Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JABATAN
PRESENT :
Drs. Djati Suroso, MM
1
LANDASAN HUKUM
UU
UU No.43 Th 1999
Pasal 17
1) PNS
diangkat
dalam
jabatan
dan
pangkat
tertentu
2) Pengangkatan
PNS
dlm
suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
profesionalisme sesuai dg
kompetensi,
prestasi
kerja, dan jenjang pangkat yg
ditetapkan utk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya
tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras
atau golongan
Profesionalisme
Prinsip-2
pengangkatan
Dalam Jabatan
kompetensi,
Prestasi kerja
Jenjang pangkat
tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras atau
golongan
Analisis jabatan ?
PERKA BKN
NO. 12 TAHUN
Analisis Jabatan 2011
adalah
proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi
jabatan
PENGERTIAN
ANALISIS JABATAN
Proses, metode, dan teknik untuk
mendapatkan data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi jabatan,
dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian
serta ketatalaksanaan, dan memberikan
layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak
yang menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
LANDASAN HUKUM
UU
UU No.43 Th 1999
Pasal 17
1) PNS
diangkat
dalam
jabatan
dan
pangkat
tertentu
2) Pengangkatan
PNS
dlm
suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
profesionalisme sesuai dg
kompetensi,
prestasi
kerja, dan jenjang pangkat yg
ditetapkan utk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya
tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras
atau golongan
11
Profesionalisme
Prinsip-2
pengangkatan
Dalam Jabatan
kompetensi,
Prestasi kerja
Jenjang pangkat
tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras atau
golongan
Analisis jabatan ?
13
PERKA BKN
NO. 12 TAHUN
Analisis Jabatan 2011
adalah
proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi
jabatan
PENGERTIAN
ANALISIS JABATAN
Proses, metode, dan teknik untuk
mendapatkan data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi jabatan,
dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian
serta ketatalaksanaan, dan memberikan
layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak
yang menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
Pengertian lain :
Kegiatan proses, metoda, dan
teknik untuk mengumpulkan data
jabatan dan menyajikannya untuk
berbagai kepentingan program. Jadi
analisis jabatan terdiri atas tiga
kegiatan pokok, yaitu : pengumpulan
data jabatan, pengolahan data jabatan,
dan penyajian informasi jabatan untuk
berbagai program
( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5
)
PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
HASIL AKHIR
ANALISIS
JABATAN
Informasi
jabatan
23
Penyusunan
Informasi Jabatan
1.NAMA JABATAN
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
Prinsip Pencatuman
NAMA JABATAN
Ringkas
Substantif
Jelas dan dapat memberikan pengertian yang
tepat bagi pembaca
Penamaan
JFU
dapat
dirumuskan
berdasarkan:
29
2. KODE JABATAN
3. UNIT KERJA
4. Ikhtisar Jabatan
Merupakan uraian singkat yang
menggambarkan ruang lingkup
tugas jabatan yang disusun
dalam satu kalimat, jelas dan
tuntas mengenai APA yang
dikerjakan karyawan dalam
jabatan tsb, BAGAIMANA
dikerjakan dan
TUJUAN/MAKSUD APA
dilaksanakan
Ikhtisar jabatan biasa disebut
dengan JOB SUMMARY atau
ringkasan Uraian Tugas.
Prinsip Penulisan
Ikhtisar Jabatan !!
Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
Apa yang dikerjakan (what)
Bagaimana cara mengerjakan (how)
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...
(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
33
Contoh : 1
Nama Jabatan : Jaksa Perkara Pidana
Ikhtisar
Jabatan :
Contoh : 2
Nama Jabatan : Kepala
Subbag.TU
Ikhtisar
Jabatan :
5. KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR
36
6.URAIAN TUGAS
Adalah paparan atau
bentangan atas semua tugas
jabatan yang merupakan upaya
pokok yang dilakukan
pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja
menjadi hasil kerja dengan
menggunakan perangkat kerja
dan dalam kondisi
pelaksanaan tertentu
( LAN, 1990 : 5 )
URAIAN
TUGAS
URAIAN TUGAS
YANG BAIK HARUS
Tepat, maksudnya
harus menyajikan
uraian yang sesuai dan
cocok seperti apa yang
dimaksudkan oleh isi
jabatan
memperhatikan
CONTOH 1
Nama Jabatan Bendaharawan Penerimaan
Mencatat penerimaan
uang dalam buku kas
untuk bukti
pertanggungjawaban
CONTOH 2
Menyiapkan komputer dan
menghidupkannya ke posisi on
agar siap dioperasikan;
(Pola susunan kalimat pada
tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan Alat,
polanya adalah : predikat
obyek berujud Alat dan kata
keterangan cara serta tujuan
CONTOH 3
Mengasah gergaji
menggunakan kikir agar
gergaji menjadi tajam
(Pola susunan kalimat pada
tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan
benda, polanya adalah : Predikat
obyek berujud benda dan kata
keterangan cara serta tujuan)
7. BAHAN KERJA
BAHAN KERJA
adalah masukan
yang diproses
dengan tindak kerja
(tugas) menjadi hasil
kerja.
