Vous êtes sur la page 1sur 3

ASBESTOSIS

Asbestosis merupakan salah satu jenis dari pneumokoniosis yaitu penyakit paru akibat inhalasi
debu dari tempat kerja. Asbestosis adalah penyakit akibat respons dari paru terhadap inhalasi
debu asbestos di lingkungan kerja. Asbestosis akan menimbulkan gejala klinis setelah penderita
terpapar oleh debu asbes dalam waktu yang cukup lama dan terus-menerus. Waktu munculnya
gejala klinis setelah satu atau beberapa tahun setelah paparan kronis dari paparan kronis debu
asbes.
Patofisiologi
Patofisiologi dari asbestosis mirip dengan patofisiologi pneumokoniosis. Pertama inhalasi debu
asbes akan masuk ke paru dan akan difagositosis oleh makrofag, kemudian debu-debu yang tidak
difagosit akan dikeluarkan keluar paru oleh mukosilia. Inhalasi debu asbes yang terus menerus
menyebabkan mukosilia dan makrofag tidak mampu membersihkan debu asbes tersebut. Debudebu tersebut akan menumpuk dan menghasilkan jaringan ikat parut fibroelastik di sekitar
tumpukan debu tersebut sehingga mengurangi compliance paru. Selain jaringan ikat fibroelastik,
juga akan timbul reaksi eksudatif yang menimbulkan plak dan efusi pleura pada jaringan paru.
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari asbestosis adalah sesak nafas dan batuk nonproduktif. Pada pemeriksaan
auskultasi paru ditemukan ronkhi basah di kedua basal paru dan akan berlanjut dengan
munculnya jari tabuh. Gambaran radiologis yang terlihat adalah gambaran garis-garis opasitas di
lapangan paru kadang disertai perubahan atau kerusakan pleura.
Sedangkan gambaran paru untuk asbestosis adalah fibrosis dan efusi pleura, pleural plaques,
kadang disertai juga dengan gambaran karsinoma pada pleura, laring dan saluran cerna.
Diagnosis klinis
Asbestosis dapat di diagnosis melalui anamnesis yaitu dengan riwayat paparan debu asbestosis
dan lama terpapar debu asbestosis. Kedua dapat ditegakkan dengan gambaran radiologis berupa
garis-garis opasitas di lapangan bawah paru atau kerusakan pada pleura. Ketiga yaitu ditemukkan
kelainan paru restriktif dengan pemeriksaan fisik yaitu dengan ditemukan ronkhi basah dan dan
tes faal paru.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan mencegah pajanan debu asbestos dengan menggunakan alat
pelindung diri berupa masker atau menjauhi pajanan debu asbestos, pencegahan selanjutnya
adalah dengan tidak merokok untuk mencegah progresifitas jaringan ikat di paru.

JARI TABUH
Jari tabuh adalah perubahan bentuk ujung jari tangan dan kaki yang khas sehingga tampak
menggelembung. Jari tabuh merupakan manifestasi klinis dari berbagai penyakit berdampak
lokal dan berdampak sistemik. Penyakit paru seperti karsinoma brokogenik, bronkiektasis, abses,
dan tuberculosis

paru, merupakan

penyebab utama jari

tabuh

(70%-80%).Penyakit

kardiovaskular seperti tetralogi of fallot atau endokarditis bakterial merupakan penyakit kedua
sebagai penyebab jari tabuh. Sedangkan sedikitnya jari tabuh disebabkan oleh penyakit
kronisaluran cerna, termasuk penyakit hati, penyakit kulit dan berbagai jenis kanker.
Patofisiologi jari tabuh
Jari tabuh terjadi akibat hipervaskularisasi ke daerah bagian dasar kuku sehingga menimbulkan
edema interstisial dan meningkatkan volume darah dan jaringan inerstisisal kuku. Penyebab pasti
hipervaskularisasi ini masih belum pasti namun ada beberapa teori yang diajukan yaitu:
1. Vasodilatasi
Vasodilatasi ini diakibatkan oleh aktifnya mediator-mediator inflamasi yaitu
prostaglandin, bradikinin, ferritin dan adenine. Mediator-mediator ini seharusnya menjadi
inaktif setelah melewati paru namun hal ini tidak terjadi pada kelainan congenital
tetralogi of fallot dimana darah di atrium dan ventrikel bercampur.
2. Vagal refleks
Ada pelaporan adanya penurunan kejadian jari tabuh pada vagotomi namun teori ini
mulai ditinggalkan karena kurangnya bukti dari penelitian selanjutnya
3. Hipoksia
Pada keadaan kelainan jantung dan paru sering mengakibatkan keadaan hipoksia.
munculnya mediator-mediator inflamasi. Mediator-mediator inflamasi ini mengakibatkan
hipervaskularisasi pada bagian ujung jari
4. Genetic
Jari tabuh ditemukan pada penyakit-penyakit yang diturunkan yaitu pachydermosis.
5. Trombosit
Faktor dari trombosit yang disebut megakariosit mengakibatkan pertumbuhan jaringan
ikat dan hipervaskularisasi bagian ujung jari.

Manifestasi jari tabuh

1. Pembesaran bagian distal jari dan bagian bawah yang membulat.


2. Hilangnya sudut antara kuku dan bagian dorsal falang terminal yang normalnya kurang
dari 160 derajat.
3. Bagian dasar kuku jari akan melunak dan kuku tampak lebih mengkilap
4. Tanda Schamroth yaitu hilangnya sudut jari yang membentuk berlian pada saat kedua
pasang jari berpasangan ditekan

Vous aimerez peut-être aussi