Vous êtes sur la page 1sur 5

DAUN DEWANDARU

(Eugenia uniflora L.)

Divisi

: Spermatophyta

Sub Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Bangsa

: Myrtales

Suku

: Myrtaceae

Marga

: Eugenia

Jenis

: Eugenia uniflora L.

Sinonim

: Eugenia michelii Lam.


Stenocalyx michelii Berg.
Plinia rubra Vell.

Nama lainnya yaitu Asam Selong, Belimbing Londo, Cereme asam. Batangnya tegak
berkayu, bulat, coklat. Daunnya tunggal, tersebar, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing,
tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5 cm, lebar 4 cm, hijau. Bunganya tunggal,
berkelamin dua, daun pelindung kecil, hijau, kelopak bertajuk tiga sampai lima, benang sari
banyak, putih, putik silindris, mahkota bentuk kuku, kuning.

KANDUNGAN
Dewandaru memiliki beberapa kandungan kimia diantaranya tannin, alkaloid, dan glikosida
(Adebajo, et al, 1983), lycopene, -karoten, -karoten, -karoten, phytofluene, -cryptoxanthine,
dan rubixanthin (Calvacante and Rodriguez-Amaya, 1992), alkaloid indolizidin dan piperidin

(Michael, 2002), antosianin (Einbond, et al, 2004). Sedangkan pada daunnya kaya akan minyak
atsiri seperti furanodiene, -elemene, dan -cadinol (Melo, et al, 2007).

KHASIAT
Secara empiris buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) berkhasiat sebagai obat batuk, kurap,
disentri juga sebagai antiinflamasi, dan anti diabetes (Reynertson and Kennelly, 2001). Berbagai
ekstrak daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan
antihipertensi (Auricchio and Bacchi, 2003), antibakteri (Khotimah, 2004), antiradical Penelitian
lain menyebutkan bahwa dewandaru dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas,
penghambat hidrolisis dan oksidasi enzim, dan antiinflamasi (Pourmorad, et al, 2006).
Berdasarkan penelitian, senyawa yang diduga bertanggungjawab sebagai antiradikal adalah
flavonoid (Reynertson and Kennelly, 2001; Utami, dkk, 2005).

DAUN KATUK
(Sauropus androgunus (L) Merr.)

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Euphorbiales

Famili

: Euphorbiaceae

Genus

: Sauropus

Spesies

: Sauropus androgynus (L.) Merr.

Di Indonesia tumbuhan ini umumnya ditanam sebagai tumbuhan pagar, sebagai tanaman
elingan diantara tanaman lain, atau tumbuh liar. Katu diduga berasal dari India, kemudian
menyebar ke Malaysia, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tumbuhan ini dapat

tumbuh di daerah berketinggian 8 m sampai 1300 m di atas permukaan laut, tetapi tumbuh paling
baik di daerah berhawa sejuk dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi.

KANDUNGAN
Tanaman katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia
menunjukkan bahwa tanaman katuk mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain alkaloid
papaverin, protein, lemak, vitamin, mineral, saponin, flavonid dan tannin. Beberapa senyawa
kimia yang terdapat dalam tanaman katuk diketahui berkhasiat obat.

KHASIAT
Daun katuk digunakan sebagai antioksidan. Kebanyakan sumber antioksidan alami adalah
tumbuhan dan umumnya merupakan senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tumbuhan
baik di kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari (Sarastani, dkk., 2002). Senyawa
fenolik atau polifenolik antara lain dapat berupa golongan flavonoid. Kemampuan flavonoid
sebagai antioksidan telah banyak diteliti belakangan tahun ini, dimana flavonoid memiliki
kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikah bebas dan juga sebagai anti radikal bebas.

DAUN ADAM HAWA


(Rhoe discolor)

Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Kelas

: Monocotyledoneae (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Angiospermae

Ordo

: Bromeliaceae

Famili

: Bromeliales

Genus

: Rhoeo

Spesies

: Rhoeo spathacea Swartz

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat ialah tanaman Adam Hawa (Rhoe
discolor) yang diduga mengandung senyawa flavanoid, hal ini terlihat dari warna ungu pada
daunnya yang termasuk dalam family Commelinaceae.

KHASIAT
Tanaman ini berkhasiat sebagai anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti
diare dan membersihkan darah.

KANDUNGAN
Daun Adam Hawa (Rhoe discolorL.Her.) yang berwarna ungu diduga karena adanya senyawa
flavanoid. Senyawa flavanoid adalah kelompok senyawa fenol terbesar yang terdapat di alam.

Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning yang
ditemukan pada tumbuhtumbuhan (Markham, 1988).

Vous aimerez peut-être aussi