Vous êtes sur la page 1sur 13

Analisis TKG (Tingkat Kematangan Gonad)

Pengertian Gonad
gonad pada vertebrata adalah organ-organ dalam dua tunas, sebagai tambahan pada
reproduksi utama gamet jantan dan betina. Gonad dapat berfungsi untuk mengontrol
karakterisrik seks sekunder. Struktur dan bentuk biasanya tidak terkonsep pada awal
produksi sel, tetapi dengan fasilitas fertilisasi gamet jantan dan betina. Karakteristik seks
sekunder mencakup kebanyakan struktur ekstuagonadal dan kebiasaan pada setiap seks
turunan.
Ciri Induk Jantan yang Matang Gonad
ciri-ciri ikan lele jantan yang matang gonad adalah proporsi kepala jantan lebih kecil
dibanding dengan betina, warna kulit dada jantan lebih kusam dibanding betina, kelamin
jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak dibelakang anus, dengan warna
kemerahan, gerakan induk jantan lebih lincah dibandingkan ikan lele betina. Serta kulit
jantan lebih halus dibandingkan betina muncul bintik-bintik kecil di sekitar sirip dorsal.
Ciri Induk Betina yang Masak Telur
Tanda-tanda induk betina yang baik yaitu warna terang, perut membulat, badan relatif
panjang, susunan sisiknya teratur, umur 3-10 tahun. Hasil yang baik berumur 5-10 tahun.
Dan tanda-tanda induk betina yang sudah saatnya memijah adalah bagian perut dibelakang
sirip dada kelihatan menggembung jelas sekali dan sisik kelihatan agak terbuka.
Anatomi Sistem Reproduksi Jantan
struktur testes terdiri dari rongga-rongga yang tidak teratur dan banyak sekali, terdiri atas
tubula longitudinalis. Didalam tubuh terdapat cyste seminiferis. Didalam cyste-cyste ini
terdapat sel penghasil sperma. Sel-sel penghasil sperma ini dikelilingi oleh sel-sel sertoli
yang berfungsi nutritif. Diluar tubulus terdapat sel-sel interstitial yang berfungsi sebagai
endokrin.
Sebelum sampai pada lubang pelepasan (urogenital pore), spermatozon yang berasal dari
testes terlebih dahulu melalui vasa efferentia, epididymis, vasa defferentia, seminal vesikel,
urogenital sinus dan urogenital papilla pada (handrichthyes). Pada sisi seminal vesikel
terdapat kantong sperma
Anatomi Sistem Reproduksi Betina
ovarium ikan berbentuk longitudinal seperti agar-agar jernih dan berbintik-bintik berisi sel
telur atau ova. Biasanya jumlah sepasang. Dari ovarium sel telur keluar melalui saluran
yang disebut oviduct.
Tingkat Kematangan Gonad Jantan
TKG Menurut Tester dan Takata

I. Tidak masak: Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang gonad
pada ikan jantan pipih dengan warna keabu abuan, penampang pada ikan betina bulat
dengan warna kemerah merahan.
II. Permulaan masak: gonad mengisi rongga tubuh. Warnanya pada ikan jantan keabuan
atau putih, bentuknya pipih, sedangkan ikan betina warnanya kemerah merahan atau
kuning dan bentuknya bulat. Telur tidak nampak.
III. Hampir masak: Gonad mengisi rongga tubuh. Gonad pada ikan jantan berwarna
putih, pada betina berwarna kuning. Bentuk telur tepat melalui dinding ovarium.
IV. Masak: gonad mengisi rongga tubuh. Gonad ikan jantan berwarna putih berisi cairan
berwarna putih, kadang kadang dengan tekanan halus pada perutnya da yang menonjol
pada lubang pelepasannya.
V. Salin: hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan berwarna
putih, kadang kadang dengan bintik coklat. Gonad betina berwarna merah, lembek dan
telur tidak nampak.
Proses Pembentukan dan Perkembangan Gonad Jantan.
Testes ikan ditopang secara memanjang oleh mesenteries dan di dalam testes tersebut
terdapat tubulus-tubulus, dimana sepanjang tubulus berisi cyste-cyste seminiferousi yang
dikelilingi oleh sel-sel certoli, cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang
selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis menjadi spermatozoa
Proses Pembentukan dan Perkembangan Gonad Betina.
Oogonia adalah sel telur yang paling muda yang mulai berkembang dikelilingi oleh satu
lapis sel granulosa yang mengelilinginya bersamaan dengan berkembangnya sel telur dan
kemudian akan dipisahkan dengan sel telur oleh suatu lapisan hialin yang secara bertahap
lapisan ini akan berubah dan disebut zona pellucida. Sel granulosa di luar zona pellucida ini
bertanggungjawab dalam proses penghancuran sel telur, mekanisme kerjanya seperti
capora lutea pada hewan mamalia
Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Gonad Internal dan Eksternal.
beberapa faktor eksternal yang berperan penting bagi keberhasilan proses reproduksi
adalah :
- Photo Periode
Photo periode diduga berpengaruh secara langsung terhadap mekanisme saraf yang
menentukan waktu pemijahan bagi ikan laut.
- Suhu
Suhu juga berpengaruh terhadap waktu pemijahan, pematangan gonad dan keberhasilan
pemijahan.
- Substrat Pemijahan
Jika substrat yang sesuai belum ditemukan maka ovulasi tidak akan terjadi.

- Ketersediaan Makanan
Pakan induk yang kekurangan asam lemak esensial akan menghasilkan laju pematangan
gonad yang rendah.
- Faktor Sosial (Hubungan antar periode)
Pada beberapa spesies ikan ovulasi akan terhambat jika kepadatan ikan pada suatu
perairan.
faktor internal yang mempengaruhi pemijahan adalah:
pendorong dan penghambat hormon gonadotropin, gonadotropin pra ovulasi dan respon
ovarium terhadap GTH (Gonadotropin Hormon).
ketika ikan matang secara seksual, produksek sudah masak dan proses reproduksi akan
terjadi. Banyak faktor yang mempengaruhi peristiwa ini. Kekuatan dalam bekerjanya dapat
dikelompokkan secara kasar yaitu dari dalam ikan (intrinsik) dan dari sekitar (ekstrinsik).
Faktor intrinsik antara lain kematangan seksual, kelahiran dan kematangan dari jenis ikan
dan hereditasnya, makanan pilihan, fisiologi individu dan faktor lingkungan antara lain
perubahan durasi penyinaran (photo period), suhu, kehadiran lawan jenis, arus, pasang,
tahapan bulan dan kehadiran fasilitas spawning.
Gonad Somatik Indeks (GSI)
Pengetahuan gonad somatik indeks (GSI) merupakan salah satu aspek yang memiliki
peran penting dalam biologi perikanan, dimana nilai IGS digunakan untuk memprediksi
kapan ikan tersebut akan siap dilakukannya pemijahan Nilai GSI tersebut akan mencapai
batas kisaran maksimum pada saat akan terjadinya pemijahan. Pemijahan sebagai salah
satu bagian dari reproduksi merupakan mata rantai daur hidup yang menentukan
kelangsungan hidup spesies. Penambahan populasi ikan bergantung pada keberhasilan
pemijahan.
Terdapat faktor-faktor utama yang mampu mempengaruhi kematangan gonad ikan , antara
lain suhu dan makanan , tetapi secara relatif perubahannya tidak besar dan di daerah tropik
gonad dapat masak lebih cepat. Kualitas pakan yang diberikan harus mempunyai
komposisi khusus yang merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan proses
pematangan gonad dan pemijahan. Indeks Kematangan Gonad atau Gonado somatic
Index (GSI) akan semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada
saat terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan
jantan. Adakalanya IKG dihubungkan dengan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang
pengamatannya berdasarkan ciri-ciri morfologi kematangan gonad, sehingga akan tampak
hubungan antara perkembangan di dalam dengan di luar gonad. Nilai IKG akan sangat
bervariasi setiap saat tergantung pada macam dan pola pemijahannya. Jadi itulah
pentingnya GSI agar digunakan untuk memprediksi kapan ikan tersebut akan siap

dilakukannya pemijahan Nilai IGS tersebut akan mencapai batas kisaran maksimum pada
saat akan terjadinya pemijahan

4.1. Tinjauan Pustaka


Efendie (1997), menyatakan bahwa ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut juga terjadi pada gonad ikan yang
berhubungan dengan tahapan proses reproduksi. Perkembangan gonad sangat erat
kaitannya dengan proses metabolisme, dimana pada saat gonad semakin matang proses
metabolisme sebagian besar akan tertuju kepada perkembangan gonad tersebut.
Penentuan kematangan gonad sangat diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikanikan yang akan melakukan reproduksi atau tidak, untuk dihubungkan dengan pertumbuhan
ikan serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Nikolsky (dalam Effendi 2002), menyatakan bahwa menggunakan tanda utama untuk
membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara alamiah hal ini berhubungan
dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhannya atau tanpa berat gonad. Pengamatan
kematangan gonad dilakukan dengan 2 cara, yang pertama cara histologi dilakukan di
laboratorium dan yang kedua dengan cara pengamatan morfologi. Cara histologi perkembangan
gonad dilakukan dengan cara anatomi, sedangkan pada morfologi ialah dilihat bentuk, ukuran,
panjang dan berat, warna, dan perkembangan isi gonad. Perkembangan gonad ikan betina lebih
banyak diperhatikan karena perkembangan diameter telur pada ikan betina lebih mudah dilihat
daripada sperma yang terdapat di dalam testis ikan jantan.
Tahapan tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (dalam Effendi 2002) tersaji
pada Tabel:
Tabel 6. Tahapan tingkat kematangan gonad menurut Kesteven, adalah:
Tingkat
TKG
Keterangan
Kematangan
I
Dara
Organ sexual sangat kecil berdekatan di
bawah tulang punggung testes dan ovarium
transparan,dari tidak berwarna sampai
berwarna abu-abu telur tidak terlihat dengan

II

Dara berkembang

III

Perkembangan I

IV

Perkembangan II

Bunting

VI

Mijah

VII

Mijah atau salin

VIII

Salin

IX

Pulih salin

mata biasa.
Testes dan ovarium jernih, abu-abu merah
panjang setengah atau lebih sedikit dari
rongga bawah telur dapat dilihat dengan
kaca pembesar.
Testes dan ovarium berbentuk bulat, warna
merah dengan pembuluh kapiler, telur dapat
terlihat seperti serbuk putih.
Testes warna putih kemerahan, tidak ada
sperma bila perut ditekan, ovarium warna
orange kemerahan, telur sudah jelas.
Organ sexual mengisi ruang bawah, testes
warna putih telur bulat, jernih dan masak.
Telur dan sperma keluar dengan sedikit
tekanan ke perut bentuk bulat telur terdapat
di ovarium.
Gonad kosong sama sekali, tidak ada telur
yang bulat.
Testes dan ovarium kosong dan berwarna
merah, beberapa telur sedang ada dalam
keadaan dihisap kembali.
Testes dan ovarium berwarna jernih, abuabu menjadi merah.

Tahapan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky (dalam Effendi 2002) tersaji
pada Tabel:
Tabel 7. Tahapan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, adalah:
Tingkat
TKG
Keterangan
Kematangan
I
Tidak masak
Ukuran gonad kecil, belum ingin reproduksi.
II
Masa istirahat
Gonad kecil, tidak dapat dibedakan dengan
mata.
III
Hampir masak
Telur dapat dibedakan dengan mata, testes
dari transparan ke warna rose.
IV
Masak
Mencapai berat maksimum tetapi belum
keluar bila perut diberi sedikit tekanan.
V
Reproduksi
Bila diberi tekanan produk sexual akan
menonjol keluar dari lubang pelepasan.
VI
Keadaan Salin
Produk seks telah dikeluarkan, lubang genital
berwarna kemerahan, gonad mengempis.
VII Masa istirahat
Produk seks telah dikeluarkan, lubang genital

telah pulih, gonad kecil dan telur belum terlihat


oleh mata.

Proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil metabolisme tertuju
untuk perkembangan gonad, semakin bertambah berat gonad dibarengi dengan semakin
bertambah besar ukurannya, termasuk garis tengah telurnya. Berat gonad akan mencapai
maksimum sesaat ikan akan berpijah, kemudian berat gonad akan menurun dengan cepat selama
pemijahan sedang berlangsung sampai selesai (Saputra, 2008).
Perkembangan gonad pada ikan betina umumnya disebut dengan istilah perkembangan
ovarium mempunyai tingkat perkembangan sejak masa pertumbuhan hingga masa reproduksi
yang dapat dikategorikan kedalam beberapa tahap. Jumlah tahapan tersebut bervariasi
bergantung kepada spesies maupun peneliti yang mengamati perkembngan ovarium tersebut.
Perkembangan ovarium bergantung pada tingkat kematangan gonad pada tiap masing-masing
waktu yang berbeda (Utiah, 2006).

4.2. Materi dan Metode


4.2.1. Materi
a. Alat
Alat yang digunakan

dalam praktikum Tingkat

Kematangan

Gonad

ikan

Gulamah

(Otholithoides microdon) adalah kaca pembesar (lup) untuk melihat objek dengan ukuran kecil,
buku kunci TKG menurut Kestevan dan Nikolsky untuk menentukan klasifikasi kematangan
gonad, petri disc untuk meletakkan gonad ikan yang diamati.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan materi Tingkat Kematangan
Gonad jantan dan betina ikan Gulamah (Otholithoides microdon) sebagai bahan analisa tingkat
kematangan gonad.
4.2.2. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan materi Tingkat Kematangan
Gonad sebagai berikut:

1.

Gonad ikan yang telah diketahui nilai IKG-nya, kemudian diamati dengan kaca pembesar;

2.

Gonad ikan yang diamati meliputi:

Pada ikan jantan, yaitu:


a. Keluar tidaknya testis dari tubuh ikan (sebelum ikan dibedah / dalam keadaan segar);
b. Bentuk testis;
c. Besar kecilnya testis;
d. Pengisian testis terhadap rongga perut; dan
e. Warna testis.
Pada ikan betina, yaitu:
a. Bentuk ovarium/ besar kecilnya ovarium;
b. Pengisian ovarium terhadap rongga perut;
c. Warna ovarium;
d. Ukuran telur didalam ovarium secara umum;
e. Halus tidaknya ovarium;
f. Warna telur; dan
g. Kejelasan warna dan bentuk telur dengan bagian-bagiannya.
3.

Kematangan gonad ditentukan klasifikasinya dengan melihat kunci tingkat kematangan menurut
Kestevan dan Nikolsky.

4.3. Hasil dan Pembahasan


4.3.1. Hasil

Hasil dari pengamatan terhadap Tingkat Kematangan Gonad ikan Gulamah (Otholithoides
microdon) dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 8. Hasil Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad
TKG
Ukuran
Jenis
Kel
Gonad Pengisian
Nikolsky
Kestevan
Kelamin
(gram)
6
Jantan
Tidak
Perkembangan
0,67
2/3
masak
II
Betina
Masak
Perkembangan
2,43
1/2
II
7
Jantan
Tidak
Dara
0,43
1/2
masak
Betina
Hampir Perkembangan
2,54
3/4
masak
II
8
Jantan
Massa
Dara
0,35
1/5
istirahat
I
Betina
Hampir Perkembangan
8,75
3/4
masak
II
9
Jantan
Massa
Dara
0,01
1/8
istirahat
berkembang
Betina
Massa
Perkembangan
3,37
1/3
istirahat
II

Warna
Putih
Orange
Putih
Orange
Putih

Orange
Putih
Kemerahan

4.3.2. Pembahasan
Tingkat kematangan gonad adalah keadaan atau tahapan gonad sebelum dan
sesudah memijah. Diameter telur yang diperoleh melalui kanulasi dapat dipergunakan
untuk menentukan tingkat kematangan gonad.
Hasil pengamatan yang diperoleh dalam materi pada kelompok kami yaitu kelompok 6
pada pengamatan gonad ikan Gulamah jantan (Otholithoides microdon) diperoleh hasil menurut
Nikolsky (dalam Effendi 2002), bahwa pada ikan jantan diperoleh tingkat kematangan gonad

dalam keadaan tidak masak dengan berat gonad sebesar 0,67 gr, artinya individu muda tidak
berhasrat dalam reproduksi dan gonad kecil, sedangkan menurut Kestevan (dalam Effendi 2002),
gonad pada sampel ikan tersebut masih dalam tingkat perkembangan II yang artinya organ
seksual besar berdekatan di bawah tulang punggung. Testis berwarna putih kemerahan dan
ovarium berwarna orange. Setelah dilakukan pengamatan pada ikan betina dengan berat sebesar
2,43 gr, diperoleh tingkat kematangan gonadnya dalam keadaan masak yang artinya. Telur-telur
dapat dibedakan oleh mata biasa dan pertambahan berat gonad dengan cepat sedang berjalan
(Nikolsky dalam Effendi 2002), sedangkan menurut Kestevan (dalam Effendi 2002), gonad ikan
tersebut dalam keadaan perkembangan II atau organ seksual mengisi ruang bawah, ovarium
warnanya orange. Telur bentuknya lonjong dengan pengisian ovarium 1/2 dalam rongga perut.
Pada kelompok 7 data yang diperoleh tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky pada
ikan jantan tidak masak dan ikan betina berada dalam tingkat hampir masak, sedangkan menurut
Kestevan pada ikan jantan dalam dara dan ikan betina perkembangan II. Menurut Nikolsky
(dalam Effendi 2002), tingkat tidak masak berarti ukuran gonad kecil dan belum ingin
reproduksi.
Kelompok 8 menurut Nikolsky didapatkan ikan jantan yang berada dalam masa istirahat I
dan ikan betina yang hampir masak, sedangkan menurut Kestevan didapatkan ikan jantan pada
tingkat dara sedangkan ikan betina dalam masa perkembangan II. Menurut Nikolsky (dalam
Effendi 2002), masa istirahat berarti produk seksual belum berkembang; gonad berukuran kecil;
telur tidak dapat dibedakan oleh mata. Untuk keadaan hampir masak berarti telur dapat
dibedakan oleh mata; testes berubah dari transparan menjadi warna ros. Menurut Kestevan
(dalam Effendi 2002), dan untuk dara adalah testis berwarna putih; tidak ada sperma kalau perut
ditekan; warna ovarium oranye; dan ovarium mengisi 3/4 ruang bawah.
Hasil dari kelompok 9 menurut Nikolsky pada ikan jantan dan ikan betina sama-sama
dalam keadaan masa istirahat, sedangkan menurut Kestevan ikan jantan dara berkembang dan
pada ikan betina dalam perkembangan II. Menurut Nikolsky (dalam Effendi 2002), tingkat masa
istirahat berarti gonadnya kecil dan telur tidak dapat dibedakan dengan mata. Menurut Kestevan
(dalam Effendi 2002) bahwa yang dimaksudkan dara berkembang testes dan ovarium jernih dan
berwarna putih. Perkembangan II adalah testis berwarna putih; tidak ada sperma kalau perut
ditekan; ovarium berwarna kemerahan-merahan dan ovarium mengisi 1/3 ruang bawah.
Nilai
Indeks
Kematangan
Gonad
pada
ikan Gulamah jantan (Otholithoides
microdon)adalah 0,67 % dari berat gonad 0,67 gr dan berat tubuh 100 gr, dengan Tingkat
Kematangan Gonad yang tidak masak menurut Nikolsky (dalam Effendi 2002) dan dalam
perkembangan II menurut Kestevan (dalam Effendi 2002). Untuk nilai Indeks Kematangan

Gonad pada ikanGulamah betina (Otholithoides microdon) adalah 2,43 % dari berat
gonad 2,43gr dan berat tubuh 100 gr. Tingkat Kematangan Gonad masak menurut Nikolsky
(dalam Effendi 2002) dan dalam perkembangan II menurut Kestevan (dalam Effendi 2002).
Menurut Effendi (1997), induk yang mengandung telur berdiameter 750 mikron sudah siap
untuk dipijahkan. Kematangan gonad dapat ditentukan dengan mudah berpedoman pada ovari
daripada testis. Ini dikarenakan perkembangan diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih
mudah dilihat daripada sperma yang terdapat dalam testis.
Dari hasil pengamatan dapat pula diketahui bahwa ukuran gonad betina selalu lebih besar
dibandingkan dengan gonad jantan. Serta dapat diketahui pula bahwa tingkat kemtangan gonad
pada tiap jenis ikan berbeda walaupun masih dalam satu spesies, perbedaan tersebut didapat
dengan melihat kunci tingkat kematangan menurut Kestevan dan Nikolsky.
Tujuan penentuan tingkat kematangan gonad adalah menentukan ukuran/umur ikan
pertama kali masak gonadnya, menentukan apakah ikan itu sudah memijah atau belum, kapan
masa pemijahannya, berapa lama masa pemijahan dalam satu tahun, dan sebagainya.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi Tingkat Kematangan Gonad (TKG) adalah
sebagai berikut:
1. Faktor internal
a.

Hormon, pendorong dan penghambat hormon gonadotropin, gonadotropin pra

ovulasidan

respon

ovarium

terhadap

GTH

(Gonadotropin

Hormon).

ketika ikan matang secara seksual, produksi seksual ketika masak dan proses reproduksi
yang akan terjadi;
b.

Kematangan seksual, terkadang ikan yang sama spesiesnya tidak akan sama

waktu kematangan gonadnya dikarenakan penyebaran spesies tersebut lebih dari lima
derajat; dan
c.

Fisiologi individu, ikan memiliki fisiologis yang berbeda-beda sehingga

mempunya tingkat kematangan gonad yang berbeda pula.


2. Faktor eksternal
a.

Substrat pemijahan, jika substrat pemijahan belum ditemukan maka pemijahan

tidak akan berlangsung;

b.

Ketersediaan makanan, pakan induk yang kekurangan asam lemak esensial akan

menghasilkan laju pematangan gonad yang rendah;


c.

Faktor sosial (hubungan antar periode), pada beberapa spesies ikan ovulasi akan

terhambat jika kepadatan ikan pada suatu perairan; dan


d.

Durasi

penyinaran atau photo

periode,

durasi

penyinaran atau photo

periode diduga berpengaruh secara langsung terhadap mekanisme saraf yang menentukan
waktu pemijahan bagi ikan laut.

4.4. Kesimpulan dan Saran


4.4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada praktikum Biologi
Perikanan dapat diketahui dengan menentukan nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) yaitu pada
ikan jantan sebesar 0,67 % sedangkan pada ikan betina sebesar 2,43 % sehingga dapat diperoleh
hasil tingkat kematangan gonad pada sampel gonad ikan Gulamah (Otolithoides microdon)
jantan yaitu menurut Nikolsky gonad ikan berada pada tingkat keadaan tidak masak dan menurut
Kestevan dalam perkembangan II, sedangkan pada gonad ikan Gulamah (Otolithoides microdon)
betina diperoleh hasil yaitu menurut Nikolsky gonad ikan berada pada keadaan masak dan
menurut Kestevan dalam perkembangan II, sedangkan hasil analisa tingkat kematangan gonad
yang diperoleh dari kelompok-kelompok lain menunjukkan hasil yang beragam.
Tingkat kematangan gonad pada ikan saling berkaitan dengan indeks kematangan gonad.
Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad bisa digolongkan terdapat dua macam
faktor yaitu faktor internal berupa hormon, kematangan seksual dan fisiologi individu,

sedangkan faktor eksternal berupa substrat pemijahan, ketersediaan makanan, faktor sosial
(hubungan antar periode) dan durasi penyinaran.

4.4.2. Saran
Saran dari praktikum Biologi Perikanan adalah sebagai berikut:
1. Pemberian pakan diperhatikan kualitas pakannya agar pertumbuhan berjalan dengan lancar,
sehingga tingkat kematangan gonad bisa maksimal; dan
2. Kualitas air dan kandungan air harus diperhatikan didalamnya agar terjadi stress pada ikan
sehingga kematangan gonadnya tidak terhambat.

DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
____________ .2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.Yogyakarta.
Nikolsky, G.V. 1969. Theory of Fish Population Dynamic, as the Biological Background of Rational
Exploitation and The Management of Fishery Resource, translated by Bbrandley Oliverand
Boynd,323.
Saputra, Suradi Wijaya, Siti Rudiyanti, dan Atifah Mahardhini. 2008. Evaluasi Tingkat Eksploitasi
Sumberdaya Ikan Gulamah (Johnius Sp) Berdasarkan Data TPI PPS Cilacap. Laporan
Penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang. 6
hlm.

Utiah, H. 2006. Penampilan Reproduksi Induk Ikan Gulamah (Otolithoides microdon) dengan
Pemberian Pakan Buatan yang Ditambahkan Asam LemakN-6 dan N-3 dan dengan Implantasi
Estradiol-17 dan Tiroksin [Disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertaian Bogor, Bogor.

Vous aimerez peut-être aussi