Vous êtes sur la page 1sur 6

Argentina

Secara historis, akuntansi Argentina berfokus untuk memenuhi kebutuhan otoritas kreditur
dan pajak. Kode Komersial Argentina mengharuskan semua perusahaan untuk menyediakan
laporan tahunan dan perusahaan publik juga harus mengeluarkan laporan triwulanan. Standar
akuntansi ditetapkan oleh Dewan Federasi Ekonomi Argentina (FACPE), tetapi struktur FACPE
berbeda dari negara-negara Latin lainnya. FACPE terdiri dari 24 dewan yang terpisah atau
consejos yang datang bersama-sama untuk menyetujui resolusi teknis (TR) yang terkait dengan
disetujuinya norma-norma akuntansi pada subyek yang spesifik. Setelah TR disetujui oleh
FACPE, dewan secara individu menentukan apakah akan meratifikasi TR atau mengamandemen
daerah spesifik yang telah ditentukan. Akibatnya, harmonisasi di seluruh negara dapat dicapai
jika setiap yurisdiksi mengadopsi standar tanpa adanya modifikasi.
Argentina juga telah menunjukkan kebingungannya terhadap adanya undang-undang
mengenai standar akuntansi. Karena sebelumnya tingkat inflasi Argentina telah tinggi, konsep
Tingkat Harga Umum (GPL) telah menjadi pusat pertimbangan dalam merumuskan standar
akuntansi. Secara khusus, akuntansi GPL ini memungkinkan Argentina untuk menyesuaikan
jumlah saldo pada laporan keuangan untuk mencerminkan daya beli. Namun, pemerintah
mengeluarkan keputusan untuk lembaga regulasi di Argentina, seperti CNV dan Bank Sentral,
dimana mereka tidak lagi harus menerima keuangan yang disesuaikan pada Tingkat Harga
Umum (GPL). Meskipun FACPE merasa bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan hukum,
akuntansi pada Tingkat Harga Umum (GPL) dimodifikasi sehingga menggunakan opsional jika
inflasi lebih rendah dari 8 persen. Seharusnya tingkat inflasi tersebut meningkat di atas 8 persen,
dimana dalam hal ini Argentina akan bingung terhadap hukum yang akan diterapkannya.
Meksiko
Seperti Brasil, Meksiko memberikan preferensi terhadap kebutuhan informasi kreditur dan
ahli pajak. Sistem hukum Meksiko yang berasal dari Perancis adalah faktor yang signifikan
dalam preferensi ini.
Secara historis, akuntansi Meksiko telah dipengaruhi oleh Amerika Serikat yang umumnya
menerima prinsip-prinsip akuntansi (GAAP) dan standar pengauditan (GAAS). Pengaruh kuat ini
dapat dikaitkan dengan kebutuhan Meksiko terhadap investasi asing dari Amerika Serikat. Selain
itu, banyak perusahaan Meksiko yang ingin terdaftar di bursa efek terbesar di dunia.
Kecenderungan mereka untuk menerapkan standar akuntansi Amerika Serikat telah meningkat

