Vous êtes sur la page 1sur 5

ANALISIS DATA KUALITATIF

1. Perbandingan Metode Data Analisis


A. Persamaan antara data Kualitatif dan Kuantitatif
a. Dalam kedua tipe analisis data, kita mengambil kesimpulan dari detail empiris
kehidupan sosial: kita menggunakan akal sehat untuk membuat kesimpulan
berdasarkan bukti yang ada.
b. Analisisnya melibatkan metode publik/proses: kita membuat tindakan kita
dapat diakses oleh orang lain.
c. Perbandingan menjadi pusat dalam semua data analisis: kita membandingkan
bukti yang dipunyai dengan bukti terkait lainnya.
d. Dalam kedua data analisis, kita menghindari kesalahan, kesimpulan yang salah
dan kesimpulan yang menyesatkan.
B. Perbedaan antara data Kualitatif dan Kuantitatif
Kuantitatif

Kualitatif

Penelitian berdasarkan teknik

yang sudah distandarisasi

Analisis

data

terstandarisasi

Kita tidak memulai analisis data

Kita

mulai

sampai sudah mengumpulkan

pola/hubungan

data

mengumpulkan data

Melibatkan manipulasi angka


yang

merepresentasi

kurang

fakta

Membuat

melihat

konsep/teori

saat

baru

dengan mencampurkan bukti

empiris untuk menguji hipotesis

empiris dengan konsep abstrak

abstrak

Saat memeriksa data proses


diikuti statistik, hipotesis, dan
variabel

2. Coding and Concept Formation


A. Konseptualisasi

Hasil data tidak terfokus dan


memiliki lebih dari satu arti

Di dalam data kuantitatif, kita biasanya mengkonsepsi variable dan


merefinisasi konsep sebagai langkah untuk mengukur variable

Di dalam dara kualitatif, kita biasanya membentuk suatu konsep baru

B. Koding
a. Di dalam data kualitatif, kita mengorganisasikan/mengatur data yang
masih mentah dengan cara membagi-bagi dan memisah-misahkannya
ke dalam kelompok-kelompok tema atau konsep. Hal ini merupakan
bagian yang penting di dalam analisis data.
b. Menurut Strauss (1987), ada beberapa tipe coding di dalam data
kualitatf:

Open Coding: Tipe ini biasanya digunakan oleh para peneliti


historical comparative. Open Coding ini merupakan tahap yang
paling awal di dalam mengolah data kualitatif. Di bagian ini,
biasanya kita memisah-misahkan data yang ada ke dalam
kategori atau kode. Setelah menyelesaikan open coding,
biasanya kita akan membuat suatu list tema. List ini berguna
untuk

melihat

munculnya

tema

secara

sepintas

dan

menstimulasi untuk menemukan tema di open coding yang


akan datang. Open-ended coding biasanya berlanjut ke
penulisan memo yang kita buat sendiri.

Axial Coding: Merupakan tahap kedua dimana peneliti


mengorganisasi kode-kode, menyambung-nyambungkannya
dan menemukan apa yang disebut key analytic categories. Di
dalam tahap ini ide tambahan akan muncul, tetapi tugas utama
kita adalah untuk mereview dan memeriksa initial codes. Tahap
ini

tidak

hanya

untuk

menyambung-nyambungkan

konsep/tema, tetapi juga untuk menimbulkan pertanyaan yang


baru.

Selective Coding: Di sini, kita mengidentifikasi tema utama.


Dalam selective coding, hal tersebut dilakukan setelah melalui
tahap scaning data dan melakukakn penafsiran pada kode-kode
sebelumnya. Dalam selective coding pula dilakukan pemilahan
data yang dianggap sesuai dengan tema. Kemudian setelah

engelompokan data yang dianggap sesuai tersebut, dilakukan


perbandingan data. Dapat dikatakan bahwa selective coding
dapat dilakukan ketika setelah konsep dapat dikembangkan dan
beberapa inti telah dapat digeneralisasikan.

