Vous êtes sur la page 1sur 3

Atribut Pengukuran

1. Nilai terealisasi/pelunasan neto (net relizable / settlement value)

Net Realizable Value merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Pada
masa inflasi nilai dari net realizab;le value ini lebih besar dari replacement cost karena
manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan laba marjin general
price level. Penyusutan dalam metode ini dihitung berdasarkan perbedaan antara harga
jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada akhir periode normal dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk penjualan.

Net realizable adalah jumlah kas yang diperkirakan akan diterima dari konversi aktiva
dalam kegiatan normal perusahaan. Contohnya nilai bersih piutang yang merupakan yang
merupakan nilai piutang yang kemungkinan besar dapat ditagih dan dikonversi menjadi
kas.

2. Kos sekarang (current cost)

Current Cost Accounting adalah sistem akuntansi penilaian aset menggunakan current
market buying price dan penilaian profit menggunakan alokasi berdasar current cost.
Current entry price didasarkan pada replacement cost atau reproduction cost.

Contohnya beberapa persediaan

3. Nilai pasar sekarang (current market value)

Nilai Pasar Terkini (Current Market Value), yaitu jumlah kas atau setaranya yang
diperoleh dengan menjual aktiva kegiatan penjualan normal.

Current market value adalah harga jual aktiva yang berlaku dipasar saat ini.

Contohnya tanah yang selama ini dinilai sebagai harga perolehan, dibuku perusahaan
dicatat sebesar 1M, mungkin saja jika menggunakan harga pasar harganya bisa menjadi
2M saat ini.

4. Kos historis (historical cost)

Biaya Historis adalah Suatu ukuran berharga yang digunakan akuntansi di mana harga
suatu asset pada atas sisanya didasarkan pada biaya yang asli atau nominalnya ketika
diperoleh oleh suatu perusahaan. Metoda Biaya historis digunakan untuk asset dibawah
prinsip akuntansi berlaku umum( GAAP).

Menurut Suwardjono kos historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran
yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki
digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.

kos Historis (Historical Cost), yaitu jumlah kas atau setaranya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aktiva sampai siap digunakan.

Sebagai contoh, Perusahaan A menggunakan historical cost untuk suatu gedung kantor di
daerah by pass , Kota Padang dicatat sebesar Rp100.000.000 pada tahun 2005. Pada
tahun kelima (2010), nilainya menjadi Rp50.000.000 (asumsi digunakan depresiasi garis
lurus untuk umur ekonomik 10 tahun). Karena peningkatan nilai strategis lingkungan,
nilai gedung-gedung di daerah by pass untuk perolehan di tahun yang sama, meningkat 5
kali lipat (berarti untuk gedung yang dimiliki menjadi sekitar Rp 250.000.000). Dalam
hal ini, historical cost tidak mencerminkan nilai dari aset tetap pada saat pelaporan.
Konsep ini bisa saja disanggah oleh para penganut historical cost (termasuk Amerika
yang agak sulit untuk mau melakukan konvergensi dengan IFRS), karena peningkatan
aset sebesar 250 juta tadi sebetulnya akan diakui jika gedung dijual pada saat itu. Namun
pada kenyataanya gedung belum dijual (sesuai dengan konsep cost yang melekat),
sehingga peningkatan nilai gedung karena nilai wajar(pasar)nya meningkat tidak bisa
diakui, kecuali transaksi sudah terjadi.

5. Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang (present of discounted value of
future cash flows)

Nilai Sekarang Aliran Kas Mendatang (Present Value Of Future Cash Flow), yaitu nilai
sekarang aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva dijual pada
masa yang akan datang.

Present (discounted) value adalah jumlah bersih arus kas masuk atau arus kas keluar
dimasa yang akan datang, yang didiskontokan ke nilai sekarang dengan tingkat suku
bunga tertentu. Contohnya piutang wesel jangka panjang, hutang wesel jangka panjang,
hutang obligasi, dan aktiva yang disewa atas dasar capital lease.

Referensi
http://galuhwardhani.wordpress.com/2012/04/18/compare-historical-cost-principle-vs-fair-valueaccounting-membandingkan-prinsip-biaya-dengan-akuntansi-nilai-wajar/
http://allfheim.com/teori-akuntansi/biaya-historis/
http://opank.tumblr.com/post/55860697005/teori-akuntansi
http://stefanusariyanto.wordpress.com/2011/08/25/penerapan-konsep-nilai-realisasi-bersih-netrealizable-value-dalam-penilaian-persediaan/
http://ar-alfajri.blogspot.com/2013/10/persediaan-masalah-penilaian-tambahan.html
http://ari-suwandi.blogspot.com/2011/01/teori-akuntansi.html
http://books.google.co.id/books?id=XXmAQOmeW7YC&pg=PA153&lpg=PA153&dq=contoh
+ilustrasi+cost+historis&source=bl&ots=EifP_QN4q9&sig=7o8lqSa3rxir1EUyfV0f3PenoE&hl=id&sa=X&ei=L5FDVMO2IabdmAX99oDABA&redir_esc=y#v=onepage&q
=contoh%20ilustrasi%20cost%20historis&f=false
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20567/3/Chapter%20II.pdf
http://yuliarahmiaccountingunand08.blogspot.com/2011/04/fair-value-ku-fair-value-mu.html

Vous aimerez peut-être aussi