Vous êtes sur la page 1sur 3

ASMA KERJA

BATASAN
Asma kerja adalah penyakit yang ditandai hambatan aliran udara dan atau
hiperesponsivitas jalan napas yang dikaitkan dengan penyebab atau kondisi
lingkungan kerja dan tidak terstimuli di luar lingkungan kerja
INCITING AGENT
Banyak sekali agen penyebab yang dijumpai di tempat kerja sebagai
inciting agent asma, pada umumnya dibedakan dalam 2 grup berdasarkan berat
molekul :
1.

High Molecular Weight (HWM)


Yang termasuk agen ini antara lain adalah protein, polisakarida dan peptida
yang akan merangsang respons alergi dengan memproduksi antibodi spesifik
IgE dan kadang IgG. Pasien biasanya atopi dengan riwayat rhinitis alergika
atau eksema. Tes provokasi inhalasi dengan alergen HMW di tempat kerja
merangsang timbul reaksi asma segera atau reaksi bifasik (biasanya reaksi
tipe segera dan reaksi tipe lambat) dan jarang hanya merangsang reaksi asma
tipe lambat.

2.

Low Molecular Weight (LWM)


Banyak sekali agen dengan
menyebabkan

berat molekul

yang

asma akibat kerja. Agen tersebut

rendah

yang

berasal dari

dapat
hewan,

tumbuhan, enzim, obat-obatan, logam dan garam. Dalam beberapa kondisi


berbentuk

gabungan

sebagai

hapten

dan

kombinasi

dengan

protein

membentuk alergen.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis timbul setelah periode laten tertentu yang bervasriasi pada
setiap individu, antara beberapa minggu hingga beberapa tahun. Gejala batuk,
wheezing, dada terasa berat dapat terjadi setelah kontak beberapa menit dengan
alergen atau gejala ini mengalami penundaan hingga baru muncul pada malam
hari. Pasien bisa mengalami gejala akut atau delayed. Biasanya hal ini merupakan
tanda bahwa penyakit dapat memberat pada minggu berikutnya.
Sebagian besar pasien dengan asma kerja juga menderita renitis alergika
atau konjungtivitis. Terdapat 2 bentuk asma kerja, yaitu :
1. Asma kerja dengan periode laten
Asma kerja terjadi setelah periode waktu paparan dengan inciting agent di
tempat kerja, biasanya Low Molecular Weight, di samping High Molecular
Weight.

24

2. Asma kerja tanpa periode laten


Disebut juga irritant asthma/ Reactive Airways Dysfunction Syndrom
(RADS). Ini lebih jarang terjadi. Gejala yang muncul dalam beberapa jam
setelah paparan, biasanya disebabkan oleh gas iritan seperti klorin atau
amoniak.
PATOFISIOLOGI
Karakter patofisiologi asma kerja adalah inflamasi jalan napas. Asma kerja
akibat dari LWM agen menyerupai asma intrinsik, sedangkan akibat dari HWM
agen menyerupai asma ekstrinsik. Asma kerja akibat HWM merupakam IgE
dependent, sedangkan LWM masih kontroversial. Dapat merupakan reaksi alergik
maupun non alergik yang diduga melibatkan sel limfosit T (CD8).
DIAGNOSIS
Dalam pendakatan pasien dengan kecurigaan asma kerja yang penting
adalah menentukan :
1.

Diagnosis asma.

2.

Asma berhubungan dengan kerja.


Ada 5 langkah diagnostik yang dapat dilakukan :

1.

Riwayat yang mendukung reaksi.

2.

Bukti penyakit obstruksi jalan napas.

3.

Konfirmasi bronkokontriksi di tempat kerja.

4.

Dokumentasi sensitivitas bronkus terhadap agen yang diduga.

5.

Menentukan hubungan kausal dengan tes provokasi bronkus dengan agen


tersebut.

Laboratorium : IgE spesifik, RATS, tes kulit khusus pada asma kerja akibat HWM.
Faal paru

: ada perbaikan gejala obstruksi setelah pemberian bronkodilator


dan steroid. Bila faal paru normal sebaiknya dilakukan tes provokasi
bronkus.

PENATALAKSANAAN
Bila pasien didiagnosis menderita asma kerja maka sebaiknya pasien
dipindahkan dari tempat paparan. Bila individu tersensitisasi, konsentrasi sangat
kecil dari agen spesifik dapat menginduksi bronkospasme. Bila tidak ada
pekerjaan lain sehingga pekerja harus tepat di tempat pekerjaan tersebut, maka
diupayakan mengurangi derajat paparan semaksimal mungkin. Misalnya dengan

25

membuat ventilasi di tempat kerja serta memakai alat pelindung diri di tempat
kerja. Pengobatan asma kerja tidak berbeda dengan asma bronkial pada
umumnya.

26

Vous aimerez peut-être aussi