Vous êtes sur la page 1sur 16

Aplikasi 3.

Coba anda analisis data potensi agribisnis di salah satu Kecamatan yang ada
pada salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, caranya yaitu:
a. Mencari data potensi agribisnis di salah satu Kecamatan di salah satu Kabupaten
yang ada pada Provinsi Jawa Barat, melalui internet.
b. Jika akan mengembangkan agribisnis di wilayah yang anda pilih, maka:
data apa saja yang anda perlukan ?
tersediakah data yang anda perlukan ?
jika tidak tersedia, data apa saja yang seharusnya ada ?
c. Coba anda olah data tersebut agar lebih informative !
d. Apa saran anda agar data potensi agribisnis dapat disediakan dengan baik oleh
instansi terkait, sehingga dapat lebih mudah bagi pengambil kebijakan untuk
mengembangkan potensi agribisnis di wilayah yang anda pilih ?
e. Bagaimanakah jaringan informasi yang seharusnya terjalin antara instansi terkait
agar arus dan alur informasi dapat berjalan dengan baik ?

Jawab

Keadaan geografis secara umum kabupaten Majalengka


Secara georafis Kabupaten Majalengka terletak di bagian Timur provinsi Jawa Barat, yaitu 6
36 - 6 58 LS dan 108 03 - 108 19. Luas wilayah kabupaten Majalengka adalah 1.204,24
km.
Dilihat dari topografinya kabupaten Majalengka dapat dibagi dalam 3 Zone daerah yaitu :
Daerah pegunungan dengan ketinggian 500 - 857 m diatas permukaan laut dengan luas
482,02 Km2 (40,03 %); daerah yang bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 m
diatas permukaan laut dengan luas wilayah 376,53 hektar (31,27 %) serta daerah dataran

rendah dengan ketinggian antara 19 - 50 m diatas permukaan laut dengan luas wilayah 345,69
hektar (28,70 %).
Tipe iklim di Kabupaten Majalengka termasuk bervariasi, suhu berkisar antara 21,4-35,12 C,
Curah hujan rata-rata setahun sekitar 258,7 mm, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Nopember mencapai 624,6 mm dengan hari hujan rata-rata 8 hari per bulan.
Komoditas Mangga
Gedong gincu merupakan salah satu varietas mangga yang sedang dikembangkan
mengingat mempunyai potensi pasarnya yang baik (Eropa). Hal ini karena preferensi pasar
Eropa mengenal mangga kualitas prima adalah dicirikan warna kulit buahnya kuning/oranye.
Majalengka disamping Indramayu dan Cirebon merupakan 3 kabupaten sentra produksi
utama mangga gedong gincu. Mangga gedong gincu mempunyai rasa yang manis, aroma kuat
dan daging buah tebal. Berat buah 200 240 gram/buah dan berukuran 10 x 8 cm, bentuk
pangkal buah bulat, warna pangkal buahnya merah kekuningan dan ujungnya hijau tua, serta
produksi 100 150 k/pohon.
Mangga gedong gincu memiliki luas tanam 2.027,30 hektar , luas panen 531,41 hektar
dan produksi sebesar 3.286,20 ton atau capaian tingkat produtivitas 61,84 kwintal/hektar.
Sentra tanaman mangga gedong gincu tersebar di kecamatan Kertajati, Majalengka,
Panyingkiran, Jatitujuh dan Ligung
Keragaan Sentra
Sentra produksi mangga di Kabupaten Majalengka tersebar di

