Vous êtes sur la page 1sur 29

LAPORAN KASUS

Fraktur Femur Tertutup 1/3


Tengah Post-ORIF
Dibawakan oleh: Stifanny Yap
NIM: 17120090009
Pembimbing: dr. Arie Zakaria, SpOT
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah
Rumah Sakit Marinir Cilandak
Fakultas Kedokteran UPH
Periode 24 Februari 2014 4 Mei 2014

PENDAHULUAN
Terputusnya Kontinuitas tulang, tulang rawan, sendi,
tulang rawan epifisis yang bersifat total atau paroal
70 % kecelakaan lalu lintas, 11% jatuh, 8% dan lainlain
Adanya peningkatan berdasarkan data yang diperoleh
dari RSCM
Banyak pasien fraktur yang datang dengan komplikasi
akibat berobat ke alternatif (malunion, nonunion
ataupun delayed)

Laporan
Kasus

IDENTITAS

Nama
Jenis kelamin
Usia
Tanggal lahir
Kebangsaan
Suku
Alamat
Tanggal masuk RS
Pekerjaan
No. rekam medis

: Tn. RT
: Pria
: 34 tahun
: 19 Juni 2014
: Indonesia
: Jawa
: Jl. Bulak Timur, Cipayung
: 4 Maret 2014
: Pengangguran
: 31 66 88

KELUHAN UTAMA
Kaki kanan terasa
sakit dan tidak
bertenaga saat
digerakkan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke poliklinik Rumkital dengan keluhan kaki terasa sakit
dan tidak bertenaga sejak 15 jam SMRS. Awalnya pasien mendengar
bunyi patahan saat pasien hendak berdiri dari kursi dengan ketinggian
50cm. Tetapi saat itu pasien belum merasakan rasa sakit ataupun
tidak nyaman. Sekitar 8 jam kemudian pasien mulai merasa nyeri dan
bengkak pada kaki pasien. Di samping itu pasien juga merasakan
adanya ketidakstabilan pada tulang pasien. Pasien mengaku bahwa
tidak menumpu pada kaki yang sakit. Pasien juga mengaku bahwa
selama ini pasien tidak melakukan aktivitas yang berat. Salah satu
aktivitas yang dilakukan diluar rumah hanyalah mengendarai mobil
dengan rem dan gas yang sudah disesuaikan. Rasa sakit yang
dirasakan memburuk saat pasien menggerakkan kaki pasien. Rasa
sakit pasien sifatnya tajam dengan skala 9 dari 10.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien terakhir kontrol pada tanggal 27 Februari 2014 dan
dari hasil rontgen terakhir disimpulkan bahwa penyembuhan
tulang pasien kurang baik sehingga diharapkan pasien lebih
berhati-hati dalam menggunakannya.
Pasien telah melakukan pemasangan ORIF 6 bulan lalu
(September 2013) dengan jadwal kontrol yang kurang teratur.
Pasien mengaku mengonsumsi daging, susu dan vitamin
yang cukup banyak selama 6 bulan ini. Pasien jarang keluar
dari rumah dan jarang bergerak. Sekarang pasien
menggunakan 1 tongkat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


8 tahun yang lalu pasien mengalami kecelakaan saat
mengendarai motor King dengan kecepatan 60 km/jam. Saat itu
pasien memakai helm dan menabrak pengendara motor King
yang tidak menyalakan lampu pada malam itu dan terlempar ke
dalam selokan dengan kondisi badan tertekuk. Saat itu pasien
mengenakan helm. Pasien lupa berapa km pasien terlempar.
Kecelakaan tersebut menyebabkan patah pada 5 tempat antara
lain panggul, femur, tibia, fibula dan patella. Pasien
memeriksakan dirinya ke dokter dan divonis walaupun fraktur
tersebut sudah diperbaiki, pasien tetap tidak dapat berjalan. Oleh
karena itu, pasien berobat selama 1 bulan ke orang pintar di
daerah Sukabumi dan sembuh dengan kaki yang panjang pendek
sebelah. Sehingga pasien pincang.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Setelah 8 tahun kemudian, dikarenakan kaki pasien panjang
pendek pasien mulai mengeluhkan nyeri di daerah pinggang
dan mulai merasa terganggu dengan kepincangannya.
Sehingga pasien memutuskan untuk memeriksakan dirinya
ke rumah sakit.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tahun 2004 : Pasien memiliki riwayat koma yang
dikarenakan oleh perdarahan di otak (dirawat di RS
POLRI)
Tahun 2008 : Mengalami kecelakaan dengan fraktur
femur, tibia, fibula dan patella. Pasien berobat ke Haji.
Tahun 2013 (September) : Pasien menjalankan ORIF di
Rumkital
Riwayat kelainan darah, hipertensi, diabetes disangkal.

