Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Salah satu kegunaan penerapan aljabar matriks dalam bidang
ekonomi adalah analisis input-output yang pertama kali dikenalkan
oleh Wassily W.Leontief tahun 1936 dari Harvard University. Analisis
ini merupakan model matematis untuk menelaah berbagai sektor
kegiatan ekonomi. Sebagai ilustrasi perekonomian suatu Negara
yang dibagi menjadi beberapa sektor, antara lain: pertanian, industri,
jasa dan lain sebagainya. Output dari suatu sektor tertentu selain
digunakan oleh sektor itu sendiri, dipergunakan pula oleh sektorsektor lainnya sebagai input-nya.
Output sektor pertanian sebagai misal akan digunakan oleh
sektor pertanian itu sendiri (misalnya untuk benih) dan dipergunakan
oleh sektor industri (seperti karet yang dihasilkan dari sektor
pertanian akan dijadikan input sektor industri yakni karet untuk
membuat ban, kapas untuk bahan baku membuat tekstil), output
sektor industri digunakan untuk kepentingan sektor industri itu sendiri
(seperti benang untuk membuat tekstil) dan dipergunakan oleh sektor
pertanian (seperti output sektor industri berupa pupuk, bahan kimia
yang dipergunakan untuk membasmi hama).
dapatlah dikatakan bahwa
Dengan demikian
1
2
3 j n
X1.1 X1.2 X1.3 X1.j X1.i
PA
B1
TO
X1
B2
X2
B3
X3
bi
Xi
bn
Yn+1
Xn+1
Xn
Xn+1
X
X2.i
3
X3.1 X3.2 X3.3 X3.j X3.i
.
.
.
.
I
Xi.1 Xi.2 Xi.3 Xi.j
Xi.n
.
.
.
.
n
Xn.1 Xn.2 Xn.3 Xn.j Xn.n
Nilai Tambah
Y1 Y2 Y3
Yj
Yn
Total Output
X1 X2 X3
Xj
Xn
Keterangan:
1 2 3 . = Nama Masing-Masing Sektor
PA
= Permintaan Akhir
TO
= Total Output
n
= Xi.j + bi
j=i
dimana : i = 1, 2, 3, .. n+1
X1
X2
3
.
.
.
i
.
.
.
n
X3
Xi
Xn
Nilai Tambah
Y1
Total Output
X1
Keterangan:
P A = Permintaan Akhir
T O = Total Output
Y2
X2
Y3
X3
Yj
Xj
Yn
Xn
bn+1 Xn+1
Xn+1 X
a1.1
a1.2
b1
X2
a2.1
a2.2
b2
X3
a3.1
a3.2
.
.
.
.
.
.
Xi
ai.1
ai.2
bi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Xn
an.1
an.2
an.3
an.n
bn
.
.
X
Atau dapat ditulis
.
.
.
.
an.j
.
.
b3
.
.
X = AX + b
Keterangan:
A
= matriks koefisien atau sering disebut matriks teknologi, karena
elemen-elemennya menunjukkan besarnya input yang diperlukan
untuk memproduksi 1 unit output dari sektor tertentu, dan nilai-nilai ini
besar-kecilnya dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.
