Vous êtes sur la page 1sur 18

I.

PENDAHULUAN
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.

Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun
campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran
heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih
fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia
dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses
pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu
contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi
merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponenkomponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal. (Purwanto,
2013)
Salah satu teknik pemisahan yang popular digunakan dalam beberapa industry adalah
teknik pemisahan dengan cara absorpsi dan stripping. Absorbsi adalah operasi pemisahan solut
dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair
(solven / absorben ) yang tidak menguap. Sedangkan stripping adalah proses pemisahan dengan
cara menelanjangi atau melucuti umpan dengan mengikat komponen yang melekat dalam solute.
Stripping dilakukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut stripper. Stripper atau tube
stripper adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memisahkan udara atau liquid dari rubber
tube seperti halnya peristiwa infusion atau pembelahan, maka dapat kita ambil kesimpulan

stripper adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari senyawa
lainnya dengan fase yang berbeda.

II.

PEMBAHASAN
A. Absorber dan Stripper
Absorber dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau
lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
yang dipisahkan dari campurannya sedangkan pelarut (solvent ; sebagai separating agent)
adalah cairan atau gas yang melarutkan solut. Karena perbedaan kelarutan inilah, transfer
massa solut dari fase satu ke fase yang lain dapat terjadi.
Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak
menguap. Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu
dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang
tidak larut ke dalam cairan.
Berdasarkan cara kontak antar fase, alat transfer massa difusional dibagi menjadi 2
jenis, yaitu :
1. proses keseimbangan dimana operasi dengan keseimbangan antar fase, yaitu alat dengan
kontak bertingkat ( stage wise contact / discreet ), misalnya menara menggunakan plat atau
tray.
2. proses dikontrol kecepatan transfer massa, yaitu alat dengan kontak kontinyu ( continuous
contact ), misalnya menara sembur, gelembung atau menggunakan bahan isian (packing).
Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak
menguap. Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu
dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang
tidak larut ke dalam cairan. Ada 2 jenis absorbsi, yaitu kimia dan fisis. Absorbsi kimia
melibatkan reaksi kimia antara pelarut cair dengan arus gas dan solut tetap di fase cair.
Dalam absorbs fisis, solut dalam gas mempunyai kelarutan lebih besar dalam pelarut
cairan, sehingga solut berpindah ke fase cair. Absorbsi dengan reaksi kimia lebih

menguntungkan untuk pemisahan. Meskipun demikian, absorbsi fisis menjadi penting jika
pemisahan dengan reaksi kimia tidak dapat dilakukan. Absorber dan stripper seringkali
digunakan secara bersamaan. Absorber digunakan untuk memisahkan suatu solut dari arus
gas. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga diperoleh gas dengan
kandungan solute lebih pekat.
Hubungan absorber dan stripper ditunjukkan dalam gambar 1.

Gambar 1. Hubungan absorber dan stripper

Sebagai contoh adalah pemisahan gas nitrogen dan hydrogen pada amoniak cair.

Gambar 2. Skematika proses pada plant stripper dan absorber secara umum
Stripper disebut juga sebagai kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi untuk
melakukan proses pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk yang
memiliki titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap
dari campuran.
Stripper berfungsi untuk memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield), untuk
selanjutnya CO2 yang dilepaskan akan menjadi produk CO2 yang digunakan sebagai bahan
dasar dalam proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi akan jatuh
ke bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena memiliki titik didih
yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan

benfield. Reaksi kimia yang terjadi pada stripper yaitu:


