Vous êtes sur la page 1sur 16

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode tertentu yang diukur dalam ukuran financial. Penganggaran adalah
proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran dalam
suatu organisasi merupakan suatu politik. Anggaran sektor publik merupakan
instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana public dan pelaksanaan programprogram yang dibiayai dengan uang publik.
Penganggaran sektor public terkait dengan proses penentuan jumlah
alokasi dana tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran
merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan
organisasi. Aspek aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor public
meliputi :
1.

Aspek perencanaan

2.

Aspek pengendalian

3.

Aspek akuntabilitas public

Penganggaran harus dimulai mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan dan


pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga
pengawasan khusus (oversight body) yang bertugas mengontrol proses
perencanaan dan pengendalian anggaran.

B.

PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat

ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran


(budget) sebagai berikut:
. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam
periode waktu tertentu.[1]

Anggaran publik berisikan kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk


rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran
merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu
organisasi yang meliputi informasi pendapatan, belanja dan aktivitas. Berisikan
estimasi mengenai yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Secara singkat
dapat dinyatakan bahwa anggaran public merupakan suatu rencana financial yang
menyatakan :

1.

Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).

2.

Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk


mendanai rencana tersebut (pendapatan).

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat seperti listrik, air, pendidikan dll. Tingkat kesejahteraan
masyarakat dipengaruhi oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.
Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan
di masa yang akan dating.

Anggaran dan kebijakan Fiskal pemerintah.


Anggaran fiscal

adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk

mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistempengeluran atau system


perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu.

D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Fungsi utama anggaran sektor public:
a.

Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool)


Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan

organisasi.

b.

Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool)


Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk menghindari

adanya over spanding, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam


mengoprasikan anggaran pada bidang lain yang bukan prioritas. Anggaran
merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional
program atau kegiatan pemerintah.
c.

Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal (fiscal tool)


Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal pemerintah digunakan

untuk

menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.


d.

Anggaran sebagai alat politik (political tool)


Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan

keuangan terhadap prioritas tersebut.


e.

Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and

communication tool)
Anggaran public merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintah.
Anggaran public juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif.
f.

Anggaran sebagai alat penilaian kerja (performance measurement tool)


Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan kinerja.

g.

Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool)


Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan

stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target
dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
h.

Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang public (public sphere)


Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan

harus terlibat dalam proses penganggaran public.

E.

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sektor public dibagi menjadi dua, yaitu:


a.

Anggaran operasional (operation / recurrent budget)

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari


dalam menjalankan pemerintahan.
b.

Anggaran Modal/Investasi (capital/investment budget)


Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan

atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.

F.

PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Prinsip-prinsip anggaran sektor public meliputi:


a.

Otorisasi oleh legislative


Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative terlebih dahulu

sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.


b.

Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran

pemerintah.
c.

Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana

umum (general fund).


d.

Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara

ekonomis, efisien, dan efektif.


e.

Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodic, dapat bersifat tahunan

maupun multitahunan.
f.

Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi

(hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan


efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan overestimate pengeluaran.

g.

Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak

membingungkan.
h.

Diketahui public
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian
proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu :
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transaparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah:
1. Tujuan dan target yang hendak dicapai
2.

Ketersediaan

sumber

daya(faktor-faktor

produksi

yang

dimiliki

pemerintah)
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target
4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti munculnya
peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan
politik, bencanna alam , dan sebagainya.
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek
penganggaran, aspek akuntansi, aspek pengendalian , dan aspek auditing.

H. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN


I. Tahap persiapan anggaran.
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar
taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu
diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya
terlebih dahulu diulakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu,
harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan
diestimasi pada saat bersamaan drengan pembuatan keputusan tentang angggaran
pengeluaran.
II. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup
rumit

dan

cukup

berat.

Pimpinan

eksekutif

dituntut

tidak

hanya

memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai political skill, salesman
ship, dan coalition building yang memadai. Integritas dan kesioapan mental yang
tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena
dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk
menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaanpertanyaan dan bantahan- bantahan dari pihak legislatif.
III. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan
oleh manajer keuangan publik adalah
dimilikinya sistem (informasi)akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.

IV. Tahap pelaporan dan evaluasi.


Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen

yang

baik,

maka

diharapkan

tahap budget

evaluation tidak akan menemukan banyak masalah.

reporting

and

I. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi
instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan organisasi. Hal tersebut tercermin dalam komposisi dan besarnya anggaran
yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang
diharapkan. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan lancar maka
sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus
dilakukan dengan cermat dan sistematis. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis
pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara
garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar
yaitu anggaran tradisional/anggaran konvensional dan pendekatan new public
management.

J. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di
negara berkembang dengan tujuan utama adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban terpusat. Terdapat 2 ciri dari pendekatan ini yaitu
penyusunan di dasarkan atas pendekatan incrementalism dan struktur dan
susunan anggaran yang bersifat line-time.
Incrementalism merupakan sutau pendekatan yang hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya
dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan
besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Line Time budget didasarkan atas dasar sifat(nature) dari penerimaan dan
pengeluaran. Sifat ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item
penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran , walaupun
sebenarnya tidak relevan. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur
line-time dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan
untuk mengontrol pengeluaran.
Ciri lain dari pendekatan tradisional yaitu bersifat spesifikasi, tahunan dan
menggunakan prinsip anggaran bruto.

Kelemahan anggaran tradisional


Dilihat dari berbagai sudut pandang, metode penganggaran tradisional
memiliki beberapa kelemahan antara lain ;
1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan
rencana pembagunan jangka panjang.
2. Pendekatan incrementa menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak
pernah diteliti secara penuh efektifitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input dari pada output.
4. Sekat-sekat antara departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara
keseluruhan sulit dicapai.
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi
6. Anggaran tradisional bersifat tahunan
7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak
memadai menyebabkan lemahnya prencanaan anggaran
8. Persetujuan anggaran yang terlamba, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan
revisi anggaran dan manipulasi anggaran.
9. Aliran informasi (system informasi financial) yang tidak memadai yang
menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengindentifikasi masalah dan
tindakan.

K. PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN


Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik cenderung memiliki
karakteristik umum sebagai berikut:
a. Komprehensif/komperatif
b. Terintegrasi dan lintas departmen
c. Proses pengambilan keputusan yang rasional
d. Berjangka panjang
e. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
f. Analisi total cost dan benefit (termasuk oppotunity cost)

g. Berorientasi input, output dan outcome, bukan sekedar input.


h. Adanya pengawasan kinerja.

L. ANGGARAN KINERJA
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh
tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam
pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan public, anggaran dengan pendekatan
kinerja menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output,
pendekatan ini cendrung menolak pandangan anggaran tradisional yang
menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan pemerintah dan
menyalagunakan kedudukan mereka dan cendrung boros (over spending).
Menurut pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi dan
dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit
kenerja, serta evaluasi kinerja eksternal, dengan kata lain pemerintah dipaksa
bertindak berdasarkan cost minded dan harus efisien. System anggaran kinerja
system yang mencakup penyusunan program dan tolak ukur kinerja sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.

M. PERKEMBANGAN SISTEM ANGGARAN


Reformasi sektor publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era
New Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan
pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik.
Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran
sektor publik, misalnya adalah teknik anggaran kinerja (performance budgeting),
Zero Based Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting System
(PPBS).

N. ZERO BASED BUDGETING (ZBB)


Konsep zero based budgeting (ZBB) dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan yang ada pada system anggaran tardisional, zbb tidak berpatokan pada

anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan
anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini, dengan zbb seolah-olah proses
anggaran dimulai dengan hal yang baru sama sekali, item angaran yang sudah
tidak relevan den tidak mendukung pencapaian tujuan orientasi dapat hilang dari
struktur anggaran atau juga muncul item baru.

Proses implementasi zero based budgeting(zbb)


Proses implementasi zbb terdiri dari tiga tahap yaitu;
1. Indentifikasi unit-unit keputusan, zero based budgeting (ZBB) merupakan
system anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar
perncanaan dan pengendalian anggaran, suatu unit keputusan merupakan
kumpulan dari unit keputusan level yang lebih kecil. Setelah dilakukan
indentifikasi unit-unit keputusan secara tepat, tahap berikutnya adalah
menyiapkan dokumen yang berisi tujuan unit keputusan dan tindakan yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Penentuan paket-paket keputusan. Paket keputusan merupakan gambaran
komprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang
dapat dievaluasi secara individual. Secara teoritis paket-paket keputusan
dimaksudkan untuk mengindentifikasi berbagai alternative kegiatan untuk
melaksanakan fungsiunit keputusan dan untuk menentukan perbedaan level
usaha pada tiap-tiap alternative.terdapat dua jenis paket keputusan yaitu 1)
paket keputusan yang bersifat smutualy exclusive adalah paket-paket yang
memiliki fungsi yang sama. 2) paket keputusan incremental, paket ini
merefleksikan tingkay usaha yang berbeda (dikaitan dengan biaya) dalam
melaksanakan aktifivas tertentu.
3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan. Tahap ini merupakan
jembatan untuk menuju proses alokasi sumber daya antara berbagai kegiatan
yang berbeda diantaranya sudah ada dan lainnya baru sam sekali.

