Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOTA YOGYAKARTA
21040112170002 Sari Sadtyaningrum
GAMBARAN WILAYAH
KEPENDUDUKAN
Tabel Jumlah Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 1990-2012
Utara
Timur
Selatan
Barat
: Kabupaten Sleman
: Kabupaten Sleman dan Bantul
: Kabupaten Bantul
: Kabupaten Sleman dan Bantul
Kecamatan
Mantrijeron
Kraton
Mergangsan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo
1990
32 845
22 807
32 188
58 026
23 297
56 561
23 430
12 181
17 659
20 494
26 975
22 825
30 603
32 168
Kota Yogyakarta
412,059
396,711
Sumber: BPS Kota Yogyakarta, 2014
388,627
2012
31 695
17 561
29 448
78 831
32 052
45 526
18 433
9 366
13 097
16 402
24 969
17 273
23 570
35 789
394,012
TENAGA KERJA
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kota Yogyakarta Tahun
2012
Jumlah Penduduk
87592
100000
82395
80000
60000
40000
20000
21781
756
9116
0
laki-laki
Perempuan
Lapangan Usaha
POTENSI WILAYAH
Potensi unggulan di Kota Yogyakarta yang mendukung
sektor perekonomian Kota Yogyakarta adalah :
1. Sebagai Ibu Kota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan memiliki daya tarik tersendiri bagi
wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Keberadaan Kraton Yogyakarta, pusat perbelanjaan
Beringharjo, daerah kawasan Malioboro, Museum
Sono Budoyo, Vredeburg dan Sasmita Loka.
Terdapat juga makanan khas seperti gudheg, bakpia
pathuk dan yangko.
2. Potensi pertanian seperti tanaman palawija yang
terdiri atas kacang tanah dan jagung. Juga potensi
perkebunan yang berupa jambu mete dan tanaman
kapuk. Untuk potensi perkebunannya berupa
sapi,kambing dan domba.
ANALISIS EKONOMI
KOTA YOGYAKARTA
7,000,000
6,000,000
5,000,000
6,498,900
6,151,681
5,816,567
5,505,940
PDRB
5,244,851
6
5.64
5.5
5
4.5
5.76
4.98
Pertumbuhan
(%)
4.41
2011
2012
2013
14
13.36
12
PDRB Perkapita
12.72
12.28
11
3
2010
14.76
13
3.5
2009
15
14
5.64
4,000,000
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Tabel PDRB per-sektor ADHK Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I. Yogyakarta
Tahun 2009 2013 (dalam juta rupiah)
KOTA
No
SEKTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan
Jasa Jasa
Total
PDRB
2009
PDRB 2013
17,359
18,190
265
296
554,574
638,805
67,212
79,699
413,965
504,309
PROVINSI
PDRB
2009
PDRB 2013
3,642,696
3,730,297
138,748
167,669
2,610,760
3,142,836
185,599
229,640
1,923,720
2,459,173
1,334,570
1,649,536
4,162,116
5,225,056
1,048,667
728,375
1,079,864
5,244,851
1,366,604
2,128,595
923,103
1,903,411
1,318,358
3,368,614
6,498,900 20,064,259
2,744,146
2,552,445
4,316,214
24,567,476
Kriteria umum yang menjadi acuan dalam perhitungan LQ adalah sebagai berikut:
Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi dibanding tingkat wilayah acuannya.
Jika LQ < 1, disebut sektor non-basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah dibanding tingkat wilayah acuannya.
Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi daerah sama dengan tingkat wilayah acuan.
Tabel Hasil Perhitungan LQ Kota Yogyakarta Tahun 2013
SEKTOR
1 Pertanian
2 Pertambangan & Penggalian
3
4
5
6
7
8
9
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan& Komunikasi
Keuangan
Jasa Jasa
KOTA
pi / p total
0.0033
0.0001
PROPINSI
Pi / P total
0.1816
0.0069
TAHUN 2009
LQ 2009
0.018
0.007
KETERANGAN
NO
0.1057
0.0128
0.0789
0.2545
0.1999
0.1389
0.2059
0.1301
0.0093
0.0959
0.2074
0.1061
0.0949
0.1679
0.813
1.385
0.823
1.227
1.885
1.464
1.226
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SEKTOR
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri
Listrik, Gas & Air Minum
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Transportasi & Komunikasi
Keuangan
Jasa - Jasa
KOTA
pi / p total
0.0033
0.0001
0.1160
0.0145
0.0916
0.2996
0.2482
0.1677
0.2394
PROPINSI
Pi / P total
0.1726
0.0067
0.1328
0.0092
0.0970
0.2083
0.1069
0.0962
0.1704
TAHUN 2013
LQ 20013
0.019
0.008
0.874
1.578
0.945
1.438
2.321
1.743
1.405
KETERANGAN
Klasifikasi
Sektor
Non-basis
Basis
KABUPATEN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SEKTOR
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan
Jasa - Jasa
Total
PROPINSI
Ri
ri
yit/yio Yit/Yio
1.0479 1.0240
1.1170 1.2084
1.1519 1.2038
1.1858 1.2373
1.2182 1.2783
1.2360 1.2554
1.3032 1.2892
1.2673 1.3410
1.2209 1.2813
1.2391 1.2244
Ra
Yt/Yo
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
1.2244
Peningkatan yang terjadi merupakan peningkatan riil, mengingat data PDRB yang digunakan merupakan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, yang artinya nilai
tersebut terbebas dari pengaruh inflasi. Dari data dasar, dilakukan analisis shift-share untuk mengetahui nilai KPN, KPP, KPPW serta pertumbuhan ekonomi
Kota Yogyakarta. Nilai pertumbuhan ekonomi kemudian dikoreksi sebagai validifikasi kebenaran perhitungan.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SEKTOR
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri
Listrik, Gas & Air Minum
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Transportasi & Komunikasi
Keuangan
Jasa - Jasa
KPN
Ra - 1
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
22.44%
KPP
Ri - Ra
-20.04%
-1.60%
-2.06%
1.29%
5.39%
3.09%
6.47%
11.65%
5.69%
SEKTOR
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri
Listrik, Gas & Air Minum
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Transportasi & Komunikasi
Keuangan
Jasa - Jasa
KPP
-20.04%
-1.60%
-2.06%
1.29%
5.39%
3.09%
6.47%
11.65%
5.69%
KPPW
2.38%
-9.15%
-5.19%
-5.15%
-6.01%
-1.94%
1.40%
-7.36%
-6.04%
KETERANGAN
Mundur
Mundur
Mundur
Mundur
Mundur
Maju
Maju
Maju
Mundur
1.
2.
3.
SEKTOR
KPP
KPPW
KETERANGAN
KPP + KPPW (PB)
PB
Interpretasi KPP
Interpretasi
KPPW
Keterangan
berdasarkan
nilai LQ
Pertanian
-20.04%
2.38%
-17.66%
Mundur
Mempunyai daya
saing
-1.60%
-9.15%
-10.75%
Mundur
Tidak mempunyai
daya saing
Industri Pengolahan
-2.06%
-5.19%
-7.26%
Mundur
Tidak mempunyai
daya saing
1.29%
-5.15%
-3.87%
Mundur
Tidak mempunyai
daya saing
Sektor basis
Bangunan
5.39%
-6.01%
-0.62%
Mundur
Tidak mempunyai
daya saing
3.09%
-1.94%
1.16%
Maju
Tidak mempunyai
daya saing
Sektor basis
6.47%
1.40%
7.87%
Maju
Mempunyai daya
saing
Sektor basis
Keuangan
11.65%
-7.36%
4.29%
Maju
Tidak mempunyai
daya saing
Sektor basis
Jasa - Jasa
5.69%
-6.04%
-0.36%
Mundur
Tidak mempunyai
daya saing
Sektor basis
Pertanian
KPP (-)
KPP (+)
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
KPPW (-)
Tipologi dilakukan dengn cara mem-plotting nilainilai komponen analisis. Dari hasil analisis yang
telah dilakukan, dapat dilakukan plotting terhadap
nilai KPP dan KPPW.
dapat dilihat dalam tipologi disamping bahwa
sektor transportasi dan komunikasi Kota
Yogyakarta menjadi satu-satunya sektor yang
memiliki nilai KPP dan KPPW positif. Artinya,
selain masih berkembang dengan cepat sektor
tersebut juga memiliki keunggulan komparatif
diantara kota/kabupaten lain di wilayah Provinsi
Yogyakarta.