X
= matriks kolom dari total output setiap sektor
b
= matriks kolom dari permintaan akhir setiap sektor
Dari persamaan matriks :
b = X - AX
= X ( I - A)
Jawab:
ai.j
Berdasarkan perhitungan bahwa ai.j = ------Xj
Dapat dihitung matriks teknologi yakni:
A =
0,20
0,15
0,10
0,12
0,28
0,17
0,02
0,26
0,23
0
1
0
0,80
( I - A ) = -0,15
-0,10
Det. I - A
0
0
1
- 0,12
0,72
- 0,17
0,80
- 0,15
- 0,10
0,20
0,15
0,10
0,12
0,28
0,17
Men
cari
dete
rmin
an
- 0,02
- 0,26
0,77
- 0,12
0,72
- 0,17
0,02
0,26
0,23
- 0,02
- 0,26
0,77
I - A
I - A
Kofaktor
1 = Adj. ( I A ) / Det. ( I A )
( I - A )=
M1.1
-M2.1
-M3.1
0,72
- 0,26
- 0,17
0,77
- M1.2
M2.2
- M3.2
M1.3
- M2.3
M3.3
M1.1 = d
= [ ( 0,72 ) ( 0,77 ) ] - [ ( - 0,17 ) ( - 0,26 ) ] = 0,5102
- 0,15
- 0,26
- 0,10
0,77
- M1.2 =
= - [ ( - 0,15 ) ( 0,77 ) ] - [ ( - 0,10 ) ( - 0,26 ) ] = 0,1415
- 0,15
0,72
- 0,10
- 0,17
M1.3 =
= [ ( - 0,15 ) ( - 0,17 ) ] - [ ( - 0,10 ) ( 0,72 ) ] = 0,0975
- 0,12
- 0,02
- 0,17
0,77
- M2.1 =
= - [ (- 0,12 ) ( 0,77 ) ] [ ( - 0,17 ) ( - 0,02 ) ] = 0,0958
0,80
- 0,02
- 0,10
0,77
M2.2 =
= [ ( 0,80 ) ( 0,77 ) ] [ ( - 0,10 ) ( - 0,02 ) ] = 0,6140
0,80
- 0,12
- 0,10
- 0,17
- M2.3 =
= - [ ( 0,80 ) ( - 0,17 ) ] [ ( - 0,10 ) ( - 0,12 ) ] = 0,1480
0,72
- 0,26
- 0,17
0,77
M3.1 =
= [ ( 0,72 ) ( 0,77 ) ] [ - 0,17 ) ( - 0,26 ) ] = 0,0456
0,80
- 0,02
- 0,15
- 0,26
- M3.2 =
= [ ( 0,80 ) ( - 0,26 ) ] [ ( - 0,15 ) ( - 0,02 ) ] = 0,2110
0,80
- 0,12
- 0,15
0,72
M3.1 =
= [ ( 0,80 ) ( 0,72 ) ] [ ( - 0,15 ) ( - 0,12 ) ] = 0,5580
10
Kofaktor ( I - A ) =
0,5102
0,0958
0,0456
0,1415
0,6140
0,2110
0,0975
0,1480
0,5580
Adjoint ( I - A )
M1.1
- M1.2
M1.3
0,5102
0,1415
0,0975
- M2.1
M3.1
M2.2 - M3.2
M2.3
M3.3
0,0958
0,6140
0,1480
0,0456
0,2110
0,5580
( I - A ) -1 = Adjoint ( I - A ) / Determinan. I - A
= 1 / 0,38923
( I - A )1 =
0,5102
0,1415
0,0975
0,0958
0,6140
0,1480
0,0456
0,2110
0,5580
1,3108
0,3635
0,2505
0,2461
1,5775
0,3802
0,1171
0,5421
1,4336
11
X1
X2
X3
=
=
=
1,3108
0,3635
0,2505
X1
X2
X3
=
=
=
456,66
1236,04
851,66
X1
X2
X3
0,2461
1,5775
0,3802
0,1171
0,5421
1,4336
200
600
400
Pertanian
91,34
68,50
45,66
251,16
456,66
Industri
148,32
346,09
210,13
531,50
1236,04
Jasa
17,00
221,45
195,89
417,32
851,66
PA
200
600
400
TO
456,66
1236,04
851,66
12
terdapat 4 sel yang kosong, bilamana salah satu sel diketahui maka semua sel
akan dapat dihitung dan berarti akan terisi untuk semua sel.
