Vous êtes sur la page 1sur 7

TUGAS PRODUKTIVITAS PERAIRAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Produktivitas Perairan

Disusun oleh :

Achmad Affan Usman

230110120010

PERIKANAN A

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG

2014

1) Definisi Makrofita

Makrofita adalah tanaman air yang tumbuh di dalam atau di dekat air dan juga muncul,
submergent atau mengambang. Di dalam macrophytes menyediakan perlindungan untuk ikan
dan substrat untuk invertebrata air , menghasilkan oksigen dan bertindak sebagai makan
beberapa ikan dan satwa liar.
Makrofita merupakan alga bersel banyak atau ganggang laut yang kebanyakan tumbuh
melekat pada batuan atau dasar yang keras, dan sering kali membentuk hutan yang luas atau
kelps beds tepat dibawah garis air surut. (Eugene P. Odum, 1971)

2) 5 spesies makrofita
1. Teratai
Teratai merupakan nama umu dari genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan air.
Tanaman teratai memiliki cir-ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air yang
tenang. Di beberapa daerah di indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampur
mirip seperti teratai, dan terate. Dalam bahasa inggris, bunga dari genus Nymphaea ini dikenal
sebagai water-lily dan waterlily.

Sumber: alamendah.org

Klasifikasi ilmiah bunga teratai:


Kerajaan
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisi : Spermaophyta ( Menghasilkan Biji)
Divisi
: Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida ( Berkeping dua / Dikotil)
Sub Kelas
: Magnoliidae
Ordo
: Nymphaeales
Famili
: Nymphaeacaeae
Genus
: Nymphaea

2.
Tumbuhan Kerangkong
Merupakan tumbuhan air yang hidup liar di tepi-tepi sungai, sawah ata di tempat-tempat yang
berair, pada ketinggian 10 m sampai 1600 m diatas permukaan laut. Berbunga pada bulan MeiAgustus dan pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Sumber : wetlandpark.gov.hk
Klasifikasi :
Kingdom
Divisi
Sub Divisi
Kelas
Sub Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Spesies

: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledoneae
: Dialypetalae
: Myrtales
: Onagraccae
: Ludwigia
: Ludwigia adscendens (L.)

3.
Tumbuhan Kangkung
Kangkung ( Ipomoea aquatica) merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran
dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung biasa
ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman bernama latin
ipomoea reptans ini terdiri dari dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina
dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit.

Sumber : en.wikipedia.org
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea aquatica
4.

Tumbuhan Hydrilla (Hydrilla verticillata)


Tumbuhan Hydrilla adalah tumbuhan air yang merupakan bagian dari ekosistem danau

dan berperan sebagai smber daya baik langsung maupun tidak langsung (Tanor, 2004). Hydrilla
verticillata hidup secara submersum dan sering terdapat pada perairan-perairan tergenang seperti
danau atau waduk (Shofawie, 1990)

Sumber : Colorado.gov
Menurut Steenis dan kruseman (1957) klasifikasi dari Hydrilla verticillata adalah:
Kingdom
: plantae
Superdivisi : Spermattophyta
Divisi
: Magoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Hydrocharitales
Famili
: Hydrocharitaceae

Genus
Species

: Hydrilla
: Hydrilla verticillata

5.
Tumbuhan Eceng Gondok ( Eichornia Crassipes)
Eceng gondok merupakan tanaman gulma di wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang
dalam atau mengembangkan perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal. Eceng gondok
berkembang biak dengan sangat cepat baik secara vegetatif maupun generatif.

Sumber: Commons. Wikipedia.org


Klasifikasi :
Kindom
: Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Alismatales
Famili
: Butomaceae
Genus
: Eichornia
Spesies
: Eichornia Crassipes
3) Dominasi makrofita sebagai produsen primer di perairan
Tumbuhan air atau makrofita yang hidup pada suatu lingkungan perairan dapat
dikatakan sebagai salah satu faktor ekologis di suatu perairan, karena tumbuhan air
merupakan sumber utama makanan primer bagi kehidupan organisme air misalnya ikan.
Makrofita mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas oksigen terlarut di
lingkungan perairan karena tumbuhan air mempunyai klorofil, dan juga sebagai sumber
pakan bagi ikan gurami dan nila, selain itu juga sebagai runtuhan ( Sisa-sisa) yang
essensial untuk organisme saprofit.
4) Definisi N:P Ratio?
Keberadaan fosfor yang berlebihan diikuti dengan keberadaan nitrogen dapat
menstimulir peledakan tumbuhan alga di perairan. Alga yang berlimpah ini dapat
membentuk lapisan pada permukaan air yang selanjutnya dapat menghambat penetrasi
cahaya matahari dan oksigen sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan.

Tingginya konsentrasi nutrien akan berpengarh terhadap produktivitas perairan,


sedangkan komposisi antara komponen nutrien yaitu rasio N terhadap P yang dering
disebut Redfield Ratio, akan berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton jenis tertentu.
Rasio redfield redfield atau stokiometri adalah rasio nitrogen dan fosfor yang
ditemukan dalam fitoplankton dan seluruh lautan dalam. Hal ini secara empiris
dikembangkan stokiometri rasio ditemukan menjadi C:N:P = 106:16:1. Analisis Redfield
dari data empiris menghasilkan sebuah penemuan mengejutkan, menemukan dan dalam
tiga lautan dan Barents Sea, air laut memiliki N:P rasio atom dekat 20 : 01 (kemudian
dikoreksi menjadi 16:1), dan sangat mirip dengan N Rata-rata: P di plankton. Redfield
menemukan kecocokan yang luar biasa anatara kmia laut dalam dan kimia hal-hal seperti
fitolankton hidup di permukaan laut. Keduanya memiliki N:P rasio dari sekitar 16:01 dari
segi atom. Meskipun rasio redfield sangat stabil di laut dalam, fitoplanlton mungkin
memiliki variasi yang besar di C:N:P komposisi, dan stratego hidup mereka memainkan
peran dalam C:N:P ratio , yang telah membuat beberapa peneliti berspekulasi bahwa rasio
redfield mungkin merupakan persyaratan umum rata-rata daripada spesifik untuk
pertumbuhan fitoplankton ( Arrigo, 2005)

DAFTAR PUSTAKA

Murdayayu, Makmur. 2012. Pengaruh Limbah Organik dan Ratio N/P Terhadap Kelimpahan
fitoplankton di Kawasan Budidaya kerang hijau Cilincing. Jurnal teknologi Pengolahan Limbah.
Depok: Universitas Indonesia
Odum, EP. 1971. Fundamental of Ecology . Third Edition. Philadelphia: W.B Saunders Co.

Shofawie, A. T. 1990. Studi tentang Kemampuan Konsumsi Harian Ikan Koan


(Ctenopharyngodon idella) terhadap Ganggang (Hydrilla verticillata). [skripsi]. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Steeni, M. J and Kruseman. 1957. Flora Malesianan. Vol 5. Wolters-Noordhoff Publishing.
Netherlands.
Tanor, M. N. 2004. Hydrilla verticillata sebagai sumber hara pada sistem Budidaya Kacang
Tanah Eugenia. 10(1) : 92
http://www.academia.edu/6451355/MAKALAH_FITOPLANKTON (diakses pada tanggal 15
november 2014 hari sabtu)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=515 (diakses pada tanggal 16 november 2014 hari
minggu)
http://www.academia.edu/7592723/PENDAHULUAN_Rasio_Redfield_Redfield (diakses pada
tanggal 16 november 2014 hari minggu)

Vous aimerez peut-être aussi