Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: 21 Mei 2014
: 10.00 Wita
Tanggal pengkajian
: 21 Mei 2014
I. PRE OPERASI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama
: Tn G
Umur
: 16 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku/ bangsa
: Sasak/ Indonesia
Pekerjaan
: Pelajar
: Cakranegara
No. RM
: 102630
Ruang rawat
: Kemuning
: Tn H
Umur
: 39 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
: cakranegara
2. PEMERIKSAAN
a. Primary Survey
1) Airway
Jalan nafas paten, tidak ada sumbatan pada jalan nafas, tidak terdengar suara
tambahan seperti ronchi atau whezing.
2) Breating
Gerakan dada tampak simetris, irama nafas normal, pola pernafasan teratur,
tidak ada gangguan pada pernafasan.
3) Circulation
TTV = TD : 110/70 mmHg
N
: 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,7 oC
Tidak tampak sianosis, CRT < 2 detik , tidak ada perdarahan
4) Disability
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan umum
: Sedang
GCS
: E4 V5 M2
Saat Sakit
Klien
mengatakan
tidak
mengalami
gangguan
Saat sakit
c) Pola Eliminasi
Sebelum sakit
Saat sakit
Saat Sakit
: Klien mengatakan tidur 8 jam/hari dari jam 21.0005.00 Wita, setelah sholat subuh klien bersiap-siap untuk
berangkat kerja dan klien tidak ada gangguan tidur
seperti insomnia.
Saat Sakit
Saat Sakit
Saat Sakit
h) Kebutuhan Spiritual
Sebelum Sakit
Saat Sakit
a) Kepala
Bentuk kepala lonjong, warna rambut pendek, hitam, lurus dan tebal, tidak
ada kotoran kepala (ketombe), dan tidak ada lesi/ luka, Tidak ada benjolan,
tidak ada kerontokan rambut, tidak ada nyeri tekan
b) Wajah
Muka simetris, tampak meringis dan berkeringat, tidak ada edema
c) Mata
Bentuk kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus,
pupil isokor, palpebra utuh, mata tampak segar dan penglihatan baik serta
tidak ada penggunaan kaca mata, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
d) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada perdarahan (epistaksis), secret, polip, luka, dan
peradangan, septum nasi utuh, serta indera penciuman baik, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
e) Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran cairan
dari lubang telinga, tidak tampak serumen, tidak ada luka, indera
pendengaran masih baik dan tidak ada penggunaan alat bantu dengar, tidak
ada nyeri tekan pada telinga bagian belakang (mastoideus), tidak teraba
massa.
f) Dada
Bentuk dada simetris, tidak terdapat tarikan dinding dada, tidak ada jejas
trauma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, gerakan dinding dada
simetris, perkuasi dada dan paru terdengar sonor, auskultasi dada dan paru
terdengar vasikuler, suara jantung terdengar S1 S2 tunggal regular, tidak ada
suara nafas tambahan seperti wheezing atau ronchi.
g) Abdomen
Tidak ada asites, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada distensi, bising usus
12 x/menit
h) Genitalia
Tidak terpasang kateter
i) Ekstremitas
Tidak ada luka dan fraktur pada kedua kaki, tampak tangan kiri edema,
terdapat fraktur ditangan kiri, kekuatan
otot
3. Terapi
a. RL drip keterolak 20 tpm, 4 flas
b. O2 2 liter
c. Inj Vomecran 1 amp
d. Inj Spinal 2 amp
e. Lidodex 1 amp
f. Ephictine 1 amp
g. Lutonolone 2 amp
h. Atropan sulfat 1 amp
i. Neostimin 0,5 mg/ml 1 amp
j. Pethindin 50 mg/ml 1 amp
k. Tracrium 1 amp
l. Propofel 1 amp
m. Keterolak 2
b.
Keadaan umum
: Sedang
c.
Kesadaran/ GCS
d.
TTV
: TD = 110/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
Suhu = 36,7 C
e.
Pernapasan
: Spontan
f.
g.
h.
Kateter
i.