BAHAN KERJA
46
8. ALAT
KERJA
biasanya
digunakan
berulang-ulang
dan tidak
menjadi bagian
hasil kerja.
ALAT KERJA
BERUPA
Mesin, misalnya mesin
1.
ketik bagi pengetik, mesin
bubut logam bagi operator
mesin bubut dll
2. Perkakas tangan,
misalnya pahat bagi tukang
kayu, martil bagi teknisi
pengolahan mineral dll
50
9. HASIL KERJA
HASIL KERJA adalah produk
yang harus dicapai oleh jabatan,
hasil ini dapat berupa :
HASIL KERJA
9. TANGGUG JAWAB
Rincian
atas segala
sesuatu yang
dipertanggungjawab
kan kepada
pemegang jabatan
beserta segiseginya.
tugas
55
10. WEWENANG
Wewenang
adalah hak
dan kekuasaan
pemegang jabatan
untuk mengambil sikap
atau tindakan tertentu.
Wewenang
berfungsi
untuk mendukung hasil
pelaksanaan tugas.
.WEWENANG INFORMAL
ciri-cirinya bersifat tidak
mutlak dan biasanya tidak
dilindungi oleh peraturan
perundang-undangan
58
Dalam melaksanakan
tugas pemegang
jabatan selalu
berhubungan dengan
jabatan lain, baik
timbal balik maupun
vertikal,
horizontal maupun
diagonal.
searah,
KORELASI JABATAN
tempat kerja,
keadaan udara, sinar
cahaya, suara, getaran dan
letak.
meliputi keadaan
Kondisi lingkungan
kerja meliputi aspek
keadaan tempat
kerja, udara, suhu,
cahaya, suara,
getaran dan letak.
bekerja,
pemegang jabatan
mungkin
menghadapi
bahaya pisik, baik
yang berupa
kecelakaan
maupun yang
berupa penyakit.
RESIKO BAHAYA
Penggunaan organ
tubuh untuk
melakukan upaya
fisik dapat
menimbulkan resiko
bahaya, misalnya
jatuh, terkilir atau
patah kaki.
Syarat jabatan
adalah kualifikasi
yang harus dipenuhi
pemegang jabatan
untuk dapat
melaksanakan
pekerjaan atau
memangku jabatan.
SYARAT
Syarat utama bagi
pemegang jabatan untuk
JABATAN
dapat melaksanakan
SYARAT JABATAN
SYARAT KETERAMPILAN
KERJA
KOMPETENSI KERJA
PENGETAHUAN KERJA
LATIHAN KERJA
PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
BAKAT KERJA
TEMPERAMEN KERJA
MINAT
KONDISI FISIK DAN UPAYA
FISIK
Disamping syarat-syarat
yang sifatnya material,
analisis jabatan, dalam
praktek dikenal pula
syarat-syarat yang non
teknis analisis jabatan
misalnya pangkat,
kelakuan baik dari pihak
yang berwajib dll
Seseorang dapat
berhasil dalam
pendidikan, kursus
atau pelatihan dan
dapat berhasil
mendapatkan
pengalaman kerja yang
disyaratkan jika ia
memiliki bakat kerja,
temperamen kerja dan
syarat pisik.
KETERAMPILAN
KERJA
Contoh
Salah satu Syarat Untuk
Pengetik adalah :
Duduk lama dalam sikap tubuh
tertentu, 10 jari tangan
menghentak-hentak tombol mesin
ketik dan mata melihat pada
konsep surat.
KOMPETENSI KERJA
Surat/tanda
kompetensi kerja
merupakan
pernyataan yang
dikeluarkan oleh
Pemerintah atau
badan-badan
tertentu, bahwa
pemilik surat/tanda
tersebut telah
memiliki standar
keterampilan untuk
mampu
melaksanakan
pekerjaan tertentu.
KOMPETENSI KERJA
Biasanya dijadikan
persyaratan bagi
pekerjaan yang
mempunyai dampak
keselamatan bagi
manusia atau
kerugian materiil
yang besar jika salah
menerapkannya
misalnya penerbang,
dokter, pengemudi,
apoteker dsb.
