Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
semua kristal dapat melarut dan dihasilkan larutan biru yang homogeny, biru (++). Pemanasan
bertujuan untuk mempercepat proses reaksi. Larutan dibiarkan menjadi dingin pada suhu kamar
sampai terbentuk kristal. Kemudian kristal disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya.
Kristal yang diperoleh dikeringkan agar air yang masih ada pada kristal menguap sehingga
diperoleh kristal yang betul-betul kering. Setelah itu ditimbang untuk mendapatkan berat kristal
yang konstan. Dalam percobaan didapatkan berat Kristal setelah 3 kali penimbangan yaitu
0,7731; 0,7116;0,6975 gram, sehingga didapat berat rata-rata yaitu 0,7274gram sedangkan berat
Kristal secara teoritis adalah sebesar 1,9975gram. Kemudian dihitung rendemen hasil
pembentukan garam rangkap, dan didapatkan rendemennya adalah sebesar 36,42%. Perbedaan
hasil garam yang terbentuk dengan massa garam yang dihitung secara teoritis disebabkan oleh
adanya zat pembentuk garam rangkap yang tak ikut bereaksi atau tak bereaksi secra sempurna,
sehingga Kristal yang terbentuk jauh lebih rendah dibandingkan jika dihitung secara teoritis.
dan pada garam kompleks menghasilkan endapan [Cu(NH3)4](OH)2 yang berwarna biru.
Reaksinya adalah:
CuSO4(NH4)2 SO4.6 H2O + NaOH NH4OH+ Na2SO4
Cu(NH3)4SO4.H2O + NaOH [Cu(NH3)4](OH) 2
Pada uji pemanasan, kristal garam rangkap dipanaskan melepaskan uap air yang tidak
menimbulkan bau dan kristal berubah warna menjadi hijau, sedangkan kristal garam kompleks
dipanaskan menghasilkan gas yang berbau menyengat, dimana bau gas tersebut merupakan gas
ammonia (NH3) dan warna kristal berubah menjadi hijau kehitaman. Adapun reaksinya:
CuSO4(NH4)2SO4. 6 H2O Dipanaskan CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O
Cu(NH3)4SO4.H2O Dipanaskan
Gas yang keluar dari pemanasan garam rangkap diuji dengan kertas lakmus merah, warna
kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru, dan lakmus biru tetap berwarna biru , hal ini
dikarenakan saat pemanasan Kristal garam rangkap menjadi berair, dan air tersebut menguap
menimbulkan asap, asap tersebut bersifat netral, karena asap berasal dari H2O yang menguap .
sedangkan lakmus menjadi biru karena H2O sedikit lebih bersifat basa, atau pH air yang
menguap diatas 7 (pH netral). Ketika diuji dengan spatula yang dicelup dengan HCl pekat
dihasilkan uap putih karena gas yang keluar adalah uap air. Sedangkan pengujian pada garam
kompleks, kertas lakmus merah berubah jadi biru karena gas yang dihasilkan adalah gas Amonia.
CuSO4(NH4)2SO4. 6 H2O Dipanaskan CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O
Cu(NH3)4SO4.H2O Dipanaskan
Pada pengujian titik leleh, diperoleh titik leleh garam rangkap sebesar 220oC sedangkan
titik leleh garam kompleks sebesar 243oC. secara teori yang bersumber dari laporan praktikum
mahasiswa Univeritas lain, titik leleh garam rangkap adalah 202oC sedangkan garam kompleks
memiliki titik leleh sebesar 234oC. Titik leleh garam kompleks lebih tinggi daripada titik leleh
garam rangkap. Hal ini dikarenakan garam kompleks memiliki struktur ikatan yang kompleks
sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut membutuhkan energy yang lebih tinggi.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Jawaban Pertanyaan
1. Hitunglah persen hasil dari percobaan 1 dan 2!
Jawab:
PembuatanGaramRangkapCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui:
Massa CuSO4.5H2O
Massa (NH4)2.SO4
Ditanyakan: % rendemen=?
Penyelesaian:
CuSO4.5H2O + (NH4)2.SO4 +
H2O
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Mula-mula:0,005 mol
0,005 mol
0,28 mol
Reaksi
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,275 mol
0,005 mol
Sisa
Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= mol Mr
=
= 36,42 %
CuSO4.5H2O
Cu(NH3)4SO4.5H2O
Mula-mula
: 0,005 mol
0,005 mol
Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
Setimbang
Massa Cu(NH3)4SO4.H2O
= mol x Mr
= 0,005 mol x 249,5 g/mol
= 1.2475 gram
% Hasil Randemen =
=
= 75,39 %
0,005 mol
(dipanaskan)
b. GaramKompleks
Cu(NH3)4SO45H2O + H2O [Cu (NH3)4]2+ + SO42- + 6H2O
Cu(NH3)4SO45H2O + HCl [Cu (NH3)4]Cl
Cu(NH3)4SO45H2O + NaOH [Cu (NH3)4](OH)2
Cu(NH3)4SO45H2OCuSO4+ H2O + NH3(g) (dipanaskan)
3. Jelaskan perbedaan sifat antara garam rangkap dan garam kompleks berdasarkan
percobaan 3!
Jawab:
Garamrangkapjikadilarutkan dalam air terionisasi menjadi Cu2+, SO42+, NH4+, H2O;
bersifat basa (seharusnya secara teori garam rangkap ini bersifat asam karena
terdapat H2SO4 dalam lautan ketika ditambah HCl); dan memiliki titik leleh sebesar
220 C.
Sedangkan garam kompleks jika dilarutkan dalam air terionisasi menjadi
[Cu(NH3)4]2+ dan SO42+, bersifat basa, dan memiliki titik leleh sebesar 243 C.
4. Berapakah titik leleh garam rangkap dan garam kompleks hasil sintesis anda?
Bandingkan dengan titik leleh garam rangkap dan garam kompleks secara teori! Jika
berbeda apakah sebabnya? Jelaskan!
Jawab:
Titik leleh garam rangkap = 220 0C
Titik leleh garam kompleks = 243 0C
Hal ini sesuai dengan teori bahwa titik leleh garam rangkap lebih tinggi dari pada garam
kompleks. ini dikarenakan garam kompleks memiliki struktur ikatan yang kompleks sehingga
untuk memutuskan ikatan tersebut membutuhkan energy yang lebih tinggi.