Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NAPZA
Oleh:
Kelompok 5
PENDAHULUAN
APA ITU .
NAPZA ?
NARKOBA ?
PENYALAHGUNAAN NAPZA ?
KETERGANTUNGAN NAPZA ?
ADIKSI ?
DLL ( ISTILAH ISTILAH YG BERHUB. DG
NAPZA )
2
NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan zat
adiktif lainnya)
Narkotika
Alkohol
Psikotropika
Zat Adiktif lainnya
Golongan Depresan
Golongan Stimulan
Golongan Halusinogen
4
ISTILAH
Penyalahgunaan NAPZA :
Penggunaan
NAPZA
yang
patologik
mengakibatkan hambatan dalam fungsi sosial.
sehingga
Ketergantungan NAPZA:
Suatu pola penggunaan NAPZA yang patologik &
menimbulkan perilaku yang maladaptif ditandai
adanya toleransi dan sindroma-sindroma putus
zat bila penggunaan dikurangi atau dihentikan
Toleransi
berarti dibutuhkan penambahan jumlah NAPZA secara
terus menerus agar didapatkan efek yang dikehendaki.
Bila digunakan jumlah yang sama maka efek yang
diinginkan tidak tercapai
Sindroma putus zat
sekumpulan gejala yg timbul menyusul pengurangan atau
penghentian penggunaan NAPZA pada orang yang sudah
ketergantungan
Sugesti
Kerinduan yang kuat sekali untuk menggunakan kembali
Intoksikasi:
suatu keadaan di mana terjadi perubahan pikiran,
perasaan dan perilaku seseorang karena pengaruh
NAPZA yang membahayakan jiwanya.
Overdosis:
suatu keadaan di mana pemakaian NAPZA
berlebihan, yang membahayakan dan bahkan dapat
menimbulkan kematian
Adiksi
Penyakit akibat gangguan kimiawi otak yang
menimbulkan perubahan perilaku, proses pikir dan
perasaan
8
Penggunaan Jarang
dari : nikotin
kafein, alkohol,
obat yg diresepkan,
obat terlarang
Respons Maladaptif
Penggunaan Sering
dari : nikotin
kafein, alkohol,
obat yg diresepkan,
obat terlarang
Ketergantungan,
penyalahgunaan
gejala putus zat
toleransi
10
NAPZA
Mengacu kepada Narkotika dan
Psikotropika
Undang-undang No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan
Undang-undang No.22 tahun
1997 tentang Narkotika
11
Istilah lain
Narkoba: Narkotika dan Obat/Bahan
berbahaya
populer di masyarakat, media dan
aparat hukum
Madat : Candu (suatu golongan opioid)
12
I. NARKOTIKA
UU No 22 tahun 1997
tentang Narkotika
14
Penggolongan
Golongan I :
15
Heroin, putauw
16
17
Golongan II:
18
Morfin, petidin
19
Golongan III:
berkhasiat pengobatan
banyak digunakan dalam terapi
atau pengembangan ilmu
pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: kodein
20
II. PSIKOTROPIKA
Extacy / Ekstasi
- Mulai dikenal sekitar tahun 1980
- Nama lain : xtc, fantacy pils, cece, cein, e
Shabu
- lama kerja lebih panjang dibanding extacy
(dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya
lebih kuat
- Nama lain : shabu-shabu, SS, ice, crystal, crank
21
22
Penggolongan
GOLONGAN I:
digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan
tidak digunakan dalam terapi
potensi amat kuat mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: ekstasi, shabu, LSD
23
Halusinogenik
24
GOLONGAN II:
tujuan ilmu pengetahuan
berkhasiat pengobatan, dapat
digunakan dalam terapi,
potensi kuat mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: amfetamin, metilfenidat
atau ritalin
25
GOLONGAN III :
berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi
tujuan ilmu pengetahuan
potensi sedang mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: fenobarbital,
flunitrazepam
26
GOLONGAN IV
berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi
untuk tujuan ilmu pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonazepam,
klordiazepoxide, nitrazepam, seperti
pil BK, pil Koplo, Rohipnol, Dumolid,
Mogadon
27
III. ALKOHOL
3 Gol. Minuman beralkohol
Metanol
spiritus desinfektan, zat pelarut
atau pembersih
disalahgunakan berakibat fatal
meskipun dalam konsentrasi
rendah.
29
Tembakau
Pemakaian
32
Kafein
zat
stimulansia
dapat menimbulkan ketergantungan
jika dikonsumsi melebihi 100 mg
/hari atau lebih dari dua cangkir
kopi
ketergantungan psikologis.
Minuman energi sering kali
menambahkan kafein dalam
komposisinya.
