Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
E
DENGAN HIPOTIROID
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny.E
Umur
: 72 Tahun
Agama
:-
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Janda
Pendidikan
:-
Pekerjaan
: Pensiunan Guru
Suku Bangsa
:-
Alamat
:-
Tanggal Masuk
:-
Tanggal Pengkajian
:-
No Register
:-
Diagnosa Medis
: Hipotiroid
:-
Umur
:-
:-
Alamat
:-
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluhkan merasa kelelahan yang telah dirasakan selama 3
bulan terakhir.
2. Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
1
d. Pola Aktivitas
1. Aktivitas
Tidak terkaji
2. Latihan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari untuk
mengajarkan membaca pada orang dewasa yang buta huruf.
Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas mengajarkan
membaca pada orang dewasa yang buta huruf.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Tidak terkaji.
f. Pola Persepsi-Konsep Diri
Tidak terkaji.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Tidak terkaji
h. Pola Peran-Hubungan
Tidak terkaji
i. Pola Seksual-Reproduksi
Tidak terkaji
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Tidak terkaji
k. Pola Nilai Kepercayaan
Tidak terkaji
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Pasien terlihat lemah
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS Verbal : 5, Psikomotor : 6, Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 60
Suhu : 35,5 C
TD
: 120/70 mmHg
3
RR
: 26
c. Keadaan Fisik
a. Kepala dan leher
Kepala
Inspeksi : rambut hitam dan tebal, bergelombang, tidak
terdapat benjolan, mukosa bibir lembab, tidak terdapat
sianosis perifer, gigi bersih, tidak menggunakan gigi
palsu, telinga simetris, tidak ada pernapasan cuping
hidung,
konjungtiva
ananemis,
sklera
anikterik,
) suara
Palpasi
: tidak terkaji.
d. Abdomen
Inspeksi
Perkusi
: tidak terkaji.
Palpasi
: tidak terkaji.
warna
kulit
sawo
matang,
tidak
terdapat
: tidak terkaji.
g. Ekstremitas
Atas
Inspeksi
: tidak terkaji
Palpasi
: tidak terkaji
Bawah
Inspeksi
Palpasi
h. Neurologis
Status mental dan emosi
Keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran composmentis, daya
ingat baik, persepsi normal, dan tidak mengalami halusinasi.
Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji
Pengkajian reflek
Tidak terkaji
b.Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 4 Agustus 2012
Jam
: 08.00 Wita
Hasil Pemeriksaan Faeces
Pemeriksaan
Makroskopis
Mikroskopis
No
1
2
3
4
1
Parameter
Warna
Konsistensi
Lendir
Darah
Amoeba
Hasil
Coklat
Encer
+ positif
- negatif
- negatif
NilaiNormal
negatif
negatif
negatif
5
2
3
1
2
3
4
5
6
Lemak
Darah
Erytrocyte
Leucocyte
Telur Ascaris
Telur Taenia
Trichuris T
Telur Hook Worm
Sisa Makanan
Bakteri
Kista
Tanggal
: 5 Agustus 2012
Jam
: 08.20 Wita
- negatif
negatif
3-5 cell
Penuh cell
- negatif
- negatif
- negatif
- negatif
- negatif
+ positif
- negatif
+ positif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
negatif
Hasil
10
1,3
Nilai Rujukan
74-105 mg/dl
70-120
70-110
3,5-5,0 g/dl
2,6-7,2 mg/dl
0-200 mg/dl
30-150 mg/dl
7.18g/dl
0,6-1,3 mg/dl
negatif
(non reaktif)
30-110 u/i
: 8 Agustus 2012
: 06.57 Wita
HEMATOLOGY
Test
WBC
NEU
LYM
MONO
EOS
BASO
Result
6.78
4.67
.9.77
.736
.370
.035
Limits
10e3/UI
68.8 %N
14.4 %L
10.8 %/M
5.45 %E
.510 % B
6
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
5. ANALISA DATA
DATA
Ds : Pasien
mengatakan sesak
napas, tidak
terdapat nyeri
dada
4.32
11.9
37.3
86.3
27.6
32.0
12.1
10 e 6/ ul
g/dl
%
Fl
pg
g/dl
% CV
INTERPRETASI
Kurang asupan yodium
MASALAH
Diare
Do : Pasien
mengatakan sesak
napas, tidak
terdapat nyeri
dada.
RR : 26 x/menit
Peningkatan sekresi
tiroglobulin
Ukuran folikel membesar
Hiperflasia kelenjar
Makanan tidak dapat diserap
Tekanan osmotic dalam rongga
usus meningkat
Terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga
usus
Isis rongga usus yang
berlebihan merangsang usus
untuk mengeluarkannya
Diare
Ds : pasien
mengatakan perih
pada daerah anus
Kerusakan
integritas kulit
saat defekasi
Do : wajah pasien
tampak tidak
nyaman saat
defekasi, terdapat
kemerahan pada
daerah perianal.
Ds : pasien
mengatakan merasa
lemah, tidak dapat
melakukan
aktivitas seharihari, dan juga
hanya ingin tiduran
di tempat tidur.
Do : pasien terlihat
lemah, ADL masih
dibantu orang lain.
berlebihan
Keletihan
Kehilangan Na-Bicarbonat
bersama tinja
Metabolisme lemak tidak
sempurna
Benda kotor tertimbun di
dalam tubuh
Metabolisme anaerob
Asam laktat meningkat
Keletihan
B. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
1
TANGGAL/ JAM/
DITEMUKAN
6 Agustus 2012
17.00 Wita
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Diare berhubungan
dengan infeksi
mukosa usus ditandai
dengan pasien
mengatakan sering
sakit perut, peristaltik
usus 37
TANGGAL
TERATASI
TANDA
TANGAN
, faeces
6 Agustus 2012
17.00 Wita
Kerusakan integritas
kulit perianal
berhubungan dengan
iritasi kulit daerah
8
3.
6 Agustus 2012
17.00 Wita
No
Dx
1.
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan terjadi
penurunan frekuensi
defekasi, konsistensi
kembali normal
dengan kriteria
hasil:
- Frekuensi
peristaltik 535
-
Konsistensi
faeces padat
Tidak
terdapat
lendir pada
faeces
Rencana Perawatan
Intervensi
1. Observasi dan
catat frekuensi
defekasi,
karakteristik,
jumlah dan
faktor
pencetus.
2. Anjurkan tirah
baring.
Rasional
Tanda
Tangan
1. Membantu
membedakan
penyakit
individu dan
mengkaji
beratnya
episode.
2. Istirahat
menurunkan
motilitas usus
juga
menurunkan
laju
metabolisme
jika infeksi
atau
perdarahan
sebagai
komplikasi
9
Frekuensi
BAB 1
,
3. Indentifikasi
makanan dan
cairan yang
mencetuskan
diare, mis.,
sayuran segar
dan buah,
sereal, bumbu
minuman
carbonat,
produk susu.
4. Motivasi
untuk
pemasukan
cairan per oral
secara
bertahap.
Tawarkan
minuman
jernih tiap jam
hindari
minuman
dingin.
5. Observasi
demam,
takikardi,
ansietas dan
kelesuan.
3. Menghindarka
n iritan
meningkatkan
motilitas usus.
4. Memberikan
istirahat kolon
dengan
menghilangka
n atau
menurunkan
rangsang
makanan atau
cairan. Makan
kembali secara
bertahap
cairan
mencegah
kram dan diare
berulang,
namun cairan
dingin dapat
meningkatkan
motilitas usus.
5. Tanda bahwa
toksik
megakolon
atau perforasi
akan terjadi
atau telah
terjadi
memerlukan
intervensi
medik segera.
6. Delegasi
dalam
pemberian
10
obat sesuai
indikasi
- New diatab
3 x 1 tab (600 mg)
- Kalmicetine
3 x 1 tab (250 mg)
- Ketorolac inj
3 x 1 ampul (30
mg)
- Ondancentron
3 x 4 mg
- Rillus
3 x 1 tab (500 mg)
Pengobatan
simptomatik
pada diare nonspesifik.
Mengobati
infeksi berat
karena
Sallmonella sp.
Untuk
pencegahan
infeksi anaerob
Untuk
mengobati nyeri
Untuk
mencegah
maupun
mengatasi mual
dan muntah
akibat
pengobatan
dengan
sitostatika dan
radioterapi.
Untuk
mengobati
infeksi yang
disebabkan oleh
kuman patogen
yang peka
terhadap
Ciprofloxacin.
Memelihara
saluran cerna,
mengatasi
kembung,
konstipasi,
diare, sakit
perut,
meningkatkan
fungsi sistem
11
Senin, 6
Agustus
2012
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan
integritas kulit tidak
terganggu dengan
kriteria hasil :
- Tidak terdapat
kemerahan,
iritasi.
- Keluarga
mampu
mendemonstra
sikan
perawatan
perianal
dengan baik
dan benar
- Pasien tidak
mengalami
perih saat
defekasi
Ranitidin inj
2 x 1 ampul
(25 mg)
1. Diskusikan
dan jelaskan
pentingnya
menjaga
kebersihan
tempat tidur.
