Vous êtes sur la page 1sur 6

II.

Pembahasan
A.

Konsep humanistic menurut Abraham H. Maslow

Manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya
aktif,punya tujuan serta punya harga diri. Karena itu ,walaupun dalam peneletian boleh saja
dilakukan analisis rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa ( psyche) manusia. Namun dalam
penyimpulan nya ,manusia seperti ini dinamakan pandangan holistic ( whole = menyeluruh).
Selain itu manusia juga harus di pandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga
dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan individualnya dan dari sudut pandang
kemanusiaan nya itu sendiri. Karena itu psikologi harus masuk dalam topic-topik yang
selama ini hamper tidak pernah diteliti oleh aliran-aliran behaviorisme dan psikoanaalisis ,
seperti cinta , kreativitas , pertumbuhan ,aktualisasi diri ,kemandirian , tanggung jawab , dan
sebagainya. Pandangan seperti ini disebut pandangan humanistic ( human= manusia ).
Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi.Teori Humanistik meliputi:
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
-

Kebutuhan fisik/biologis

Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta

Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri

Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri

Kebutuhan estetik

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama


disebut kebutuhan deficiency.

B.

Pemikiran awal tentang aktualisasi diri dalam teori jung.

Aktualisasi diri adalah proses bawaan dimana orang cenderung untuk tumbuh secara spiritual
dan menyadari potensinya. Hanya sedikit orang yang berhasil mengaktualisasikan diri
sepenuhnya, namun banyak yang sedang menuju arah tersebut . menariknya, pemikiran
mengenai aktualisasi diri kali pertama kali diusulkan ajaran agama, yang memandang
sekualitas sebagai hadiah mulia yang digunakan untuk tujuan yang positif. Pada saat
mengalami pengalaman puncak , waktu secara terhenti dan lingkungan sekitar terasa kabur.

Beberapa orang mengemukakan bahwa penelitian tentang pengalaman puncak dan aspek
spiritual kepribadian lainnya berada jauh diluar keraangka psikologi eksitensialismehumanisme tradisional dan sepatutnya dianggap sebagai bagian terpisah dari kepribadian
.pengalaman puncak tidak sepenuhnya bersifat surgawi atau suci . sebaliknya , pengalaman
itu bias ditemukan dalam pertemanan , keluarga, pekerjaan ,dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini dan aspek lain teorinya , Masliow merefleksikan pengaruh filsafat Timur dan
agama, yang sangat ia ketahui. Kesadaran dan pertumbuhan spiritual dialami melalui
apresiasi penuh terhadap kehidupan sehari-hari.

C. Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang


mengaktualisasikan dirinya:

Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri


Keterbukaan dan spontanitas
Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan
sesuatu misi yang harus dipenuhi
Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu
banyak pada orang lain
Mempunyai selera humor yang bagus
Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual
maupun emosional
D.

Dorongan internal akan aktualisasi diri

Bagi Maslow , juga rogers dan jung, tiap orang memiliki kecendrungan alami atau tuntutan
untuk dapat mengaktualisasikan dirinya; dorongan untuk berkembang berasal dari dalam diri
organism alih-alih berasal dari lingkungan eksternal. Teori seperti itu disebut teori
( organismik karena teori tersebut mengasumsikan jalan hidup alami setiap organisme
( Goldstein, 1963). Tetapi, ingat bahwa motivasi untuk tumbuh dan mengaktualisasikan diri
berbeda dengan dorongan untuk memuaskan rasa lapar, haus, atau libido yang bertujuan
untuk mengurangi ketegangan , dimana kebutuhan untuk tumbuh tidak sepenuhnya penting
dalam mempertahankan hidup. Rogers menekaankan harmoni dalam konsep diri yang
dewasa, sedangkan Maslow memusatkan diri pada pertumbuhan ketingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan Menurut Charles Darwin terhadap pendekatan humanistic yang cukup jauh dari
pemikiran bologis modern, di mana kita mungkin menerima pengaruhnya begitu saja.

E.

