Vous êtes sur la page 1sur 9

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DAN KELUARGA

DENGAN ANAK TUNANETRA DI SDLB A TPA


BINTORO KELURAHAN BINTORO
KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER

oleh :
Suhariyati
Endah Novianti
Ria Rohmawati
Wafi Hidayat
Nofita Nurhidayanti

NIM 112310101001
NIM 112310101002
NIM 112310101015
NIM 112310101034
NIM 112310101044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014

PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga (KK): Bpk. S
b. Usia: 50 tahun
c. Pendidikan: SD sederajat
d. Pekerjaan: penjual buah
e. Alamat: Jl. Merpati RT 02/RW 03, Cangkring, Bintoro
f. Komposisi anggota keluarga:
No Nama

1.

Bpk. S

Jenis

Hub dengan Umur

Kelamin

KK

Kepala

50 th

keluarga
2.

3.

Ibu H

Ibu K

Istri

Nenek

Pendidikan

Pekerjaan

SD

Wiraswasta

sederajat
47 th

80 th

SD

Ibu

rumah

sederajat

tangga

Tidak

bersekolah
4.

5.

An. A

An. W

Anak

Anak

22 th

19 th

SMP

Ibu

rumah

sederajat

tangga

SMA

Ibu

sederajat

tangga

rumah

6.

An. H

Anak/Klien

12 th

Masih SD

Pelajar

7.

An. A

Anak

10 th

Masih SD

Pelajar

g. Tipe keluarga
Keluarga inti. Keluarga bapak S terdiri dari Bp. S, Ibu. H, ibu K dan ke
empat orang anaknya.
h. Suku bangsa
Madura. Bp. S mengatakan keluarga tidak memiliki kebiasaan khusus
dalam mempengaruhi status kesehatan. Apabila sakit mereka hanya
menggunakan kebiasaan dari para sesepuhnya.

i. Agama
Islam. Kegiatan keagamaan keluarga Bp.S baik. Keluarga Bp. S selalu
menjalankan sholat 5 waktu. Ibu. H sering mengikuti pengajian ibu-ibu
disekitar tempat tinggalnya. Bp. S mengatakan sekarang sudah tidak aktif
acara pengajian di sekitar rumahnya, namun beliau mengatakan kapankapan ingin ikut kembali kegiatan pengajian di daerah sekitarnya. Bp.S
mengatakan bahwa semua anaknya selalu melakukan sholat 5 waktu tanpa
harus disuruh-suruh lagi. Bp. S juga sering melakukan kegiatan ngaji
bersama anggota keluarganya sekalian memberi nasehat-nasehat pada
anak-anaknya.
j. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bp. S bekerja sebagai penjual buah-buahan. Bp. S mengatakan
penghasilannya tidak tetap, tergantung dari perjualan buah. Ibu H tidak
bekerja. Kegiatan Ibu. H sehari-hari yaitu mengurusi segala keperluan di
keluarga dan mengurus anak-anaknya. Ibu H. mengatakan pengeluarannya
sehari-hari cukup banyak karena anaknya masih sekolah. Ibu. H
mengatakan uang saku untuk An. H dan An. A yang masih SD seharinya
Rp. 5000. Namun ekonomi keluarga Bp. S sedikit terbantu dari bantuan
anak pertamanya yang sudah bekerja. Dengan bantuan anak pertamanya
tersebut, kebutuhan sehari-hari keluarga Bp. S bisa tercukupi. Ibu. H
mengatakan mempunyai sedikit tabungan untuk jaga-jaga apabila ada
keperluan mendadak
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Bp. S berkata keluarga sering rekreasi tapi tidak terjadwal secara khusus
pada hari-hari tertentu, baik bulan ataupun tahun. Kadang-kadang rekreasi
ke pantai atau hanya sekedar jalan-jalan di area rumah. Menurut Bp. S,
apabila keluarganya lama tidak pergi rekreasi, mereka cukup menonton
TV saja. Anak-anak Bp. A akan ikut rekreasi apabila bersama anggota
keluarganya saja. Apabila keluarga tidak ada kegiatan rekreasi mereka
tidak pernah keluar untuk berekreasi sendiri bersama teman-temannya.

2. Riwayat dan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak
dewasa dan anak-anak. Keluarga belum bisa mengembalikan penataan
peran dan kegiatan rumah tangga. Bp. S menjalankan perannya sebagai
kepala keluarga dengan sangat baik.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga saat ini sudah dilakukan secara optimal
oleh keluarga Bp.S. Bp. S mengatakan bahwa keluarga akan merujuk ke
pelayanan kesehatan terdekat jika anggota keluarganya mengalami sakit
yang tidak bisa di tangani sendiri.

