
risikonya
untuk
kerusakan dan
memerlukan
pengobatan
lebih intensif.
4. Melancarkan
vaskularisasi,
mengurangi
penekanan
yang lama
sehingga tak
terjadi iskemi
dan iritasi.
5. Kondisi kulit
dipengaruhi
oleh sirkulasi,
nutrisi, dan
12

perubahan
pada turgor,
gangguan
warna, hangat
lokal, eritema,
ekskoriasi.

Senin, 6
Agustus
2012

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan terjadi
peningkatan energi
dengan kriteria
hasil:
- Melaporkan
rasa berenergi
- Berpartisipasi
pada aktivitas
yang
diinginkan

imobilisasi.
Jaringan dapat
menjadi rapuh
dan cenderung
untuk infeksi
dan rusak.

6. Lakukan
perawatan
pada daerah
perianal.

6. Mencegah
terjadinya
infeksi akibat
meningkatnya
frekuensi
BAB.

1. Evaluasi
laporan
keletihan.
Perhatikan
kemampuan
tidur/istirahat
dengan tepat.
2. Obervasi TTV

1. Meningkatnya
derajat
(berlanjutnya/
perbaikan dari
efek
ketidakmampu
an).
2. Mengetahui
keadaan
umum pasien.
3. Mengidentifik
asi kebutuhan
individual dan
membantu
pemilihan
intervensi.

3. Kaji
kemampuan
untuk
berpartisipasi
pada aktivitas
yang
diinginkan/dib
utuhkan
4. Rencanakan
periode
istirahat
adekuat.mis.
anjurkan
pasien untuk
tidur siang.

5. Berikan

4. Mencegah
keletihan
berlebihan dan
menyimpan
energi untuk
penyembuhan.
5. Mengubah
energi,
memungkinka
n berlanjutnya
13

bantuan dalam
aktivitas
sehari-hari dan
ambulasi.

6. Tingkatkan
tingkat
partisipasi
sesuai
toleransi
pasien.

aktivitas yang
dibutuhkan/
normal,
memberi
keamanan
pada pasien.
6. Meningkatkan
rasa membaik/
meningkatkan
kesehatan dan
membatasi
frustasi.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal/
Jam
Selasa, 7
Agustus 2012
05.30 Wita

No
Dx
3.

Tindakan Keperawatan
Mengobservasi tandatanda vital

Evaluasi Proses

Tanda
Tangan

Ds : pasien mengeluhkan
sakit pada perutnya.
Do : TD : 110/60 mmHg
S : 36 C
N : 80
RR : 18

08.00 Wita

1.

Mengobservasi frekuensi
defekasi, karakteristik, dan
jumlah

Ds : Pasien mengatakan
mules pada perutnya.
Do : Frekuensi BAB 8
, peristaltik usus
37

09.00 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,

, konsistensi

faeces encer, warna


kecoklatan, terdapat
lendir, bau khas faeces.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
14

11. 00 Wita

1.

metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengobservasi demam,
takikardi, ansietas dan
kelesuan

terhadap obat

Ds : Pasien mengatakan
merasa lemah dan tidak
mengalami cemas
terhadap penyakitnya.
Do : Pasien tidak
mengalami demam, N :
80

13.00 Wita

2.

Melakukan perawatan
perianal

14.00 Wita

2.

Mendiskusikan pentingnya
menjaga tempat tidut

16.00 Wita

2.

Melakukan pengaturan
posisi duduk pada pasien

16.20 Wita

1.

18.00 Wita

3.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron, rillus.
Mengevaluasi keletihan
pasien

20.00 Wita

2.

Mengajarkan keluarga cara


melakukan perawatan
perianal.

, pasien

tampak lemah.
Ds : Pasien mengatakan
perih pada anusnya
Do : Wajah pasien tampak
meringis menahan
sakit, terdapat
kemerahan pada anus
dan kulit disekitarnya.
Ds : Pasien dan keluarganya
mengatakan sudah
mengerti.
Do : Pasien dan keluarga
terlihat antusias.
Ds : Pasien mengatakan
sedikit pusing.
Do : Pasien tampak nyaman
walaupun sedikit
pusing.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
Ds : Pasien mengatakan
lemas
Do : pasien tampak lemah,
ADL dibantu orang
lain.
Ds : Pasien mengatakan
sedikit perih pada anus.
Do : Terdapat sedikit faeces
15

22.00 Wita

1.

23.00 Wita

Rabu 8 Agustus
2012
05.30 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Membantu pasien tirah
baring

Mengobservasi tandatanda vital

pada anus, terdapat


kemerahan pada anus,
keluarga pasien tampak
antusias.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat

Ds : Pasien mengatakan
nyaman posisi tidur
Do : Pasien tampak nyaman
dengan tirah baring
Ds : pasien mengatakan
masih mulas.
Do : TD : 110/70 mmHg
S : 36 C
N : 80
RR : 18

06.00 Wita

2.

