Vous êtes sur la page 1sur 19

LABORATORIUM SATUAN PROSES 2

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL

: Saponifikasi

PEMBIMBING

: Iwan Ridwan, ST.MT

Tanggal Praktikum : 30 September 2014


Tanggal Penyerahan : 8 Oktober 2014
(Laporan)

Oleh :

Kelompok

VII

Nama

1. Rita Inayah

NIM 131424025

2. Wynne Raphaela

NIM 131424027

Kelas

2A Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

1. TUJUAN
Menjelaskan variable-variable yang berpengaruh terhadap prosessaponifikasi
menentukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang
ditambahkan
menganalisis produk sabun padatyang didapat.

II.

DASAR TEORI

Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol.Asam lemak
terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada
ujungnya.Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua
buah atom oksigen.Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan
tunggal.Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan
tri-gliserida.
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida),
maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan
terpisah. Proses ini disebut saponifikasi. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari
sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam
sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam
hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut
lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai.

Reaksi tersebut sebagai berikut :


Persamaan Reaksi :
O
CH2- O C C17H35
CH2 OH
O

CH O C C17H35

+ 3 NaOH

3 C17H35 C
+
O Na

CH2 O C C17H35

CH2 - OH

CH2 OH

Secara singkat reksi ditulis sebagai berikut :


C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Trigliserida biasanya disebut juga fat atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar,
dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air,
hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak
akan bercampur.
Struktur kimia sabun adalah sebagai berikut :

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C
H

H
C

CO2-Na+

Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO Na + dan merupakan
hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon.dapat digunakan untuk
membersihkan karena kepala yang bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut
dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak (hidrofilik). Ekor dari
molekul adalah kovalen dan larut dalam minyak tetapi tidak larutdalamair (hidrofobik).

Pada proses pencucian sabun, partikel minyak dikelilingi oleh molekul sabun. Bagian
yang hidrofobik melekat pada kotoran minyak dan meninggalkan bagian yang hidrofilik untuk
dapat dihilangkan oleh air. Hal ini menyebabkan kotoran minyak dapat bergerak dalam air, dan
kemudian dapat dibilas denganair.Hal inidapatdigambarkansebagaiberikut :

CnH2n+1
(larut dalam minyak)

COO Na +
(larut dalam air)

Dalam air dan minyak sabun akan bersifat sebagai berikut :


Sabun
Minyak

Air

Bila campuran ini diaduk, rantai sabun akan menguraikan minyak dalam air. Rantai
hydrokarbon dilarutkan dalam tetesan minyak dan kepala CO2 pada permukaan air. Kotoran
pada minyak dan bagian berminyak akan dijerat sehingga dapat dibersihkan. Mencuci tangan dan
membersihkan pakaian kotor dalam air sabun mengakibatkan kotoran tertinggal dalam air sabun.

Minyak
Sabun

Air

Pada air sadah sabun tidak berbusa karena ion stearat bereaksi dengan calsium dan
magnesium, sehingga menjadi keras dan membentuk komponen yang disebut scum yang tidak
larut dalam calsium dan magnesium stearat, reaksi :
Ca2+ + 2 St- CaSt2(s)

(St = ion stearat)

Mg2+ + 2 St- MgSt2(s)

= C17H35COO-

Tanpa ion stearat tidak mempunyai daya membersihkan.Salah satu pemecahan masalah
dalam menggunakan larutan pembersih, yaitu tidak bereaksi dengan ion yang menyebab-kan
kesadahan.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang
berbeda.Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam
lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam
lemak tak jenuh.Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan
menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh
dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.

III.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PERCOBAAN
3.1 Alat yang digunakan :
Alat

Penangas air
Gelas ukur 50 ml
Batang pengaduk
Thermometer
Spatula
Beaker gelas volume 250 ml
Beaker gelas volume 50 ml
Buret
Labu Erlenmeyer

Spesifikasi
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
3 buah
1buah
2 buah

3.2 Bahan yang digunakan :


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bahan
Minyak kelapa/sawit
Alkali (KOH)
Air mendidih
NaCl
Amylum
Indikator PP
HCl 0,5 N
Bahan tambahan pewangi

