Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MODUL
: Saponifikasi
PEMBIMBING
Oleh :
Kelompok
VII
Nama
1. Rita Inayah
NIM 131424025
2. Wynne Raphaela
NIM 131424027
Kelas
2014
1. TUJUAN
Menjelaskan variable-variable yang berpengaruh terhadap prosessaponifikasi
menentukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang
ditambahkan
menganalisis produk sabun padatyang didapat.
II.
DASAR TEORI
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol.Asam lemak
terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada
ujungnya.Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua
buah atom oksigen.Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan
tunggal.Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan
tri-gliserida.
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida),
maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan
terpisah. Proses ini disebut saponifikasi. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari
sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam
sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam
hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut
lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai.
CH O C C17H35
+ 3 NaOH
3 C17H35 C
+
O Na
CH2 O C C17H35
CH2 - OH
CH2 OH
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
CO2-Na+
Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO Na + dan merupakan
hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon.dapat digunakan untuk
membersihkan karena kepala yang bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut
dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak (hidrofilik). Ekor dari
molekul adalah kovalen dan larut dalam minyak tetapi tidak larutdalamair (hidrofobik).
Pada proses pencucian sabun, partikel minyak dikelilingi oleh molekul sabun. Bagian
yang hidrofobik melekat pada kotoran minyak dan meninggalkan bagian yang hidrofilik untuk
dapat dihilangkan oleh air. Hal ini menyebabkan kotoran minyak dapat bergerak dalam air, dan
kemudian dapat dibilas denganair.Hal inidapatdigambarkansebagaiberikut :
CnH2n+1
(larut dalam minyak)
COO Na +
(larut dalam air)
Air
Bila campuran ini diaduk, rantai sabun akan menguraikan minyak dalam air. Rantai
hydrokarbon dilarutkan dalam tetesan minyak dan kepala CO2 pada permukaan air. Kotoran
pada minyak dan bagian berminyak akan dijerat sehingga dapat dibersihkan. Mencuci tangan dan
membersihkan pakaian kotor dalam air sabun mengakibatkan kotoran tertinggal dalam air sabun.
Minyak
Sabun
Air
Pada air sadah sabun tidak berbusa karena ion stearat bereaksi dengan calsium dan
magnesium, sehingga menjadi keras dan membentuk komponen yang disebut scum yang tidak
larut dalam calsium dan magnesium stearat, reaksi :
Ca2+ + 2 St- CaSt2(s)
= C17H35COO-
Tanpa ion stearat tidak mempunyai daya membersihkan.Salah satu pemecahan masalah
dalam menggunakan larutan pembersih, yaitu tidak bereaksi dengan ion yang menyebab-kan
kesadahan.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang
berbeda.Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam
lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam
lemak tak jenuh.Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan
menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh
dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.
III.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PERCOBAAN
3.1 Alat yang digunakan :
Alat
Penangas air
Gelas ukur 50 ml
Batang pengaduk
Thermometer
Spatula
Beaker gelas volume 250 ml
Beaker gelas volume 50 ml
Buret
Labu Erlenmeyer
Spesifikasi
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
3 buah
1buah
2 buah
Bahan
Minyak kelapa/sawit
Alkali (KOH)
Air mendidih
NaCl
Amylum
Indikator PP
HCl 0,5 N
Bahan tambahan pewangi
Spesifikasi
20 ml
10 gr
10 ml
0,1 gr
0,5 gr
1 tetes
50 ml
secukupnya
Mengulangi
langkah ini
pada NaOH
yang tersisa
pada suhu 70C
Mengamati perubahannya
Panaskan 10 menit
Titrasi
HCl 0,5 N sampai tidak berwarna
Panaskan 10 menit
Dinginkan 10 menit
Titrasi
NaOH 0,5 N sampai warna
kembali bening
Pipet 10 ml KOH
alkoholik dari 0,5 N
Penetapan blanko
dengan KOH
Larutan bekas
penetapan asam lemak
bebas
Dinginkan
4. Tabel Data
Data Persiapan
No.
1.
2.
3.
Bahan
Berat/Volume
Massa Molekul
(gr/mol)
Larutan kalium
KOH
hidroksida (KOH)
Minyak kelapa/
asam stearat
Natrium Klorida
(NaCl)
Rumus
20 ml
807.35
(C17H35COO)3C3H5
0,4 gram
58,5
NaCl
4.
Amylum
0,5 gram
162 x
(C6H10O5)x
5.
Parfum
Bahan
Tempat
Pengamatan
Keterangan
KOH dipanaskan
KOH + 10 ml air
Beaker glass
Larutan KOH 10
Beaker glass
Larutan mula-mula
gr + Minyak
Kelapa 20 ml
tercampur sempurna.
10 menit.
mengental
+NaCl 0,1 gr
Beaker glass
Campuran mulai
sedikit kental
+Amilum 0,5 gr
Beaker glass
sempurna, masih
tetap
di atas permukaan.
penambahan 2
Beaker glass
semprot parfum
Cetak
Gelas
Campuran menjadi
sedikit padat.
Bahan
Tempat
Pengamatan
Keterangan
Beaker glass
mendidih
Larutan KOH 10
gr + Minyak
Beaker glass
Larutan mula-mula
tercampur
10 menit.
Kelapa 20 ml
membentuk 2 layer
yang kemudian
dengan pengadukkan
10 menit berubah
menjadi seperti kental
.
+NaCl 0,1 gr
Beaker glass
Campuran larutan
menjadi kental
+Amilum 0,5 gr
Beaker glass
lebih kental
Tambah 2
semprot parfum
Beaker glass
Campuran
menggumpal/memadat.
Cetak
Gelas
Campuran mengeras
atau terbentuk.
Tempat
Dititrasi
Pengamatan
Keterangan
( 1ml gliserol
Volume yang
didapatkan
( 1ml gliserol
dengan pengenceran
Volume yang
didapatkan
Tempat
Dititrasi
netral
Keterangan
Pengamatan
menjadi pink. Setelah
Gelas kimia + PP
Volume yang
didapatkan
IV.
PENGOLAHAN DATA
= mol/mL
v1. n1 = v2. n2
v1 . 32 = . 0,5
v1 =
v1 = L
v1 = mL
= mL
= 0.8572 gram/ml
Berat minyak
=xV
Berat minyak
= 0.8572 gram/ml x ml
= gram
Mol minyak
=
=
= mol
(C17H35COO)3C3H5 + 3NaOH
3(C17H35COO)Na + C3H5(OH)3
Awal
Reaksi
Sisa
= mol x Mrsabun
= mol x 918 gr/mol
= gram
Menentukan % Yield
gram
gram
% yield =
=
=%
Alkali Bebas
Hasil
percobaan
Hasil
perhitungan
Massa
Yield
gr
57.834 gr
100%
pH
Alkali
bebas
%
V.PEMBAHASAN
VI.KESIMPULAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Satuan Proses 2.Bandung : Politeknik Negeri Bandung
Reynolds, S., & Stanley, R. 2000.Chemistry 2000, year 11.Melbourne : Oxford University
Press.
Staff Pengajar Politeknik. 1996. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Politeknik Negeri
Bandung.