Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MATA KULIAH
HUKUM KOMERSIAL DAN LINGKUNGAN BISNIS
DISUSUN OLEH :
Alfani Firdaus
Dani Adinugraha
Doni Atmaja
Fadliah
Windu Widiasmoro
Zulfan Baharuddin
KELAS 22C
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
KAMPUS MEGA KUNINGAN
JAKARTA 2014
1
Pendekatan ini berasal dari pemikiran bahwa perusahaan harus turut berkontribusi terhadap
pembangunan dimana lokasi perusahaan beroperasi. Oleh karenanya, CSR lahir sebagai
sebuah etika bisnis baru dalam sejarah perkembangan kapitalisme global. Pendekatan CSR
ini bertujuan agar masyarakat turut terlibat atau menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan
menikmati manfaat dari keberadaan perusahaan di suatu wilayah tertentu.
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan
dengan CSR, yaitu:
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang Undang Penanaman Modal menyatakan bahwa
setiap penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Definisi CSR
Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan
sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik
bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
Definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development adalah:
komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan
dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas.
Dari berbagai definisi CSR yang ada, Alexander Dahlsrud dalam tulisannya How Corporate
Social Responsibility is Defined di jurnal Corporate Social Responsibility and Environmental
Management (2008) menjelaskan dan menyimpulkan bahwa definisi CSR itu secara
konsisten mengandung 5 dimensi, yaitu:
1. Dimensi Lingkungan yang merujuk ke lingkungan hidup dan mengandung kata-kata
seperti lingkungan yang lebih bersih, pengelolaan lingkungan, environmental
stewardship, kepedulian lingkungan dalam pengelolaan operasi bisnis, dll.
2. Dimensi Sosial yaitu hubungan antara bisnis dan masyarakat dan tercermin melalui
frase-frase seperti berkontribusi terhadap masyarakat yang lebih baik, mengintegrasi
kepentingan
sosial
dalam
operasi
bisnis,
memperhatikan
dampak
terhadap
masyarakat, dll.
3. Dimensi Ekonomis yang menerangkan aspek sosio-ekonomis atau finansial bisnis yang
diterangkan dengan kata-kata seperti turut menyumbang pembangunan ekonomi,
mempertahankan keuntungan, operasi bisnis, dll.
4. Dimensi Pemangku Kepentingan (Stakeholder) yang tentunya menjelaskan hubungan
bisnis dengan pemangku kepentingannya dan dijelaskan dengan kata-kata seperti
interaksi dengan pemangku kepentingan perusahaan, hubungan perusahaan dengan
3
2.
3.
4.
Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada.
Wewenang dan tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya:
kegiatan
Community
relation,
Community
Services,
Community
Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan
peningkatan citra perusahaan.
C. Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas
kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja
sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo,
Jawa Tengah.
Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN
Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.
Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua
Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua
KESIMPULAN
Menurut kami, keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan programprogram CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional.
Sebab implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas
yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya.
Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun
masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin
kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil
produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain
menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku
produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau
meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas,
altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi