Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
BAB 2. PEMBAHASAN
2.2
penyakit jantung bawaan penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Penyebab dari
tetralogi of fallot ini karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor faktor
tersebut antara lain:
Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik seperti kelainan kromosom;
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan;
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi,
penyakit jantung atau kelainan bawaan.
Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu yang sebelumnya mengikut program KB baik oral
atau suntikan, karena minum obat-obatan tanpa resep dokter seperti
thalidmide,dextroamphetamine.aminopterin,amethopterin, jamu;
b. Ibu pada saat kehamilan menderita penyakit yang terinfeksi rubella;
c. Pajanan terhadap sinar X (X-ray).
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang
terpisah sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan. Dan perkirakan
lebih dari 90% kasus penyebabnya adalah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan
terhadap faktor penyebab harus terjadi sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh
karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah
selesai.
2.3
bergejala, walaupun terdapat lubang defek yang sangat besar. Sifat khusus
kelainan ini adalah:
1.
2.
2.4
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
2.5
1.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemerikasan laboratrium terjadi penurunan PH darah pasien, nilai
BGA menunjukkan peningkatan tekanan parsial karbon dioksida (PCO2),
peningkatan hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) yang terjadi hal ini
dikarenakan saturasi oksigen dalam darah yang rendah, dan terjadi
penurunan tekanan parsial oksigen (PO2).
2.
Pemeriksaan Pencitraan
a. Radiologi
Pada pemeriksaan radiologis sinar X pada toraks menunjukkan penurunan
darah pulmonal, namun tidak ada pembesaran pada jantung. Gambaran
bentuk jantung tampak apek jantung terangkat ketika dilakukan
pemeriksaan radiologis. Segmen pulmonal yang cekung.
b. Elektrokardiogram
Pada pemeriksaan EKG terlihat sumbu QRS hampir selalu berdefiasi ke
kanan, nampak pula ventrikel kanan mengalami hipertrofi.
d. Kateterisasi jantung
Katerisasi jantung merupakan visualisasi aktual semua defek: hipertensi
sistolik pada ventrikel kanan dengan penurunan tiba-tiba pada tekanan
arteri pulmonalis. Sebelum dilakukan tindakan pembedahan guna
besar/dewasa).
Pada penderita Tetralogy of Fallot, pasien sebaiknya dilakukan pembedahan
sedini mungkin, Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka risiko yang
akan ditimbulkan juga semakin besar. Pembedahan seperti ini sebaiknya dilakkan
sebelum pasien berusia dua puluh satu tahun.
2.6
Komplikasi
Berikut ini adalah konsekuensi hemodinamik dari tetralogi fallot:
1. hipoksia berat;
2. kematian mendadak dari disritmia.
Komplikasi berikut dapat terjadi setelah anastomosis blalocktaussig:
1. perdarahan, terutama terlihat jelas pada anak-anak dengan polisitemia
2. emboli atau thrombosis serberi, risiko lebih tinggi pada polisitemia,
anemia, atau sepsis;
3. gagal jantung kongestif jika piraunya terlalu besar;
4. oklusi dini pada pirau;
5. hemotoraks;
6. pirau kanan ke kiri persisten setinggi atrium, terutama pada bayi;
10
7. sianosis persisten;
8. kerusakan nervus frenikus;
9. efusi pleura.
11
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik kongenital yang terdiri atas
empat defek struktural: (1) defek septum ventrikular (VSD); (2) stenosis pulmonal
(PS), yang berupa infundibular, valvular, supravalvular, atau kombinasi yang
menyebabkan obstruksi aliran darah ke dalam arteri pulmonal; (3) hipertrofi
ventrikel kanan (RVH); dan (4) berbagai derajat overriding aorta. Pada anak
dengan Tetralogy of Fallot (TOF), diameter aortanya lebih besar dari normal,
sedangkan arteri pulmonalnya lebih kecil dari normal. Penyebab dari penyakit ini
adalah adanya faktor endogen dan eksogen. Sifat khusus kelainan penyakit ini adalah
12
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily Lynn, dan Sowden, Linda A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri
(ed. 5). Jakarta: EGC.
Hull & Johnston. 2008. Dasar-Dasar Pediatri. Edisi 3. Alih bahasa oleh Hartono
Gunadi. Jakarta: EGC.
Nastion, H. Akhyar. Fallot. [Seial Online ] http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/18513/1/mkn-mar2008-41%20%286%29.pdf. [11 September
2012].
Sacharin, Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatn Pediatrik. Edisi II. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Tucker, M. Susan, Canobbio M. Mary dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC.