Vous êtes sur la page 1sur 15

PENGKAJIAN DATA

NAMA MAHASISWA : SUBHAN


Tempat Praktek

: Ruang Bedah A

Tanggal

:23 s/d 27 April 2001

I. Identitas Klien
Nama

: Nn. ULF

Umur

: 21 tahun

TTL

: 21 Maret 1980

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Tambak Rejo Waru, Sidoarjo.

Status perkawinan : Belum Kawin


Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: Buruh Pabrik Sepatu

Lama bekerja

: 2 tahun

MRS

: 18 April 2001

Keluarga terdekat : Kakak Kandung


Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Tambak Rejo Waru, Sidoarjo

II. Status Kesehatan Saat Ini:


1. Alasan kunjungan ke RS: timbul benjolan sejak 3 bulan yang lalu dan
benjolan makin besar.
2. Keluhan utama saat ini: suara serak, benjolan makin besar, waktu menelan
terasa mengganjal.
3.

Lama keluhan : 3 bulan.

4. Timbulnya keluhan: tiba-tiba, sehingga klien tidak menyadarinya


5. Faktor yang memperberat: tidak ada.
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi: berobat ke poliklinik perusahaan di
Sidoarjo dan dirujuk ke rumah sakit.

Klien kemudian melanjutkan

pengobatannya ke Poliklinik Bedah Dr. Soetomo Surabaya.


7. Diagnosa medik: Struma Uni Nodusa Non Toxica/Ca Tiroid (tanggal 18 April
2001). Tanggal 23 April klien menjalani operasi Hemi Thyroidectomy.

III. Riwayat Kesehatan Yang Lalu:


Sebelumnya klien hanya mengeluh suaranya yang berubah menjadi serak, terasa
ada gangguan waktu menelan serta teraba benjolan kecil.

Klien tidak

mempunyai riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti yang dialaminya


kini.
IV. Pengkajian Fisik
Tanggal

23 April 2001 pukul 12.30 WIB:

TB= 147 cm, BB= 36 kg.


1. Sistem Pernafasan (B 1)
RR = 18 x/mnt, tidak ada sesak nafas, suara nafas normal.
2. Sistem Hemodinamika (B 2)
TD = 110/70 mmHg, nadi = 76 x/mnt, suhu = 36,5 oC, drain terpasang,
perdarahan 10 cc, tidak ada hematom. Suara jantung vesikuler, perfusi
perifer baik, turgor baik, intake-output seimbang, infus RL:D5 = 2:3.
3. Sistem Kesadaran dan Otak (B 3)
Keadaan umum baik, compos mentis, pusing masih. Klien tampak masih
mengantuk, tidak ada muntah, pupil normal, orientasi baik, GCS 4 5 6.
4. Sistem Perkemihan (B 4)
BAK spontan (tanpa kateter), warna kuning jernih.
5. Sistem Pencernaan (B 5)
Puasa sampai ada bising usus dan flatus. Minum susu dan diet TKTP. Klien
memiliki riwayat sakit maag. BMR dilakukan 3x (I= 13,5, II=13,2, III=
13,7).
6. Sistem Integumen dan Muskuloskeletal (B 6)
Luka post op Hemi Thyroidectomy di leher di verban dengan baik. Terjadi
perda-rahan dalam bentuk rembesan luka post op pada malam hari, pukul
24.00 WIB dan pukul 03.00 WIB. Dressing dan rawat luka dilakukan 3x
(tanggal 24 April 2001, pada pagi hari). Kulit leher sekitar luka operasi
terlihat kemerahan dan bengkak.
V. Pengkajian Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi: kesulitan yang dialami klien: klien merasa terganggu
dengan adanya benjolan di lehernya.
2. Persepsi diri: klien khawatir benjolan yang ada di lehernya akan membesar
sehing-ga ia bersedia dioperasi.
3. Suasana hati: klien merasa lega karena benjolan di lehernya sudah tidak ada
lagi.

4. Hubungan/komunikasi: klien mudah diberikan penjelasan dan cepat


memahami maksud dan tujuan dari penjelasan tersebut.

Klien selalu

didampingi oleh nenek, kakak dan teman sekerjanya.


5. Kehidupan keluarga:
- Adat istiadat yang dianut: Jawa.
- Pembuat keputusan dalam keluarga: kakak laki-laki tertua.
- Pola komunikasi: melalui perantaraan nenek. Klien setiap ingin sesuatu
selalu disampaikan melalui neneknya terlebih dahulu untuk kemudian
disampaikan kepada kakaknya atau kepada saudara lain yang lebih tua.
- Keuangan: memadai.
VI. Data Laboratorium dan Radiologi:
Tanggal 12 April 2001:
Patologi Anatomy (PA); kesimpulan: Thyroid, FNA.
Papillary Carsinoma Thyroid.
Tanggal 16 April 2001:
Thorax Foto:
-

Cor : besar dan bentuk normal.

Pulmo: tidak tampak proses metastase.

Kedua sinus Phrenice Costalis tajam.


osteoblastik pro-cess.

Pada Trakea: trakea tampak deviasi ke kanan.

Tanggal 23 April 2001:


Laboratorium:
-

Leukosit: 12,7 x 1000/UL

Hb: 10,4 g/dl.

PCV: 30,7.

Diff: - SEG = 85
- Lym = 11
- Mono = 1
- LED = 24 mm/jam.

VII. Terapi/Pengobatan
Tanggal 23 April 2001:
-

Injeksi Clindamycin 300 mg 3x1 hari.

Injeksi Gentamycin 80 mg 2x1 hari.

Injeksi Novalgin 3x1 amp.

Tidak tampak osteolitik dan

Injeksi Transamin 3x1 amp.


Tanggal 25 April 2001 ganti obat oral, yaitu:

Kalnek 10 mg 3x1 tab.

Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tab.

Diet TKTP.

Analisa Data
NO

TGL

KELOMPOK
DATA

1.

23/4/

KEMUNGKINAN

PENYEBAB
Klien Perdarahan.

DS:

MASALAH

DIAGNOSIS

Komplikasi.

Resiko tinggi

2001

mengata-kan

terhadap

12.30

kepalanya pu-

komplikasi

WIB

sing & nyeri

berhubungan

pada

dengan per-

daerah

operasi.
DO:

darahan post

Hb=

10,4

op.

g/dl.

Tiro-

idektomi.

TD= 110/80
mm Hg.
N= 72x/mnt.
RR=
18x/mnt.
2.

24/4/

Drainase= Obstruksi

2001

10 cc.

akibat Bersihan ja- Bersihan ja-

ada

Vacuum +.

\nya

lan nafas ti- lan nafas tiperdarahan dak efektif.

atau edema pada


Klien tempat

DS:

mengatakan

syaraf

laringe-al atau luka

waktu

menelan & pada


me-narik

tiroid.

efektif

berhubungan
dengan obs-

pembedahan, keru-

nyeri sakan

dak

ke-lenjar

truksi akibat
adanya

per-

darahan atau
edema pada
tempat pem-

nafas.

bedahan, ke-

DO:-Suara klien

rusakan sya-

serak ketika

raf laringeal

berbicara

atau luka pa-

-RR=

da

kelenjar

20x/mnt.

para tiroid.

-Hb= 9,8
3.

24/4/

g/dl.

Komplikasi.

-Drainase=

2001

Resiko tinggi
terhadap
komplikasi

20 cc.
-Perdarahan Infeksi luka.

berhubungan

pada

malam

dengan

hari

3x

feksi luka.

&

merembes.
-Klien
tampak pucat.

DS:

Klien

mengata-kan
tubuhnya

te-

rasa lemah.
DO:-Muka pucat.
-Hb=9,8 g/dl.
-Bengkak &
ke- merahan
pada

luka

operasi.
-Rawat luka
se-belum
waktu-nya.

in-

ASUHAN KEPERAWATAN
NO TGL
1.
24/4/
2001

DIAGNOSA
TUJUAN
Resiko tinggi terhadap kom-plikasi Perdarahan

KRITERIA
Tidak ada

berhubungan dengan perdarahan tidak terjadi/ manifestasi


post op. Tiroi-

berkurang

dektomi.

selama

dari

INTERVENSI
1. Pantau:

RASIONAL
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Untuk men- 1. Memberikan po TD=
110/70

-TD, nadi, RR deteksi

perda-

setiap

24 rahan.

tan-

24 da-tanda

a-

jam/hr, bila wal perdarah

jam.

sisi tidur semi mmHg, nadi =


fowler.

80x/mnt, RR=

2. Mengukur TTV 20x/mnt.

stabil tiap 4 an.

(TD, nadi, RR).

jam.

3. Inspeksi balut- pada

an: inspeksi

WIB

tiap 2 jam,

terdapat luka

perdarahan.

kemudian ti-

4.

ap 8 jam.

Melapor
perawat

Beritahu Temuan

ke Leuko=

ruang- 12,7x1000/UL

drainase me- perdarahan


rah

terang berlebihan &

pada balutan, perlu


penurunan
TD

tian

Hb= 9,8 g/dl

ini 5. Mengganti ba- Klien

bila menandakan

lutan.

disertai penanganan

6. Memperhatikan duduk.
drain/vacuum.
spesimen darah
untuk

boleh

mobilisasi

perha- 7. Mengambil
serta

insisi

sebelah kiri.

an/dokter.
dokter

balutan,

an: pukul 13.25 rem besan dari

-Status balut

2.

Perdarahan

pemerik-

peningkatan

tenaga medis

nadi & nafas

dengan sege- 8. Memberikan


ra.

saan DL.
injeksi Transamin.

3.

Pertahan- Untuk mena- 9.

kan klien pa- ngani

beban

da posisi se- pada

leher

mi

fowler/ sehingga

tempatkan
bantal
her

dak

ti-

ekstensi

dile- & luka insisi

Menganjurkan
klien untuk menahan
bila

lehernya
mau

ba-

ngun/duduk dari
tempat tidur.

bagian tidak terbuka

belakang untuk

sokong-

an.

-Pola

Bersihan jalan nafas tidak e-fektif


2.

dengan

nafas

normal, tan-da

24/4/

berhubungan

obstruksi -Pola nafas

2001

akibat adanya per-darahan atau

berada da-

edema pada tempat pembedahan,

lam batas

kerusa-kan saraf laringeal atau

normal.

tidak

luka pada kelenjar paratiroid.

-Klien dapat

di.

bicara de-

-Paru-paru
klien ber-sih.
-Obstruksi
terja-

1. Monitor

Untuk

men- 1. Memeriksa tan-

tanda-tanda deteksi &


respiratori
distress,

da-tanda kega-

mencegah
ta- masalah

galan
per-

pernafas-

kegagal-an
pernafas-an
tidak ada

an, sianosis, ta- -Tanda

kipnea nafas nafasan.

kipnea & nafas

Chvostek

yang

yang berbunyi.

Trousseau

berbu-

&

ngan suara

nyi.

tidak ada.

biasa selama 24 jam.

2. Monitor

2. Memonitor jum

frekuensi &

lah

perdarahan/

jumlah

drai-

melihat

selang

nase

serta

tabung

drainase

kekuatan ba-

lancar atau tidak

lutan.
3. Periksa sen- Pembedahan
sasi klien ka- didaerah
rena keketat- her
an

insisi.
Resiko tinggi terhadap kom
berhubungan

dapat

tempat obstruksi

dengan

ja-

lan nafas karena

adanya

edem post op

inspeksi luka.
3.

adaan balutan.

disekeli- menyebabkan

ling

plikasi

le-

3. Memeriksa ke-

Tidak

24/4/

Infeksi

2001

tidak
sampai

ada

luka tanda-tanda
terjadi infeksi.
aff

Tidak ada
tanda infeksi

-Ganti balutan Untuk


sesuai
ram

men- 1. Mengganti ba- atau pera-

prog- cegah masukdengan nya bakteri.

lutan/rawat luka

dangan.

semua
an.

jahit-

penggunaan
teknik steril.
-Beritahu dok- Temuan

ini 2. Memberikan

ter bila ada menandakan

injeksi Clanda-

tanda-tanda

infeksi luka &

mycin 300 mg;

infeksi.

perlu

Gentamycin 80

tera-pi

antibiotik.

mg, injeksi Tran


samin 1 amp.

-Anjurkan kli- Gizi yang cu- 3.Mengawasi diet


en untuk

kup & baik

menghabis- dapat

mem-

klien, dihabiskan atau tidak.

kan

diet bangun perta- 4.Menyarankan

TKTP

atau hanan

tubuh

makanan

& dapat men-

tambahan.

cegah infeksi
serta

mem-

percepat
sembuhan.

ke-

klien untuk minum susu.

CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa I:

PERKEMBANGAN
Tanggal 24-4-2001

Resiko tinggi terhadap komplikasi S: Klien mengatakan masih lemah &


berhu-bungan dengan perdarahan post

tadi

op. Tiroi

merembes.

dektomi.

malam

lukanya

berdarah

O:-Leuko 12,7x1000/UL.
-Hb= 9,8 g/dl
-TD= 110/70 mmHg
-Nadi= 80x/mnt
-Suhu= 37oC
-RR= 20x/mnt.
-Klien tampak pucat.
-Perdarahan akibat rembesan pada
luka insisi masih ada.
-Drain & vacuum terpasang,
perdarahan 20 cc.
A: Masalah

klien belum teratasi,

diagnosa

diubah

menjadi

komplikasi berhubung
an dengan perdarahan.
P: Rencana tindakan 1,2,3 tetap diteruskan.
Tanggal 25-4-2001
S: Klien mengatakan lukanya tidak merembes lagi.
O:

-TD=

110/80

mmHg,

Nadi=

84x/mnt, suhu= 36,7oC, klien masih


tampak pu-cat.
-Perdarahan-.
-Drain & vacuum terpasang,
perdarah-an 25 cc.
A: Masalah teratasi sebagian, klien
masih perlu pengawasan.
P :Rencana tindakan dilanjutkan, klien

bo-leh mobilisasi duduk & berjalan.


Tera-pi injeksi diganti dengan oral.
Diagnosa II:
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat S: Klien mengatakan tidak sakit lagi
adanya perdarahan atau edema pada

wak- tu menelan.

tempat pem-bedahan, kerusakan saraf O: -RR= 18x/mnt.


laringeal atau luka pada kelenjar

-Klien tampak pucat.

paratiroid.

-Bicara klien tidak serak.


-Tidak ada hematom.
A: Rencana teratasi.
P: Rencana intervensi tidak diteruskan.
E: Pola nafas normal, klien dapat bicara
dengan suara biasa, hematom tidak
ada, obstruksi tidak terjadi.

Diagnosa III:

S: Klien mengatakan sekarang ia sudah

Resiko tinggi terhadap komplikasi

boleh duduk & tubuhnya tidak

berhu-bungan dengan inspeksi luka.

terasa lemah lagi.


O:

-LED=

30

mm/jam,

leuko=

12,7x1.000 /UL.
-Suhu= 36,7oC
-Demam tidak ada.
-Diet diteruskan.
-Disekitar luka operasi masih
tampak kemerahan.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Rencana intervensi diteruskan & lanjutkan

observa

si

tanda-tanda

infeksi.
I: Melaksanakan tindakan yang telah
ada.
Diagnosa I:

Tanggal 26-4-2001

Resiko tinggi terhadap komplikasi S: Klien mengatakan sekarang ia dapat


berhu-bungan dengan perdarahan post

berjalan & menyeka tubuhnya.

op. Tiroi

Kepa-lanya tidak lagi terasa pusing

dektomi.

& luka-nya tidak merembes lagi.


O: -Balutan tampak bersih.
-Drain & vacuum terpasang,
perdarah-an 25 cc.
-Kemerahan sekitar luka operasi
mini-mal.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana intervensi tidak diteruskan.
E: Perdarahan tidak terjadi, drain & vacuum dilepas. Klien boleh pulang
tapi dianjurkan untuk tetap kontrol
ke po-liklinik bedah.

Diagnosa III:
Resiko tinggi terhadap komplikasi S: berhu-bungan dengan inspeksi luka.
O: -Suhu= 36,5oC.
-Tidak ada tanda peradangan.
-Luka bersih, tidak ada nanah/pus.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana intervensi tidak diteruskan.
E: Infeksi tidak terjadi, klien boleh
pulang tapi dianjurkan untuk tetap
kontrol ke poliklinik bedah.

BAB VI
HORMON YANG TERKAIT DENGAN KARSINOMA TIROID

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan


metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu
eleman yang terdapat di dalam makanan dan air.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke
kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid.
Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan
thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan
thyroid-stimulating hormone (TSH).
Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan
hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu,
maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika
kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan
lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik.
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya
memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu
tri-iodo-tironin (T3).
Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan
20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu.
Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya
aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan

jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme
tetap stabil.
Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus
bekerjasama secara benar:

Hipotalamus

Kelenjar hipofisa

Hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi
T3 di dalam hati serta organ lainnya).

