Vous êtes sur la page 1sur 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
macam keluhan. Gejalanya sangat bervariasi. Diabetes mellitus dapat timbul
secara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya
perubahan seperti minum yang lebih banyak, buang air yang menjadi lebih
sering, ataupun perubahan berat badan. Gejala-gejala tersebut dapat
berlangsung lama tanpa diperhatikan, sampai orang tersebut pergi ke tempat
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan.
Diabetes mellitus (DM) jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata,
ginjal, jantung, pembuluh darah kaki, syaraf, dll. Dengan penanganan yang
baik, diharapkan komplikasi kronik DM akan dapat dicegah, setidaknya
dihambat perkembangannya. Untuk mencapai hal tersebut, keikutsertaan
pasien dalam mengelola dirinya sendiri menjadi sangat penting. Demikian
pula adanya para petugas kesehatan sebagai penyuluh bagi pasien dengan DM.
Guna mendapatkan hasil yang maksimal, penyuluhan bagi para pasien tentu
saja sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh pasien dapat bermanfaat
bagi dirinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja komplikasi DM ?
2. Bagaimana cara pencegahan agar komplikasi DM tidak terjadi ?
3. Bagaimana cara perawatan luka diabetik pada pasien DM ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui komplikasi DM
2. Memahami cara pencegahan agar komplikasi DM tidak terjadi
3. Memahami cara perawatan luka diabetik pada pasien DM

BAB II
PEMBAHASAN

Penatalaksanaan pencegahan komplikasi


1. Perawatan kaki
Anda harus menyertakan petunjuk berikut ketika mengajar pasien dan /
atau pengasuh tentang perawatan kaki diabetik.
1.

Periksa kaki setiap hari, untuk mendeteksi dini adanya kulit retak,
melepuh, luka, luka dan pendarahan.

2.

Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi.
Gunakan alat yang lembut saat membersihkan kaki. Keringkan kaki
khususnya pada sela-sela jari kaki.

3.

Berikan pelembab pada bagian kaki yang kering (kulit pecah-pecah).

4.

Gunting kuku lurus mengikuti bentuk normal kaki, tidak terlalu


pendek atau terlalu dekat dengan kulit.

5.

Gunakan alas kaki (sepatu atau sandal) yang sesuai dengan bentuk
kaki (tidak terlalu sempit) di dalam dan di luar rumah.

6.

Periksa sepatu sebelum dipakai.

7.

Bila mengalami luka kecil tutup luka dengan pembalut luka yang
bersih dan segera periksakan ke petugas kesehatan untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut.

8.

Periksakan kaki secara teratur kepada petugas kesehatan.

9.

Tidak merokok.

10. Jangan menggunakan botol air atau bantalan pemanas ke kaki.


Kenakan kaus kaki untuk kehangatan
11. Latihan kaki sehari-hari baik dengan berjalan kaki atau dengan
meregangkan dan memperpanjang kaki dalam posisi ditangguhkan.
Hindari duduk lama, berdiri.

2. Diet pada diabetes


Diet standar untuk diabetes saat ini umumnya berdasarkan 2 hal :
-

Tinggi karbohidrat, rendah lemak, tinggi serat.

Tinggi karbohidrat, tinggi asam lemak tidak jenuh berikatan tunggal

Tujuan pengobatan diet pada diabetes :


-

Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah


mendekati kadar normal.

Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang optimal

Mencegah komplikasi akut dan kronik

Meningkatkan kualitas hidup

Kebutuhan kalori pada pasien diabetes


Dewasa
Gemuk
Normal
Kurus

Kerja ringan
25
30
35

Kkalori / kg BB
Kerja sedang
30
35
40

Kerja berat
35
40
40-50

Contoh daftar bahan makanan penukar


Golongan I : Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori
4 g protein
40 g karbohidrat
Bahan Makanan
Bihun
Havermout
Kentang
Crackers
Mie kering
Nasi
Roti putih
Tepung terigu

URT
gls
6 sdm
2 bj sedang
5 bh besar
bungkus
gls
2 ptg sedang
8 sdm

Berat (g)
50
50
200
50
50
100
80
50

Golongan II : Sumber protein hewani


1 satuan penukar : 95 kalori
10 g protein
6 g lemak
Bahan Makanan
Ayam
Daging sapi
Hati sapi
Ikan segar
Ikan asin
Telur ayam
Telur bebek
Udang segar
Keju

URT
1 ptg sedang
1 ptg sedang
1 ptg sedang
1 ptg sedang / 1 ekor
1 ptg kecil
1 butir
1 butir
gelas
1 ptg kecil

Berat (g)
50
50
50
50
25
50
60
50
30

Golongan III : Sumber protein nabati


1 satuan penukar : 80 kalori
6 g protein
3 g lemak
8 g karbohidrat
Bahan Makanan
Kacang hijau
Kacang merah segar
Kacang tanah
Keju kacang tanah
Tahu
Tempe
Susu kedelai

URT
2 sdm
2 sdm
2 sdm
2 sdm
1 bj besar
2 ptg sedang
1 gls

Berat (g)
20
25
20
20
100
50
200

Golongan IV : Sayuran
Sayuran A (Bebas dimakan, Kandungan kalori dapat diabaikan). Contoh :
kangkung, tomat, tauge, terong, jamur segar, ketimun, kol, rebung, sawi,
oyong.
Sayuran B
1 satuan penukar 1 gls (100 g) = 50 kalori, 3 g protein, 10 g karbohidrat.
Contoh : bayam, buncis, daun singkong, jagung muda, wortel, labu siam,
nangka muda, kacang panjang.