sejak lahirnya NAFTA. Namun, Meksiko sering menerapkan standar IFRS ketika standar AS
tidak memenuhi kebutuhan Meksiko.
Konstitusi Meksiko mendirikan asosiasi profesional untuk mengatur masing-masing bidang
kegiatan. Akuntan di seluruh negera menyerahkan peraturan yang mereka miliki untuk IMCP
yaitu lembaga Mexico yang mengatur dan mengawasi profesi tenaga akuntansi. Pada tahun 2001,
IMCP membentuk Dewan Penelitian dan Pengembangan Standar Pelaporan Keuangan (CINIF).
Lembaga ini bertanggung jawab untuk menciptakan standar akuntansi agar sejalan dengan IFRS.
Akuntansi Asia
Banyak dari negara-negara berkembang di Asia memiliki sejarah kolonial, negara-negara
tersebut termasuk Indonesia (Belanda); India, Pakistan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia
(Inggris); dan Filipina (Spanyol/Amerika Serikat). banyak negara-negara berkembang di Asia
mengalami penurunan kepercayaan terhadap pasar keuangan mereka yang mengakibatkan krisis
keuangan di Asia. Salah satu obat untuk "Flu Asia" ini adalah dengan meningkatkan kualitas
akuntansi dan transparansi dengan mengadopsi kualitas standar akuntansi yang lebih tinggi.
China
Republik Rakyat Cina (RRC) adalah sebuah negara komunis. Oleh karena itu,
pemerintah, melalui undang-undang yang telah diloloskan oleh Kongres Rakyat Nasional
merupakan pengaruh yang utama dalam akuntansi dan audit. Namun, pendirian RRC pada tahun
1949 menyebabkan perubahan yang dramatis dengan adanya pengenalan gaya akuntansi Uni
Soviet dan penekanan terhadap keseragaman dan kontrol terpusat yang bertujuan untuk
perencanaan Nasional. Sejak 1978, pendekatan ini telah semakin dimodifikasi mengikuti
kebijakan Cina yang baru yaitu "membuka pintu" ke dunia luar dan program ambisius untuk
modernisasi. Ide dan informasi dari negara-negara Barat dan seluruh dunia membantu Cina
dalam mempromosikan konsep ekonomi yang sosialis berdasarkan kepemilikan publik dan
perencanaan pusat. Ekonomi yang sosialis sekarang memainkan peranan yang semakin penting.
Reformasi ekonomi dan pergerakan ekonomi yang lebih berorientasi kepada pasar telah
menjadi bagian dari reformasi akuntansi. Hukum akuntansi Republik Rakyat Cina, diadopsi pada
tahun 1985 dan direvisi pada tahun 1993 dan di revisi lagi pada tahun 1999 yang menetapkan
prinsip-prinsip umum tentang alam dan peran akuntansi serta mengenai kementrian keuangan
(Ministry of Finance/MOF) untuk masalah standar akuntansi.

