Vous êtes sur la page 1sur 25

Asuhan Keperawatan Klien

dengan Kolostomi
e.c. Karsinoma Kolorektal

Dwi Apriani, S.Kep, Ns.

SALURAN CERNA

ANATOMI COLON
Akhir illeum sp rectum (1,5 m)
Lumen paling lebar di cecum, makin ke
distal makin sempit
Serat-serat lapisan otot eksternal terkumpul
menjadi 3 pita longitudinal ; Taenia coli

FISIOLOGI COLON
Absorbsi, sekresi, motilitas membuat
effluent illeum (kimus) jadi feses semi
padat disimpan defekasi
1000-2000 ml kimus masuk caecum
100-200 ml air di feses
Feses : hasil eliminasi produk sisa tdd ;
bakteri yang mati, bahan yang tdk dapat
dicerna, bahan anorganik

KARSINOMA KOLOREKTAL
Tumor ganas dari jaringan epitel pada
kolon atau rektum
Etiologi ; penyebab pasti belum diketahui,
beberapa faktor resiko diduga mempunyai
hubungan dengan timbulnya karsinoma
kolon
Beberapa pasien menunjukkan
asimptomatik selama jangka waktu yang
panjang

FAKTOR RESIKO
Usia lebih dari 50 tahun
Polip kolon atau rektum
Karsinoma di bagian tubuh yang lain
Riwayat keluarga dengan karsinoma
kolorektal
Crohns disease
Terpapar radiasi
Penyakit defisiensi immun
Pengaruh diet ; tinggi lemak, daging dan
rendah serat

KLASIFIKASI KARSINOMA KOLOREKTAL


(DUKES)
Dukes

A
B
C

Dalamnya filtrasi

Terbatas di dinding usus


Menembus lapisan mulkularis
mukosa
Metastase kelenjar limfe
-C1 -kelenjar limfe dekat tumor
-C2 -dalam kelenjar limfe jauh
Metastase jauh

Prognosis
hidup
setelah 5
tahun

97%
80%

65%
35%
<5%

PATOFISIOLOGI
Diet rendah
serat

Feses
lunak

Transit time
panjang

Kontak mukosa
kolon-rektum
dengan asam
empedu lama

Diet tinggi lemak, daging


Polip

Produksi kolesterol dan asam empedu


(deoxycholic dan lithocholic acid)
meningkat

Dikonversi oleh bakteri fekal


menjadi promotor
karsinogenik

Karsinogenesis

Karsinoma kolorektal

Multipel
tersebar di
mukosa
kolon

Degenerasi

PATOFISIOLOGI
Karsinoma kolorektal
Non Bedah

Bedah

Kemoterapi

Kolostomi

Resti
gangguan
konsep diri
Resti
isolasi
sosial

Resti perubahan
pola seksualitas

Resti
infeksi
Resti komplikasi
stoma

Manifestasi klinis
Perubahan pola defekasi
Anemia
Anoreksia
Penurunan BB
Keletihan
Nyeri abdomen dan distensi
Konstipasi
Diare

DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan jasmani
Colok rektum
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologis
Endoskopi+Biopsi
Ultrasonografi

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Riwayat kesehatan
Perhatikan adanya nyeri, pola eliminasi,
karakteristik feses, BB, diet, keletihan
Auskultasi bising usus
Palpasi area nyeri
Inspeksi darah dalam feses

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Konstipasi b.d lesi obstruksi
Gangguan rasa nyaman ; nyeri b.d
kompresi jaringan sekunder akibat
obstruksi
Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia, mual
Resiko tinggi kurang cairan b.d muntah
Cemas b.d kurang pengetahuan, diagnosis
kanker

KOLOSTOMI
Pengalihan isi feses yang didapatkan baik
secara permanen atau sementara
Pembukaan suatu bagian kolon ke
permukaan abdomen untuk mengalihkan
feses, baik secara permanen atau sementara
Membuat lubang usus di dinding perut dan
pembuatan lubang pada kolon bermuara di
kulit

INDIKASI KOLOSTOMI
Kolostomi sementara ; peritonitis dengan
reseksi sebagian kolon, diverkulitis,
perlindungan anstomosis jahitan
Kolostomi tetap dibuat pada reseksi
rektoanal abdominaperianal

INTERVENSI KEPERAWATAN
PREOPERASI KOLOSTOMI

Dukungan psikososial
Persiapan untuk pembedahan
Pendidikan preoperasi

INTERVENSI KEPERAWATAN
POSTOPERASI KOLOSTOMI
Drainase stoma
Perlindungan kulit sekitar stoma
Meningkatkan eliminasi yang teratur : irigasi
kolostomi
Meningkatkan nutrisi
Meningkatkan pengembalian pada aktivitas
normal
Meningkatkan seksualitas
Mengenalkan sumber-sumber di masyarakat

DIAGNOSA KEPERAWATAN POST


OPERASI KOLOSTOMI
Resiko tinggi gangguan konsep diri b.d
efek ostomi pada citra tubuh
Resiko tinggi perubahan pola seksualitas
b.d dampak negatif ostomi yang dirasakan
Resiko tinggi infeksi b.d kurang
pengetahuan tentang perawatan stoma
Resiko tinggi komplikasi stoma b.d
perdarahan, nekrosis

INTERVENSI KEPERAWATAN
Resiko tinggi gangguan konsep diri b.d efek
ostomi pada citra tubuh
Komunikasi dengan klien secara sering secara
hangat dan positif
Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
Anjurkan klien melihat dan menyentuh stoma
Ajak klien partisipasi dalam perawatan stoma
Minta klien memperagakan pemasangan stoma
saat ada orang terdekat

Resiko tinggi perubahan pola seksualitas b.d


dampak negatif ostomi yang dirasakan
Jelaskan perlunya terbuka pada klien dan
sediakan waktu khusus untuk berdua
Beri kesempatan klien mengungkapkan ketakutan
dan kekhawatiran dalam melakukan hubungan
Beri penjelasan dan saran-saran tentang cara
meningkatkan seksualitas dengan tetap
menggunakan kolostomi
Libatkan orang terdekat klien dalam memberi
perhatian dan perawatan

Resiko tinggi isolasi sosial b.d ansietas terhadap


bau dan kebocoran alat
Tekankan perlunya hygiene yang baik
Ajarkan klien tentang perawatan stoma
Diskusikan bersama klien tentang cara-cara
mengurangi bau
Beri dorongan pada klien tentang cara
membangun sosialisasi
Anjurkan klien untuk tetap menjalankan aktifitas
yang disukai klien yang tidak kontraindikasi
dengan kolostomi

Resiko tinggi infeksi b.d kurang pengetahuan


tentang perawatan stoma
Ajarkan klien tentang prinsip dasar dalam
perawatan stoma
Ajarkan klien prosedur untuk menyiapkan
kantong stoma
Ajarkan klien dalam menjaga kulit peristoma
Mengganti kantong dengan segera bila drainase
minimal
Ajarkan klien prosedur mengosongkan dan
mengganti stoma

Resiko tinggi komplikasi stoma b.d


perdarahan, nekrosis, prolapse
Identifikasi penyebab komplikasi
Catat adanya perubahan warna
Ajarkan teknik pencucian stoma dengan
lembut
Anjurkan klien intake nutrisi adekuat
Anjurkan klien istirahat
Kolaborasi terapi medikasi, pencegahan
infeksi, revisi pembedahan dan jahitan

Vous aimerez peut-être aussi