5 (lima) kecamatan,

yakni : Kadipaten (16.524 pohon), Panyingkiran (69.453 pohon), Dawuan (37.779 pohon),
Kertajati (246.512 pohon) dan Kecamatan Majalengka (89.439 pohon). Pada 5 (lima)
kecamatan tersebut, populasi varietas gedong gincu 30 %, sedang varietas lainnya adalah
Arumanis (40 %), Cengkir (20 %) dan varietas lain (10 %).
Pada TA. 1992/1993 melalui Proyek Usahatani Lahan Marginal telah dikembangkan
mangga Arumanis seluas 500 Ha di 7 (tujuh) Desa Kecamatan Kertajati. Sejak TA.
1997/1998 hingga TA. 1999/2000 melalui Proyek Pengembangan Agribisnis mangga
(P2AM) IHDUA/JBIC IP-477 telah dilaksanakan pengembangan mangga varietas gedong
gincu seluas 500 Ha di Kecamatan Kertajati. Kecamatan Kertajati sebagai salah satu sentra

produksi mangga gedong gincu mempunyai ketinggian tempat 30 meter dpl, topografinya
datar, jenis tanah Alluvial Kelabu, pH tanah 5,5 6 serta curah hujan 3.557,6 mm/tahun
dengan 135 hari hujan dan 8 bulan basah, 4 bulan kering. Sedang suhu udaranya berkisar
antara 22,1 33,2 C dan kelembaban udara 77 %.
Dari pertanaman TA. 1992/1993 (Kecamatan Kertajati) tanaman dapat berproduksi
118,77 Ton (2001), sedang dari pertanaman mangga lain di Kabupaten Majalengka dapat
diproduksi Arumanis 21.004 Ton, Cengkir 6.001 Ton, Gedong Gincu 9.003 Ton dan varietas
lain 3.001 Ton.
Identitas Komoditas
No

Uraian
Komoditi

Varietas
Gedong Gincu

Prioritas

Spesifikasi :
a. Bentuk

Bulat

b. Rasa

Manis

c. Warna Kulit

Pangkal merah
keunguan, ujung hijau
tua

d. Warna Daging Oranye kemerahan


e. Ukuran

10 cm x 8 cm

f. Aroma

harum menyengat
(kuat).

Catatan : Produksi Mangga Gedong Gincu 100150 Kg/phn dan berat buah 200-240 gram

Profil Wilayah Sentra


Data Kondisi Lahan dan Agroklimat
Lahan

Jenis Topografi pH
No Kecamatan tanah

Kertajati

Agroklimat
Jumlah Tinggi Curah
bulan tempat hujan
basah (m
(Mm/thn) Suhu
&
dpl)
kering
C

Alluvial Dataran 5,5 8 & 4


Kelabu
rendah
6

30

2.179

22,133,2

Data Panen dan Produktivitas

No Kecamatan
1 Kertajati
2 Selain
Kec.
Kertajati

Varietas
Gedong gincu
Arumanis, Cengkir
& Gedong Gincu

Bulan Panen
Puncak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Panen
XX X X
9 - 10
XXXX X

9 - 10

Data Potensi Wilayah


Luasan (Ha)
Pertanaman
Potensial Yang dapat Komoditi yg Luas Populasi Umur
Wilayah
Hortikultura dikembangkan dikembangkan (Ha) (phn/Ha) tanaman
Kertajati 13.836
7.715
Gedong Gincu 500 50.000 2-4 th
-

No Kecamatan
1
2
3

Koperasi (Koptan *) / KUD)

No Kecamatan

Kertajati

Nama

Jumlah Anggota Komoditas

Koptan Kelompok Orang


Baktitani
Tritunggal
Citra
palagung
Sumber
Makmur

....
-

Luas
lahan

Kondisi

tanah
.... Baik Sedang Buruk
-

PROFIL USAHA TANI


NO
1.

URAIAN
On Farm

ISIAN

Bibit

Lokal (Grafting)

Budidaya

Intensif

Pemupukan

Jenis : NPK
Dosis : sesuai rekomendasi

Penyiraman

Pemangkasan

Ya, karena saat tanaman masih kecil


memerlukan air.
Ya, untuk membentuk percabangan
yang produktif.
Ya, bila diperlukan pengendalian OPT

Pengendalian OPT

Kimia
Jenis : Antracol, Pastax, Sidabas
Dosis : Sesuai dosis anjuran

Sanitasi Kebun

Ya, untuk menghilangkan persaingan


terhadap tanaman gulma dan
pembersihan tanaman penyakit
Tidak
Cara Panen : Dipetik

menggunakan gunting pangkas dan


dilengkapi keranjang buah.
Perlakuan
Pembungaan

2.

