Vous êtes sur la page 1sur 18

ELIMINASI

Armi Yudhistia (121-0711-064)


Siti Indriyanti (121-0711-093)

Topik: Eliminasi
oma M, 80 tahun, sejak 3 bulan yang lalu jarang
keluar rumah. Ketika ditanya alasannya karena Oma
M tidak bisa menahan berkemih. Oma mengatakan
air kencing keluar kalau ia batuk atau tertawa,
bahkan kalau ia telat ke kamar mandi dan tidak bisa
menahan lagi maka air kencing keluar dengan
sendirinya. Oma M mempunyai 11 orang anak dan ia
tinggal dengan salah satu anaknya. Oma M merasa
tidak berdaya dan malu dengan kondisinya,
sementara anggota keluarga yang lain tidak
mempersalahkan hal tersebut. Keluarga beranggapan
bahwa wajar bila seorang lansia tidak mampu
menahan rasa ingin berkemih.

DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF

1. Oma M mengatakan sejak 3


bulan yang lalu jarang keluar
rumah karena tidak bisa
menahan berkemih.
2. Oma M mengatakan air
kencing keluar kalau ia batuk
atau tertawa.
3. Oma M mengatakan kalau ia
telat ke kamar mandi dan tidak
bisa menahan lagi maka air
kencing keluar dengan
sendirinya.

DATA OBJEKTIF

Data tambahan yang perlu


dikaji:
1. Kasur oma M tampak basah
2. Kamar oma M tercium bau
tidak sedap
3. Oma M tampak mengeluarkan
urine sebelum mencapai toilet
4. Oma M tampak terbatas
pergerakan mandirinya
khususnya saat ingin berkemih
5. Bergantung pada pendapat
orang lain

4. Oma M mengatakan
mempunyai 11 orang anak dan
ia tinggal dengan salah satu
anaknya.
5. Oma M mengatakan bahwa
ia merasa tidak berdaya dan
malu dengan kondisinya.
6. Keluarga oma M mengatakan
bahwa mereka tidak
mempermasalahkan hal
tersebut.
7. Keluarga oma M mengatakan
bahwa wajar bila seorang lansia
tidak mampu menahan rasa
ingin berkemih.

6. Kurang kontak mata


7. Perkataan peniadaan diri
8. Ketidakmampuan melakukan
hygiene eliminasi yang tepat
9. Ketidakmampuan mencapai
kloset atau kursi buang air
10. Ketidakmampuan
memanipulasi pakaian untuk
eliminasi
11. Ketidakmampuan untuk
duduk atau bangun dari kloset
atau kursi buang air

Data tambahan yang perlu


dikaji:

1. Evaluasi diri bahwa individu


tidak sanggup menghadapi
peristiwa tertentu.
2. Melebih-lebihkan umpan
balik negative tentang diri
sendiri
3. Menolak umpan balik positif
4. Merasakan dorongan ingin
berkemih

ANALISA DATA
No

Data

1.

DS:
Inkontinensia
1. Oma M mengatakan air kencing
Urine: fungsional
keluar kalau ia batuk atau tertawa.
2. Oma M mengatakan kalau ia telat
ke kamar mandi dan tidak bisa
menahan lagi maka air kencing
keluar dengan sendirinya.
Data tambahan yang perlu dikaji:
1. Merasakan dorongan ingin
berkemih

Problem

Etiologi
Keterbatasan
neuromuskular

NO

DATA
DO:
Data tambahan yang perlu dikaji:
1. Kasur oma M tampak basah
2. Kamar oma M tercium bau
tidak sedap
3. Oma M tampak mengeluarkan
urine sebelum mencapai toilet.

PROBLEM

ETIOLOGI

No.

Data

Masalah

Etiologi

2.

DS:
1. Oma M mengatakan sejak 3
bulan yang lalu jarang keluar
rumah karena tidak bisa
menahan berkemih
2. Oma M mengatakan kalau ia
telat ke kamar mandi dan tidak
bisa menahan lagi maka air
kencing keluar dengan
sendirinya.
3. Oma M mengatakan kalau ia
telat ke kamar mandi dan tidak
bisa menahan lagi maka air
kencing keluar dengan
sendirinya.

Harga Diri
Rendah
Situasional

Gangguan citra
tubuh

Data tambahan yang perlu


dikaji:
1. Evaluasi diri bahwa individu
tidak sanggup menghadapi
peristiwa tertentu.
2. Melebih-lebihkan umpan
balik negative tentang diri
sendiri
3. Menolak umpan balik positif
DO:
Data tambahan yang perlu
dikaji:
1. Kurang kontak mata
2. Perkataan peniadaan diri

No

3.

Data

Problem

DS:
1. Oma M mengatakan sejak 3
bulan yang lalu jarang keluar
rumah karena tidak bisa
menahan berkemih.
2. Oma M mengatakan kalau ia
telat ke kamar mandi dan tidak
bisa menahan lagi maka air
kencing keluar dengan
sendirinya.