Spesifikasi
20 ml
10 gr
10 ml
0,1 gr
0,5 gr
1 tetes
50 ml
secukupnya

3.3 Prosedur Percobaan


1. Pembuatan Larutan KOH
Menimbang 10 gram KOH

Melarutkannya dalam 10 mL air

2. Pembuatan HCl 0,5 N


Mengambil 3,125ml HCl 36%

Melarutkannya dalam 200 mL air


3. Proses Pembuatan Sabun (Saponifikasi)
a.proses pembuatan sabun pada suhu 60 oC
Menyiapkan KOH 10 gr dan
dipanaskan hingga suhu 60oC
Minyak 20 mL ke gelas kimia
dan dipanaskan hingga suhu 60oC

b.proses pembuatan sabun pada suhu 70oC

Menyiapkan KOH 10 gr dan


dipanaskan hingga suhu 70oC
Minyak 20 mL ke gelas kimia
dan dipanaskan hingga suhu 70oC

memanaskannya masingmasing hingga 60C


KOH 10 gr
10 ml air
mendidih

Mengulangi
langkah ini
pada NaOH
yang tersisa
pada suhu 70C

Memasukkan 10 gr KOH dan


memanaskannya hingga 60C
Disertai
pengadukan
Memasukkan larutan KOH ke dalam
minyak dengan pipet tetes pada suhu
60C

Mengamati perubahannya

Mengaduknya selama 10 menit

Memasukkan 0,1 gram garam aduk sampai 10 menit

Memasukkan 0,5 gram amilum aduk sampai 10 menit

Tambahkan 0,04 cc parfum aduk sampai 5 menit dan


masukan pada cetakan

3.Analisa sabun Padat


a. Alkali bebas (%) dihitung sebagai KOH

Mengambil 1gr zat+alcohol netral

Panaskan 10 menit

Menambahkan indikator PP 2 tetes

Titrasi
HCl 0,5 N sampai tidak berwarna

Menitrasi gliserol dengan HCl

b. Asam lemak bebas


prosedur penetapan
Mengambil 5-10gr zat+alcohol
netral 50 ml ke erleneyer 250 ml

Panaskan 10 menit

Dinginkan 10 menit

Menambahkan indikator PP 2 tetes

Titrasi
NaOH 0,5 N sampai warna
kembali bening

c. lemak tak tersabunkan


prosedur penerapan
Panaskan sampai 1 jam

Pipet 10 ml KOH
alkoholik dari 0,5 N

Penetapan blanko
dengan KOH

Larutan bekas
penetapan asam lemak
bebas

Titrasi HCl 0.5 N


indicator PP

Dinginkan

4. Tabel Data
Data Persiapan
No.
1.
2.
3.

Bahan

Berat/Volume

Massa Molekul
(gr/mol)

Larutan kalium

KOH

hidroksida (KOH)
Minyak kelapa/
asam stearat
Natrium Klorida
(NaCl)

Rumus

20 ml

807.35

(C17H35COO)3C3H5

0,4 gram

58,5

NaCl

4.

Amylum

0,5 gram

162 x

(C6H10O5)x

5.

Parfum

Proses Pencampuran pada suhu 60oC

Bahan

Tempat

Pengamatan

Keterangan

KOH dipanaskan
KOH + 10 ml air

Beaker glass

sampai suhu 60oC


KOH warna bening saat
mendidih

Larutan KOH 10

Beaker glass

Larutan mula-mula

gr + Minyak

mulai tercampur tetapi

Kelapa 20 ml

minyak kelapa dengan


larutan KOH tidak

Pengadukan kontinyu selama

tercampur sempurna.

10 menit.

Dan lama untuk

Kondisi pencampuran larutan

mengental

dalam keadaan panas dengan


suhu tetap 60oC.

+NaCl 0,1 gr

Beaker glass

Campuran mulai

Pengadukkan kontinyu selama

sedikit kental

10 menit, kondisi pencampuran


dalam keadaan suhu tetap

+Amilum 0,5 gr

Beaker glass

Campuran minyak dan

Pengadukkan kontinyu selama

KOH tidak tercampur

10 menit, kondisi pencampuran

sempurna, masih

dalam keadaan hangat dan suhu

terlihat minyak kelapa

tetap

di atas permukaan.

penambahan 2

Beaker glass

semprot parfum

Cetak

Campuran sedikit cair


dan sedikit kental.

Gelas

Pengadukan secara kontinyu


selama 5 menit , kondisi
pencampuran dalam keadaan
hangat dan suhu tetap.

Campuran menjadi

Cetak pada tempat yang

sedikit padat.

disediakan dan didiamkan.