2KHCO3 K2CO3 + CO2 + H2O (CO2 dilepaskan)
Sebelum memasuki stripper, campuran terlebih dahulu di proses pada plant
absorber untuk memisahkan CO2 dari gas sintesis dengan menggunakan bahan penyerap
seperti MDEA, benfield dan selexon, dalam hal ini digunakan larutan benfield. Reaksi
kimia yang terjadi pada absorber yaitu:
K2CO3 + CO2 + H2O 2KHCO3
Sempurna atau tidaknya proses penyerapan CO2 ditentukan oleh konsentrasi dari
larutan benfield. Dalam menjalankan prosesnya, operator di PT.Petrokimia Gresik harus
menjaga nilai larutan benfield berada pada kisaran 25 % 30 %. Jika larutan benfield
terlalu pekat, nilainya melebihi 30 %, maka diindikasikan penyerapan yang terjadi pada
absorber tidak berlangsung secara sempurna. Selain itu juga akan menyebabkan naiknya
ampere pada pompa refluks yang akan mengalirkan larutan benfield dari bottom stripper
kembali ke absorber karena larutan benfield terlalu berat untuk dialirkan.
Selama ini, operator mengendalikan larutan benfield secara off-line atau tidak
langsung yaitu dengan menjaga temperatur pada bottom stripper dengan mengatur bukaan
valve yang mengalirkan fluida air ke dalamnya. Proses Flow Diagram (PFD) stripper
ditunjukan dalam Gambar 3.
Jika temperatur pada bottom stripper terlalu tinggi maka para operator akan
menyimpulkan berdasarkan pengalaman mereka bahwa larutan benfield pada bottom
stripper terlalu pekat, maka aksi kontrol yang dilakukan adalah dengan membuka valve
yang mengalirkan fluida air ke dalamnya untuk mengencerkan larutan benfield tersebut.
Keterlambatan dalam melakukan aksi kontrol selalu terjadi, hal ini dikarenakan tidak
adanya analyzer on-line yang bisa mengukur konsentrasi larutan benfield secara langsung
sehingga harus menunggu delapan jam untuk mendapatkan besarnya konsentrasi larutan
benfield hasil analisa dari laboratorium.

Gambar 2. Unit pencampuran stram gas dan liquid


Suatu stripper well atau pemisah antara liquid dan gas well biasanya digunakan
mendekati akhir dari nilai suatu keekonomisan atau kualitas yang berpengaruh pada nilai
jual suatu barang. Sebagai contoh di Amerika Serikat stripper gas dijadikan
pertimbangan kemurnian suatu liquid terhadap material yang ingin dipisahkan dari gas
yang diinginkan untuk diambil sehingga kita dapat mengambil keuntungan dari pemisahan
tersebut.
Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau pompa vakum
yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran gas tersebut menyerap
gas yang terdapat diliquid yang akan dipisahkan dari aliran gasnya.
Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung sedikit atau bisa
dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan, sebagai contoh bila kita akan memisahkan
oksigen dan air maka outletnya merupakan air yang kandungan oksigen atau nilai DO nya
sudah rendah atau dapat dikatakan oksigen yang terkandung di dalam air sudah sedikit.

Maka inilah salah satu peristiwa yang dapat dikatakan sebagai pemisahan dengan
menggunakan stripper.

CO2
product

Liquid
mixture from
absorber

PCA1104
Ejector

Stripper

PCA1040
FC1050

TI1407

Steam Generator

To absorber
Gambar 3. PFD dari stripper
Wet gas stripper bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel yang terdapat dalam
suatu aliran gas. Gas stripper merupakan suatu dinding-dinding pemisah yang banyak, dan
gas inlet unuk menerima aliran gas yang bergerak menuju outle gas melalui aliran gas yang
sudah rapat dari tempatnya berada. Partikel tersebut terkumpul disuatu area pembentuk
yang terdapat disuatu titik. Liquid yang tersebar di spray elemen di alirkan menuju dinding
pemisah yang terdapat di area pengumpul partikel-partikel untuk membuat suatu suatu
pemisahan partikel antara gas dan liquid. Pemisahan didefinisikan sebagai media filtrasi