Lapangan usaha
pertanian
pertambangan dan
penggalian
industri
pengolahan
listrik, gas dan air
bersih
kontruksi
perdagangan,hotel
dan restoran
pengangkutan dan
komunikasi
keuangan
jasa-jasa
Kota Yogyakarta
Rata-Rata
Rata-Rata
Kontribusi
Pertumbuhan
Ekonomi
Sektor PDRB
(si)
(gi)
Dalam %
dalam %
1.2
0.3
Provinsi D.I.Y
Rata-Rata
Pertumbuha
n Ekonomi
(g)
dalam %
0.6
Rata-Rata
Kontribusi
Sektor PDRB
(s)
Dalam %
16.1
2.8
4.9
0.7
3.7
10.2
4.8
13
4.4
5.1
1.2
7.7
5.5
6.3
0.9
9.9
5.4
25.3
5.9
21
6.9
6.1
5.1
20.5
14.2
20.6
6.6
7.6
6.4
11
10
17
Sektor
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Transportasi & Komunikasi
Keuangan
Jasa - Jasa
Rata-rata nilai LQ
Tahun 2009-2013
LQ < 1
LQ < 1
LQ < 1
LQ > 1
LQ < 1
LQ > 1
LQ > 1
LQ > 1
LQ > 1
KPPW
KPPW > 0
KPPW < 0
KPPW < 0
KPPW < 0
KPPW < 0
KPPW < 0
KPPW > 0
KPPW < 0
KPPW < 0
KPPW > 0)
Pertanian
LQ > 1
LQ < 1
-
KPPW < 0
Berdasarkan analisa menggunakan LQ dan KPPW diatas didapatkan hasil bahwa sektor ekonomi yang menjadi prioritas
atau unggulan untuk dikembangkan adalah transportasi dan komunikasi sebagai prioritas utama dengan nilai LQ ratarata sebesar 1,961, keuangan sebagai prioritas kedua dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,510 merupakan sektor basis
dan tidak memiliki daya saing yang dikarenakan tidak adanya kebijakan lokal Kota Yogyakarta dan sebagai prioritas yang
ketiga adalah listrik, gas, dan air bersih dengan rata-rata nilai LQ sebesar 1,408.
ANALISIS INTRA-WILAYAH
Analisis intra-wilayah dilakukan dengan menganalisis sebaran unit usaha dalam suatu sektor ekonomi dalam skala
kecamatan.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Mantirejon
Kraton
Mergangsaan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo
2011
41
0
59
38
7
19
23
13
7
7
15
137
14
7
Tahun
2012 2013
44
46
0
0
61
61
40
41
7
6
20
25
22
27
13
13
7
7
7
7
15
15
136
123
17
19
7
10
Ratarata
44
0
60
40
7
21
24
13
7
7
15
132
17
8
%
11.1
0
15.3
10.1
1.7
5.4
6.1
3.3
1.8
1.8
3.8
33.5
4.2
2
Kelompok
2
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
KELOMPOK YANG
TERBENTUK
Nilai
Kelompok
0 26,4
26,41- 52,8
52,81 - 79,2
79,21 105,6
105,61 - 132
Kecamatan
Mantirejon
Kraton
Mergangsaan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo
Rata-rata
Kelompok
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
0
2
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
KESIMPULAN
Sektor yang paling berkembang dan menjadi
unggulan di Kota Yogyakarta adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi. Sektor lain yang
memiliki potensi pengembangan adalah Keuangan;
Jasa-jasa serta Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Jika diperhatikan dengan seksama, sektor-sektor
tersebut merupakan sektor yang bergerak pada
bidang penyediaan pelayanan. Sektor-sektor
tersebut
merupakan
sektor
yang
umum
berkembang pada daerah-daerah perkotaan atau
pusat aktivitas. Dinilai dari potensi daerahnya,
pertumbuhan sektor-sektor tersebut dipicu oleh
aktivitas pariwisata di Kota Yogyakarta dan
sekitarnya. Hotel/Jasa Akomodasi di Kota
Yogyakarta digunakan dalam analisis komoditas
unggulan karena keberadaan hotel/jasa akomodasi
merupakan representasi dari jumlah kunjungan
wisatawan. Semakin banyak ketersediaannya, maka
semakin besar pula potensi wisata daerah yang
merupakan komoditas pariwisata wilayah.
REKOMENDASI
Hal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta
adalah sifat dari sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang
merupakan jenis usaha dalam bidang penyediaan layanan. Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor layanan yang
tidak memiliki produk dalam bentuk konkret. Produk berupa
layanan yang besaran permintaannya sangat ditentukan oleh
kebutuhan konsumen akan jasa pengangkutan, termasuk
diantaranya transportasi, dan komunikasi. Sehingga untuk
dapat memacu pertumbuhan sektor ini, pemerintah setempat
harus mampu meningkatkan permintaan terhadap jasa
pengangkutan dan komunikasi. Kota Yogyakarta sebagai kota
tujuan pariwisata dan kota pelajar merupakan kota yang
sangat dinamis
dan memiliki
potensi
besar
dalam
pengembangan
sektor
Pengangkutan
dan Komunikasi.
Pariwisata dan pendidikan merupakan dua sektor yang
membutuhkan mobilitas tinggi.