: Tidak terpasang
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Normal
WBC
12,80 +
10^3/uL
5,00-10,00
NEU
6,28
10^3/uL
2,00-7,50
LYMPH
4,72 +
10^3/uL
1,30-4,00
MON
0,96 +
10^3/uL
0,15-0,70
EO
0,58 +
10^3/uL
0,00-0,50
BAS
0,26 +
10^3/uL
0,00-0,15
NEU%
49,1
40,0-75,0
LYM%
36,9
21,0-40,0
MON%
7,5 +
3,0-7,0
EU%
4,5
0,0-5,0
BAS%
2,0 +
0,0-1,5
RBC
4,11
10^3/uL
4,00-5,00
HGB
12,5
g/dL
12,0-16,0
HCT
38,0
36,0-48,0
MCV
92,6
fL
76,0-96,0
MCH
30,4
pg
27,0-32,0
MCHC
32,9
g/dL
30,0-35,0
RDWsd
35,6 -
fL
46,0-59,0
RDWcv
12,4
PLT
337
10^3/uL
150-400
PCT
0,21
MPV
6,3
fL
8,0-15,0
PDWsd
17,1
fL
PDWcv
37,0
j.
Hasil rotgen
: Ada
k.
l.
Persediaan darah
: Ada, 4 Kolf
m.
Infus RL
: 20 tpm
n.
B. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
Symptom
Ds : klien dan keluarganya
mengatakan tidak
tahu tentang penyakit
yang dialami dan
bertanya-tanya
tentang operasinya
Do : Klien tampak gelisah
Etiologi
Fraktur Femur
Tindakan operasi
Kurang informasi
Problem
Kurang pengetahuan
tentang tindakan oprasi
yang akan dilakukan
b. Rumusan diagnose
Kurang pengetahuan tentang tindakan oprasi yang akan dilakukan berhubungan dengan
kurangnya informasi ditandai dengan klien dan keluarganya mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang dialami dan bertanya-tanya tentang operasinya serta klien tampak gelisah.
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
keperawatan
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi
tentang
penyakit dan
tindakan
operasi
Intervensi
1. Dampingi klien
dan bina
hubungan saling
percaya
2. Berikan informasi
tentang prosedur
tindakan yang akan
dilakukan
3. Dorong klien atau
orang terdekat
untuk menanyakan
perasaan klien
Rasional
1. Menunjukkan
perhatian dan
keinginan untuk
membantu
2. Membantu klien
memahami tujuan dari
tindakan
3. Untuk mengetahui
perasaan yang dialami
oleh klien
D. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl/jam
Senin, 21 mei
2014 Pukul
10.00 Wita
Diagnosa
keperawatan
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang
informasi dan
tindakan operasi
Implementasi
1. Mendampingi klieen
dan bina hubungan
saling percaya
2. Memberikan informasi
tentang prosedur
tindakan yang akan
dilakukan
3. Mendorong keluarga
terdekat klien untuk
menanyakan perasaan
klien
Respon hasil
1. Klien menerima dan
percaya kepada perawat
2.Klien mengetahui tentang
penyakit dan tindakan
oprasi.
3.Klien mengungkapkan
perasaannya dengan rileks.
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal/
jam
Senin, 21
mei 2014
Pukul 10.00
Wita
Diagnosa keperawatan
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurang informasi dan
tindakan operasi
Evaluasi
S : klien mengatakan sudah mengetahui tentang
penyakit dan tindakan operasi
O : klien dan keluarganya tidak bertanya-tanya
lagi dan sudah tampak rileks
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : intervensi dihentikan
: Terlentang
d. Jenis operasi
: Steril
e. Posisi tangan
: Terlentang
: Lateral humerus
j. Selesai opersi
: 36,7oC
RR : 24x/mnt
l. Instrumen bedah dan tampon
1) Kasa yang digunakan sebelum operasi
: 35 buah
: 30 buah
:1
:1
5) Gunting jaringan
:1
6) Pinset anatomis
:2
7) Pinset cirurgis
:2
8) Duck klem
:3
9) Ujung suction
:1
:1
11) Bengkok
:1
12) Kom
:1
m. Keseimbangan cairan
1) Cairan masuk infuse RL : 1000 ml
2) Jumlah total cairan keluar :
Perdarahan
: 400 cc
IWL
: 15 x BB
15 x 60 = 900 cc
Urine
: 300 cc
n. Persiapan lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman kurangi pergerakkan di ruang
operasi
o. Penutupan daerah steril
Dilakukan dengan doek steril agar daerah sekitar bedah tetap steril dan mencegah
perpindahan mikroorganisme antara daerah yang steril dan tidak.
p. Pelaksanaan pembedahan
-
q. Pemeriksaann fisik
1.