penangkap partikel yang terdapat di aliran gas dan partikel tersebut dibawa ke daerah
pengumpul untuk dipisahkan dari aliran gas yang telah dilakukan proses pemisahan.
Dalam perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting adalah nilai
koefisien transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan aliran total gas dan
cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk menentukan aliran yang cocok
per unit area yang melalui column. Aliran gas dibatasi dengan tidak boleh melebihi
kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil drop jika kecepatan cairan sangat rendah. Hal ini
sangat cocok untuk menguji pengaruh kecepatan aliran gas dan cairan pada koefisien
transfer. Pada kenyataannya proses stripper juga dipengaruhi oleh beberapa variabel lain,
seperti temperature, tekanan dan diffusivity.
Stripper merupakan suatu proses absorpsi, sebagai contoh absorpsi gas yang
merupakan suatu satuan penghilangan satu atau lebih komponen-komponen gas melalui
kontak dengan suatu cairan. Hal ini sering digunakan di industri kimia untuk
mengekstraksi sejumlah gas dari campuran gas-gas atau sering pula digunakan untuk
menghilangkan komponen-komponen berbahaya seperti hydrogen sulfide atau belerang
dioksida dari gas-gas yang berasal dari cerobong keluaran (flue gas). Pada setiap kasus,
desain bangsal peralatan dibuat sesuai dengan tingkat kerapatan percampuran antara
komponen-komponen, umumnya pada basis yang kontinyu untuk mencapai ekstraksi yang
efisien.
Kolom stripper merupakan salah satu peralatan utama dalam proses distilasi karena
kolom ini berfungsi untuk mempertajam pemisahan komponen komponen, sehingga bisa
memperbaiki mutu suatu produk dengan memisahkan fraksi ringan yang tidak dikehendaki
dalam produk tersebut.
Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan biasa, pada
temperatur tertentu fraksi ringan yang temperatur didihnya lebih rendah dari temperatur
puncak kolom akan menguap dan keluar melalui puncak kolom. Secara umum untuk
membantu penguapan dilakukan dengan injeksi steam atau dengan bantuan alat penukar
panas reboiler untuk menaikkan temperatur.

B. Packing
Packing adalah material yang berguna untuk memperluas permukaan didalam
kolom. Cairan akan lebih mudah menguap apabila bersentuhan dengan suatu permukaan
yang bersuhu berbeda. Demikian juga uap akan lebih mudah terkondensasi apabila
bersentuhan dengan permukaan yang berbeda suhu. Karena itu sebagian besar ruang
didalam kolom harus diisi dengan material yang bisa menyediakan permukaan yang lebih
banyak untuk bersentuhan dengan uap. Material packing ini bisa berupa kerikil, pecahan
keramik, kaca, besi, tembaga, atau apapun asal tidak berkarat dan bereaksi dengan alkohol.
Almunium dan bahan plastik sebaiknya tidak digunakan. Perlu diingat agar packing jangan
sampai terlalu padat sehingga menyumbat aliran uap.
Material

terbaik

untuk

packing

adalah

scrub

stainless

steel/tembaga

dan rashcig/pall ring (biasanya digunakan industri). Packing juga menciptakan efek
destilasi berulang. Packing harus disangga dengan plat berlubang-lubang (perforated plate)
untuk menjaga agar tidak jatuh kedalam boiler.
C. Tipe Packing
1. Random Packing
Random packing merupakan jenis packing berdasarkan pengisiannya. Di dalam cooling
tower, random packing dijatuhkan atau ditempatkan secara acak di dalam menara. Dimana
menara diisi air untuk mengurangi kecepatan jatuhnya. Random packing umumnya
digunakan di dalam kilang minyak, proses gas, kimia dan proses industri lingkungan.
Random packing mempunyai densitas yang tinggi, panas yang sangat baik, tahan terhadap
asam dan dapat menahan korosi yang disebabkan oleh berbagai macam asam anorganik,
asam organik dan solven organic, kecuali asam hydrofluoric.
Random packing digunakan secara luas di dalam tower pengeringan, absorbing tower,
cooling tower, washing tower, regenerative tower, dan desulfurisasi tower di dalam teknik
kimia, metallurgi, coal gas, produksi asam dan oksigen, farmasi dan industri yang lain.

Adapun jenis-jenis dari random packing antara lain:


1.1. Rasching Ring

Gambar 4. Contoh Rasching Ring


Rasching ring, generasi pertama random packing, biasanya terbuat dari logam
seperti baja karbon seperti yang ditampilkan di sini, atau dari non-logam karbon hitam. Hal
ini biasanya lebih tebal daripada jenis random packing yang lainnya. jenis packing ini
menawarkan duarbility korosi tinggi.
Jenis random packing ini tersedia dalam variabel seperti ukuran (mm): 25,38, dan 50.
Raschig ring yang dibuat khusus dari karbon grafit atau digunakan dalam aplikasi khusus
menuntut korosi baik dan thermal shock resistance. Mereka paling tahan terhadap asam,
alkalis dan sebagai pembersih pada temperatur tinggi
Pada saat yang sama mereka mempunyai kekuatan yg tinggi, sehingga memiliki
kehidupan yang panjang. Pada umumnya ada di menara oxidizer, alkyation unit, dan
layanan lainnya menuntut proses kilang minyak.
Secara umum, kolom untuk kemasan ukuran diameter rasio harus lebih besar dari
30 untuk raschig ring, 15 untuk saddles keramik, dan 10 untuk ring atau plastik saddles.
Geometri yang anda kemasan biasanya akan menjadi fungsi yang diperlukan permukaan

daerah dan/atau diijinkan pressure drop. Jika beberapa packing memenuhi persyaratan,
akan ditempatkan paling rendah dengan biaya mahal tapi dapat menyesuaikan untuk
operasi. Sebagai contoh, kita akan memilih menyelumbungi plastic untuk kolom di atas
diameter 24 inci, no. 2 inci atau 2 kemasan harus diperiksa terlebih dahulu. Dengan melihat
flowrates, bahwa kolom memiliki diameter minimal 24 inci yang baik.
Raching ring memiliki penggunaan yang luas karena harganya yang murah dan
disediakan oleh vendor dalam berbagai ukuran dan bahan. Namun demikian, akhir akhir
ini penggunaan rasching ring secara bertahap mulai digantikan oleh pall ring yang lebih
efisien walaupun harganya lebih mahal.
1.2. Pall Ring

Gambar 5. Contoh Pall Ring


Pall ring merupakan tipe baru dari random packing. Pall ring mempunyai efisiensi yang
tinggi dan merupakan pengembangan dari raschig ring. Dohntec pall ring menunjukkan
bahwa pall ring mempunyai kapasitas yang lebih besar dan pressure drop yang lebih kecil
daripada random packing yang lain. Pada pall ring mempunyai dinding silindris yang
terbuka dan bagian dalam yang cenderung menonjol keluar, sehingga pall ring dapat
menerima kapasitas yang lebih besar dan pressure drop yang lebih kecil daripada
cylindrical rings. Desain cincin terbuka pada pall ring dapat menjaga distribusi dan

menahan tendensi saluran dinding. Kontak pada permukaan bagian dalam dan bagian luar
dari pall ring, efektif untuk distribusi liquid dan gas, serta tahan terhadap penyumbatan.
1.3.Cascade Ring

Gambar 6. Contoh Cascade Ring


Cascade ring, adalah sebuah media packing yang didesain untuk memperbesar kapasitas,
meningkatkan efisiensi dan kekuatan mekanik lebih dari pall ring. Rasio berat atau
diameter packing adalah 0,5. karena aspek rasio ini, ketika packing ini dimasukkan ke
dalam tower, cascade ring cenderung untuk struktur seperti bagian dalam yang lebih
efisien. Semua ciri-ciri ini, mengurangi pressure drop dan meningkatkan efisiensi transfer
massa.
1.4.Berl Saddle

Gambar 7. Contoh Berl Saddle

Berl saddle merupakan bentuk packing terbuka seperti sebuah saddle tanpa bagian dalam
dan bagian luar, bentuk dari berl saddle lebih baik bila dibandingkan dengan raschig ring
didalam aspek distribusi fluida dan tahanannya rendah. Dan berl saddle membuat tekanan
menjadi lebih rendah pada bagian dalam tower.
1.5.Cross Partition Ring

Gambar 8. Contoh Cross Partition Ring


Cros partition ring merupakan packing yang sangat tahan terhadap asam dan panas.
Cross partition packing juga tahan terhadap korosi yang disebabkan oleh berbagai macam
asam anorganik, asam organik, dan solven organic, kecuali asam hydrofluoric. Oleh karena
itu, cross partition ring digunakan secara luas. Jenis packing ini digunakan pada dry tower,
absorbing tower, cooling tower, scrubbing tower dan actifier tower didalam industri kimia,
industri metallurgi, industri coal gas, dan industri yang memproduksi oksigen.

