Vous êtes sur la page 1sur 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara
yang dapat di nilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.
Pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa indicator yang dipakai dalam menyusun
keuangan Negara yaitu objek, subjek, proses, dan tujuan. Objek
disini adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai
dengan uang dan termasuk di dalamnya adalah berupa kegiatan
fiscal, moneter dan pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan,
serta semua unsur yang dapat dinilai sebagai uang maupun barang
yang dijadikan milik Negara. Subjek adalah semua orang dan badan
yang memiliki objek tersebut seperti pemerintah, perusahaan, dan
badan lainnya. Proses adalah pengelolaan terhadap objek yang dinilai
sebagai keuangan Negara dimulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan

keputusan

sampai

dengan

pertanggungjawaban.

Sedangkan, tujuan adalah pencapaian yang ingin diperoleh dari


pengelolaan keuangan Negara yang didasarkan pada kebijakan dan
hubungan hokum.
Dalam pengelolaan keuangan Negara tentunya harus dikelola
oleh pihak-pihak yang memahami keuangan negara. Pengelolaan
harus bersifat transparan dan akuntabel yakni terbuka terhadap rakyat
dan bertanggung jawab dalam pengelolaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur APBN?

2. Jelaskan cakupan keuangan Negara?


3. Sebut dan jelaskan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk
mengelola keuangan Negara dan tanggung jawab mereka masingmasing?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan struktur APBN.
2. Untuk menjelaskan cakupan keuangan Negara.
3. Untuk menyebutkan dan menjelaskan pihak-pihak

yang

bertanggung jawab untuk mengelola keuangan Negara dan


tanggung jawab masing-masing.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur APBN
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terdiri dari:
1. Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan Negara terdiri Penerimaan Dalam Negeri,
dimana penerimaan ini bersumber dari penerimaan pajak
dan bukan pajak.
Penerimaan pajak:
a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri yakni bersumber dari
pajak

meliputi

Pajak

Penghasilan

(PPh),

Pajak

Pertambahan Nilai (PPn), Pajak Bumi dan Bangunan


(PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), cukai dan pajak lainnya yang merupakan
sumber utama penerimaan APBN.
b. Pendapatan Pajak Perdagangan International.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), diantaranya
a. Penerimaan dari sumber daya alam, laba BUMN,
penerimaan

instansi

pemerintah

yang

terkait

pelaksanaan tugas dan fungsi semisal biaya pembuatan


SIM di Kepolisian, biaya nikah di KUA dan pendapatan
lainnya.
Hibah adalah pemberian oleh Negara lain kepada Negara
yang tidak perlu dikembalikan lagi, dapat berupa uang
maupun barang.
2. Belanja
Adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk
keperluan kegiatan pemerintahan. Belanja dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Belanja Pemerintah Pusat adalah pengeluaran untuk
membiayai

pembangunan

pemerintah

pusat

baik

dilakukan pada pusat maupun di daerah. Belanja ini


meliputi; belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, belanja bunga dan pinjaman, subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan social, dan lain-lain.
b. Belanja Daerah adalah belanja yang ditujukan ke
pemerintah daerah untuk menjadi pemasukan atau
pendapatan APBD daerah terkait. Belanja ini sebagai
Dana perimbangan yang meliputi;
Dana Bagi Hasil yaitu dana bagian daerah yang
bersumber dari penerimaan daerah atau transfer
dari

pemerintah

pusat

ke

daerah

sebagai

pendapatan daerah, baik pajak maupun sumbed


daya alam.
DAU yaitu dana yang berguna untuk mengatasi
ketimpangan fiscal atar daerah untuk pemerataan
kemampuan keunagan antar daerah.,
DAK yaitu dana untuk membiayai kebutuhan
khusus daerah.
Dana Otonomi Khusus yaitu dana yang diberikan
khusus pada daerah tertentu untuk meningkatkan
kesejahteraan

masyarakat

dan

mengurangi

ketertinggalan dari daerah lain. Contohnya papua.