Golongan V : Buah
1 satuan penukar : 40 kalori
40 g karbohidrat
Bahan

URT

Pisang
Pepaya
Apel
Anggur
Jeruk
Duku

1 bh
1 ptg
bh
10 bj
2 bh
15 bh

Berat (g)
50
100
75
75
100
75

Golongan VI : Susu
1 satuan penukar = 130 kalori
7 g protein
7 g lemak
9 g karbohidrat
Bahan
Susu sapi
Tepung susu whole
Yogurt

URT
1 gls
5 sdm
1 gls

Berat (g)
200
25
200

Golongan VII : Minyak


1 satuan penukar = 45 kalori
5 g lemak
Bahan
Minyak kelapa
Margarin
Minyak
kacang
kedelai/ jagung
Kelapa parut
Santan

URT
sdm
sdm
/ sdm
5 sdm
gls

Berat (g)
5
5
5
30
50

3. Olahraga bagi pasien diabetes


Efek lain program olahraga bagi pengidap DM adalah perbaikan ikatan
insulin dengan reseptornya dan perbaikan pada sensitivitas insulin.
Peningkatan sensitivitas insulin hampir selalu proporsional dengan
kesegaran jasmani.
Jenis Olahraga
Jenis olahraga yang baik untuk pengidap DM adalah olahraga
yang memperbaiki kesegaran jasmani yaitu yang memenuhi ketahanan,
kekuatan, kelenturan tubuh (fleksibilitas), keseimbangan, ketangkasan,
tenaga dan kecepatan. Agar memenuhi hal tersebut, latihan olahraga
sebaiknya bersifat kontinyu, ritmis, interval, progresif, dan latihan
ketahanan.
Latihan minimal dilakukan selama 3 hari dalam seminggu,
sedang 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olahraga yang
menjadi kesenangannya, misalnya tenis, golf, dan sebagainya. Setiap
melakukan olahraga hendaknya zona sasaran harus dicapai dan
dipertahankan selama paling sedikit 25 menit.
Olahraga untuk usia lanjut
Untuk

pengidap

usia

lanjut,

diperlukan

program

latihan

untuk

memperbaiki peredaran darah di kaki.


Latihan 1
Tidur telentang, angkat kedua kaki lurus ke atas. Dengan telapak kaki
mengarah ke langit-langit, gerakkan kaki ke atas dan ke bawah
(dorsofleksi dan ekstensi) secara maksimal. Lakukanlah latihan ini
sebanyak 10-12 kali.
Latihan 2
Pada dosis yang sama lakukanlah gerakan sejalan dengan jarum jam,
kemudian berlawanan dengan arah jarum jam. Lakukan pula latihan ini
sebanyak 10-12 kali untuk masing-masing arah.
Latihan 3
Pasien duduk di pinggir pembaringan, kedua kaki dibiarkan menggantung
bebas. Lakukan seperti pada latihan 1 sebanyak 10-12 kali.

Latihan 4
Pada posisi duduk seperti latihan 3, lakukan latihan seperti latihan 2
sebanyak 10-12 kali setiap hari. Bagi mereka yang masih mampu untuk
melakukan olahraga jalan kaki, yang berikut dapat dipakai sebagai
resepnya :
Minggu pertama : 1,5 km dalam 30 menit
Minggu kedua : 3,0 km dalam 40 menit
Minggu ketiga : 1,5 km dalam 15 menit
Minggu keempat 3,0 km dalam 30 menit
Minggu kelima : 4,5 km dalam 45 menit
Minggu keenam dan seterusnya 6,0 km dalam 60 menit
Hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap DM yang melakukan olahraga
harus memperhatikan hal berikut :
1. Jangan memulai olahraga jika kadar glukosa darah anda rendah,
misalnya sebelum makan
2. Sepatu yang dipakai harus pas betul, karena luka sekecil apapun
dapat menimbulkan komplikasi parah
3. Latihan jasmani harus didampingi oleh orang yang tahu mengatasi
serangan hipoglikemia
4. Pengidap DM harus selalu membawa permanen, sedikit gula untuk
pertolongan bila terjadi serangan hipoglikemia
5. Sebaiknya pengidap DM selalu membawa tanda pengenal bahwa
dirinya pengidap DM dalam pengobatan
6. Lakukan pemeriksaan kaki secermat mungkin selesai latihan, untuk
kemungkinan terjadinya perlukaan dan dilakukan pertolongan yang
diperlukan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diabetes mellitus (DM) jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata,
ginjal, jantung, pembuluh darah kaki, syaraf, dll. Oleh karena itu, dengan
penanganan yang baik, diharapkan komplikasi kronik DM akan dapat dicegah,
setidaknya dihambat perkembangannya. Untuk mencapai hal tersebut,
keikutsertaan pasien dalam mengelola dirinya sendiri menjadi sangat penting.
Demikian pula adanya para petugas kesehatan sebagai penyuluh bagi pasien
dengan DM. Guna mendapatkan hasil yang maksimal, penyuluhan bagi para
pasien tentu saja sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh pasien dapat
bermanfaat bagi dirinya.

3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki terutama yang berkaitan dengan perawatan pasien
DM. Dan mahasiswa dapat berperan serta meningkatkan pengetahuan dan
teknologi keperawatan yang baik dan terstandarisasi guna pelaksanaan praktik
keperawatan secara komprehensif dan holistik.

Vous aimerez peut-être aussi