Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing
satuan
pendidikan.
KTSP
merupakan paradigma baru pengembangan
kurikulum yang memberikan otonomi luas
pada setiap satuan pendidikan. Dalam
penyusunannya KTSP jenjang pendidikan
dasar dan menengah mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah,
dan
peraturan
menteri
pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006
tentang standar kompetensi (Mulyasa,
2007).
SMA Negeri 5 Pekanbaru merupakan
salah satu SMA di Pekanbaru yang telah
METODE PENELITIAN
Penelitian
tindakan
kelas
ini
dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pekanbaru
pada bulan oktober sampai november 2012.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA5 tahun ajaran 2011/2012
dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri
dari 18 orang laki laki dan 18 orang
perempuan.
Parameter dan Instrumen penelitian dalam
penelitian ini terdiri atas :
1. Sikap ilmah dalam proses pembelajaran
meliputi tanggung jawab, keingintahuan,
kerjasama, teliti, disiplin, toleransi, dan
percaya
diri
diamati
dengan
menggunakan lembar observasi.
2. Hasil belajar meliputi daya serap dan
ketuntasan belajar dengan menggunakan
tes tertulis
Prosedur penelitian terdiri dari empat
tahapan utama penelitian tindakan kelas
yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
Tahap Perencanaan
Menetapkan kelas, jadwal dan jumlah
siklus. Menetapkan materi dan media dalam
proses pembelajaran yaitu
Siklus I. Jaringan Hewan (2 kali pertemuan)
Siklus II. Sistem Gerak (4 kali pertemuan)
Menyusun perangkat pembelajaran,
meliputi : Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar post test dan
ulangan harian siswa, Lembar observasi
sikap ilmiah siswa.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
proses
pembelajaran
dilaksanakan siswa dengan lima tahapan
model pembelajaran inkuiri terbimbing
yaitu:
Penyajian masalah
Pengumpulan data
Penyajian data
Menarik kesimpulan
Analisis terhadap proses inkuiri
Tahap Observasi
Tabel 1. Sikap ilmiah siswa pada siklus I dan siklus II setelah penerapan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing
N
o
1
2
3
4
Kategori
Siklus I
Pertemuan
Rata
-rata
A
B
C
K
Rata-rata(%)
1
1(2.78)
23(63.89)
12(33.33)
62.00
2
1(2.86)
6(17.14)
22(62.86)
6(17.14)
69.29
Kategori
65.6
5
C
Siklus II
Pertemuan
Rata
-rata
1
7(20.00)
8(22.86)
19(54.29)
2(2.86)
78.16
2
11(31.43)
10(28.57)
14(40.00)
0(0)
82.55
3
17(47.22)
13(36.11)
4(11.11)
2(5.56)
85.42
4
17(47.22)
14(38.89)
4(11.11)
1(2.78)
86..61
82.0
4
B
Keterangan:
A : Sangat Baik
B : Baik
: Cukup
: Kurang
Tabel 2. Rata-Rata Persentase Sikap Ilmiah Siswa Melalui Penerapan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Setiap Indikator
Siklus I
Siklus II
1
Ratarata
(%)
78.57
80.00
80.56
84.72
80.96
56.74
75.00
78.57
83.33
81.94
79.71
75.71
70.50
82.14
85.71
88.89
91.67
87.10
61.81
69.29
65.55
79.29
80.56
84.72
84.03
82.15
67.36
75.71
71.54
80.71
85.71
90.97
91.67
87.27
VI
69.44
78.57
74.01
80.00
85.71
88.89
90.28
86.22
VII
Ratarata
Kategori
53.47
59.29
56.38
71.43
79.29
80.56
81.94
78.31
61.90
69.29
65.60
78.16
82.22
85.42
86.61
83.10
Aspek
Pertemuan
Ratarata (%)
Ke
t
63.19
66.43
64.81
II
53.47
60.00
III
65.28
IV
Keterangan:
I
: Tanggung jawab
II : Keingintahuan
III : Kerjasama
IV : Teliti
V : Disiplin
VI : Toleransi
VII : Percaya diri
86|Semirata 2013 FMIPA Unila
A
B
C
K
Pertemuan
: Sangat Baik
: Baik
: Cukup
: Kurang
Ket
1
2
3
4
Interval
Kategori
94 -100
Sangat baik
86 93
Baik
78 -85
Cukup
< 78
Kurang
Jumlah siswa
Rata-rata
Kategori
Pertemuan
Post test 1
Post test 2
Jumlah (%)
Jumlah (%)
3(8.33)
4(11.43)
10(27.78)
15(42.86)
23(63.89)
16 (45.71)
36
35
70.83
75.00
K
K
UH 1
Jumlah (%)
3(8.33)
16(44.44)
17(47.22)
36
75.81
K
Keterangan:
K : Kurang
Tabel 4. Daya Serap Siswa Pada Siklus II setelah Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dari Nilai Post Test dan Ulangan Harian di Kelas XI IPA5 SMAN 5
Pekanbaru Tahun Ajaran 20011-2012
N
o
Interval
Kategori
1
2
3
4
Pertemuan
Post test
Post test
Post test
1
2
3
Jumlah
Jumlah
Jumlah
(%)
(%)
(%)
2(5.56)
5(14.29) 8(22.86)
9(25)
13(37.14) 15(42.86) 10(27.28)
17(48.57) 12(34.29) 15(41.67)
35
35
36
74.57
78.29
77.22
K
C
K
Post test
4
Jumlah
(%)
4(11.11)
14(38.89)
10(27.28)
8(22.22)
36
84,00
C
UH 2
Jumlah (%)
1(2.78)
10(27.78)
16(44.44)
9(25.00)
36
81.83
C
Keterangan:
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Nilai RataRata
75,81
19 (52.78)
17 (47.22)
81.83
27(75.00)
9 (25.00)
Ketuntasan belajar
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah (%)
Jumlah (%)
http://www.csulb.edu/~acolburn/AETS.h
tml
Ergul, R., Y. Simsekli, S. Calis, Z. Ozlidek,
S. Ozmencelebi, and M. Sanli. 2011. The
Effects Of Inquiry-Based Science
Teaching On Elementary School
Students Science Process Skills And
Science Attitudes. Bulgarian Journal of
Science and Education Policy (BJSEP),
5 (1), Retrieved on Desember 21, 2011
from http://bjsep.org/getfile.php
Furtak, E.M. 2006. The Problem With
Answers: An Exploration Of Guided
Scientific Inquiry Teaching. Journal of
Science Education, 90, 453-467.
Retrieved on Desember 23 2011 from
www.colorado.edu/education/faculty/eri
nfurtak/docs/Furtak_The Problem with
Answers.pdf
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Gaung Persada Press. Jakarta.
Ketpichainarong, W., B. Panijpan, and R.
Ruenwongsa. 2010.Enhanced Learning
Of Biotechnology Students By An
Inquiry-Based Cellulase Laboratory.
International journal of Environmental
and Science E, 5 (2), 169-187. Retrieved
on
Desember
21,
2011
fromhttp://www.ijese.com/IJESE_v5n2_
Pintip.pdf.
Lestari. 2009. Inkuiri Terbimbing .
Retrieved on Maret 24, 2011 from
http://trilestarisman1kbm.blogspot.com.