RIWAYAT ALERGI

Alergi bulu kucing , asma (-),


alergi obat (-)

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Ayah menderita asma dan


diabetes

RIWAYAT
KEBIASAAN

Merokok (+), alkohol (+), narkoba


(+)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang
Tingkat kesadaran
: Compos Mentis
Tanda-tanda vital

Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu badan

: 130/80 mmHg
: 82 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36.8o C

STATUS LOKALIS
Regio : Femur Dekstra
Look : Deformitas + ke arah lateral pada femur
dekstra rubor (-), atropi (-), Asimetris tungkai
kanan dan kiri, discrepancy (+) (kanan<kiri).
Feel : Calor (+), nyeri tekan (+), krepitasi (tidak
dapat dilakukan), sensibilitas baik, palpasi
pulsasi a. popliteal, a. tibialis posterior teraba, a.
dorsalis pedis (+)
Move : ROM aktif dan pasif sendi lutut
terbatas (fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi,
eksorotasi, endorotasi panggul, fleksi dan
ekstensi lutut), power tidak dapat dinilai

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Femur Dextra Posisi Lateral dan AP
04-03-2014
Femur Kanan
Kesan :
Tampak fraktur baru femur
kanan 1/3 tengah.
Terdapat angulasi pada
kedudakan fragmen tulang

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Femur Dextra Posisi Lateral dan AP
12-03-2014
Femur Kanan AP-Lateral
Kesan :
Kontrol post-op fraktur femur kanan 1/3
tengah yang telah terpasang internal
fiksasi dengan kedudukan baik.
Tampak terpasang drain
Tampak garis fraktur
Tak tampak callus formation
Soft tissue swelling

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Femur Dextra Posisi Lateral dan AP

05-12-2013
Femur Kanan , AP-Lateral
Kesan :
Kontrol fraktur os. Femur kanan 1/3
tengah yang telah terpasang internal
fiksasi dengan kedudukan baik.
Tampak gratis fraktur
Tampak callus formation

Test

Result

Unit

Reference Range

Hemoglobin

11.6

g/dL

12-16

Hematocrit

35

37-54

White Blood Cell

6.3

103/L

5-10

Platelet Count

283

103/L

150-400

Creatinine

0.76

mg/dL

0.8 - 1.1

Ureum

15

mg/dL

20-50

Glukosa Sewaktu

106

mg/dL

<200

SGOT

100

u/L

<50

SGPT

75

HEMATOLOGY

BIOCHEMISTRY

u/l

<50

DIAGNOSIS
Fraktur Femur Tertutup 1/3 tengah
Dekstra Post-ORIF

TATALAKSANA

Persiapan Pre-Operasi
Airway and Breathing = Tidak terdapat masalah. Pasien dalam keadaan compos mentis.
Circulation = Menimbang berat badan pasien: 68 kg dan memasang infus.
Dosis Rumatan : 100x10 kg pertama : 1000ml
50 x 10 kg kedua : 500 ml
20 x 48 kg
: 960 ml
Total : 2460 ml/24 jam
Observasi TTV untuk menilai ada tidaknya perdarahan
Pemasangan Urin Cateter untuk menilai status cairan pasien
Pe,masangan Traksii
Medikamentosa
Pre-Op
Ceftriaxone 2x1gr, IV
Ketorolac 2x30 mg
Baquinor 2x500mg
Voltaren 2x1
Ranitidine 2x1, IV

Operasi
Procedur operasi :
Posisikan pasien
Dilakukan aseptic dan septic
Dilakukan insisi sepanjang 30cm
Dilakukan aff screw dan plat orif
sebelumnya
Osteotomi untuk membersihkan jaringan
bekas infeksi dan jaringan yang tidak sehat
Reduksi untuk memperoleh alignment yang
sesuai
Pemasangan plate
Bone graft dari daerah Krista iliaka
Penempatan bone graft ke femur
Suturing dan pemasangan drain
Luka ditutup dengan perban
Operasi selesai

Operative Procedure:
Post-ORIF :
Pemasangan Drain
Transfusi PRC
Bed rest
Mobilisasi bertahap

Post-Operasi
Post-Op :
Transamin 3x1
Transfusi 250 ml
Ceftriaxone 2x1gr
Neurodex 3x1
Voltaren 2x1
Osteocal 2x1tab
Dexocort cream
Grahabion 2x1tab

PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Fungsionam
Ad Sanationam

: bonam
: dubia
: dubia

PEMBAHASAN KASUS
Etiologi : KLL (70%)
Datang dengan komplikasi malunion akibat berobat
ke alternatif.
Fraktur Post- ORIF pada pasien ini dikarenakan :
Lifestyle yang tidak baik (merokok, pengguna
narkoba dan alkoholic), jarang keluar rumah dan
melatih kakinya.

PEMBAHASAN KASUS
Dari pemeriksaan klinis : Fraktur tertutup, (-)tandatanda syok, pulsasi distal (+), terdapat deformitas
rotasi eksternal dan discrepancy
NT (+) menunjukkan adanya kerusakan jaringan
lunak akibat fraktur tersebut
Temperatur >> inflamasi

PEMBAHASAN KASUS
Dari foto polos femur kanan AP-Lateral pasien
didapatkan lokasi fraktur pasien terdapat di
batang femur yaitu di diafisis femur dengan
konfigurasi oblique, ekstensi fraktur total dan
terdapat angulasi.

PEMBAHASAN KASUS
Pemasangan traksi dilakukan dengan tujuan
mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan
jaringan yang lebih lanjut.

Thank You!

Vous aimerez peut-être aussi