PENGETAHUAN KERJA
yaitu
pengetahuan
yang harus
dimiliki
seseorang agar
dapat
melaksanakan
pekerjaan dengan
wajar.
PENGETAHUAN
KERJA
Pengetahuan
kerja merupakan
dasar bagi
seseorang untuk
memperoleh
keterampilan
kerja, karena
tanpa memiliki
pengetahuan
kerja yang
diperlukan orang
tidak mungkin
memilki
keterampilan
kerja yang
disyaratkan.
PENDIDIKAN
Dalam menentukan syarat pendidikan
perlu dipertimbangkan :
LATIHAN KERJA
PENGALAMAN KERJA
PENGALAMAN KERJA
Syarat pengalaman
kerja dinyatakan
menurut pekerjaan
yang harus dan
pernah dilakukan
serta lama
melaksanakan
pekerjaan tersebut.
BAKAT KERJA
Bakat adalah kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari beberapa
tugas atau pekerjaan
TOT
BAKAT KERJA
Persyaratan bakat merupakan salah satu
kriteria dasar untuk menilai kesesuaian
potensi seseorang dengan jabatan tertentu.
G : Intelegensi
V : Bakat Verbal
N : Bakat Numerik
Q : Bakat Ketelitian
K : Koordinasi Motorik
F : Kecekatan Jari
M : Kecekatan Tangan
E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
87
G= Inteligensia
N=
BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude)
Kemampuan untuk melakukan operasi
ARTHEMETIK secara cepat dan akurat
S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial
Aptitude)
Kemampuan berfikir secara visual mengenai
bentuk-bentuk geometris, untuk memahami
gambar-gambar dari benda-benda 3
dimensional
Kemampuan untuk mengingat kaitan dari
gerakan-gerakan benda dalam ruangan.
K=
BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor
Coordination)
C=
BAKAT MEMBEDAKAN WARNA
(Color
Discrimination)
TEMPERAMEN KERJA
Dalam Anjab,
temperamen kerja
diartikan sebagai
syarat kemampuan
penyesuaian diri yang
harus dipenuhi
pekerja untuk bekerja
sesuai dengan
kharakteristik jabatan.
TEMPERAMEN KERJA
Temperamen kerja
yang disyaratkan
bagi suatu jabatan
dipertimbangkan
dari hasil, bahan,
peralatan, kegiatan
kerja, tempat
kerja, resiko
bahaya dll.
TEMPERAMEN
100
D (DCP) : Directing-Control-Planning
F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
I (INFLU) : Influencing
J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
P (DEPL) : Dealing with People
R (REPCON) : Repetitive and Continuous
S (PUS) : Performing under Stress
T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other
Standards
V (VARCH) : Variety and Changing Conditions
101
Penjelasan
Illustrasi
Kemampuan menyesuaikan
diri menerima tanggung
jawab untuk kegiatan
memimpin, mengendalikan
atau merencanakan
Kemampuan menyesuaikan
diri untuk pekerjaanpekerjaan mempengaruhi
orang laing terkait
pendapat, sikap atau
pertimbangan mengenai
gagasan
Jabatan dimana
pemangkunya melakukan
pemberian motivasi,
meyakinkan orang lain atau
berunding
102
pelaksanaannya melibatkan
penginderaan (rangsangan)
dari satu atau beberapa
indera manusia.
Kemampuan menyesuaikan
diri dengan kegiatan
pengambilan kesimpulan,
pembuatan pertimbangan
atau pembuatan keputusan
berdasar kriteria yang dapat
diukur atau diuji
Jabatan-jabatan yang
melaksanakan tugas-tugas
terkait dengan evaluasi
data, nilai, angka-angka .
Kemampuan menyesuaikan
diri dalam berhubungan
dengan orang lain lebih dari
hanya penerimaan dan
pemberian instruksi
Jabatan-jabatan yang
menuntut hubungan
dengan orang lain dalam
situasi komunikasi yang
intens/mendalam
103
Illustrasi
Jabatan-jabatan yang
tugas-tugasnya
dilaksanakan secara
rutin yang tidak
memberikan variasi atau
kesempatan untuk
membuat pertimbangan
pribadi
Kemampuan
menyesuaikan diri
dengan kegiatan yang
berulang atau secara
terus-menerus
melakukan kegiatan
yang sama sesuai
dengan perangkat
prosedur, urutan atau
kecepatan tertentu
Kemampuan
menyesuaikan diri untuk
bekerja dengan
ketegangan jiwa tanpa
kehilangan ketenangan
walaupun jika
berhadapan dengan
keadaan darurat kritis,
Jabatan-jabatan yang
mengandung bahaya
atau resiko sampai ke
tingkat yang berarti,
ketegangan jiwa, atau
membutuhkan
konsentrasi intens secara
terus menerus
104
memiliki tugas/pekerjaan
yang harus dilaksanakan
dengan tepat, cermat,
terperinci atau dengan
sangat teliti dalam
penggunaan bahan,
pekerjaan terkait dengan
angka, penyiapan catatan
atau inspeksi
Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk melaksanakan
memiliki tugas-tugas yang
berbagai tugas yang sering beragam/ berbeda baik
berganti dari tugas yang
secara teknologi, prosedur,
satu ke tugas yang lainnya, lingkungan kerja, atau
yang berbeda sifatnya tanpa syarat mental/fisik dalam
kehilangan efisiensi atau
pelaksanaannya.
