Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nama
NIM
: 201110410311147
Kelas/ Kel.Pratikum
: Farmasi C / Kelompok VI
Judul
MEMBUAT
FINGERPRINT
PENETAPAN
DAN
KADAR SENYAWA
: 21 Oktober 2014
Dosen Pembimbing
TUJUAN
Mahasiswa mampu membuat fingerprint dan menetapkan kadar senyawa
marker dalam ekstrak.
ALAT:
- n-Heksana 90 mL
- Chamber
- Etil Asetat 10 mL
- Beaker Glass
- Asam Formiat 1 mL
- Plat KLT
- Pipa Kapiler
- Etanol 96%
- Mesin Ultrasonik
TINJUAN PUSTAKA
Dalam rangka pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi obat
disarankan
dan
didorong
untuk
melakukan
budidaya
dan
PROSEDUR
1; Pembuatan eluen (faseerak)
Eluen yang digunakan: n-Heksana - Etil asetat - Asam formiat ( 90
200 ppm
96%
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
300 ppm
150,0 uL
5,0 mL)
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
200,0 uL
5,0 mL)
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
500 ppm
250,0 uL
5,0 mL)
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
600 ppm
300,0 uL
5,0 mL)
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
800 ppm
400,0 uL
5,0 mL)
Ad 5,0 mL (dalam labu ukur
400 ppm
5,0 mL)
3.3 Preparasi sampel
3.3.1 Sampel untuk penetapan kadar
Ditimbang sampel sebanyak 20,0 mg masing-masing sebanyak 3 kali,
ditambah pelarut masing-masing sebanyak 2 ml, diultrasonik selama 5 menit,
ditambah etanol 96% sampai 5,0 ml.
3.3.2 Sampel untuk penentuan recovery
Ditimbang sampel sebanyak 20,0 mg masing-masing sebanyak 3 kali,
2. Penentuan linieritas
Linieritas ditentukan dari larutan standar EPMS pada lempeng KLT, kemudian
dianalisis dengan KLT densitometer pada panjang gelombang maksimum.
Dihitung berapa regresi linier antara kadar dan luas area noda.
3. Penentuan presisi
Untuk menghitung presisi, ditotolkan sampel masing-masing 2 uL dan larutan
standar EMPS masing-masing 2 uL pada plate KLT. Plat ini kemudian dieluasi
dengan fase gerak dan di analisis menggunakan KLT-densitometer pada panjang
gelombang maksimum. Sehingga dapat dihitung berapa standar deviasi (SD) dan
koefisien variasinya (KV).
4. Penentuan akurasi
Untuk menentukan persen recovery, ditotolkan sampel recovery masing-masing 2
uL (lihat preparasi sampel untuk recovery) dan larutan standar EPMS masingmasing 2 uL pada plat KLT. Plat ini kemudian dieluasi dengan fase gerak dan di
analisis menggunakan KLT-densitometer pada panjang gelombang maksimum.
Hasil yang diperoleh kemudian dihitung standar deviasi (SD) dan koefisien
variasinya (KV)
PEMBAHASAN