KETERKAITAN KE DEPAN ATAU KE HILIR (FORWARD LINKAGE) DAN
KETERKAITAN KE BELAKANG ATAU KE HULU (BACKWARD LINKAGE)
Dengan memperhatikan matriks ( I A ) -1 dapat dihitung angka
keterkaitan ke belakang (hulu) ataupun angka keterkaitan ke depan (hilir) dari
suatu jenis sektor yang ada di dalam tabel input-output. Keterkaitan ke
belakang (hulu) atau backward linkage ( BL ) adalah hubungan antara suatu
sektor tertentu dengan sektor yang menyediakan input-nya. Keterkaitan ke
belakang ini menggambarkan tingkat penyerapan sektor tertentu terhadap
output dari sektor-sektor lain. Sebaliknya keterkaitan ke depan (hilir) atau
forward linkage (FL) adalah hubungan antara persediaan output sektor
tertentu yang dibeli dan digunakan oleh sektor-sektor lain sebagai input
antara. Keterkaitan ke depan ini menggambarkan tingkat penyerapan sektor
lain terhadap output dari suatu sektor tertentu.
Menurut rumus Rasmussen bahwa backward linkage dan forward
linkage dapat dihitung sebagai berikut:
Dari matriks invers ( I A ) atau ( I - A ) -1, maka rumus untuk menghitung
angka Backward Linkage adalah:
BL = [ n kali jumlah angka matriks per kolom ] / [ jumlah seluruh
angka dalam matriks invers ( I A ) ]
Rumus angka Forward Linkage adalah:
FL = [ n kali jumlah angka matriks per baris ] / [ jumlah seluruh angka dalam
matriks invers ( I A ) ]
n = banyaknya sektor yang ada dari data input-output.
Berdasarkan angka keterkaitan ini dapat dipilih jenis sektor industri dalam
perekonomian suatu Negara dengan kriteria sebagai berikut:
Angka Keterkaitan
BL
FL
1
1
>1
1
1
1
1
1
Contoh: diketahui matriks input-output antar 3 sektor seperti berikut ini:
0,70
- 0,10
- 0,20
- 0,20
0,70
0,00
- 0,10
- 0,20
0,85
Jika diketahui bahwa nilai tambah setiap sektor yakni sektor I sebesar 14000,
sektor II sebesar 12000 dan sektor III sebesar 16500 ( dalam satuan milyar
rupiah ), maka ditanyakan:
a. Hitunglah matriks teknologi dan permintaan akhir setiap sektor ?
b. Hitunglah BL dan FL dari setiap sektor ?
Jawab :
a. Matriks teknologi = I - ( I A ) :
1
0
0
0,30
0,10
0,20
0
1
0
0
0
1
0,20
0,30
0,00
0,70
- 0,10
- 0,20
- 0,20
0,70
0,00
- 0,10
- 0,20
0,85
0,10
0,20
0,15
0,50
0,45
14
0,70
- 0,10
- 0,20
- 0,20
0,70
0,00
- 0,10
- 0,20
0,85
35000
24000
30000
16700
3300
18500
masing-masing
- M12
M13
15
- M21
M22
- M23
M31
M32
M33
0,5950
0,1700
0,1100
0,1250
0,5750
0,1500
0,1400
0,0400
0,4700
0,5950
0,1700
0,1100
0,1250
0,5750
0,1500
0,1400
0,0400
0,4700
( I A ) -1 =
1,5762
0,4503
0,2914
0,3311
1,5232
0,3974
0,3709
9,1060
1,2450
( Perhatikan angka dalam matrks ini bahwa semua positif dan angka
diagonal selalu > 1 )
16
0,4503
0,2914
2,3179
0,3311
1,5232
0,3974
2,2517
0,3709
0,1060
1,2450
1,7219
2,2781
2,0795
1,9338
6,2914
= ( = 3 X 2,2781/6,2914 ) = 1,0863
Sekor II
( = 3 X 2.0795/6,2914 ) = 0,9916
= ( = 3 X 2,3179/6,1914 ) = 1,1231
Sektor II
= ( = 3 X 2,2517/6,2914 ) = 1,0737
17
0,4503
0,2914
18370
0,3311
1,5232
0,3974
4290
0,3790
0,1060
1,2450
20350
36817
20704
32604
18