1.6.Intalox Saddle

Gambar 9. Contoh Intalox Saddle


Intalox saddle merupakan pengembangan dari saddle yang berbentuk lengkung.
Perubahan itu terdapat pada kedua permukaan lengkungan menjadi permukaan persegi dan
membuat jari-jari bagian dalam dan luar dari lengkungan berbeda. Konstruksi ini menjadi
dasar mengatasi masalah penyumbatan, ini membuat porositas distribusi rata dan
memperbaiki distribusi fluida, kapasitas lebih besar dan pressure drop lebih rendah
daripada rasching ring.
2. Regular Packing

Gambar 10. Susunan Regular Packing

Packing jenis ini menguntungkan karena pressure drop yang rendah dan laju alir
fluida yang makin lebih besar, namun packing jenis ini lebih mahal biaya instalasinya dari
packing yang jenis random. Jenis regular packing :
a. Rasching ring
b. Double spiral ring
c. Section through expanded metal lath packing
d. Wood grids
Regular Packing adalah elemen yang dibentuk oleh lapisan yang condong
deflecting element. The deflecting element tersebut diatur dalam persimpangan berselanghubungan satu sama lain dan terus memberikan aliran saluran yang buka di kedua berakhir.
Selain itu, aliran saluran terbuka laterally mengalir ke saluran yang berdekatan lapisan dari
deflecting element.. Dengan menyediakan kemasan untuk meningkatkan percepatan dan
massa antara dua media mengalir melalui counter current dalam kemasan.
Bahan untuk dikemas melalui menara yang cairan untuk diproses disesuaikan
mengalir ke dalam kontak satu sama lain. Bahan yang terdiri dari sebuah blok kemasan
madu yang terdiri dari struktur partisi dinding keserbaragaman mendefinisikan sebuah
saluran yang dibentuk secara paralel satu sama lain sebagai cairan petikan melalui packing
blok. Packing blok yang lebih baik adalah sebuah polyhedron memiliki tidak kurang dari
delapan pesawat masing-masing pihak sebagai dilihat di ketinggian, sehingga Saluran
terbuka di non-ortogonal kaitannya dengan sedikitnya dua pesawat dari sisi polyhedron.
Dalam kasus di mana sebuah menara yang diisi penuh sesak dengan packings ditumpuk
secara teratur di kotak, cairan yang mengalir di saluran dibentuk packings biasanya
berorientasi substansial secara paralel ke arah aliran cairan melalui menara. Akibatnya,
tekanan kerugian ini biasa dihadapi dengan susunan kurang dari yang dialami ketika bukupackings atau jenis lainnya packings yang digunakan.

III.

PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang
tidak menguap dimana komponen tersarap kedalam absorban. Sedangkan
stripping adalah proses pemisahan dengan mengontakan solven dengan solute
dimana solven akan mengikat solut dengan cara menelanjangi atau melucuti
umpan dengan mengikat komponen solute yang melekat pada umpan.
b. Packing adalah material yang berguna untuk memperluas permukaan didalam
kolom. Packing juga menciptakan efek destilasi berulang. Packing harus disangga

dengan plat berlubang-lubang (perforated plate) untuk menjaga agar tidak jatuh
kedalam boiler.
c. Jeis jenis Packing antara lain adalah random packing dan regular packing.
Random packing dibagi menjadi 6 jenis yaitu rasching ring, pall ring, cascade
ring, berl ring, cross partitial ring dan intalox ring. Sedangkan regular packing
dibagi menjadi 4 jenis yaitu rasching ring, double spiral ring, Section through
expanded metal lath packing dan wood grade.

MAKALAH KIPLI
ABSORBER DAN STRIPPER
SERTA JENIS JENIS PACKING STRIPPER
Oleh:
Nama

: Dhimas Setiawan

NIM

: 5213412050

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Vous aimerez peut-être aussi