B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, menggunakkan alat
bantu nafas nasal canul 2 liter
2.
B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3.
B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 12 E4V5M3
4.
B4 (Bladder)
Klien tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tamping 300 cc
5.
B5 (Bowel)
Klien tidak mempunyai keluhan.
6.
B6 (Bone)
Eksremitas atas klien dingin dan masih sulit digerakkan dan terasa berat,
dilakukan operasi
Ekstremitas bawah tidak ada udema, dapat bergerak dengan baik
B. SOAPIE
S:O : Data Obyektif
- Keadaan umum klien: tidak sadar, Tampak luka insisi 30 cm di humerus, urine
tamping 300 cc
TTV :
Perdarahan 400 cc
TD = 110/70 mmHg
N = 90 x/menit
RR = 24 x/menit
No
1
Diagnosa
Resiko
defisit
volume
cairan
berhubungan
dengan
perdarahan
luka insisi
Intervensi
1. Observasi TTV
2. Pantau tetesan
infus
3. Pantau
perdarahan yang
terjadi
Implementasi
1.Mengobservasi TTV
2.Memantau tetesan
infus
3.Memantau
perdarahan yang
terjadi
S
O
Evaluasi
:: - klien tidak
sadar, tampak
insisi 30 cm di
humerus, urin
tamping 300cc
perdarahan 400
cc
pembedahan
A
P
: Masalah teratasi
: Intervensi
dihentikan
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M3
: 36,50C
4. Pemeriksaann fisik B6
1) B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, tidak ada alat bantu
nafas, tidak ada kelainan, RR : 20x/mnt
2) B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3) B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 15 E4V5M3
4) B4 (Bladder)
Tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tampung 300cc produksi urine
normal ( 1cc/kg BB/24 jam )
5) B5 (Bowel)
Klien mengeluh nyeri luka jahitan operasi pada tangan kirinnya, klien mengatakan
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan disayat-sayat dengan skala 6 (Skala 010), nyeri dirasakan terus-menerus.
6) B6 (Bone)
Eksremitas klien hangat dan kaki kanan masih sulit dan kaku jika digerakkan.
5. Turgor kulit
: Elastis
6. Mukosa kulit
: Lembab
7. Tonus otot
8. Posisi
: Terlentang
9. Keadaan emosi
: tenang
B. SOAPIE
S : Data Subjektif
- Klien mengeluh pusing,
O : Data Obyektif
Do : K/U lemah,Tampak insisi dan balutan, Terpasang kateter, Infus RL drip ketrolac 20
tpm
TTV :
TD = 120/90 mmhg
N = 84 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 36 C
No
1
Diagnosa
Intervensi
Resiko cidera 1. Observasi TTV
berhubungan
dengan efek 2. Observasi
anestesi
tingkat
kesadaran klien
3. Pasang pengaman
tempat tidur klien
4. Menganjurkan
relaksasi napas
dalam
5. Observasi
motorik
6. Observasi
kekuatan otot
Implementasi
1. Mengobservasi
TTV
2. Mengobservasi
tingkat kesadaran
klien
3. Memasang
pengaman tempat
tidur klien
4. Menganjurkan
relaksasi napas
dalam
5. Mengobservasi
motorik
6. Mengobservasi
kekuatan otot
Evaluasi
S :O : K/U lemah
Tampak insisi dan
balutan, terpasang
kateter, terpasang
infus RL drip ketrolac
20 tpm
TTV :
TD = 110/70 mmHg
N = 84 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 36,5 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan