Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kunjungan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan Direktur Jendral Pajak (Dirjen Pajak) dalam rangka Government Visit (GOVIS)
matkul Akuntansi Pemerintah (AKPEM).
Pukul 08.30 WIB. Kunjungan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan kebutuhan pemerintah
untuk melakukan tugas pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dan
pembangunan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berdiri berdasarkan Keppres No. 31 tahun 1983
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, diperbarui dengan Keppres Nomor 103 Tahun
2001, terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai Auditor Intern Pemerintah, bertugas
mengawal pelaksanaan sistem pengelolaan keuangan negara baik pusat dan daerah.
Terakhir , terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengamanahkan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas kegiatan tertentu yang bersifat lintas sektoral, kebendaharaan umum negara dan
penugasan dari Presiden serta menjadi Pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Ringkasan Materi :
Peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam Pengawasan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Daerah
Sebelumnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuanagan
(BPK) merupakan dua badan yang serupa namun tak sama. Maksudnya, dua lembaga negara ini samasama mempunyai fungsi pengawasan. Tetapi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
melakukan pengawasan Intern sedangkan, Badan Pemeriksa Keuanagan (BPK) melakukan pengawasan
Ekstern.
Peranan APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah)
Merujuk pada PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian Intern pemerintah (SPIP). APIP
paling tidak mempunyai tiga peran kunci:
1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektifitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintahan.
Menyajikan informasi dengan lebih lengkap dan memenuhi fungsi manajerial pengawasan.
Mengukur kinerja sesungguhnya dari Entitas Akuntasi/pelaporan.
Mengukur efisiensi pelayanan yang dilakukan oleh pemda.
Penerapan akuntansi berbasis kas menuju akrual hanya menghasilkan 4 laporan keuangan pokok yakni
laporan realisasi anggaran(LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan catatan atas laporan
keuangan(caLK). Sedangkan penerapan akuntansi berbasis akrual menghasilkan 7 laporan keuangan
pokok, yakni laporan realisasi anggaran(LRA), laporan perubahan saldo anggaran(SAL), laporan
operasional(LO), Neraca, Laporan Arus Kas(LAK), laporan perubahan ekuitas(LPE),dan catatan atas
laporan keuangan(caLK).
Tahap penyusunan kebijakan akuntansi laporan keuangan. Tahap ini dimulai dari pengumpulan
rujukan atau refrensi berupa peraturan perundang-undang dan literature lain yang terkait dengan
kebijakan akuntansi laporan keuangan pemerintah daerah.
Tahap penyusunan kebijakan akuntansi akun, tahapan ini dimulai dari pengumpulan rujukan atau
referensi dari standar akuntansi pemerintahan (SAP).
Penyusunan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAPD), tahap ini merupakan suatu instrument
penting dalam rangka implementasi SAP berbasis Akrual. SAPD sebagai alat untuk mewujudkan
prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh SAP dan kebijakan akuntansi menjadi serangkaian
prosedur pencatatan dengan menggunakan akuntansi double entry melalui alat-alatnya berupa buku
jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan itu sendiri.
Penyusunan Bagan Akun Standar (BAS), tahap ini merupakan pendoman bagi pemerintah daerah
dalam melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur laporan keuangan secara lengkap
dan digunakan dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal, pengklasifikasian pada buku
besar,pengikhtisaran pada neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan. Terdapat 9 kode
akun yang menggambarkan karakteristik masing-masing akun, sebagai berikut:
1. Menunjukan asset
2. Menunjukan kewajiban
3. Menunjukan ekuitas
4. Menunjukan pendapatan-LRA
5. Menunjukan belanja
6. Menunjukan transfer
7. Menunjukan pembiayaan
8. Menunjukan pendapatan-LO
9. Menunjukan beban
Metode pencatatan
Sistem akuntansi berbasis akrual akan mengakomondasi baik basis akrual maupun basis kas dalam satu
sistem. Oleh sebab itu, metode pencatatan yang digunakan dalam sistem akuntansi berbasis akrual
untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas akan langsung berpengaruh terhadap
laporan realisasi anggaran (LRA) dan laporan operasional (LO). Dilakukan dua jenis penjurnalan
sekaligus, baik untuk peerimaan kas maupun pengeluaran kas. Untuk mencegah duplikasi pencatatan
akun kas dalam sistem akuntansi berbasis akrual ini, akan dikenal akun baru yang dinamakan perubahan
SAL.
Ringkasan materi :
pentingnya peranan pajak dalam menciptakan kemandirian pembangunan
BOSS dan LEADER serupa namun berbeda, mengapa? Karena, BOSS hanya memerintah anak buahnya
saja tanpa tanpa memberi contoh kepada anak buahnya. Sedangkan, LEADER adalah seorang pemimpin
yang memberi contoh kepada anggotannya sehingga anggotannya mencontoh Sang leader tersebut.
Bangsa ini membutuhkan seorang LEADER bukan seorang BOSS.
Mahasiswa adalah seorang calon pemimpin dalam sebuah pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Seorang pemimpin harus berani bermimpi. Bermimpi untuk menjadikan negara Indonesia sebagai
negara yang lebih maju. Seperti negara-negara di eropa, amerika, jepang dan negara tetangga yaitu
singapura.
IMF memproyeksikan Indonesia akan mempunyai pertumbuhan ekonomi tercepat diantara negaranegara G20. Pada proyeksi pertumbuhan (CAGR) PDB Nominal periode 2012 hingga 2017, Indonesia
menempati posisi pertama sekitar 15,5% pertumbuhan ekonominya dibandingkan negara-negara
lainnya. Dan akan menjadi negara dengan tingkat perekonomiannya terbesar ke-4 di dunia pada tahun
2050.
Lalu, kenapa Indonesia masih menjadi negara berkembang?
Suatu negara dikatakan maju apabila sudah bisa mandiri dalam perekonomian di negara tersebut.
Indonesia masih dikatakan belum mandiri dalam bidang ekonomi, karena:
1. APBN mengalami Defisit
2. Instrument utang dimiliki oleh asing
3. 10% dari belanja negara di APBN 2014 digunakan untuk bayar utang
a. Cicilan pokok = Rp 59,1 Triliun
b. Bunga utang = Rp 121,3 Triliun
4. Kebanyakan investor asing yang menginvestasikan kekayaan di Indonesia bahkan sebagian
besar pertambangan di wilayah Indonesia di kuasai oleh asing.
5. Masih impor bahan kebutuhan pangan
Dalam sejarah perjalanan Republik ini, telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara dari pajak
telah menjadi unsur utama dalam menunjang kegiatan perekonomian, menggerakkan roda
pemerintahan dan penyediaan fasilitas umum bagi masyarakat. Bahkan secara presentasesekitar 70%
hingga 80% pendapatan negara Indonesia dari pajak. Ini menunjukan peranan pajak dalam mewujudkan
stabilitas roda kehidupan negeri ini harus makin ditingkatkan lagi mengingat makin tingginya tuntutan
kebutuhan dan makin kompleksnya tantangan jaman, terutama memasuki era globalisasi.