Defisit Perawatan
Diri: eliminasi

Etiologi

DO:
Data tambahan yang perlu
dikaji:
1. Ketidakmampuan melakukan
hygiene eliminasi yang tepat
2. Ketidakmampuan mencapai
kloset atau kursi buang air
3. Ketidakmampuan
memanipulasi pakaian untuk
eliminasi
4. Ketidakmampuan untuk
duduk atau bangun dari kloset
atau kursi buang air

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.

Diagnosa

1.

Inkontinensia urine fungsional

2.

Harga diri rendah situasional

3.

Deficit perawatan diri: eliminasi

Paraf

INTERVENSI
NO.

1.

NO. DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL

1.

Setelah dilakukan asuhan


keperawatan selama 3x60
menit, diharapkan masalah
inkontinensia urine fungsional
teratasi dengan,
KH:
1. Dapat mengidentifikasi
keinginan berkemih
2. Dapat berespons tepat
waktu terhadap dorongan
berkemih
3. Mempertahankan pola
eliminasi yang dapat diduga

INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri:
1. Kaji kemampuan
mengidentifikasi
keinginan untuk
berkemih
2. Identifikasi factor
yang menyebabkan
episode inkontinensia
3. Tetapkan interval
jadwal eliminasi awal,
berdasarkan pola
berkemih dan rutinitas
yang biasanya
(misalnya: makan,
bangun, istirahat.

Mandiri:
1. Agar oma M
dapat mengontrol
keinginannya
untuk berkemih
2. Agar oma M
dapat
mengendalikan
keinginannya
untuk berkemih
3. Untuk
meminimalkan
episode
inkontinensia

Kolaborasi:
1. Kolaborasikan
dengan keluarga
Pantau eliminasi
urine
2. Anjurkan kepada
keluarga untuk
sediakan kursi buang
air, pispot, dan urinal
portable
3. Anjurkan pasien
dan keluarga untuk
menetapkan rutinitas
berkemih pada
waktu tertentu

Kolaborasi:
1. Supaya
keluarga oma M
dapat secara
intensif
memantau pola
eliminasi oma M
2. Agar oma M
dapat lebih
terbantu dalam
eliminasi
3. Untuk
mengontrol
inkontinensia
urine oma M

2.

2.

Setelah dilakukan asuhan


keperawatan 3x60 menit,
diharapkan masalah harga
diri rendah situasinal pada
oma M teratasi dengan,
KH:
1. Mengungkapkan
penerimaan diri
2. Pemenuhan peran pribadi
yang bermakna
3. Melaporkan perasaan
berguna

Mandiri:
1. Bina hubungan
saling percaya
2. Bantu pasien
berdapatasi dengan
persepsi stressor
3. Bantu penyelesaian
kehilangan yang
bermakna
4. Bantu pasien
meningkatkan
penilaian pribadi
tentang harga diri

Mandiri:
1. Agar oma M
dan keluarga
dapat terbuka
dalam
pengungkapan
masalahnya
2. Agar oma M
dapat
memahami
factor penyebab
stress
3. Agar oma M
dapat menerima
perubahan yang
terjadi
4. Supaya oma
M lebih
memahami
bahwa dirinya
bermakna

5. Tunjukkan rasa
percaya terhadap
kemampuan pasien
untuk mengatasi
situasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasikan
dengan keluarga untuk
keterampilan perilaku
yang positif melalui
bermain peran, model
peran, diskusi

5. Untuk
meningkatkan
rasa aktualisasi
diri klien
Kolaborasi:
1. Untuk
meningkatkan
hubungan saling
percaya antara
oma M dan anakanaknya

3.

3.

Setelah dilakukan asuhan


keperawatan selama 3x60
menit, diharapkan
masalah deficit
perawatan diri: eliminasi
teratasi dengan,
KH:
1. Mampu melakukan
aktivitas perawatan fisik
dan pribadi paling dasar
secara mandiri dengan
atau tanpa alat bantuan
2. Mampu untuk
melakukan aktivitas
eliminasi secara pribadi
dengan atau tanpa alat
bantu

Mandiri:
1. Buat rencana,
implementasi, dan
evaluasi program
penyuluhan yang
dirancang untuk
memenuhi
kebutuhan khusus
pasien
2. Kaji peningkatan
atau penurunan
kemampuan untuk
ke toilet sendiri
3. Kaji deficit
sensori, kognitif,
atau fisik yang
dapat membatasi
kemampuan
eliminasi sendiri

Mandiri:
1. Agar program
penyuluhan
yang
direncanakan
untuk oma M
dapat
terlaksanakan
dengan baik
2. Untuk melatih
aktivitas
eliminasi secara
pribadi dengan
atau tanpa alat
bantu
3. Agar dapat
meningkatkan
kemampuan
eliminasi sendiri

Kolaborasi:
1. Ajarkan pasien
dan keluarga
tentang teknik
berpindah dan
ambulasi
2. Ajarkan pasien
dan orang terdekat
dalam rutinitas
eliminasi

Kolaborasi :
1. Agar oma M
dapat berpindah
meski tanpa
bantuan
2. Agar
eliminasi oma M
dapat terpantau

Vous aimerez peut-être aussi