3. Keseimbangan
Pada APBN dikenal dua istilah difisit anggaran yaitu:
Keseimbangan primer merupakan selisih dari jumlah
penerimaan dan belanja tidak termasuk pembayaran bunga.
Keseimbangan umum merupakan selisih jumlah
penerimaan dan jumlah pengeluaran termasuk pembayaran
bunga.
4. Surplus/deficit APBN
5. Pembiayaan
Pembiayaan ini diperlukan untuk menutup deficit anggaran
Negara. Beberapa sumber pembiayaan adalah
Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan
perbankan, penyertaan modal, penerbitan obligasi,
jual asset dan privatisasi.
Pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman
luar negeri terdiri atas pinjaman program dan
proyek, serta pembayaran cicilan pokok utang luar
negeri yang terdiri atas jatuh tempo.
2. Cakupan Keuangan Negara

Berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 memberi


batasan keuangan Negara sebagai hak dan kewajiban Negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Berdasarkan pasal 2
UU No 17 Tahun 2003 bahwa cakupan keuangan Negara meliputi:
1.
Hak Negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
2.

mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman.


Kewajiban Negara untuk menyelenggarakan tugas layanan
umum pemerintahan Negara dan membayar tagihan pihak

3.
4.
5.
6.
7.

ketiga.
Penerimaan Negara.
Pengeluaran Negara.
Penerimaan daerah.
Pengeluaran daerah.
Kekayaan Negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau
oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang,
serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan

8.

dipisahkan

pada

perusahaan

Negara/perusahaan daerah.
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam
rangka

9.

yang

penyelenggaraan

tugas

pemerintahan

dan/atau

kepentinagn umum.
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan
fasilitas yang diberikan pemerintah.

3. Pihak-pihak yang Bertanggung Jawab pada Pengelolaan


Keuangan Negara dan Tanggung Jawab Masing-masing.
Adapun yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan
Negara antara lain:

1.

Presiden adalah kepala Negara atau kepala pemerintahan yang


memiliki kekuasaan dalam pengelolaan keuangan Negara
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
Tanggung jawab presiden:
Memberi kuasa kepada menteri keuangan, selaku
pengelola

fiscal

dan

wakil

pemerintah

dalam

kepemilikan kekayaan Negara yang dipisahkan.


Memberi kuasa kepada menteri/pimpinan lembaga
selaku

pengguna

anggaran/pengguna

barang

kementerian Negara/lembaga yang dipimpinnya.


Memberi kuasa kepada gubernur/bupati/walikota selaku
kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan
daerah

dan

mewakili

pemerintah

daerah

dalam

kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.


2.

Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pejabat yang bertanggung


jawab

atas

pengelolaan

keuangan

Kementerian

Negara/Lembaga yang bersangkutan.


Tanggung jawab menteri adalah:
Menyusun kebijakan fiscal dan kerangka ekonomi
makro.
Menyusun rancangan APBN dan rancangan perubahan
APBN.
Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran.
Melaksanakan fungsi bendahara umum Negara.
Menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan.
Melaksanakan pemungutan pendapatan Negara yang
telah ditetapkan dengan undang-undang.

Tanggung

jawab

menteri

selaku

pengguna

anggaran/pengguna barang kementerian Negara/lembaga


yang dipimpinnya adalah:
Menyusun
rancangan

anggaran

kementerian

Negara/lembaga yang dipimpinnya.


Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.
Melaksanakan anggaran kementerian Negara/lembaga
yang dipimpinnya.
Melaksanakan pemungutan penerimaan Negara bukan
pajak dan menyetorkannya ke kas Negara.
Mengelola piutang dan utang Negara yang menjadi
tanggung jawab kementerian Negara/lembaga yang
dipimpinnya.
Mengelola barang milik/kekayaan Negara yang menjadi
tanggung jawab kementerian Negara/lembaga yang
dipimpinnya.
Menyusun dan

menyampaikan

laporan

keuangan

kementerian Negara/lembaga yang dipimpinnya.

DAFTAR PUSTAKA
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
http://abees1010.wordpress.com/2013/04/17/struktur-apbn/
http://ulfa-apbn.blogspot.com/

http://belajarkeuangannegara.wordpress.com/2011/03/18/strukturanggaran-pendapatan-belanja-negara-apbn/

Vous aimerez peut-être aussi