Proses pencampuran pada suhu 70oC

Bahan

Tempat

Pengamatan

Keterangan

KOH +air dipanaskan


sampai suhu 70oC
KOH + 10 air

Beaker glass

mendidih

Larutan KOH 10
gr + Minyak

KOH warna bening

Beaker glass

Larutan mula-mula

Pengadukan kontinyu selama

tercampur

10 menit.

Kelapa 20 ml

membentuk 2 layer

Kondisi pencampuran larutan

yang kemudian

dalam keadaan panas dengan

dengan pengadukkan

suhu tetap 70oC.

10 menit berubah
menjadi seperti kental

.
+NaCl 0,1 gr

Beaker glass

Campuran larutan

Pengadukkan kontinyu selama

menjadi kental

10 menit, kondisi pencampuran


dalam keadaan suhu tetap

+Amilum 0,5 gr

Beaker glass

Pengadukkan kontinyu selama


Campuran menjadi

10 menit, kondisi pencampuran

lebih kental

dalam keadaan hangat dan suhu


tetap

Tambah 2
semprot parfum

Beaker glass

Campuran
menggumpal/memadat.

Cetak

Gelas

Pengadukan secara kontinyu


selama 5 menit , kondisi
pencampuran dalam keadaan
hangat dan suhu tetap.

Campuran mengeras

Sabun yang dibuat sudah

atau terbentuk.

mengeras dan terbentuk.

Proses Analisa Alkali Bebas


Proses

Tempat

Dititrasi

Pengamatan

Keterangan

Terjadi perubahan warna

( 1ml gliserol

menjadi pink. Setelah

dengan pengenceran Gelas kimia + PP

dititrasi dengan HCl 0,5 N

Volume yang

10x) pada suhu 60oC

warnanya menjadi bening.

didapatkan

Volume HCl ml.


Dititrasi

Terjadi perubahan warna

( 1ml gliserol
dengan pengenceran

menjadi pink. Setelah


Gelas kimia + PP

10x) pada suhu 70oC

dititrasi dengan HCl 0,5 N

Volume yang
didapatkan

warnanya menjadi bening.


Volume HCl ml.

Asam lemak bebas


Proses

Tempat

Dititrasi

netral

Keterangan

Terjadi perubahan warna

( 5ml gliserol pada


suhu 70oC)+ alcohol

Pengamatan
menjadi pink. Setelah

Gelas kimia + PP

dititrasi dengan HCl 0,5 N

Volume yang

warnanya menjadi bening.

didapatkan

Volume HCl ml.

IV.

PENGOLAHAN DATA

a. Perhitungan mol KOH

Mencari mol NaOH


Larutan KOH
10 gram KOH dalam mL air
Mr KOH = 56 gram/mol
Konsentrasi KOH =
=

= mol/mL

Untuk mol KOH, dibutuhkan =


Membuat larutan HCl 0,5 N
HCl 36% = 1,18 gram/mL
Mr HCl = 36,5 gram/mol
n=
n=
n = 0,032 mol/mL
n = 32 mol/L

v1. n1 = v2. n2
v1 . 32 = . 0,5
v1 =
v1 = L
v1 = mL

= mL

b. Perhitungan mol Minyak Nabati (Trigliserida Stearat)


minyak

= 0.8572 gram/ml

Berat minyak

=xV

Berat minyak

= 0.8572 gram/ml x ml
= gram

Mol minyak

=
=
= mol

(C17H35COO)3C3H5 + 3NaOH

3(C17H35COO)Na + C3H5(OH)3

Awal

Reaksi
Sisa

Berat sabun teori

= mol x Mrsabun
= mol x 918 gr/mol
= gram

Menentukan % Yield

Berat sabun yang dihasilkan

gram

Berat sabun teori

gram

% yield =
=
=%

Alkali Bebas

a. Sabun hasil percobaan


Alkali Bebas =
=

pH sabun yang dihasilkan 13

Tabel Hasil Percobaan

Hasil
percobaan
Hasil
perhitungan

Massa

Yield

gr

57.834 gr

100%

pH

Alkali
bebas
%

V.PEMBAHASAN
VI.KESIMPULAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Satuan Proses 2.Bandung : Politeknik Negeri Bandung
Reynolds, S., & Stanley, R. 2000.Chemistry 2000, year 11.Melbourne : Oxford University
Press.
Staff Pengajar Politeknik. 1996. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Politeknik Negeri
Bandung.

Vous aimerez peut-être aussi