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan; Edisi 8. EGC.
Jakarta.
Donna. 1995. Medical Surgical Nursing; 2nd Edition. WB Saunders.
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah; volume 3.
EGC. Jakarta.
Mansjoer, Arif.

1999.

Kapita Selekta Kedokteran; Edisi 3, Jilid 1.

Media

Aesculapius, FKUI. Jakarta.


Soeparman. 1999. Buku Ajar Penyakit Dalam; Jilid 1, Edisi 2. FKUI. Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi

  • PENYAKIT KELAMIN
    PENYAKIT KELAMIN
    Document16 pages
    PENYAKIT KELAMIN
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • HTTP Gastritis
    HTTP Gastritis
    Document1 page
    HTTP Gastritis
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Struktur Organisasi Baru
    Struktur Organisasi Baru
    Document1 page
    Struktur Organisasi Baru
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • GCS
    GCS
    Document26 pages
    GCS
    Niki Agustin
    75% (4)
  • LP Gout Artritis
    LP Gout Artritis
    Document18 pages
    LP Gout Artritis
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • FORMAT ASKEP KELOMPOK LANSIA
    FORMAT ASKEP KELOMPOK LANSIA
    Document5 pages
    FORMAT ASKEP KELOMPOK LANSIA
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Struktur Organisasi Baru
    Struktur Organisasi Baru
    Document1 page
    Struktur Organisasi Baru
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Struktur Organisasi Baru
    Struktur Organisasi Baru
    Document1 page
    Struktur Organisasi Baru
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Hormon Hormon Tiroid
    Hormon Hormon Tiroid
    Document1 page
    Hormon Hormon Tiroid
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Hidrosefalus
    Hidrosefalus
    Document10 pages
    Hidrosefalus
    tities_2006
    Pas encore d'évaluation
  • SKOR Depresi
    SKOR Depresi
    Document2 pages
    SKOR Depresi
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Heppy
    Heppy
    Document3 pages
    Heppy
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Hydrochepalus Pada Anak
    Hydrochepalus Pada Anak
    Document6 pages
    Hydrochepalus Pada Anak
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Document15 pages
    Laporan Pendahuluan
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Biografi Walisongo
    Biografi Walisongo
    Document23 pages
    Biografi Walisongo
    AchmadAgesSugiharto
    0% (1)
  • OSTEOLOGI RINGKAS
    OSTEOLOGI RINGKAS
    Document48 pages
    OSTEOLOGI RINGKAS
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • TUMOR (Makalah)
    TUMOR (Makalah)
    Document14 pages
    TUMOR (Makalah)
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Reprod Wanita
    Reprod Wanita
    Document24 pages
    Reprod Wanita
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SIFILIS
    ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SIFILIS
    Document70 pages
    ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SIFILIS
    Asty Adjah
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Tidur Anny
    Askep Tidur Anny
    Document26 pages
    Askep Tidur Anny
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Bu Mimi
    Tugas Bu Mimi
    Document17 pages
    Tugas Bu Mimi
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Fisiologi Tidur
    Fisiologi Tidur
    Document10 pages
    Fisiologi Tidur
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Tidur Anny
    Askep Tidur Anny
    Document26 pages
    Askep Tidur Anny
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Hormon Hormon Reproduksi
    Hormon Hormon Reproduksi
    Document10 pages
    Hormon Hormon Reproduksi
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Tumor Ginjal DR - Rifmi Utami
    Tumor Ginjal DR - Rifmi Utami
    Document11 pages
    Tumor Ginjal DR - Rifmi Utami
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Nyeri (Bu Qory)
    Nyeri (Bu Qory)
    Document11 pages
    Nyeri (Bu Qory)
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Fisiologi Tidur
    Fisiologi Tidur
    Document10 pages
    Fisiologi Tidur
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • MENSTRUASI
    MENSTRUASI
    Document11 pages
    MENSTRUASI
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • MENSTRUASI
    MENSTRUASI
    Document11 pages
    MENSTRUASI
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation
  • Ringkasan Cerita
    Ringkasan Cerita
    Document2 pages
    Ringkasan Cerita
    Pip Pow Ryu Sim'c
    Pas encore d'évaluation