Vous êtes sur la page 1sur 5

ATURAN MENGENAI PEMBANGUNAN

GEDUNG PT. UNILAB PERDANA


1. Ruangan Udara (cubic space)
No
Peraturan
1
Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 5 ayat 1
2
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja Lampiran I No.
X. Ruang dan Bangunan ayat 3
2. Tinggi Dinding
No
Peraturan
1
Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 5 ayat 2
2
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja Lampiran I No.
X. Ruang dan Bangunan ayat 5
3. Luas Jendela
No
Peraturan
1
Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 11 ayat 1
Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 11 ayat 2
2
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja Lampiran I No.
X. Ruang dan Bangunan ayat 7

1|K3LL (7 Februari 2014)

Keterangan
Setiap tempat kerja harus dibuat dan diatur
sedemikian rupa, sehingga tiap orang yang bekerja
dalam ruangan itu mendapat ruangan udara (cubic
space) yang sedikit-sedikit 10 m3 sebaiknya 15 m3.
Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal
10 m3/ karyawan.

Keterangan
Tinggi tempat kerja diukur dari lantai sampai daerah
loteng harus paling sedikit 3 meter.

Langit-langit kuat, bersih, berwarna


ketinggian minimal 2,50 m dari lantai.

terang,

Keterangan
Jendela-jendela, lubang-lubang atau dinding gelas
yang dimaksudkan untuk memasukkan cahaya harus
selalu bersih dan luas seluruhnya harus 1/6 dari pada
luas lantai tempat kerja.
Dalam hal yang memaksa luas yang dimaksud dalam
ayat (1) dapat dikurangkan sampai paling sedikit 1/10
x luas lantai.
Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk
masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.

4. Kamar Mandi (Toilet/Kakus)


No
Peraturan
1 Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 6 ayat 2
Permen Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan di
tempat kerja pasal 6 ayat 6

Keterangan
Kakus-kakus tersebut harus terpisah untuk laki-laki dan
perempuan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya gangguan
kesusilaan.

Jumlah kakus adalah sebagai berikut:


Untuk 1 15 orang buruh = 1 kakus
Untuk 16 30 orang buruh = 2 kakus
Untuk 31 45 orang buruh = 3 kakus
Untuk 46 60 orang buruh = 4 kakus
Untuk 61 80 orang buruh = 5 kakus
Untuk 81 100 0rang buruh = 6 kakus
dan selanjutnya untuk setiap 100 orang 6 kakus
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan
tentang
persyaratan
kesehatan pria.
lingkungan kerja Lampiran I No.
XI. Ruang dan Bangunan ayat 1
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 a. Untuk Karyawan Pria
tentang
persyaratan
kesehatan
lingkungan kerja Lampiran I No.
XI. Ruang dan Bangunan ayat 2

b. Untuk Karyawan Wanita

2|K3LL (7 Februari 2014)

5. Ruang Makan
No
Peraturan
1
Surat Edaran Menakertrans No. 1
Tahun 1979 tentang pengadaan
kantin dan ruang tempat makan

6. Penyalur Petir
No
Peraturan
1
Permenaker No. 2 Tahun 1989
tentang pengawasan instalasi
penyalur petir, pasal 9 ayat 1

Permenaker No. 2 Tahun 1989


tentang pengawasan instalasi
penyalur petir, pasal 14 ayat 1 dan
2

3|K3LL (7 Februari 2014)

Keterangan
1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh
antara 50 sampai 200 orang, supaya menyediakan
ruang/tempat makan di perusahaan yang
bersangkutan.
2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh
lebih dari 200 orang, supaya menyediakan kantin
di perusahaan yang bersangkutan.

Keterangan
Tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal 8 yang
perlu dipasang instalasi penyalur petir antara lain:
a. Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih
tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti:
menara-menara, cerobong, silo, antena pemancar,
monumen dan lain-lain;
b. Bangunan dimana disimpan, diolah atau
digunakan bahan yang mudah meledak atau
terbakar seperti pabrik-pabrik amunisi, gudang
penyimpanan bahan peledak dan lain-lain;
c. Bangunan untuk kepentingan umum seperti:
tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung
pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, candi dan lainlain;
d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang
sukar diganti seperti: museum, perpustakaan,
tempat penyimpanan arsip dan lain-lain;
e. Daerah-daerah
terbuka
seperti:
daerah
perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah Raga dan
tempat-tempat lainnya
1. Untuk menentukan daerah perlindungan bagi
penerima dengan jenis Franklin dan sangkar
Faraday yang berbentuk runcing adalah suatu
kerucut yang mempunyai sudut puncak 112;
2. Untuk menentukan daerah perlindungan bagi
penerima yang berbentuk penghantar mendatar
adalah dua bidang yang saling memotong pada
kawat itu dalam sudut 112;