Mengobservasi kemerahan
pada anus.

08.00 Wita

3.

Mengkaji kemampuan
dalam berpartisipasi pada
aktivitas yang dibutuhkan

09.00 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.

Ds : Pasien mengatakan
perih pada anus saat
defekasi.
Do : terdapat kemerahan
pada anus dan sedikit
faeces.
Ds : Pasien
mengatakanlemas dan
sedikit pusing saat
bangun tidur.
Do : ADL masih dibantu
keluarg, pasien tampak
lemah
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat

16

11.00 Wita

3.

14.00 Wita

1.

14.30 Wita

2.

15.00 Wita

1.

18.00 Wita

2.

22.00 Wita

1.

23.00 Wita

1.

Mengidentifikasi makanan
dan minuman (cairan)
yang mencetuskan diare
sebelum pasien masuk
Rumah Sakit

Ds : Pasien mengatakan
pernah mengkonsumsi
makanan yang
berlemak dan minum
air yang belum
dimasak.
Do : Pasien dan keluarga
tampak antusias dalam
mengidentifikasi
penyebab diare.
Membantu pasien dalam
Ds : pemasukan cairan per oral Do : Pasien minum 2 gelas
(500 cc) air putih
Melakukan perawatan pada Ds :Pasien mengatakan
daerah perianal dan
sedikit perih pada
memberikan kompres
anusnya.
hangat pada daerah
Do : Pasien tampak
perianal
meringis menahan
sakit, terdapat
kemerahan pada anus
pasien.
Melakukan delegasi dalam Ds : pemberian obat sesuai
Do : Obat sudah
indikasi New diatab,
dimasukkan, tidak
kalmicetine,
terdapat reaksi alergi
metronidazole, ketorolac,
terhadap obat
ondancentron, rillus.
Membantu pasien posisi
Ds : Pasien mengatakan
duduk
sedikit pusing.
Do : Pasien tampak lemah
saat dibantu dalam
posisi duduk.
Melakukan delegasi dalam Ds : pemberian obat sesuai
Do : Obat sudah
indikasi New diatab,
dimasukkan, tidak
kalmicetine,
terdapat reaksi alergi
metronidazole, ketorolac,
terhadap obat
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengobservasi frekuensi
Ds : Pasien mengatakan
defekasi, karakteristik
BAB 6
dan
masih sedikit mules.
17

Do : Peristaltik usus 37
, konsistensi

Kamis 9
Agustus 2012
05.00 Wita

3.

Mengobservasi tandatanda vital

faeces encer dan


terdapat lendir.
Ds : pasien mengatakan
masih mulas.
Do : TD : 110/70 mmHg
S : 36 C
N : 80
RR : 18

09.00 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengevaluasi keletihan
pasien

11.00 Wita

3.

13.00 Wita

2.

Mengobservasi kemerahan
pada anus

15.00 Wita

1.

18.00 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron, rillus.
Membantu pasien dalam
pemasukan cairan per oral

20.00 Wita

2.

Melakukan perawatan
perianal

Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat

Ds : Pasien mengatakan
masih lemah
Do : Pasien tampak lemah,
ADL masih dibantu
oleh keluarga
Ds : Pasien mengatakan
perih pada anus saat
defekasi
Do : terdapat kemerahan
pada anus.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
Ds : Do : Pasien minum 1 gelas
air mineral (250 cc)
Ds : Pasien mengatakan
perih saat dilakukan
perawatan perianal
Do : Terdapat kemerahan
pada perianal (anus)
18

22.00 Wita

1.

23.00 Wita

1.

Melakukan delegasi dalam


pemberian obat sesuai
indikasi New diatab,
kalmicetine,
metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengobservasi frekuensi
defekasi, karakteristik

dan kulit disekitarnya.


Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat

Ds : pasien mengatakan
mulas sudah mulai
berkurang, frekuensi
BAB 6
Do : Peristaltik usus 37
, konsistensi
faeces encer, warna
kecoklatan, bau khas
faeces.

E. EVALUASI KEPERAWATAN
No

Hari/Tanggal/Jam

1.

Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita

No
Dx
1.

Evaluasi
S : Pasien mengatakan sakit pada perut
O : Konsistensi faeces encer, warna
kecoklatan, bau khas faeces, frekuensi
BAB 6

2.

Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita

2.

3.

Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita

3.

Tanda
Tangan

, peristaltik usus 37

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 4, 6
S : Pasien mengatakan masih terasa perih saat
defekasi
O : Masih terdapat kemerahan pada anus dan
kulit di sekitarnya.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 2, 6
S : Pasien mengatakan masih lemas dan
pusing saat bangun dan duduk
P : ADL masih dibantu keluarga, pasien
tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
19

P : Lanjutkan intervensi 5,6

20

Vous aimerez peut-être aussi