Waktu Panen : September Oktober

Panen
Off Farm
Pengolahan

Ya, untuk membuat sirup, keripik dan


juice

Pemasaran
Rantai Pemasaran
a.

Petani tengkulak - konsumen

b. Petani tengkulak perusahaan


mitra -konsumen

Harga

a. Tingkat petani : Rp 5.000,- per kg


b. Tingkat
pedagang/pengusaha/perusahaan
mitra : Rp 8.500,- per kg
c. Tingkat pasar lokal : Rp.15.000,per kg
d. Tingkat konsumen : Rp 17.000,- s/d
Rp.

Cara pemasaran
20.000,- per kg
< Sendiri
Jarak Pasar
< Tebasan
Pelaku pasar
Dekat

Tengkulak, pedagang pengumpul dan


penyalur, pengecer.
3.

Analisa Kelayakan
Usaha Tani perhektar
Biaya produksi
Rp. 42.110.000,Nilai produksi

Keuntungan

Rp. 52.837.000,Rp. 10.727.500,-

Catatan :
1. Hasil analisa kelayakan usaha tani 1 hektar mangga gedong gincu terlihat hasil
produksinya yang baik setelah umur tanaman 9 tahun.
2. Tingkat harga mangga di petnai bervariasi
3. Pemasaran mangga di Kabupaten Majalengka memakai sistem ijon.
Ekspor Impor Regional ( masing-masing kabupaten )
a. Dipasarkan ke luar kabupaten :
Jumlah

: 100 ton / tahun

Harga

: Rp.15.000,- s/d 17.000,- per/kg

b. Dipasarkan ke luar propinsi :


Jumlah

: 100 ton/tahun

Harga

: Rp.17.000,- s/d Rp. 20.000,- / kg

c. Dipasarkan keluar negeri :


Jumlah

: 210 ton/tahun

Harga

: Rp. 17.000,- Rp. 20.000,- /kg

KELEMBAGAAN
No

Kecamatan

Kec. Kertajati

Jumlah Jumlah
Kelompok tani
39

Jenis Usaha*)

1.642 Pengolahan lahan, Jasa


pelayanan,
Pengairan/irigasi
Kontrak sewa lahan, dan
Budidaya tanaman

Catatan :

Jumlah kelompok dan tani termasuk 26 kelompok dari 1.229 orang petani hasil bentukan
selama Proyek P2AM di laksanakan.
Penangkar Bibit
Benih yang di
Nama
No Kecamatan
Penangkar
1

Raja
Galuh

M Jamil
Tata S.

Sindang
Wangi

Iding

Haji Endun
Suka Haji Sayad

Toha

Alamat Komoditas

produksi
(Batang)
28.000

Raja
Mangga
Galuh
Raja
Mangga
Galuh
Sindang Mangga
Wangi
G. Kuning Mangga
Salah
Mangga
Gedang
Tanjung Mangga
Sari

25.000
16.000
11.000
15.000
6.000

Catatan :
Benih yang diproduksi oleh penangkar pada umumnya Varietas Gedong Gincu, Arumanis
143 dan Cengkir
Lembaga Penyedia Modal
No

Kecamatan

Nama lembaga

1 Kertajati
2
3
-

Jenis skim
pinjaman

BRI dan BPR


-

Batas
maksimum
pinjaman
-

MASALAH KRITIKAL
Cukup tingginya serangan hama penyakit.
CARA BUDIDAYA MANGGA GEDONG GINCU
a. Syarat tumbuh

Tanaman Mangga Gedong Gincu tumbuh baik pada dataran rendah dengan
ketinggian antara 0-500m dpl.

