Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

Kata kunci : Model Kooperatif Tipe STAD, Model Kooperatif Tipe NHT
Salah satu faktor penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap materi
operasi hitung pecahan adalah dominannya aktivitas guru dalam pembelajaran
sehingga menyebabkan siswa kurang aktif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
salah satu usaha yang dapat dilakukan guru matematika adalah mengoptimalkan
keaktifan siswa sebagai pembelajar yaitu dengan cara memilih model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe, diantaranya
tipe STAD dan NHT. Dengan menerapkan model pembelajaran diharapkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran matematika mengalami peningkatan. Rumusan
masalah dalam penelitian adalah apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada
materi operasi hitung pecahan yang belajar melalui model kooperatif Student Team
Achievement Devision (STAD) dengan model kooperatif Numbered Heads Together
(NHT) kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
melalui tipe NHT pada materi operasi hitung pecahan di kelas VII SMP Negeri 17
Banda Aceh. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu tidak ada perbedaan pembelajaran
operasi hitung pecahan melalui model kooperatif Student Team Achievement
Devision (STAD) dengan model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) kelas
VII SMP Negeri 17 Banda Aceh. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda
Aceh, sedangkan sampel diambil dua kelas secara porposif yaitu kelas VII6 yang
diterapkan model kooperatif tipe STAD dan kelas VII7 yang diterapkan model
kooperatif tipe NHT. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan tes hasil
belajar, observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, observasi aktivitas
siswa dan mengedarkan angket respon siswa untuk. Pengolahan data kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan uji-t dua pihak, taraf signifikan
dan
derajat kebebasan dk = 53. Pada uji-t diperoleh <
<
yaitu
diperoleh -2,00 < -0,10 < 2,00 , ini menunjukkan bahwa H0 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang belajar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang belajar
melalui model kooperatif tipe NHT pada materi operasi hitung pecahan di kelas VII
SMP Negeri 17 Banda Aceh.

iii

Vous aimerez peut-être aussi