Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I .PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Mei 2009 pukul 11.00 wita di ruang Pandu.
Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan catatan medik klien.
A. Identitas Klien
Ruang Rawat
: Ruang Pandu
Tanggal Masuk
: 15 Mei 2009
Initial
: KA
No R.M
: 013920
Umur
: 18 tahun
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Tidak ada
Pendidikan
: SD.
B. Alasan Masuk:
Keluhan utama saat masuk rumah sakit :
Klien datang ke IRD RSJ Bangli diantar oleh kakak kandungnya, klien
dikeluhkan banyak bicara dan tidak bisa diam sejak tadi pagi dan selalu saja
ada yang dimintanya. Klien juga dikatakan selalu mondar-mandir dan tidak
bisa tidur, pergi dari rumah pukul 04.00 pagi, mengatakan mau olah raga dan
baru pulang pukul 19.00 wita.
C. Faktor predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya :
Klien sudah pernah dirawat di RSJ sebanyak dua kali dan kali ini klien masuk
untuk yang ketiga kalinya, MRS yang pertama kali bulan Februari 2008
dirawat selama 16 hari dengan keluhan banyak bicara. Saat keluar dari RSJ
Bangli klien sempat bekerja di Jimbaran namun kumat lagi dan MRS di RSJ
Bangli 2 bulan yang lalu (bulan Maret 2009) dan baru keluar 3 hari yang lalu.
2. Keluarga mengatakan klien punya riwayat putus obat kurang lebih satu bulan
sebelum MRS yang kedua karena keluarga tidak mempunyai biaya untuk
membeli obat dan klien tidak masuk ke dalam program JAMKESMAS.
3. Klien mengatakan dirinya pernah diikat kaki dan tangan oleh kakaknya di
rumah. Keluarga mengatakan klien diikat karena klien sulit dikendalikan dan
sering keluyuran.
4. Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti klien yaitu
pamannya dan sekarang pamannya tersebut telah meninggal.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Saat pengkajian klien mengatakan bahwa :
- Putus sekolah karena tidak ada biaya.
- Putus cinta dengan pacarnya.
- Sedih karena ditinggal mati ayahnya dua tahun yang lalu
- Pernah diikat dan diborgol oleh kakaknya yang nomor lima.
Dari hasil validasi data pada keluarga, dikatakan bahwa klien juga mengalami
masalah dalam pekerjaannya sebelum mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : Manajemen regimen therapeutik tidak efektif.
Sedih kronis
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mm Hg, Nadi: 84x / menit, Suhu : 365 oC, Pernafasan:
20 x/menit
2. Pengukuran : BB: 55 kg, TB: 155 cm
3. Keluhan Fisik : klien mengatakan badannya sehat dan tidak ada keluhan
Masalah keperawatan : tidak ada.
E. Status Psikososial
1.Genogram
Keterangan:
: laki laki.
: Perempuan.
X
: Meninggal
: Tinggal Serumah.
: Klien.
Penjelasan :
Klien adalah anak ke-11 dari 13 bersaudara satu orang di antaranya adalah
saudara tiri karena ayah klien menikah 2 kali. Ayah dan ibu kandung klien sudah
meninggal. Sekarang klien tinggal dengan kakak kandungnya yang nomor lima
beserta kakak iparnya. Klien mengatakan dirinya dekat dengan kakak ipar dan
kakak kandungnya yang nomor satu. Klien mengatakan bahwa mereka orang
yang lalu klien terlihat sering bersedih dan sejak ada masalah dengan
pekerjaannya klien mulai mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah kronis
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti bagi klien adalah kakak kandung nomor dua karena
kakaknya yang menyayangi dan memperhatikannya tetapi kakak klien
mengatakan bahwa klien jarang menceritakan masalah pribadinya kepada
saudara-saudaranya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien adalah orang yang pendiam dan
jarang bergaul dengan masyarakat. Selama dirawat klien jarang bergaul
dengan klien lain, klien sering sibuk sendiri, ngumik-ngumik sendiri tanpa
menghiraukan lingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien adalah orang yang pendiam, jarang
menceritakan masalahnya kepada saudara-saudaranya. Begitu pula saat
mengalami masalah dengan pekerjaannya, klien tidak bercerita kepada
saudaranya dan keluarga tahu masalah itu dari pacarnya. Setelah peristiwa itu
justru klien menjadi sering ngumik-ngumik sendiri, saat pengkajian klien
tampak ngumik-ngumik sendiri, bicara kacau dan tidak mau berinteraksi
dengan klien lain serta kontak mata kurang karena perhatian klien mudah
beralih.