2. Demonstrasika
n serta
libatkan
keluarga
dalam
merawat
perianal (bila
basah dan
mengganti
pakaian bawah
serta alasnya)
3. Observasi
kemerahan,
pucat,
ekskoriasi.
4. Atur posisi
tidur atau
duduk dengan
selang waktu
2-3 jam
5. Kaji integritas
kulit, catat
imun.
- Pengobatan
jangka pendek
tukak usus 12
jari aktif, tukak
lambung aktif,
mengurangi
gejala refluks
esofagitis.
1. Kebersihan
mencegah
perkembangbi
akan kuman.
2. Mencegah
terjadinya
iritasi kulit
yang tak
diharapkan
oleh karena
kelembaban
dan keasaman
faeces.
3. Area ini
meningkat
risikonya
untuk
kerusakan dan
memerlukan
pengobatan
lebih intensif.
4. Melancarkan
vaskularisasi,
mengurangi
penekanan
yang lama
sehingga tak
terjadi iskemi
dan iritasi.
5. Kondisi kulit
dipengaruhi
oleh sirkulasi,
nutrisi, dan
12
perubahan
pada turgor,
gangguan
warna, hangat
lokal, eritema,
ekskoriasi.
Senin, 6
Agustus
2012
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan terjadi
peningkatan energi
dengan kriteria
hasil:
- Melaporkan
rasa berenergi
- Berpartisipasi
pada aktivitas
yang
diinginkan
imobilisasi.
Jaringan dapat
menjadi rapuh
dan cenderung
untuk infeksi
dan rusak.
6. Lakukan
perawatan
pada daerah
perianal.
6. Mencegah
terjadinya
infeksi akibat
meningkatnya
frekuensi
BAB.
1. Evaluasi
laporan
keletihan.
Perhatikan
kemampuan
tidur/istirahat
dengan tepat.
2. Obervasi TTV
1. Meningkatnya
derajat
(berlanjutnya/
perbaikan dari
efek
ketidakmampu
an).
2. Mengetahui
keadaan
umum pasien.
3. Mengidentifik
asi kebutuhan
individual dan
membantu
pemilihan
intervensi.
3. Kaji
kemampuan
untuk
berpartisipasi
pada aktivitas
yang
diinginkan/dib
utuhkan
4. Rencanakan
periode
istirahat
adekuat.mis.
anjurkan
pasien untuk
tidur siang.
5. Berikan
4. Mencegah
keletihan
berlebihan dan
menyimpan
energi untuk
penyembuhan.
5. Mengubah
energi,
memungkinka
n berlanjutnya
13
bantuan dalam
aktivitas
sehari-hari dan
ambulasi.
6. Tingkatkan
tingkat
partisipasi
sesuai
toleransi
pasien.
aktivitas yang
dibutuhkan/
normal,
memberi
keamanan
pada pasien.
6. Meningkatkan
rasa membaik/
meningkatkan
kesehatan dan
membatasi
frustasi.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal/
Jam
Selasa, 7
Agustus 2012
05.30 Wita
No
Dx
3.
Tindakan Keperawatan
Mengobservasi tandatanda vital
Evaluasi Proses
Tanda
Tangan
Ds : pasien mengeluhkan
sakit pada perutnya.
Do : TD : 110/60 mmHg
S : 36 C
N : 80
RR : 18
08.00 Wita
1.
Mengobservasi frekuensi
defekasi, karakteristik, dan
jumlah
Ds : Pasien mengatakan
mules pada perutnya.
Do : Frekuensi BAB 8
, peristaltik usus
37
09.00 Wita
1.
, konsistensi
11. 00 Wita
1.
metronidazole, ketorolac,
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengobservasi demam,
takikardi, ansietas dan
kelesuan
terhadap obat
Ds : Pasien mengatakan
merasa lemah dan tidak
mengalami cemas
terhadap penyakitnya.
Do : Pasien tidak
mengalami demam, N :
80
13.00 Wita
2.
Melakukan perawatan
perianal
14.00 Wita
2.
Mendiskusikan pentingnya
menjaga tempat tidut
16.00 Wita
2.
Melakukan pengaturan
posisi duduk pada pasien
16.20 Wita
1.
18.00 Wita
3.
20.00 Wita
2.
, pasien
tampak lemah.
Ds : Pasien mengatakan
perih pada anusnya
Do : Wajah pasien tampak
meringis menahan
sakit, terdapat
kemerahan pada anus
dan kulit disekitarnya.
Ds : Pasien dan keluarganya
mengatakan sudah
mengerti.
Do : Pasien dan keluarga
terlihat antusias.
Ds : Pasien mengatakan
sedikit pusing.
Do : Pasien tampak nyaman
walaupun sedikit
pusing.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
Ds : Pasien mengatakan
lemas
Do : pasien tampak lemah,
ADL dibantu orang
lain.