Analytic Memo Writing: Dalam penelitian kualitatif selalu


menggunakan catatan (note) untuk melaukua penctatan serta
mengintrepretasikan suat data. Dalam Analytic Memo Writing
dapat melaukan pencatatan data dan melakukan penrencanaan
dalam mengolah data penelitian. Analytic Memo Writing adalah
tipe sebuah catatan dimana dapat melakukan pencatatan terkait
diskusi dan ide tentang proses pengkodean suatu data yang
nantinya akan di interpretasikan oleh peneliti itu sendiri. Dalam
Analytical Memo Writing ini merupakan suatu bagian penting
dari penulisan final, selain dari data notes dan file-file
pendukung lainnya. Dalam melakukan aanalytical memo ini
diperlukan beberapa kelengkapan, diantaranya adalah: Pena,
Kertas, notebook, file folder, photocopy of note dan terkadang
laptop guna menunjang penelitian. Di dalam analytic memo
writing ini, terdapat tiga jenis catatan/notes yang dapat kita
gunakan, antara lain:

Data Notes: Dikelompokkan berdasarkan tanggal


dan waktu penelitian.

Apolytic Memos: Terisi oleh konsep dan/atau tema.

Other Files: Terisi oleh data-data tambahan.

Ketiga catatan diatas berguna untuk membuat dan menyusun


final report laporan penelitian. Analytic Memos berguna untuk
menemukan hipotesis-hipotesis yang berpotensi yang bisa
ditambahkan atau dikurangi sesuai kebutuhan.

C. Strategi Analisis untuk Data Kualitatif


a. Terdapat tujuh strategi:

Tipe Ideal: Dipelopori oleh Max Weber. Ini adalah bentuk atau
abstraksi dari hubungan sosial. Tipe ideal ini merupakan alat yang

cukup langka untuk perbandingan karena tidak ada kenyataan yang


cocok dengan tipe ideal. Misalnya kita mengembangkan mental model
dari demokrasi ideal. Dari contoh tersebut, kita tidak tahu bagaimana
demokrasi yang ideal tersebut tanpa adanya beberapa kasus yang
spesifik untuk mengukur apakah demokrasi itu ideal. Di dalam
penelitian kualitatif, ada dua cara menggunakan tipe ideal:

Contrast Context: digunakan untuk menginterpretasikan data yang


sensitive terhadap konteks

Analogi: Pernyataan dari dua objek. Proses atau kejadiannya mirip


satu sama lain. Analogi dapat mendeskripsikan hubungan yang
terkubur dalam dengan beberapa detail.

Successive Approximation: Metode dari analisis data kualitatif yang


berulang-ulang menguji antara data empirik dan teori konsep abstrak,
atau model. Menyesuaikan teori dan pengilangan data yang
dikumpulkan tiap waktu.

Metode Ilustratif: Metode analisis data kualitatif yang mengambul


konsep yang teroritis dan memperlakukannya seperti kotak kosong
yang akan diisi dengan contoh spesifik dan deskripsi.

Domain dan Skema Analisis: Mendeskripsikan dan menguak struktur


dari domain budaya1.

Analisis Perbandingan: menggunakan metode persetujuan dan metode


perbedaan untuk menemukan faktor penyebab yang mempengaruhi
hasil antara beberapa kasus.

Analisis Naratif: Memperlihatkan rantai yang terhubung secara


kronologis dari kejadian dimana individu atau kelompok sosial
memiliki peranan penting.

Negative Case Method: Fokus pada kasus yang tidak sesuai pada
ekspetasi teoritis dan menggunakan detal dari kasus untuk memurnikan
teori.

b. Network Analysis: membuat koneksi kepada semua orang, baik dalam


organisasi, suatu acara atau tempat

Pengaturan atau situs budaya dimana orang-orang biasanya berinteraksi dan mengembangkan pemahaman.

c. Time Allocation Manager: Dalam melakukan penelitian, peneliti harus


memprioritaskan waktunya.
d. Flowchart and Time Sequence: Peneliti harus memiliki outline, dan dinilai
profesionalitasnya dalam membagi waktu.
e. Multiple Sorting Procedure: Multiple Sorting ini merupakan salah satu teknik
yang menganalisis data untuk menemukan kesalahan atau kekeliruan dalam
penelitian maupun sejarah. Dalam multiple sorting procedure kita bisa
menggunakan,

menyeleksikan,

mengumpukan,

memverifikasikan,

dan

menganalisis data.
f. Diagram: Menampilkan data penelitian kualitatif dalam bentuk diagram/charts
g. Maps: Menggunakan perta untuk memudahkan menemukan lokasi dalam
penarikan data

Vous aimerez peut-être aussi