ketenangan diri
105
MINAT
MINAT KERJA ?
107
Realistik
Investigatif
Artistik
Sosial
108
Tipe Kepribadian
Karakteristik
Kesesuaian
1.
Stabil, kokoh,
praktis
Mekanik, dl.
2.
Investigatif: berfikir,
pemahaman
Analitis, orisinal,
serba ingin tahu,
mandiri
Ilmuan/peneliti,
dll
3.
Ramah, kooperatif,
pengeertian
Pekerja sosial,
guru,konselor,
dll
4.
Praktis, tdk
imanigatif, kaku,dll
Arsiparis,
manager, dll
5.
6.
Imaginatif,idealis,
tdk praktis,dll
Musisi,
reporter,dll
109
Minat Pekerjaan
Realistik (R)
Konvensional
Investigatif
Investigatif (I)
Realistik
Artistik
Artistik (A)
Investigatif
Sosial
Sosial (S)
Artistik
Kewirausahaan
Kewirausahaan (Ke)
Sosial
Konvensional
Konvensional (K)
Kewirausahaan
Realistik
Ke
Keterangan:
Minat kerja menurut Holland digambarkan sebagai
hubungan heksagonal (segi enam) dimana setiap
minat yang berdekatan memiliki korelasi/hubungan
yang semakin besar.
Teori ini yang mendasari penentuan alternatif
minat yang dapat dipilih untuk suatu jabatan.
110
FUNGSI
PEKERJA
Dalam bekerja, pemegang jabatan
FUNGSI PEKERJA
FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Data
D0
Memadukan
O0
Menasehati
B0
Memasang (instalasi)
D1
Mengkoordinasikan
O1
Berunding
B1
Mengerjakan presisi
D2
Menganalisa
O2
Mengajar
B2
Mengontrol mesin
D3
Menyusun
O3
Menyelia
B3
Menjalankan mesin
D4
Menghitung
O4
Menghibur
B4
Mengerjakan dengan
perkakas
D5
Membandingkan/
Mencocokkan
O5
Mempengaruhi
B5
Melayani mesin
D6
Menyalin
O6
Berbicara (Informasi)
B6
Memasukkan/
mengeluarkan barang
ke/dari mesin
O7
Melayani
B7
Memegang
O8
Menerima Instruksi
113
SELESAI
116
PEMANFAATAN INFORMASI
JABATAN
PERENCANAAN
PEGAWAI
REKRUTMEN &
SELEKSI
HASIL ANJAB
PETA JABATAN
URAIAN JABATAN
SYARAT JABATAN
PERENCANAAN
KARIER
PENGANGKATAN
DALAM
JABATAN
PENILAIAN
KINERJA
REMUNERASI
DIKLAT
Standar kualifikasi
Kriteria seleksi
Pola karier
Standar kompetensi
kerja/jabatan
Penilaian kompetensi
Standar kinerja
Kriteria kinerja
Evaluasi jabatan
(Bobot&peringkat jabatan)
117
JFU/JFT
IV/III/JFT
III/II/JFT
RANCANGAN FINAL
(Koreksian naskah,/ancangan, dll)
II/I
PENETAPAN
(Pedoman, Rencana,dll)
118
Identitas Jabatan
Uraian Jabatan
Syarat Jabatan
Nama Jabatan
Uraian Tugas
Kode Jabatan
Bahan Kerja
Alat Kerja
Kursus/Pelatihan
Hasil Kerja
Pengalaman Kerja
Ikhtisar Jabatan
Tanggung Jawab
Pengetahuan
Wewenang
Keterampilan
Korelasi Jabatan
Bakat Kerja
Kondisi Lingkungan
Kerja
Temperamen Kerja
10
Upaya Fisik
11
Kondisi Fisik
12
Fungsi Pekerja
119
SELESAI
120