Ds : Pasien mengatakan
sedikit perih pada anus.
Do : Terdapat sedikit faeces
15
22.00 Wita
1.
23.00 Wita
Rabu 8 Agustus
2012
05.30 Wita
1.
Ds : Pasien mengatakan
nyaman posisi tidur
Do : Pasien tampak nyaman
dengan tirah baring
Ds : pasien mengatakan
masih mulas.
Do : TD : 110/70 mmHg
S : 36 C
N : 80
RR : 18
06.00 Wita
2.
Mengobservasi kemerahan
pada anus.
08.00 Wita
3.
Mengkaji kemampuan
dalam berpartisipasi pada
aktivitas yang dibutuhkan
09.00 Wita
1.
Ds : Pasien mengatakan
perih pada anus saat
defekasi.
Do : terdapat kemerahan
pada anus dan sedikit
faeces.
Ds : Pasien
mengatakanlemas dan
sedikit pusing saat
bangun tidur.
Do : ADL masih dibantu
keluarg, pasien tampak
lemah
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
16
11.00 Wita
3.
14.00 Wita
1.
14.30 Wita
2.
15.00 Wita
1.
18.00 Wita
2.
22.00 Wita
1.
23.00 Wita
1.
Mengidentifikasi makanan
dan minuman (cairan)
yang mencetuskan diare
sebelum pasien masuk
Rumah Sakit
Ds : Pasien mengatakan
pernah mengkonsumsi
makanan yang
berlemak dan minum
air yang belum
dimasak.
Do : Pasien dan keluarga
tampak antusias dalam
mengidentifikasi
penyebab diare.
Membantu pasien dalam
Ds : pemasukan cairan per oral Do : Pasien minum 2 gelas
(500 cc) air putih
Melakukan perawatan pada Ds :Pasien mengatakan
daerah perianal dan
sedikit perih pada
memberikan kompres
anusnya.
hangat pada daerah
Do : Pasien tampak
perianal
meringis menahan
sakit, terdapat
kemerahan pada anus
pasien.
Melakukan delegasi dalam Ds : pemberian obat sesuai
Do : Obat sudah
indikasi New diatab,
dimasukkan, tidak
kalmicetine,
terdapat reaksi alergi
metronidazole, ketorolac,
terhadap obat
ondancentron, rillus.
Membantu pasien posisi
Ds : Pasien mengatakan
duduk
sedikit pusing.
Do : Pasien tampak lemah
saat dibantu dalam
posisi duduk.
Melakukan delegasi dalam Ds : pemberian obat sesuai
Do : Obat sudah
indikasi New diatab,
dimasukkan, tidak
kalmicetine,
terdapat reaksi alergi
metronidazole, ketorolac,
terhadap obat
ondancentron,
ciprofloxacin, rillus,
ranitidin.
Mengobservasi frekuensi
Ds : Pasien mengatakan
defekasi, karakteristik
BAB 6
dan
masih sedikit mules.
17
Do : Peristaltik usus 37
, konsistensi
Kamis 9
Agustus 2012
05.00 Wita
3.
09.00 Wita
1.
11.00 Wita
3.
13.00 Wita
2.
Mengobservasi kemerahan
pada anus
15.00 Wita
1.
18.00 Wita
1.
20.00 Wita
2.
Melakukan perawatan
perianal
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
Ds : Pasien mengatakan
masih lemah
Do : Pasien tampak lemah,
ADL masih dibantu
oleh keluarga
Ds : Pasien mengatakan
perih pada anus saat
defekasi
Do : terdapat kemerahan
pada anus.
Ds : Do : Obat sudah
dimasukkan, tidak
terdapat reaksi alergi
terhadap obat
Ds : Do : Pasien minum 1 gelas
air mineral (250 cc)
Ds : Pasien mengatakan
perih saat dilakukan
perawatan perianal
Do : Terdapat kemerahan
pada perianal (anus)
18
22.00 Wita
1.
23.00 Wita
1.
Ds : pasien mengatakan
mulas sudah mulai
berkurang, frekuensi
BAB 6
Do : Peristaltik usus 37
, konsistensi
faeces encer, warna
kecoklatan, bau khas
faeces.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
No
Hari/Tanggal/Jam
1.
Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita
No
Dx
1.
Evaluasi
S : Pasien mengatakan sakit pada perut
O : Konsistensi faeces encer, warna
kecoklatan, bau khas faeces, frekuensi
BAB 6
2.
Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita
2.
3.
Jumat 10 Agustus
2012
07.00 Wita
3.
Tanda
Tangan
, peristaltik usus 37
20