3. Riwayat Masa Lalu


a. Riwayat waktu kecil: tidak ada
b. Pernah dirawat di RS: tidak pernah
c. Obat-obatan yang digunakan: obat warung
d. Tindakan (operasi): e. Alergi: f. Kecelakaan:g. Imunisasi: sudah lengkap

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga: ibu H mengatakan sering
sakit batuk, pilek, panas dan pegal-pegal saja
b. penyakit yang sedang diderita anggota keluarga: -

5. Kebutuhan Dasar
a. makanan yang disukai dan tidak disukai: An. H mengatakan bahwa ia
sangat suka dengan nasi goreng, telur asin dan ikan cakalan, dan ia tidak
suka pada timun.

b. Pola tidur: An. H mengatakan bahwa ia tidur biasanya jam 9 malam dan
kadang-kadang tidur siang.
c. Mandi: An. H mandi 2 kali dalam sehari
d. Aktivitas bermain: nonton tv dirumah dan bermain bersama temantemanya.
e. Eliminasi: tidak terkaji
f. Nilai dan keyakinan: an. H setiap sore kadang belajar di TPQ

6. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi pada keluarga Bp. S berjalan dengan baik, jika salah satu
anggota keluarga sedang ada masalah, mereka langsung sharing ke
anggota keluarga yang lain. Bahkan apabila ada salah satu anggota
keluarga yang sedang ada masalah namun ia tidak menceritakan pada
orang tuanya, sebagai seorang ayah Bp.S mempunyai firasat dan langsung
menanyakan

sendiri

tentang

permasalahan

tersebut

pada

yang

bersangkutan dan mencoba menyelesaikannya.


Keluarga Bp. S sering menghabiskan waktu di dalam rumah daripada di
luar rumah, sehingga mereka sering ngobrol dan menghabiskan waktu
bersama. Pada kesempatan itulah mereka menghabiskan waktunya untuk
keluarga sekedar ngobrol dengan orang tuanya ataupun bercanda gurau
dengan adik-adiknya. Anak-anak Bp.S memang lebih suka menghabiskan
waktunya di rumah daripada main keluar bersama teman-temannya. Bp.S
dan Ibu H sangat memperhatikan anak-anaknya, mereka tidak pernah
bertindak kasar maupun marah sama anak-anaknya. Meskipun anaknya
banyak tapi tidak pernah ada yang merasa kurang kasih sayang dari kedua
orang tuanya.
b. Pola kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga Bp. S adalah Bp.S dengan
mendiskusikan terlebih dahulu bersama istrinya Ibu H jika masalah
tersebut menyangkut masalah keluarga. Namun, Ibu H maupun Bp. S juga

terkadang membicarakan masalah kepada anaknya apabila masalah


tersebut berkaitan dengan mereka. Apabila Bp. S atau Ibu H tidak mampu
mengatasi masalah sendirian, baru mereka membicarakan masalah
bersama untuk mengambil keputusan yang tepat. Meskipun anak-anaknya
jarang dilibatkan dalam mengambil keputusan, namun anak-anak Bp. S
dan Ibu H selalu nurut dan tidak pernah membantah. Anak-anaknya juga
selalu rukun dan tidak pernah terjadi pertengkaran antar saudara.
c. Pola peran keluarga
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pendidik.
Sebagai kepala keluarga Bp.S selalu berusaha untuk menangani segala
permasalahan di dalam keluarganya. Bp. S tidak pernah bertindak kasar
maupun marah dengan anggota keluarganya. Bp. S adalah tipe orang yang
sabar dan tidak pernah menyuruh anak-anaknya untuk membantu
meringankan pekerjaannya. Namun demikian, anak-anaknya sudah tahu
sendiri apa yang harus ia kerjakan untuk membantu meringankan beban
orang tuanya. Pekerjaan rutin Bp. S sehari-hari adalah penjual buah.
Sebagai pendidik bagi anak-anaknya, Bp. S selalu menyempatkan untuk
mengaji bersama dan memberi pendidikan dan nasehat-nasehat pada anakanaknya.Ibu H berperan sebagai ibu rumah tangga dan merawat anakanaknya. Meskipun anaknya banyak, Ibu S tidak pernah mengeluh capek
dalam merawat dan menjaga anak-anaknya. Ibu H sangat menyayangi
anak-anaknya.
An. A dan An. W berperan sebagai anak pertama dan kedua. Mereka
sudah menikah dan sudah bekerja, mereka sering membantu orang tuanya
dan meringankan beban orang tuanya.
An. A dan An. S berperan sebagai anak ke tiga dan keempat . Saat ini
mereka duduk di bangku sekolah dasar. Sebagai adik kakak, mereka tidak
sering bertengkar dan taat beribadah.
d. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam
keluarganya. Keluarga Bp. S merupakan keluarga yang patuh pada ajaran

agama, selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Bp. S menanamkan


ajaran agama sejak anak-anaknya kecil, dari mulai sholat 5 waktu dan
mengaji. Menurut Bp. S, anak-anaknya menjalankan sholat 5 waktu tanpa
menyuruhnya.
Menurut Bp. S tidak ada aturan-aturan tertentu di dalam keluarganya.
Namun meskipun tidak ada aturan dalam keluarganya, anak-anaknya
selalu menghormati kedua orang tuanya dan tidak pernah bertingkah laku
yang menyalahi norma-norma yang berlaku. Apabila anak-anaknya main
bersama teman-temannya, mereka selalu kenal waktu kapan harus pulang
ke rumah.

7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif dan koping
Keluarga Bp. S harmonis, Bp. S mengatakan anggota keluarga saling
menyayangi, peduli, dan menghargai. Ibu. H selalu dekat dengan anakanaknya dengan selalu berada di rumah. Bp. S selalu mengontrol anakanaknya. Ibu H. selalu menjemput anka-anaknya saat pulang sekolah. Bp.
S merasa takut terjadi apa-apa pada An. H karena dia mengalami tuna
netra tidak bisa melihat. Ibu. H mengatakan anak-anaknya sangat menuruti
perkataan orang tua.
b. Fungsi sosialisasi
Ibu. H mengatakan selalu memperbolehkan anggota untuk bergaul pada
siapa saja terutama An. H untuk bergaul dengan teman-teman sekolahnya
tetapi An. H mengatakan malas untuk berhubungan dengan temantemannya karena menurut dia itu merupakan hal yang sia-sia. An. H
mengatakan lebih baik belajar daripada main bersama teman-temannya.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga Bp. S masih dalam masa reproduksi aktif. Ibu. H saat ini masih
dalam periode reproduksi tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Ibu.
H tidak pernah mengeluh seputar sistem reproduksinya, menstruasinya

masih teratur setiap bulannya. Ibu H mengatakan memang jarang


membicarakan tentang masalah reproduksi dengan anak-anaknya.
d. Fungsi Ekonomi
Ibu. H mengatakan kebutuhan ekonomi keluarganya dicukupi oleh
suaminya yaitu Bp. S dan kadang mendapatkan uang tambahan dari anak
pertamanya. Ibu H merasa saat ini kebutuhan ekonomi keluarganya kurang
karena kebutuhan hidup tambahan anak-anaknya mulai meningkat.
e. Fungsi Fisik dan Perawatan Keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan apabila anggota keluarganya sakit maka dia
akan langsung membeli obat ke apotik. Bp. S mengatakan jika batuk pilek
itu merupakan hal yang biasa dan tidak perlu diobati karena dapat sembuh
dengan sendirinya. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat lembab. Pola
makan keluarga teratur 3x sehari dengan makanan hasil masakan sendiri.
Salah satu anggota keluarga memiliki makanan pantangan terutama pada
Ibu K yaitu tidak boleh makan gubis, santan, telur, dan ikan laut karena
kan menyebabkan kakinya membengkak.
Pola tidur keluarga teratur, anak-anak tidur biasanya jam 21.00 sampai jam
04.30 kecuali Bp. S yang tidurnya lewat tengah malam. Bp. S merupakan
perokok aktif dengan 1 bungkus sehari. Bp. S jarang sakit, umumnya
hanya batuk pilek. Menurut perkataan Bp. S, Ibu B saat ini dalam keadaan
sehat. Dalam sehari-harinya An. S jarang berinteraksi dengan temantemannya, dia lebih mementingkan belajarnya.

8. Strees dan Koping keluarga


a. Stresoor jangka pendek
Ibu H mengatakan sumber masalah kelurganya saat ini yaitu anak
ketiganya memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Ibu H. takut untuk
memikirkan bagaimana masa depan dari anaknya tersebut.

b. Kemampuan keluarga berespon pada masalah


Keluarga Bp. S mengatakan tidak pernah marah terhadap anak-anaknya.
Anak-anak Bp. S tidak pernah bermalas-malasan, sehingga Bp. S tidak
perlu melakukan tindakan kekerasan pada anak-anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Bp. S mengatakan apabila memiliki masalah selalu diselesaikan bersamasama. Jika anak-anaknya mempunyai masalah, Bp. S memberikan nasehat
pada mereka.
d. Strategi koping disfungsional
Bp. S mengkonsumsi rokok sampai 1 bungkus dalam satu hari. Bp. S
tidak pernah marah-marah pada anaknya dan menurut Bp. S anakanaknya tidak nakal.

Vous aimerez peut-être aussi