Curah hujan 1000mm/tahun pada bulan kering 3-6 bulan berturut-turut.

Sinar matahari harus penuh.

pH tanah 5,5 6,5 dengan struktur tanah yang berpasir, lempung atau
lempung setengah berat.

Suhu optimum 24o-27o C

Pengairan cukup

b. Cara Budidaya
4. Persiapan Lahan

Bersihkan areal lahan yang akan ditanami dari gulma, batu-batuan dan
kerikil-kerikil yang sekiranya akan mengganggu pertanaman.

Setelah lahan bersih tentukan titik dan jarak tanam dengan cara
menggunakan tambang plastik/rafia jarak tanam untuk mangga
bervariasi

yaitu

5x5m,

10x10m,

10x12m,ketinggian

tanaman

diupayakan dibentuk dengan ketinggian 3-4 m.

Buatlah lubang tanam dengan cara menggali tanah dengan kedalaman


30cm dan simpan disebelah kiri, selanjutnya gali kebali dengan
kedalaman 30cm tanahnya disimpan disebelah kanan, pasanglah ajir di
tengah lubang dan biarkan tanah 1bulan agar kemasaman berkurang.

5. Penanaman

Tanah galian dari lubang yang disimpan disebelah kiri setelah 1 bulan
diaduk dengan pupuk kandang 10kg lalu masukkan kelubang,
demikian juga tanah yang disimpan di sebelah kanan diaduk dengan
pupuk kandang 10kg dan dimasukkan ke lubang tanam.

Ambil benih yang bersertifikat (Klonal Tunggal) kemudian cabut ajir


dititik lubang dan galilah gundukan tanah 30cm. Benih ditanam dan
diberi pupuk NPK 10 25gr secara ditabur lalu ditutup dengan tanah

6. Pemeliharaan.

Kegiatan pemeliharaan merupakan salah satu kegiatan yang dapat


menentukan keberhasilan. Pada umumnya kegiatan pemeliharaan
terdiri dari pengairan, pengendalian gulma, pemupukan, pemangkasan,
pengendalian OPT.

Penyiraman/pengairan dilakukan pada awal penanaman apabila tidak


ada hujan segera setelah tanam disiram. Bila tanaman mangga sudah
berumur 4-5 tahun, pada bulan-bulan mei-juni jangan diberi air agar
tanamn terangsang untuk berbunga. Bila diberi air akan keluar pucuk
daun yang lebat. Apabila sudah keluar bunga-bunga kecil segera diberi
air agar menghasilkan buah yang baik.

Pengendalian gulma harus dilakukan agar tidak mengganggu


pertumbuhan tanaman seperti ilalang, rumput kerbau, putri malu,dll.
Pembersihan dilakukan dengan caraa penyiangan, disemprot pestisida
ataupun dengan menanam tanaman penutup tanah.

7. Pemupukan

Kegiatan pemupukan sangat penting dilakukan karena kegiatan ini


akan mempengaruhi terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi
buah.

Agar tanaman tumbuh dengan subur dan sehat maka kita perlu
memberikan pupuk organik (pupuk kandang, bokasi, kompos) dan
pupuk anorganik (NPK, TSP, Urea, KCI).

Pemberian pupuk kandang/organik dilakukan sebelum tanam sesudah


pembuatan

lubang

dengan

dosis

20-30kg

per

pohon/lubang.

Selanjutnya pemberian pupuk organik diberikan tiap 2 kali dengan


dosis 30-40kg setiap pemberian yaitu pada awal musim hujan dan
pertengahan tahun. Pemberian pupuk anorganik (NPK) minimal 2 kali
pertahun. Waktu dan pemberian pupuk dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
No

Umur

Jumlahpupuk

Frekuensi

tanaman(Th)

(kg)

0,6

1,0

2,0

4,5

6,0

7,5

8,0

10

8. Pemangkasan
Apabila menginginkan produksi mangga yang bermutu, kegiatan pemangkasan
harus dilaksanakan secara teratur. Adapun jenis pemangkasan yang baik
adalah sebagai berikut:

Pemngkasan pembuatan Prim (pembentukan pohon)

Pemangkasan pemeliharaan

Pemangkasan pembuahan

9. Panen /Pasca panen


Tanaman mangga dari okulasi mulai berbuah pada tahun keempat dengan
produksi 10-15 buah. Tanda-tanda buah sudah tua:

Bentuk buah sudah berisi padat

Tangkai buah sudah mengering

Kulit buah sudah tertutup lapisan lilin berwaarna keputih-putihan.

Lentisel pada kulit buah lebih besar

Bila mangga dicelupkan ke air akan tenggelam.

Potensi Agribisnis Mangga Gedong Gincu


Mangga Gedong Gincu merupakan jenis buah-buahan tropis. Mangga ini merupakan
komoditas ekspor yang cukup diunggulkan oleh Indonesia sebagai komoditas buah-buahan.
Mangga gedong gincu merupakan komoditas unggulan di Jawa Barat yang berasal dari
kabupaten Majalengka. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sentra produksi mangga
di Jawa Barat selain Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Provinsi Jawa Barat
merupakan salah satu wilayah andalan pengembangan mangga di Indonesia

yang

memberikan kontribusi tertinggi kedua setelah Provinsi Jawa Timur.


Pada tahun 2011 tercatat bahwa Provinsi Jawa Barat menghasilkan sebesar 357.188
ton atau sekitar 16,8 % dari produksi mangga nasional. Kabupaten majalengka merupakan
salah satu daerah sentra ekspor mangga di Jawa Barat dengan tingkat produksi mangga pada
tahun 2011 sebesar 43.281 ton berada pada peringkat ketiga produksi terbesar Jawa Barat
atau sebesar 12,12% dari produksi mangga jawa Barat. Fokus pengembangan komoditas
mangga di kabupaten Majalengka dikarenakan pengembangan mangga komoditas ekspor

telah lama dikembagkan di Kabupaten Majalengka. Fokus pengembangan komoditas mangga


tujuan ekspor telah dilakukan sekitar tahun 1997 dan telah menuai hasilnya sebagai eksportir
terbesar mangga gedong gincu.
Sementara potensi ekspor mangga Indonesia masih berpeluang besar. Direktorat
Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian RI mencatat ekspor buah mangga dari Indonesia
lebih banyak diserap pasar dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi. Peluang
pasar lainnya dapat diraih oleh produsen mangga Indonesia antara lain amerika, kanada,
eropa, cina, timur tengah, jepang dan singapura.
Untuk dapat mengembangkan sistem agribisnis terpadu, maka diperlukan analisis
faktor internal dan ekstenal yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka. Dalam menganalisis
faktor internal kabupaten majalengka, maka kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh
kabupaten ini. Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki yaitu:
Stength (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka merupakan modal utama untuk dapat
mengembangkan sistem agribisnis terpadu, adapun kelebihan yang dimiliki yaitu:
1. Sumber daya Lahan dan kondisi geografis Kabupaten Majalengka
Dari segi sumber daya lahan dan kondisi geografis (lahan, iklim, dan kondisi
wilayah) sudah cocok dan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dalam
mengembangakan komoditas mangga
2. Sumber Daya Manusia
Dari segi kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sudah cukup mencukupi.
Tenaga kerja untuk aktivitas budidaya mangga cuku[ tersedia di daerah produksi
dan keterampilan teknik budidaya petani sudah cukup baik, juga keterampilan
yang dimiliki oleh pelaku pemasaran mangga.
3. Kelembagaan Petani
Kelembangaan petani seperti Kelompok Tani Mangga, Gapoktan Mangga, dan
Asosiasi Petani Majalengka yang aktif dalam kegiatan pemasaran mangga.
4. Dukungan Instasi Pemerintahan
Dukungan Dinas Pertanian tanaman Pangan Provinsi dan Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Majalengka yang cukup besar dalam memfasilitasi
pembinaan dan pengembangan mangga yang dilakukan petani.
5. Dukungan Dari Perguruan Tinggi