Standar Akuntansi Baru disusun sebagai standar dasar dan merupakan bagian dari standar
spesifik, mewakili perubahan besar terhadap pendekatan akuntansi Cina bahwa sekarang, semua
perusahaan diwajibkan untuk mematuhi seperangkat prinsip-prinsip akuntansi. Namun, yang
paling penting adalah isi dari standar akuntansi baru tersebut. Hal ini mewakili sebuah era baru
dalam akuntansi Cina, yang didasarkan pada pendekatan pasar yang berorientasi kearah Barat
dibandingkan dengan gaya Uni Soviet yang lama. Akuntansi dana merupakan persamaan antara
sumber dana dengan aplikasi dana yang telah dihapuskan dan digantikan oleh persamaan
akuntansi, dimana aset sama dengan kewajiban ditambah ekuitas modal atau pemilik. Dalam
membuat perubahan ini, kepentingan kelompok pengguna yang luas di luar pemerintah telah
diakui yaitu, investor, kreditor, dan manajemen perusahaan. Sehingga posisi keuangan
perusahaan dan hasil operasi dapat dipahami serta praktek-praktek keuangan dan administrasi
dapat diperkuat. Informasi akuntansi juga harus memenuhi kebutuhan pengguna eksternal dan
manajemen.
Sehubungan dengan pelatihan profesi, fungsi audit telah dihapuskan setelah berdirinya
RRC, dilanjutkan pada tahun 1983 dengan pembentukan Administrasi Audit Pemerintah.
Demikian pula, Institut Akuntan Publik Cina dibangun oleh pemerintah pada tahun 1998.
Dengan kecepatan akuntansi reformasi, Cina saat ini benar-benar kekurangan akuntan.
Indonesia
Secara historis, sistem akuntansi Indonesia didasarkan pada sistem akuntansi Belanda
sebagai hasil dari pengaruh Belanda pada negara Indonesia. Namun, ketika hubungan antara
kedua negara tersebut rusak di pertengahan 1990-an, Indonesia berpaling ke praktek akuntansi
AS. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dibentuk tahun 1959 untuk memandu akuntan di seluruh
Indonesia. Pada tahun 1970, IAI menciptakan kode etik dan mengadopsi prinsip-prinsip
akuntansi dan standar berdasarkan GAAP AS. Dengan demikian, sistem akuntansi Indonesia
lebih berfokus kepada kebutuhan informasi investor dibandingkan dengan kebutuhan
pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk
menetapkan standar akuntansi.
Pada tahun 1994, Komite Standar Akuntansi Keuangan digantikan dengan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang lebih independen yang berasal dari Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI). Saat ini, DSAK bekerja untuk menyelaraskan standar akuntansi Indonesia
dengan IFRS.
Thailand
Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang terhindar dari penjajahan.
Namun, transparasi nilai sistem akuntansi dan kebutuhan informasi investor seperti negaranegara di Anglo-Amerika. Setelah krisis keuangan tahun 1997, Thailand mengimplementasikan
reformasi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan meningkatkan insentif dalam
kompetisi.
Standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan dan Auditor Thailand (ICAAT),
didirikan pada tahun 1948. Namun, standar akuntansi Thailand harus disetujui oleh Kementrian
perdagangan dan hukum yang berlaku sebelum perusahaan-perusahaan diminta untuk
mengadopsi standar-standar akuntansi tersebut. Sampai saat ini, ICAAT telah mengadopsi 21
standar IAS.
Bursa Efek Thailand mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham
Thailand (SET) untuk ditinjau oleh auditor independen, eksternal. Persyaratan ini
menggambarkan bahwa Thailand fokus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor. Selain
itu, telah diputuskan bahwa pengawas perusahaan yang telah terdaftar akan diganti dari Menteri
Perdagangan menjadi SEC Thailand.
Akuntansi Eropa Timur
Secara historis, Akuntansi Eropa Timur didasarkan pada konsep sosialis ekonomi
terencana. Dengan demikian, akuntansi mereka diarahkan untuk kebutuhan para ahli pajak dan
sedikit berfokus kepada keuntungan suatu perusahaan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir,
negara-negara di Eropa Timur telah berusaha untuk melakukan transisi dari negara-negara
sosialis terencana pusat menjadi ekonomi pasar bergaya Barat.
Polandia
Polandia ini diawali dengan transisi ekonomi pasar pada tahun 1990 dengan
menggunakan model shock therapy, yang berarti bahwa semua reformasi dibuat secara
bersamaan. Pada kenyataannya, tujuan Polandia adalah untuk mendirikan dasar dari ekonomi
pasar hanya dalam satu tahun dengan menciptakan hukum, kelembagaan dan lembaga ekonomi
yang diperlukan untuk membantu privatisasi ekonomi. Meskipun transisi mereka mengalami