Hierarki kebutuhan Maslow

Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua kategori. Pertama, ia mengidentifkasi


beberapa kategori kebutuhan,defenisi kebutahan D ( atau motif D),yang penting dalam
pertahanan hidup. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan biologis utama seperti makanan,
air, seks dan tempat tinggal. Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan keadaan
yang umumnya bias diprediksi , yang membuat dunia menjadi masuk akal. Kebutuhan akan
rasa memiliki dan cinta mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain.
Dan kebutuhan akan penghargaan mengcakup penghargaan terhadap diri sendiri dan orang
lain. Semua kebutuhan D ini motivasi kita untuk menghadapi deficit kita butuh sesuatu
untuk mengisi dorongan atau kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan
homeostasis ( keseimbangan ).
Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham Maslow adalah
kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia akan berusaha keras
untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya,
ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan yang lebih mendasarnya.
Maslow juga mengutarakan penjelasannya sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat.
Teori psikodinamika cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis maka dari itu akan
sangat kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang sehat. Untuk sampai pada
penjelasan ini, Maslow mengkaji tokoh yang sangat luar biasa, Abaraham Lincoln dan
Eleanor Roosevelt, sekaligus juga gagasan-gagasan kontemporernya yang dipandang
mempunyai kesehatan mental yang sangat luar biasa.
Dari segi fisik, manusia mempunyai indra,merasa lapar,bertumbuh kembang,berkembang
biak, dan sebagainya. Dari segi kejiwaan manusia pun mempunyai kebutuhan citacita,harapan,usaha dan sebagainya. Semua itu pada hakikatnya baik,dan dikembangkan
kearah yang lebih baik. Dalam pragdima seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia
yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan
kekuatan-kekuatan dari dalam.sementara orang-orang yang terganggu jiwanya,yang anti
social,yang jahat adalh orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya,yang prustasi oleh
gangguan-gangguan dari luar.
Teori Maslow, yang pernah menjadi presiden American psychological assction ( 19671968 ) , tentang tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa manusia pada dasarnya
adalah baik,atau setidak-tidaknya netral,bukan jahat.seperti halnya dengan keadaan
fisiknya,kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan,kapasitas dan kecenderungan yang pada
prinsipnya tidak ada yang jahat.
Karena itu menurut Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan
seseorang ke jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam
dirinya sendiri juga. Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal ( dianut dan diterapkan
oleh berbagai cabang psikologi terapan saat ini ) adalah teori hirarki kebutuhan.

F.

Mengukur aktualisasi diri

Apa bukti yang mendukung konseptualisasi humanistic Maslow mengenai pemenuhan diri ?
apakah orang yang mencapi aktualisasi diri lebih sehat secara fisik maupun mental? Maslow
sendiri menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia gunakan wawancara .observasi,
kuesiner laporan diri , tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Pendekatn yang luas ini
sebagian juga dibutuhkan karena subjek itu sendiri. Orang yang telah mencapai aktualisasi
diri cenderung bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai kebebasan , dan memiliki
kebutuhan privasi yang tinggi. Kepribadian mereka rumit. Oleh itu , mereka mungkin sulit
ditemukan, dinilai , dan dievaluasi. Masalah dengan asesmen yang luas ini bearti juga
masalah bagi keseluruhan pendekatan teoretis maksudnya , asesmen ini menyediakan
pemahaman dan presfektif yang luas, tetapi sedikit memberikan kesimpulan ilmiyah yang
bisa dibuktikan.

F. Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistik


Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam beberapa hal, mengingatkan
kita pada pendekatan psikoanalisis. Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang
rumit dan dinamis. Inilah yang membedakan teori ini dengan teori yang mencari struktur
dalam diri individu atau struktur reinforcement dari lingkungan. Namun teori eksitensial dan
humanistic menyetujui adanya kehendak bebas dan juga kreativitas nyata,heroism , dan
pemenuhan diri.
Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis; mereka menganggap
pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran eksitensial menyatakan bahwa individu secara
lansung bertanggung jawab atas kepribadian. Bagaimana saya menghadapi cinta , etika,
kecemasan , kebebasan, dan kematian . apakah saya akan membiarkan aliensi menggelamkan
saya dalam kesengaraan mendalam , atau akankah saya memakai kehendak bebas untuk
melawannya dan mencapai aktualisasi diri, ciri mendasar dari dilemma eksitensial adalah
adanya kemungkinan tercapainya kemenangan jiwa manusia.
Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme tetapi menolak pesimisme,
adalah pendekatan yang paling optimis terhadap kepribadian yang memandang manusia dan
permasalahan spiritual secara positif. Orientasi humanistic maslow , yang mempelajari
individu yang sudah sepenuhnya dewasa dan utuh , membuat psikologi kepribadian
memberikan atensi pada aspek positif dan spiritual teersebut. Tetapi, inkonsistensi dan
ambiguitas dalaam teori Maslow membuat kontribusinya lebih seperti pandangan yang
memberikan pengaruh besar , alih-alih sebuah teori yang solid.
Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi penelitian lintas budaya dan
penelitian tentang kelompok etnik, suatu kebutuhan yang ditekankan dalam buku ini. Banyak
psikolog eksitensial- humanistic terkejut secara pribadi dan secara intelektual- oleh aliran
fasisme pada tahun 1930-1940. Sebagai contoh , Fromm berulang kali mengingatkan akan

konsekuensi menakutkan dari mencoba lari dari kecemasan eksitensi yang disebabkan oleh
kebebasan modern. Ahli teori humanistic ingin mengekplorasi pandangan masyarakat timur
atau agama,mengenai apakah srti dari seseorang manusia.
Pendekatan humanistic terhadap kepribadian memiliki dampak praktis dan
berkesenambungan pada masyarakat umum dalam hal persaingan diri. Saat ini ,tidaklah aneh
apabila seorang pekerja ( atau bahkan sekelompok rekan kerja) pada suatu waktu ingin
mengasingkan diri. Peristirahatan ini berbeda dengan liburan atau tamasya. Selama
mengasingkan diri kita mungkin menenangkan diri dilokasi yang indah, berusaha mengenali
perasaan kita , memperbaruhi cinta kita untuk pasangan , menciptakan music atau melakukan
hal kreatif lainnya, berlatih, mungkin juga bermeditasi atau berdoa. aktivitas tersebut berasal
dari asumsi humanistic bahwa setiap individu memiliki otensi diri unik yang akan muncul
apabila dikembangkan dengan baik.
Psikologi kepribadian humanistic tidak hanya berbeda dengan pendekatan lain dalam pokok
permasalan dan filsafatnya, tetapi juga dalam ideologinya. Psikolog humanistik mencoba
untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka
cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka
berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam
mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam
pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

III.

Kesimpulan

Abraham Maslow Yang terkenal dengan teori aktualisasi diri fi lahirkan di New York pada
tahun 1908. Ia meninggal di Calivornia pada tahun1907. Maslow seorang anak yang pandai
mejalani hubungan yang baik dengan ibunya yang otoriter yang sering kali melakukan
tindakan aneh. Ia menggambarkan dirinya pada masa kecil sebagai seorang yang pemalu,kutu
buku dan neurotic. Tetapi ,maslow tidak selamanya menjadi neurotic dan benci pada dirinya
sendiri. Ia sepenuhnya menyadari potensinya ,dan menjadi psikilog humanisme terkenal yang
mengispirasi banyak perubahan masyarakat kea rah yang positif.
Yang menarik ,maslow awalnya mempelajari teoro behaviorisme. Ia menyelesaikan tugas
tesisnya bersama Harry Harlow, ahli primate yang berorientasi pada behaviorisme. Tetapi
sebagai dosen di Brookklyn College pada tahun 1940, maslow bertemu dengan banyak
intelektual brilian yang kabur ke New York untk mengindari Nazi, termasuk Erick
From,Alfred Adler ,dan Karen Horney . pengetahuannya yang mendalam mengenai teori
behaviorisma membantu maslow untuk menyerang teori behaviorisme terhadap kreativitas
,permainan , keajaibandan cinta. Walaupun banyak teori kepribadian yang bersala dari
ppenelitian mengenai orang yang sehat dan ideal .oleh karena itu ,melalui orientasinya yang
optimis dan spiritual,maslow menekankan potensi positif bawaan dalam diri manusia. Banyak
teori kepribadian di dasarkan pada penelitian pasien yang secara psikologis terganggu,
maslow mengambil arah sebaliknya ,yakni meneliti orang yang sehat secara mental.

DAFTAR PUSTAKA

Howards Friedman , Miriam w scustack,kepribadian teori klasik dan riset modern,Jakarta :


erlangga,2006
Prof. Dr. W Sarwono(2000): Aliran-aliran dan tokoh psikologi dalam -www.epsikologi.com/lain-lain/tokoh.htm
http://facultyweb.cortland.edu/~andersmd/maslow/explain.html).

Vous aimerez peut-être aussi