Vous êtes sur la page 1sur 6

MAKALAH FARMAKOGNOSI 1

AMILOSA DAN AMILOPEKTIN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH FARMAKOGNOSI 1
Yadis nurlaura

(12010091)

S-1 FARMASI REGULER


DOSEN PEMBIMBING PRAKTIKUM
Ferry Effendi, S.Si., Apt

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI


BOGOR
NOVEMBER 2013

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Menurut Winarno (1980) pati terdiri atas dua fraksi yang dapat dipisahkan oleh air panas.
Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.. Baik amilosa
maupun amilopektin disusun oleh monomer -D-glukosa yang berikatan satu sama lain melalui
ikatan glikosidik. Perbedaan antara amilosa dan amilopektin terletak pada pembentukan
percabangan pada struktur linearnya, ukuran derajat polimerisasi, ukuran molekul dan
pengaturan posisi pada granula pati. Amilosa dan amilopektin berperan dalam menentukan
karakteristik fisik, kimia dan fungsional pati. Amilosa berkontribusi terhadap karakteristik gel
karena kehadiran amilosa berpengaruh terhadap pembentukan gel.
1.2 Tujuan
- untuk mengetahui pengertian amilosa dan aminopektin
- untuk mengetahui perbedaan amilopektin dan amilosa
1.3 Manfaat
- Mengetahui pengertian amilosa dan aminopektin
- Mengetahui perbedaan amilosa dan aminopektin

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Amilosa
Amilosa merupakan polimer lurus dari D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan -1,4glikosidik dengan struktur cincin piranosa. Berat molekul amilosa berkisar antara 105-106 Da
dengan derajat polimerisasi yang mencapai kisaran 500-6000 (Colonna dan Buleon, 1992).
Banyaknya gugus hidroksil yang terdapat dalam senyawa polimer glukosa tersebut menyebabkan
amilosa bersifat hidrofilik.
2.2 aminopektin
merupakan polisakarida yang memiliki rantai utama -D-glukosa yang dihubungkan oleh
ikatan 1,4'-. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6'-.
Amilopektin merupakan molekul yang mudah ditemukan karena menjadi satu dari dua senyawa
penyusun pati, bersama-sama dengan amilosa. Walaupun tersusun dari monomer yang sama,
amilopektin berbeda dengan amilosa.
Walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin berbeda dengan amilosa, yang
terlihat dari karakteristik fisiknya. Secara struktural, amilopektin terbentuk dari rantai glukosa
yang terikat dengan ikatan 1,6-glikosidik, sama dengan amilosa. Namun demikian, pada
amilopektin terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4glikosidik.Amilopektin tidak larut dalam air.
amilopektin yang berbeda menyebabkan daya cerna yang berbeda. Amilosa mempunyai
struktur tidak bercabang sehingga amilosa terikat lebih kuat.amilosa juga mudah bergabung dan
mengkristal sehingga mudah mengalami retrogradasi yang bersifat sulit untuk dicerna (Meyer,
1973). Amilopektin mempunyai struktur bercabang, ukuran molekul lebih besar dan lebih
terbuka sehingga lebih mudah tergelatinisasi dan lebih mudah dicerna (Rimbawan dan Siagian,
2004).
2.2 Perbedaan amilosa dan aminopektin
Stuktur kimia amilopektin

Stuktur kimia amilosa

BAB III
KESIMPULAN
1. Amilosa merupakan polimer lurus dari D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan -1,4glikosidik dengan struktur cincin piranosa.
2. Amilopektin merupakan polisakarida yang memiliki rantai utama -D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4'-.
3. amilopektin yang berbeda menyebabkan daya cerna yang berbeda. Amilosa mempunyai
struktur tidak bercabang sehingga amilosa terikat lebih kuat.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
www.Wikipedia.com
www.google.com

Vous aimerez peut-être aussi