Masalah Keperawatan: Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Hindu.
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan sering memuja Tuhan .
Masalah Keperawatan : tidak ada
F. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut klien tersisir dengan baik, pakaian yang
dikenakan klien cukup rapi dan bersih.
Masalah keperawatan : tidak ada.
2. Pembicaraan
Saat diajak bicara,topic pembicaraan klien mudah beralih .
Masalah keperawatan : tidak ada.
3. Aktivitas Motorik
Saat pengkajian klien menunjukkan psikomotor yang meningkat, sering
mondar-mandir sambil ngumik-ngumik sendiri.
Masalah keperawatan : risiko kekerasan terhadap diri sendiri dan orang
lain
4. Alam Perasaan
Saat pengkajian kadang-kadang klien tampak sedih, merengek-rengek minta
sesuatu tetapi sesaat kemudian klien tampak gembira dan menyanyi bermacam
macam lagu.
Masalah Keperawatan : 5. Afek
Klien menunjukkan afek dan emosi yang berubah-ubah dari semula tampak
sedih tiba-tiba tertawa tanpa sebab
Masalah keperawatan : -
10. Memori
Klien dapat menyebutkan dirinya dari Glagah Linggah, Bangli. Klien dapat
mengingat masa lalunya sebelum dibawa kerumah sakit dan klien juga tahu
bahwa yang membawanya ke RSJ Bangli adalah kakak kandungnya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Saat pengkajian klien kurang berkonsentrasi karena perhatian klien mudah
beralih dan sempat pergi begitu saja ditengah-tengah wawancara, klien mau
menjawab pertanyaan yang diajukan. Saat ditanya 4 dikali 5 klien mampu
menjawabnya dengan benar yaitu 20.
Masalah Keperawatan : kerusakan interaksi sosial
12. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menyebutkan apa yang harus dilakukan sebelum makan (klien
mengatakan cuci tangan) dan klien mengatakan lebih baik mandi dahulu
sebelum makan .
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
13. Daya Tilik Diri
Klien menyadari dirinya berada di rumah sakit jiwa karena buduh (gila).
Masalah Keperawatan : Tidak ada
G. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan
Saat ini klien mampu makan dengan bantuan minimal. Saat di rumah klien
mengatakan biasa makan 1- 2 kali sehari karena tidak punya beras. Saat
pengkajian klien sering mengatakan perutnya lapar dan minta nasi atau kue.
Klien minum 6-8 gelas ( 1200-1600 cc ) perhari. Cara makan klien
saat di rumah sakit berjongkok di lantai ruang makan. Sebelum makan klien
tidak mencuci tangan, hanya pada saat setelah makan. Klien mencuci piring
setelah makan.
Aspek Medik
Diagnosa Medik : Skizofrenia Hebefrenik Episode Berkelanjutan.
Skizoafektif Episode Maniak
Therapi Medik : CPZ injeksi 50 mg
Valdimex injeksi 5 mg
Chlorpromazine : 2 x 100 mg
Haloperidol
: 2 x 5 mg
Trihexyphenidyl : 2 x 2 mg
Carbamazepine
: 2 x 200 mg
M. Pohon Masalah
Resiko kekerasan terhadap
diri sendiri dan orang lain
Gangguan Pola
Tidur
Manajemen
regiment
therapeutik tidak
efektif.
Harga diri rendah kronis
N. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan sensori perseptual visual dan auditorik
2. Kerusakan interaksi sosial