7. Genset
No
Peraturan
1
SNI No 04-0225-2000 tentang
persyaratan umum instalasi listrik
2000 No. 8.21. Instalasi generator
(genset) darurat

SNI No 04-0225-2000 tentang


persyaratan umum instalasi listrik
2000 No. 8.21.3. Generator darurat

8. Ruang Kerja Listrik


No
Peraturan
1
SNI No 04-0225-2000 tentang
persyaratan umum instalasi listrik
2000 No. 8.2. Ruang kerja listrik

4|K3LL (7 Februari 2014)

Keterangan
Penerangan darurat pada umumnya dipasang di
gedung-gedung umum yang banyak dikunjungi orang
seperti hotel, pasar, toserba, gedung pertunjukan,
tempat ibadah, gelanggang olah raga, rumah sakit dan
gedung lainnya yang sejenis.
Sumber tenaga listrik yang ditetapkan adalah
generator dengan penggerak mula mesin diesel atau
turbin gas. Ketentuan ini mengatur kebutuhan pada
pusat pembangkitan dan perlengkapan penunjang,
menetapkan besarnya pembebanan untuk keadaan
darurat, sistem proteksi di dalam gedung dan
tindakan yang harus diambil dalam rangka uji fungsi
dan perawatan instalasi.
Generator darurat harus dapat memenuhi beban
sebagai berikut:
a. Kelengkapan penggerak utama yang
menggunakan tenaga listrik dan perlengkapan
pengasut yang memerlukan pengisian.
b. Lif keadaan darurat dengan anggapan pada suatu
kumpulan lif hanya satu lif yang bekerja.
c. Daya yang digunakan untuk menurunkan lif.
d. Kipas untuk mengisap asap.
e. Pompa air untuk sistem pemadam kebakaran saat
terjadinya kebakaran.
f. Pemanfaat listrik yang digunakan pada saat
terjadinya kebakaran.
g. Penerangan darurat yang dihubungkan ke
generator tersebut.
h. Jumlah beban lainnya yang dapat disuplai dari
sistem pembangkit tersebut

Keterangan
a. Ruang kerja listrik harus diawasi oleh pengawas
ahli, kecuali ruang kerja listrik yang terkunci dan
yang tidak ada orang di dalamnya.
b. Ruang kerja listrik harus berukuran cukup besar
sehingga instalasi listrik yang akan dipasang di
dalamnya dapat diatur cukup leluasa dan mudah
diperiksa.
c. Ruang kerja listrik harus mempunyai penerangan
yang baik dan tepat.
d. Lantai, dinding, langit-langit dan bagian
konstruksi lain dari ruang kerja listrik yang di

SNI No 04-0225-2000 tentang


persyaratan umum instalasi listrik
2000 No. 6.5.3. Konstruksi lemari
dan panelnya

9. Pendingin Ruangan
No
Peraturan
1

5|K3LL (7 Februari 2014)

dalamnya terdapat instalasi tegangan menengah


dan atau tegangan tinggi, baik arus bolak-balik
maupun arus searah, harus dibuat dari bahan yang
tidak mudah terbakar atau bila hal yang demikian
tidak dapat dipenuhi maka sisi dalamnya harus
dilapisi dengan bahan yang tidak mudah terbakar.
e. Ruang kerja listrik yang berada di udara terbuka,
harus dikelilingi seluruhnya dengan pagar yang
baik dan tepat, dengan tinggi minimum 2 meter di
atas tanah, atau dapat juga ditempuh cara lain
asalkan cukup terjamin bahwa orang yang tidak
berwenang tidak dapat masuk.
1. Panel lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal
sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanis
memenuhi persyaratan.
2. Dinding dari lemari/kotak hubung bagi harus
cukup tebal sehingga ketahanannya terhadap gaya
mekanik memenuhi persyaratan, dan harus dibuat
dari bahan yang tak dapat terbakar.

Keterangan
1.

Vous aimerez peut-être aussi