Vous êtes sur la page 1sur 16

DEFINISI

ANESTESIA hilangnya sensasi nyeri (rasa sakit)


yang disertai maupun tidak disertai kesadaran

ANESTETIK

Anestetik yang ideal


Suatu anastesi yang ideal harus
memperlihatkan 3 efek utama dikenal sebagai
Trias Anestesia, yaitu:
1. Efek hipnotik
2. Efek analgesia
3. Efek relaksasi otot

1.Anestesi Lokal
2.Anestesi umum

Anestesi lokal
Anestesi lokal obat yang menghilangkan
rasa sakit tanpa diikuti oleh hilangnya
kesadaran
Mekanisme: merintangi secara reversibel
penerusan impuls saraf ke Serabut saraf pada
penggunaan lokal

Sifat anestesi lokal yang ideal

Tidak mengiritasi
Tidak merusak jaringan secara permanen
Onset cepat dan durasi lama
Dapat larut dalam air, stabil dalam larutan dan
stabil dalam pemanasan

nama obat
Short acting

Medium acting

Long acting

Prototipe

Prokain

Lidokain

Bupirokain

Gol.

Ester

Amida

Amida

Onset

15

Durasi

30-45

60-90

2-4 jam

Potensi

15

Toksisitas

10

Dosis max

12mg/KgBB

6mg/KgBB

2mg/KgBB

metabolisme

Plasma

Liver

Liver

Anestesi umum

Anestesi umum obat yang menghilangkan rasa


sakit diikuti oleh hilangnya kesadaran.

Stadium anestesi umum

STADIUM I (ANALGESIA)
STADIUM II (EKSITASI)
STADIUM III (PEMBEDAHAN)
STADIUM IV (DEPRESI MEDULA OBLONGATA)

Jenis dan obat anestetik


Jenis anestetik:
- anestetik inhalasi:
eter, kloroform, halotan, nitrogen monoksida
(N2O)
- anestetik intravena:
tiopental, ketamin, etomidat, propofol,

Anestetik inhalasi
Anestesi inhalasi yang ideal
1. Masa induksi dan masa pemulihannya singkat
2. Peralihan stadium anestesinya terjadi cepat
3. Relaksasi otot sempurna
4. Berlangsung cukup aman
5. Tidak menimbulkan efek toksik atau efek samping berat
dalam dosis anestetik yang lazim

Sifat anestesi yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah bau dan


sifat iritasi saluran napas.

Anestesi intravena
Anestasi iv yang ideal, yaitu:
1. Cepat menghasilkan hipnosis
2. Mempunyai efek analgesia
3. Menimbulkan amnesia pasca-anestesia
4. Cepat di eliminasi oleh tubuh
5. Tidak atau sedikit mendepresi fungsi respirasi
dan kardiovaskuler
6. Pengaruh farmakokinetik tidak bergantung
pada disfungsi organ

Recommendation
Anastesi eter dan kloroform tidak diindikasikan selama
kehamilan.
Anastesi halotan salah satu agen standar
digunakan dalam dunia kebidanan/kandungan (operasi
caesar), dapat digunakan setiap saat selama kehamilan.
Pantau bayi baru lahir untuk kemungkinan efek pd
pernapasan atau
hiperbilirubinemia.
Anastesi N2O merupakan agen inhalasi dapat diterima untuk
digunakan selama kehamilan dan persalinan. Ketika
digunakan selama persalinan, bayi baru lahir harus
dievaluasi untuk depresi pernafasan.

Tiopental, etomidat, propofol dapat


digunakan dalam kehamilan, tetapi bayi harus
diamati untuk kemungkinan terjadi efek
depresi pernafasan.
Ketamin tidak diindikasikan selama kehamilan.
ketamin dapat meningkatkan tekanan darah,
hal ini di kontraindikasikan pd hipertensi atau
pre-eklampsia pada kehamilan, dan dengan
hiperaktif rahim atau hipoksia janin selama
persalinan.

Medikasi pra anastetik


Tujuan medikasi pra anastetik:
Mengurangi rasa cemas
Memperlancar induksi
Mengurangi kegawatan akibat anastesia
Obat:
Gol. barbiturat (diazepam), gol. analgetika
narkotik, obat penenang (prometazin)

Vous aimerez peut-être aussi