33
Klasifikasi lain:
35
Fisik
Mental emosional
Sosial
36
37
c. Kokain
- aritmia jantung, ulkus pada lambung
- perforasi septum nasi, kerusakan
paru
- ggn kepribadian anti sosial & ggn
tidur
d. Alkohol
- tukak lambung, perdarahan usus,
kanker hati
- depresi, cemas, paranoid, panik
- demensia
39
e. Ekstasi, Shabu
* perdarahan intra kranial
f. Inhalasia
- toksis hepar, otak, paru
- ggn pada mata
- penekanan pernafasan, denyut jantung
tidak teratur
- gangguan jiwa
41
Dampak Sosial
Perubahan perilaku
Konsentrasi belajar menurun
Motivasi belajar hilang
Perbuatan kriminal: mencuri,
mengompas, merampok dll.
42
Lanjutan
Merangsang kreatifitas
Meningkatkan rasa
Merubah realita
Terpaksa, dipaksa seseorang atau
kelompok
Pergaulan, solidaritas dan diakui oleh
lingkungan
Trend masa kini
Mengatasi Withdrawal
44
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Beberapa faktor penting yg perlu dikaji utk
dikumpulkan dan dianalisa adalah :
a. Tes Skrining Singkat Penyalahgunaan
Obat
Pertanyaan-2 yg berkaitan dgn informasi ttg
keterlibatan klien dlm penyalahgunaan obat
yg merujuk kpd :
- Penggunaan obat dgn resep atau yg dijual
bebas melebihi petunjuk penggunaan yg
seharusnya
-Tiap penggunaan obat non medik
45
b. Kuisioner Cage
46
c. Faktor Predisposisi
1). Faktor Biologis
- Kecendrungan keluarga, terutama orang
tua yang menyalahgunaan Napza
- Perubahan metabolisme alkohol yang
mengakibatkan respons fisiologik yg tdk
nyaman
- Infeksi pd organ otak : gejala sisa dr
ensepalitis, meningitis retardasi mental :
IQ rendah
- Penyakit kronis : kanker, asthma bronchiale,
penyakit lain dg masa sakit yg menahun
47
Lanjutan
50
Lanjutan
- Kontrol masyarakat yg kurang terhadap
pengguna Napza
- Keluarga dgn kehidupan agama yg kurang
bahkan tidak ada
- Individu melakukan tindak kriminal pd
usia dini : mencuri, merampok, tawuran
dlm masyarakat.
51
d. Faktor Presipitasi
e. Sumber Koping
Sumber koping yg biasa digunakan untuk
bertahan hidup pada individu yang
menyalahgunakan Napza meliputi :
- Komunikasi efektif dan keterampilan asertif
- Sistem pendukung sosial yg kuat
- Alternatif kegiatan yg menyenangkan
- Keterampilan kerja
- Kemampuan menurunkan stres
- Motivasi utk merubah perilaku
53
f. Mekanisme Koping
- Denial terhadap masalah
- Rasionalisasi
- Memproyeksikan tanggungjawab
terhadap perilakunya
54
g. Perilaku
dalam keadaan Intoksikasi (gejala
yang timbul saat mengkonsumsi Napza)
dan sindroma putus zat (gejala yg timbul
saat mengurangi atau menghentikan
penggunaan Napza )
55
2. Masalah Keperawatan
- Anxietas
- Ketidak efektifan koping individu
- Perubahan proses keluarga
- Keputusasaan
- Ketakutan
- Resiko terhadap cidera
- Resiko terhadap infeksi
- Gg persepsi sensoris : halusinasi
- Gg proses pikir waham
- Perilaku kekerasan
- dll.
56
Lanjutan
b. Tujuan Khusus :
- Klien mengenal kecemasannya dan
sadar akan perasaannya
- Sumber koping klien adekuat utk
membantu klien berubah
- Klien menggunakan sumber koping
adaptif
58
Lanjutan
c. Tindakan Keperawatan
1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa utk
mencegah penggunaan Napza
- Mengadakan grup diskusi ttg
penggunaan Napza
- Memutar film ttg dampak fisik dan
psikologis Napza
- Menyediakan bahan bacaan
- dll
59
Lanjutan
2. Tindakan kep. Pd penyalahgunaan dan
ketergantungan obat tujuannya utk
menggantikan perilaku dengan respons
koping yang sehat
Lanjutan
-
63
4. Evaluasi
- Klien mengalami/mencapai keutuhan fisik
dan harga diri alamiah
- Tingkah laku klien merefleksikan
meningkatnya pengertian ttg adanya
hubungan antara stres dengan kebutuhan
utk menggunakan Napza
- Sumber koping klien adekuat utk membantu
klien berubah
- Klien mengenal kecemasannya dan sadar
akan perasaannya
64
Lanjutan
- Klien menggunakan sumber koping
alternatif
- Klien mempunyai alternatif atau belajar
pendekatan alternatif utk mengatasi stres
atau ansietasnya
- Klien mampu secara periodik tetap tidak
menggunakan Napza
65
S
E
L
A
N
J
U
T
N
Y
A
?
66
67