Usaha petani kabupaten majalengka untuk menembus pasar ekspor didukung oleh
Universitas Padjadjaran melalui pusat penelitian inovasi kelembagaan pertanian.
Proses pendampingan yang berkesinambungan dari UNPAD mempermudah
petani untuk mengakses informasi mengenai pasar ekspor.
6. Petani memiliki usahatani lain atau mata pencaharian lain sehingga kebutuhan
hidupnya sehari-hari masih dapat terpenuhi. Gestation Period tidak menjadi
masalah petani dalam pengembangan Mangga,
Weakness (Kelemahan)
Disamping kelebihan, Kabupaten Majalengka memiliki kelemahan dalam beberapa
hal, yaitu:
1. Ketersediaan Modal yang Rendah
Ketersedian modal petani menyebabkan banyak petani yang menyewakan pohon
yang dimilikinya kepada pihak lain sehingga menyebabkan kualitas mangga
menurun karena penyewa pada umumnya tidak memikirkan kondisi pohon untuk
jangka panjang. Hal ini meyebabkan petani sulit dalam mempertahankan
kontinuitas produksinya.
2. Jenis Kebun yang Dimiliki
Sebagian besar petani (70%) merupakan petani mangga pakarangan dan petani
kebun campuran (yang memiliki pohon mangga kurang dari 20 pohon), sehingga
registrasi kebun pada petani sebagian besar berupa pekarangan sulit dilakukan.
3. Kurangnya Kesadaran Petani
Kesadaran petani untuk perawatan pohon masih rendah. Pemupukan dan
pengendalian hama penyakit tanaman berdasarkan jumlah produksi mangga yang
dihasilkan. Apabila menghasilkan maka akan dilakukan perwatan, begitupun
sebaliknya.
4. Kondisi Harga
Harga mangga akan turun drastic saat terjadi panen raya.
5. Sortir dan Grade
Sistem sortir dan Grade yang ketat dari supplier dan eksportir, sementara harga
bersaing dengan pasar konsumsi (wisata)
6. Penanganan Pasca Panen

Penanganan pasca panen sepenuhnya belum menggunakan rantai pendingin (cold


chains) yang terintegrasi dari hulu sampai hilir sehingga kualitas mangga untuk
ekspor dikhawatirkan tetap menurun.

Selain harus menganalisis faktor internal, faktor eksternal pun memegang peranan
penting dalam hal upaya pengembangan potensi agribisnis komoditas mangga
gedong gincu di Kabupaten Majalengka. Adapun faktor eksternal yang terdiri dari
Peluang dan ancaman.
Opportunities (Peluang)
1. Tingkat Permintaan Buah Lokal
Konsumsi mangga terus menerus meningkat sesuai data konsumsi buah-buahan masyarakat
yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
2. Peluang Pasar Ekspor
Peluang pasar ekspor masih terbuka luas dengan standar kualitas mangga yang sesuai dengan
yang diisyaratkan negara pengimpor.
3. Ketersediaan varietas mangga berkualitas yang mudah diakses oleh petani mangga.
4. Adanya investor swasta yang tertarik berinvestasi untuk pengembangan agribisnis
mangga bernilai jual tingggi untuk tujuan ekspor.
5. Terbukanya pasar ASEAN pada tahun 2015 sehingga memberikan prospek pasar
yang besar bagi petani Mangga di Kabupaten Majalengka.
Selain peluang, adapula ancaman yang akan menghambat dan menghalangi untuk
mengembangkan agribisnis terpadu. Berikut ini adalah ancaman yang berpotensi
terjadi, diantaranya yaitu:
Threats (Ancaman)
1. Perkembangan kondisi agroklimat dimana curah hujan tinggi akan menyebabkan
kerontokkan bunga yang mengakibatkan turunnya produktivitas dan kualitas
mangga.
2. Terbukanya pasar ASEAN pada tahun 2015, sehingga produk dari negara ASEAN
akan mudah memasuki pasar Indonesia. Kondisi ini merupakan ancaman bagi
petani lokal karena pasar mereka mulai dimasuki oleh produsen dari luar negeri.
3. Infrastruktur produksi yang masih kurang memadai seperti jalan, air, listrik