Keunggulan ZBB yaitu:


1. Jika zbb dilaksanakan dengan baik maka dapat mengasilkan alokasi sumber
daya secara lebih efisien.
2. Zbb berfokus pada value for money
3. Memudahkan untuk mengindentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidak
efektifan biaya
4. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan
anggaran
5. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
6. Merupakan cara sistematis untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternative aktivitas dan pola perilaku biaya
serta tingkat pengeluaran.

Kelemahan ZZB yaitu;


1. Proses memakan waktu yang lama (time consuming)
2. Zbb cendrung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi zbb membutuhkan teknologi yang maju
4. Masalah yang besar yang dhadapi zbb adalah pada proses meranking dan
merivew paket keputusan
5. Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang
memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki orentasi
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket
keputusan harus masuk dalam anggaran
7. Implementasi zbb menimbulkan masalah keprilakuan dalam organisasi

O. PLANING, PROGRAMMING, AND BUDGETING SYSTEM (PPBS)


PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori system
yang berorintasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya alokasi
sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. System anggaran PPBS tidak
berdasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi,
namum berdasarkan program , yaitu pengelompokan aktivitas untuk mencapai

tujuan tertentu. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk
membantu manajemen pemerintah untuk membuat keputusan alokasi sumber daya
secara lebih baik.

Proses implementasi PPBS


Langkah implementasi PPBS meliputi
1. Menentukan tukuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.
2. Mengindentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Mengevaluasi berbagai alternative program dengan menghitung cost-benefit
dari masing-masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya kemasing-masing program yang disetujui.

PPBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang untuk


mewujudkan tujuan organisasi melalui program-program.
Karakteristik PPBS ;
1. Berfokus pada tujuan dan aktifitas (program) untuk mencapai tujuan.
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan
dating karena PPBS berorientasi pada masa depan.
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternative program, yang
meliputi (a) indentifikasi tujuan (b)indentifikasi secara sistematik alternative
program untuk mencapai tujuan. (c) estimasi biaya total dari masing-masing
alternative program dan (d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh
dari alternative program.

Kelebihan PPBS yaitu:


1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak
ke manajemen menengah.
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.

3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya ( costconsciousness/cots awareness) dalam perencanaan program
4. Lintas departemen sehinga dapat meningkatkan komunikasi, kordinasi, dan
kerja sama antara departemen.
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan
pencapain tujuan organisasi.
6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi
sumber daya secara optimal.

Kelemahan PPBS yaitu:


1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih.
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS
membutuhkan teknologi yang canggih.
3. PPBS bagus secara teori namum sulit untuk diimplementasikan.
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks.
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statiscally oriented, staststik hanya
dapat untuk mengukur beberapa program tertentu saja.
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis.

P.

PENERAPAN ANGGARAN DI INDONESIA


Anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen

untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan


dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian
hasil dari keluaran tersebut. Pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan
pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dengan mengeluarkan berbagai peraturan
perundang-undangan serta petunjuk teknis dan pelaksanaannya. Berdasarkan
paket undang-undang keuangan negara terjadi perubahanmi ndset pengelolaan
keuangan negara yang lebih mengedepankan efisiensi dan efektivitas serta
mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi. Perubahan paradigma

baru seharusnya didukung oleh personalia atau sumberdaya manusia yang handal,
memiliki kompetensi yang sesuai dan memiliki kinerja yang jelas dan terukur.
Walau demikian belum semua aturan tersebut diimplementasikan dengan baik
dan konsisten. Masih kurangnya pemahaman semua pihak tentang peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan masih lemahnya komitmen untuk
melaksanakannya menjadikan implementasi anggaran berbasis kinerja belum
berjalan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran (awareness) dan
komitmen yang tinggi dari seluruh pihak untuk menerapkan anggaran berbasis
kinerja ini sehingga dapat tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih baik (good
governance).

DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:Andi
Indra, Bastian. 2001.Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta: BPFE
UGM,.
Ulum, Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: UMM PRESS.

MATA KULIAH
Akuntansi Sektor Publik
Resume

Penganggaran Sektor Publik

Nama: Ayuni Annisah


(01022681318039)
Dosen Pengasuh: Drs. Burhanuddin.,M.Acc.,Ak.,CA

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI BKU AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

Vous aimerez peut-être aussi