kondisi sulit, seperti adanya inflasi yang tinggi, namun negara mereka muncul sebagai salah satu
pemimpin negara-negara transisi. Polandia masuk ke Uni Eropa (UE) pada tahun 2004.
Di bawah pemerintahan Komunis, akuntansi ada untuk mengatur penggunaan sumber
daya negara dan mencegah pencurian aset publik. Rencana akuntansi Soviet diperkenalkan pada
tahun 1953-1954, yang dialokasikan surplus untuk mendanai kegiatan negara. Dengan demikian,
akuntansi ada tidak untuk mengukur laba atau efisiensi tapi untuk membantu pemerintah
mengalokasikan dana dalam berbagai kegiatan negara.
Sistem akuntansi Polandia mengalami transisi dalam tiga tahap yakni pada tahun: 1991,
1994, dan 2000. Keputusan Akuntansi tahun 1991 dikeluarkan oleh Menteri Keuangan untuk
menyediakan beberapa peraturan dalam memfasilitasi transisi ekonomi untuk menjadi sebuah
ekonomi pasar.
Peraturan akuntansi tahun 1994 dikeluarkan untuk membawa akuntansi Polandia lebih
dekat dengan standar Uni Eropa, Polandia mengadopsi gagasan "true and fair view" dan
mengeluarkan standar untuk mengisi celah-celah yang hilang dalam sistem. Peraturan akuntansi
tahun 2002 dikeluarkan untuk membuat standar akuntansi Polandia lebih sesuai dengan standar
IFRS. Polandia mengadopsi IFRS pada tahun 2005.
Rusia
Meskipun situasi ekonomi di Rusia telah meningkat, transisi perekonomian ini berbeda
dari yang lain karena Pertama, saham dari perusahaan-perusahaan baru rendah dibandingkan
dengan ekonomi lainnya. Kedua, banyak unit produksi dengan mengikuti gaya Uni soviet yang
beroperasi dalam situasi kerugian.
Standar Akuntansi di Rusia yang diformulasikan untuk melacak input dan output. Dengan
demikian, standar ini mencerminkan sedikit tentang nilai dan keuntungan. Perusahaan di Rusia
lebih cenderung meminimalisir pendapatan untuk mengurangi beban pajak lalu mereka melebihlebihkan pendapatan di tahun berikutnya agar perusahaan tersebut terlihat mendapatkan
keuntungan yang banyak. Umumnya Menteri Keuangan Rusia lah yang menciptakan peraturan
akuntansi. Namun, Bank Sentral Federasi Rusia (CBRF) bertanggung jawab untuk menciptakan
standar akuntansi dan audit untuk bank dan lembaga kredit.
Pada tahun 2002, Perdana Menteri Rusia mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan
dan bank Rusia akan diperlukan untuk mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan IFRS
awal tahun 2004. Secara khusus, semua konsolidasi oleh perusahaan dan bank harus siap dengan

IFRS begitu pula dengan laporan keuangan bank individu juga harus siap dengan IFRS, tetapi
masing-masing laporan keuangan perusahaan harus terus dipersiapkan dengan GAAP Rusia.
Meskipun perusahaan yang terdaftar di Rusia sudah menyiapkan laporan berdasarkan GAAP AS
atau IFRS, namun banyak yang masih menggunakan Standar Akuntansi Rusia (RAS) yang
didasarkan pada ekonomi terencana. Konversi Rusia ke IFRS merupakan upaya untuk menarik
lebih banyak investasi atas rekomendasi dari ekonom.
Republik Ceko
Republik Ceko memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1993 dan kemudian mengikuti
kepemimipinan Polandia dan menerapkan model shock therapy dalam upaya untuk melakukan
konversi ekonomi pasar. Meskipun model ini sangat sukses untuk beberapa tahun pertama,
Republik Ceko mengalami masalah mata uang pada tahun 1996, yang diperlukan untuk membuat
keputusan-keputusan yang ketat mengenai kebijakan moneter. Namun, banyak yang merasa
bahwa transisi Republik Ceko ke ekonomi pasar sudah selesai karena masuknya Republik Ceko
ke Uni Eropa pada tahun 2004.
Republik Ceko memperkenalkan pajak dan sistem akuntansi yang baru pada tahun 1993.
Seperti Polandia, pasar ini mengalami suatu pergeseran dari orientasi pajak yang berat. Standar
tersebut masih dibuat oleh Departemen Keuangan, tetapi mereka sekarang lebih fokus kepada
standar ekonomi yang didorong oleh pasar. The Accounting Act 2002 memungkinkan perusahaan
Ceko memilih untuk menggunakan IFRS berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh Republik
Ceko.
Seperti Polandia, Republik Ceko masuk ke Uni Eropa menandai langkah besar untuk
negara hal tersebut disebabkan karena serangkaian persyaratan aksesi yang ketat. Sebagai bagian
dari Uni Eropa, Republik Ceko mengadopsi IFRS pada tahun 2005. Tantangan Republik Ceko
saat ini adalah untuk melanjutkan perubahan yang cepat dimana manajemen lama tidak
mengabaikan suatu perubahan tersebut sebagai gangguan. Sistem pajak saat ini masih tergantung
pada aturan-aturan akuntansi. Dengan demikian, perubahan dalam aturan akuntansi
mempengaruhi pendapatan sebelum pajak dalam perhitungan pajak.

Vous aimerez peut-être aussi