4. Produsen/petani asing yang telah memiliki rantai pasok yang lebih baik sehingga
mereka lebih efisien dalam hal harga.
5. Kurangnya kesadaran petani untuk peremajaan pohon Mangga sebagai investasi
masa depan, sehingga akan dikhawatirkan kualitas mangga akan terus menurun.
Setelah melihat dari faktor internal dan eksternal, maka diharuskan membuat dan
menerapkan strategi agar upaya pengembagan sistem agribisnis terpadu untuk komodiats
gedong gincu di Kabupaten Majalengka dapat berjalan dan dilaksanakan. Berikut ini adalah
strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk upaya pengembangan potensi agribisinis,
diantaranya yaitu:
1. Penggunaan varietas mangga bernilai jual tinggi dengan bibit berkualitas di lahan
petani dengan dukungan pemerintah, swasta dan perguruan tinggi,
2. Pengembangan kebun hamparan melalui kelembagaan

petani dan pedagang.

Pengelolaan kebun berupa hamparan dilakukan oleh petani bekerjasama dengan


pedagang. Didukung oleh dinasi terkait dan perguruan tinggi.
3. Peningkatan kerjasama petani dengan pihak swasta (investor, lembaga bank, atau
pelaku pemasaran mangga) untuk bantuan modal perawatan dan pemeliharaan
mangga
4. Peningkatan infrastruktur jalan produksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah ,
dipelihara secara swadaya yang melibatkan petani, pelaku pemasaran mangga dan
juga masyarakat.
5. Penguatan Asosiasi petani dan pedagang mangga majalengka, sehingga petani dan
pedagang merupakan suatu entitas tidak terpisahkan yang memiliki daya saing kuat
dalam menghadapi persaingan global (Pasar ASEAN 2015)
6. Pelatihan dan pendampingan budidaya serta penanganan pasca panen mangga untuk
petani dan pelaku pemasaran mangga sesuai dengan SOP untuk ekspor yang
difasilitasi oleh pihak Perguruan Tinggi serta Pemerintah Daerah.
7. Penerpaan cold chain dan sistem sortasi serta grading yang adil oleh pihak eksportir
yang bekerja sama dengan petani. Pedagang mangga dan difasilitasi oleh pihak
perguruan tinggi serta Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten
Majalengka.
8. Penerapan sistem informasi yang terintegrasi, sehingga petani, pedagang, eksportir,
pemerintah daerah serta perguruan tinggi merupakan satu kesatuan (gerbong) yang

tidak terpisahkan dan memiliki daya saing yang tinggi dalma menghadapi persaingan
global.

Daftar Pustaka
Wibawa, Gema Mukti. 2013. Strategi Pengembangan Agribisnis Mangga Untuk Memenuhi
Pasar Ekspor. http://pertanian.trunojoyo.ac.id (diakses pada tanggal 1 oktober 2014)
www.bappeda.majalengkakab.go.id/index.php?opion=com_content&view=article&id=13&It
emid=24 diunduh pada 2 oktober 2014
Balai

pengembangan

Benih

Hortikultura

dan

Aneka

Tanaman

Prov.

Jabar.

www.cybex.deptan.go.id/lokalita/budidaya-mangga-gedong-gincu diunduh pada 2 oktober


2014
http://www.deptan.go.id/pesantren/ditbuah/Komoditas/Sentra/kabupaten_majalengka.html
http://www.mangga.info/html/index.php?id=info&kode=9 diunduh pada 2 oktober 2014

Vous aimerez peut-être aussi