Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
J3L112168
J3L112061
Pendahuluan
Untuk beberapa tahun sekarang, baterai ion litium telah digunakan sebagai
sumber penyedia tenaga utama untuk produk elektronik. Keuntungan baterai ion
litium di antaranya memiliki masa pakai yang lama dan tidak memiliki pengaruh
terhadap memori, yang mana hal ini menunjukkan bahwa sumber penyedia tenaga
tersebut dapat digunakan dalam waktu yang lama tanpa perlu membuangnya. Sel
ion litium sekunder khususnya digunakan hampir pada semua perlengkapan
elektrik mobile seperti telepon genggam, laptop, tablet, sampai sikat gigi.
Cairan elektrolit biasanya digunakan pada baterai ion litium untuk
memberikan konduktivitas ion yang relatif tinggi, akan tetapi uap volatil yang
dihasilkan dari cairan elektrolit dapat menyebabkan ledakan yang hebat pada
baterai.
Untuk beberapa tahun ini, banyak studi ilmiah yang telah diselenggarakan
mengenai cara untuk menemukan elektrolit padat yang cocok yang dapat
menggantikan fase cairan dalam penggunaan sel ion litium. Hasil sebelumnya
pada penelitian elektrolit polimer secara praktik belum dipastikan untuk aplikasi
tersebut.
Elektrolit polimer gel sebagai kombinasi dari cairan dan lektrolit membran
tampaknya dapat digunakan sebagai alternative. Membran polimer diaktivasi
dengan cara direndam dalam cairan elektrolit yang melibatkan ion litium untuk
membuat membran berpori yang mampu mempertahankan fase cair dalam
berbagai pori-pori tungal. Membran polimer yang teraktivasi memiliki sifat
berupa gel yang stabil yang merupakan gabungan sifat antara elektrolit cair dan
padat.
Penelitian yang diselenggarakan di seluruh dunia sedang mengarahkan
perhatiannnya secara lebih pada penelitian untuk teknologi produksi baru dan
bahan baru, baik itu dalam perihal polimer maupun senyawa anorganik, yang
dapat digunakan sebagai pengisi yang dapat meningkatkan sifat transport ion
litium. Banyak elektrolit polimer gel memiliki konduktivitas yang lebih tinggi,
hampir sama dengan konduktivitas elektrolit cairan, sehingga campuran ini dapat
digunakan untuk membuat elektrolit polimer gel.
Tidak ada literatur mengenai perbandingan langsung terhadap metode
yang digunakan untuk memproduksi elektrolit polimer gel dengan menggunakan
polimer yang spesifik, biasanya digunakan untuk tujuan tersebut, disiapkan pada
waktu yang sama dengan kondisi yang serupa.
Elektrolit polimer gel telah diproduksi di seluruh dunia selama beberapa
tahun ini. Metode yang digunakan untuk produksinya terdiri dari dua langkah
metode yang disebut dengan proses Bellcore. Metode ini tentunya tepat digunakan,
akan tetapi karena penggunaan reagen yang berbahaya seperti dibutil ftalat dan
dietil eter maka hal ini dapat berbahaya bagi kesehaan manusia maupun
lingkungan alam. Ada juga beberapa teknik lain untuk produksi membran polimer
yang dapat mengeliminasi reagen berbahaya. Akan tetapi, menggunakan metode
kedua ini sangat bergantung pada sifat fisik, kimia, fan elektrokimia membran
yang digunakan.
Dalam studi ini dihasilkan penelitian tentang elektrolit polimer gel untuk
sel ion litium yang diproduksi dengan menggunakan berbagai metode. Membran
polimer untuk elektrolit polimer gel diproduksi dengan menggunakan empat
metode yang berbeda. Standar untuk pemilihan teknologi produksi membran
polimer sebagai bagian dari studi yang diselenggarakan ialah mengurangi waktu
preparasi membran dan memungkinkan dilakukannya eliminasi pelarut berbahaya
bagi kesehatan manusia dan lingkungan alam yang digunakan dalam proses
produksi.
Tujuan
Diselenggarakannya penelitian ialah bertujuan untuk membandingkan
parameter membran polimer pVdF/HFP dan menentukan metode produksi
ekologis yang paling optimal yang dapat diaplikasikan pada elektrolit polimer gel
untuk sel ion litium berenergi tinggi dan aman.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan ialah stirrer, vakum, pelat kaca, bejana uap,
spektrometer inframerah Bruker Equinox 55, difraktometer Phillips PW 1050, alat
pengukur ZEISS EVO40, alat ukur PARSTAT 2263, dan ruang iklim Votsch.
Bahan-bahan
yang
digunakan
ialah
kopolimer
polivinilidena
fluoride/heksafluoropropilena (PVdF/HFP, Kynarflex, 2751, Atofina), aseton
(Chempur, kelas analisis), butil ftalat (DBP, murni, Merck-Schuchardt), bahan
pemplastis, dietil eter (Chempur, kelas analisis), dibutil ftalat, N-metilpirolidona
(NMP, murni, Merck-Schuchardt), dimetil formaldehida (DMF, kelas analisis,
Chempur), gliserol (C3H6O, kelas analisis, POCH-Gliwice), larutan garam litium
IM, heksafluorofosfat litium (LiPF6, 99.99%, Aldrich), dietil karbonat (EC
99%, Aldrich), dan dimetil karbonat (DMC 99%, Sigma-Aldrich).
Metode
Preparasi membran polimer. Membran polimer untuk elektrolit polimer
gel disiapkan dengan menggunakan empat metode produksi yang secara
signifikan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Kopolimer
polivinilidena fluorida/heksafluoropropilena (PVdF/HFP, Kynarflex, 2751,
Atofina) digunakan sebagai komponen satu-satunya pada tiap matriks polimer
yang diproduksi.
Membran polimer disiapkan pertama-tama dengan cara diproduksi dengan
menggunakan metode yang paling umum pada literatur ilmiah, dengan kata lain
metode langkah kedua melibatkan modifikasi proses Bellcore langkah kedua.
Kopolimer PVdF/HFP dilarutkan dalam aseton (Chempur, kelas analisis).
Sesudah itu, butil ftalat (DBP, murni, Merck-Schuchardt) ditambahkan sebagai
bahan pempastis ke dalam sistem. Campuran diaduk dengan menggunakan stirrer
selama beberapa jam. Kemudian, larutan dituangkan di atas permukaan yang datar
dan dibiarkan sampai pelarut menguap secara perlahan. Langkah berikutnya,
ekstraksi dilakukan dengan melibatkan membran polimer yang telah diberi bahan
pemplastis dalam dietil eter (Chempur, kelas analisis) yang bertujuan untuk
menghilangkan dibutil ftalat dari membran dan bertujuan untuk menghasilkan
mikropori pada membran. Membran siap dikeringkan dalam vakum pada suhu
60C selama 24 jam.
Metode selanjutnya yang digunakan untuk produksi membran ialah dengan
proses fase terbalik. Dua sistem pelarut berbeda digunakan pada proses ini. Pada
sistem pertama, kopolimer dilarutkan dengan menggunakan dua pelarut campuran
yang memiliki suhu penguapan yang berbeda secara signifikan, yaitu N-
Simpulan
Berdasarkan
Daftar Pustaka