Vous êtes sur la page 1sur 2

FAKTOR PEMILIHAN GIGI ABUTMENT

Beban yang seharusnya diterima oleh gigi yang hilang ditransmisikan melalui pontik,
konektor dan retainer ke gigi abutment.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih gigi abutment, antara lain:
1. Rasio mahkota akar
a. Rasio mahkota akar adalah perbandingan panjang dari permukaan
oklusal ke alveolar crest dengan panjang akar yang tertanam di dalam
tulang.
b. Rasio mahkota akar yang optimum sebagai abutment pada GTJ ialah
2:3.
c. Sedangkan rasio minimum mahkota akar yang dapat dijadikan
abutment 1:1.
d. Rasio lebih dari 1:1 dapat dikatakan adekuat jika gigi antagonis GTJ
juga merupakan gigi tiruan sehingga tekanan oklusal akan berkurang
karena stress pada gigi abutment menjadi lebih rendah. Tekanan
oklusal yang ditransmisikan oleh protesa diketahui lebih rendah
dibanding gigi asli 26 lbs untuk GTSL, 54,5 lbs untuk GTC,
sedangkan gigi asli150 lbs.
2. Konfigurasi akar
a. Gigi dengan akar yang labiolingualnya lebar lebih baik daripada gigi
dengan akar yang mesiodistalnya lebar dan cenderung membulat pada
potongan melintang.
b. Gigi posterior dengan akar jamak yang divergen (terpisah lebar) lebih
kuat dan lebih mampu menyokong jaringan periodontal dibandingkan
akar yang fusi, convergen atau mengerucut.
3. Area ligamen periodontal
a. Luas permukaan akar dan area perlekatan PDL pada tulang dan akar
juga menjadi pertimbangan dalam evaluasi abutment. PDL berperan
dalam menyerap dan menyalurkan tekanan yang diterima gigi,
sehingga jika luas permukaan akar dan PDL besar, tekanan yang
diterima pun nilainya kecil F = P/A
b. Jika tulang penyangga telah hilang karena penyakit periodontal, gigi
tersebut berkurang kemampuannya sebagai abutment.

c. Menurut Tylman, umumnya 2 gigi abutment mampu menyokong 2


pontik. Namun, itu semua tetap bergantung pada luas permukaan akar
sebagaimana yang dimaksud dalam Antes Law dalam pembuatan
GTJ.
ANTES LAW
a. Menurut Antes Law, jumlah luas area permukaan akar gigi abutment
harus sama atau melebihi total luas permukaan akar gigi yang akan
digantikan oleh pontik.
b. Berdasarkan Antes law, dapat disimpulkan bahwa satu gigi yang
hilang dapat berhasil digantikan jika gigi abutmentnya sehat.
Sedangkan jika terdapat 2 gigi yang hilang, GTJ mungkin dapat
menggantikan gigi yang hilang namun akan muncul keterbatasan. Jika
luas permukaan yang akan digantikan oleh beberapa pontik melebihi
total luas permukaan akar gigi abutment, maka keadaan ini akan
berisiko tinggi.
4. Bentuk anatomis gigi
a. Gigi abutment harus memiliki struktur mahkota yang kuat sehingga
jika gigi tersebut kehilangan struktur mahkota dapat dikompensasikan
melalui pembuatan dowel core atau oin-retained amalgam / resin
composite core.
5. Vitalitas gigi
a. Gigi yang dijadikan abutment harus gigi yang vital, namun gigi yang
telah dirawat endodontik dan asimptomatik tetap bisa dijadikan
abutment asalkan secara radiograf gigi tersebut memiliki good seal dan
obturasi saluran akar yang baik.

Daftar Pustaka
Shillingburg, et al. 1997. Fundamentals of Fixed Prosthodontics 3rd Edition.
Quintessence. P. 89-93

Vous aimerez peut-être aussi