Vous êtes sur la page 1sur 22

RANCANGAN PEMBELAJARAN KIMIA SMA Kelas X

KOMPETENSI DASAR 3.11 DAN 4.11

HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Telaah Kurikulum Kimia Sekolah Menengah
yang Dibina oleh
Bapak Dr. H. Sutrisno, M.Si

Anis Suryani

Oleh:
(120331420979)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
DESEMBER 2014

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Kompetensi
Dasar
(1)
(3.11)
Menerapkan
konsep massa
molekul
relatif,
persamaan
reaksi, hukumhukum dasar
kimia, dan
konsep mol
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia.
(4.11)
Mengolah dan
menganalisis
data terkait
massa molekul
relatif,
persamaan
reaksi, hukumhukum dasar
kimia, dan
konsep mol

: SMA
: Kimia
:X

Pokok
Bahasan
(2)

Sub Pokok
Bahasan
(3)

Hukum
1. Hukum-Hukum
Dasar dan
Dasar Kimia
Perhitungan 1.1 Hukum
Kimia
Kekekalan
Massa

Pengetahuan
Prasyarat
(4)
1. Konsep
tentang
unsur,
senyawa,
molekul,
dan ion
(atomik
maupun
molekular)

Indikator
(5)
1.1 Membuktikan
Hukum
Lavoisier
melalui
percobaan

2. Persamaan
Reaksi
Sederhana

1.2 Hukum
Perbandingan
Tetap

1.2 Membuktikan
hukum Proust
melalui
percobaan

Rancangan
Kegiatan
Pembelajaran
(6)

Instrumen
Penilaian
(7)

Sumber Belajar
(8)

Terlampir

Proses Belajar: (a) LKS (arahan


pada lembar
(Lampiran 1) a. Lembar
observasi)
Observasi
(b)
Alat dan Bahan
(mengisi
untuk
hipotesis, hasil
percobaan
pengamatan dan
faktor-faktor
kesimpulan hasil
yang
percobaan)*
mempengaruhi
b. Interaksi antar
laju reaksi.
teman dalam
(c)
Buku teks
melakukan
Effendy, Apercobaan dan
Level
diskusi *
Chemistry 1B
c. Kemampuan
psikomotor
dalam
melakukan
percobaan *
Hasil Belajar:
Presentasi hasil
praktikum *
Proses Belajar:
a. Video
a Soal (menjawab
percobaan
pertanyaan yang
hukum Proust,
berkaitan
dapat dilihat di
dengan video
2

untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia.

1.3 Hukum
Perbandingan
Berganda

1.4 Hukum
Perbandingan
Volume

1.5 Hipotesis
Avogadro

1.3 Menganalisis
senyawa
untuk
membuktikan
berlakunya
hukum
perbandingan
Berganda
(hukum
Dalton)

yang diberikan)*
b Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan

1.4 Menganalisis
data
percobaan
untuk
membuktikan
hukum
perbandingan
volum (hukum
Gay Lussac).
1.5 Menganalisis
data
percobaan
untuk
membuktikan
hukumhukum
Avogadro.

Proses Belajar:
a Lembar
Observasi
(hipotesis,
jawaban
pertanyaan,
kesimpulan)
b Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi*

https://www.y
outube.com/w
atch?v=zrSiytN
hAgw
b. LKS (berkaitan
dengan video)
c. Laptop, LCD
dan proyektor
a. Data Hasil
Percobaan
hukum
perbandingan
volum dalam
(Arifatun,
2009: 80)
b. LKS (berkaitan
dengan data
pengamatan)

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi

2. Perhitungan
Kimia
2.1 Konsep mol
2.1.1 Massa
Molar
2.1.2 Volum
Molar
2.1.3 Volum
molar gas
non-STP
2.1.4 Molaritas

2.2 Rumus
Molekul dan
Kadar Unsur
suatu
Senyawa
2.2.1 Penentuan
Rumus
Empiris
dan
Rumus
Molekul
2.2.2 Penentuan
Rumus
Kimia
Hidrat

2.1 Mengkonversi
kan jumlah
mol dengan:
a) jumlah
partikel zat
b) massa molar
zat
c) volum molar
gas dalam
keadaan
standar
d) volum molar
gas dalam
keadaan tidak
standar
e) molaritas

Proses Belajar:
a. Latihan Soal
b. Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan
c. Keaktifan siswa
saat penjelasan
dan uraian guru
pada Rancangan
Pembelajaran
Langkah 2*

2.2 Menentukan:
a) kadar unsur
dalam
senyawa
b) rumus
empiris dan
rumus
molekul
c) rumus kimia
hidrat

Proses Belajar:
a. Latihan Soal
b. Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan
c. Keaktifan siswa
saat penjelasan
dan uraian guru
pada Rancangan
Pembelajaran
Langkah 2*

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi

a. Buku teks
Rahayu, Iman.
2009. Praktis
Belajar Kimia.
Jakarta:
Penerbit
Visindo Media
Persada.
b. Hand-out dan
power point
guru untuk
melengkapi
penjelasan
tentang
Perhitungan
Kimia
c. Peta Konsep
Perhitungan
Kimia dengan
metode
Pendekatan
Konsep Mol
d. LKS dan
latihan soal
e. Soal Ulangan
Harian

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi
4

2.3 Penerapan
perhitungan
kimia dalam
Persamaan
Reaksi

2.4 Pereaksi
Pembatas

2.3 Menerapkan
perhitungan
kimia (jumlah
partikel,
jumlah mol,
massa molar,
dan volum
molar)
berdasarkan
koefisien
dalam
persamaan
reaksi

Proses Belajar:
a. Latihan Soal
b. Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan

2.4 Menentukan
pereaksi
pembatas dan
pereaksi sisa
dalam suatu
reaksi

Proses Belajar:
a. Latihan Soal
b. Cara
menyampaikan
pendapat dan
mengajukan
pertanyaan
c. Keaktifan siswa
saat penjelasan
dan uraian guru
pada Rancangan
Pembelajaran
Langkah 2

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi

Hasil Belajar:
Tugas Evaluasi
Ulangan Harian
Ket: * = terlampir pada Lampiran 2

Lampiran 1
RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA
Pengetahuan prasyarat (prior knowledge):
1. Konsep tentang unsur, senyawa, molekul, dan ion (atomik maupun molekular)
2. Persamaan Reaksi Sederhana
Langkah-langkah utama Pembelajaran:
Langkah 1: Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
1.1 Mengamati fenomena kehidupan sehari-hari untuk menguji ketertarikan siswa
mengenai statement: massa sebelum reaksi sama dengan massa setelah reaksi.
Contoh: fenomena paku berkarat. Jika kita timbang massa paku sebelum berkarat
dengan paku yang telah berkarat, ternyata massa paku berkarat lebih besar.
Benarkah?
1.2 Melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Hukum Kekekalan Massa
(mengisi hipotesis, hasil pengamatan dan kesimpulan hasil percobaan pada
Lembar Observasi yang disediakan).
1.3 Mempresentasikan hasil percobaan, beserta penyebab ketidakbenaran statement
pada fenomena paku berkarat (di awal tadi).
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
2.1 Mengamati video percobaan Hukum Perbandingan Tetap dari link
https://www.youtube.com/watch?v=p-SLj_0Lu9Q pada menit ke 2:10 hingga
selesai.
2.2 Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan video dan bisa membuktikan
kebenaran Hukum Proust melalui analisis data percobaan, yang berbunyi
perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.
3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
3.1 Memperkenalkan senyawa-senyawa yang tersusun dari unsur yang sama, namun
berbeda komposisi.
Contoh: SO2 dan SO3, H2O dan H2O2, dan sebagainya.
3.2 Mencari suatu pola keteraturan dari perbandingan unsur-unsur setiap senyawa
yang memiliki unsur penyusun yang sama.
Contoh: Perbandingan Nitrogen dan Oksigen dalam Senyawanya

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa apabila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak
7 gram, maka perbandingan massa oksigen dalam:
N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 = 1 : 2 : 3 : 4.

3.3 Menarik kesimpulan sesuai dengan Hukum Perbandingan Berganda, yang


berbunyi: apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama) maka perbandingan massa unsur yang lain
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
4. Hukum Perbandingan Volum (Hukum Gay Lussac)
4.1 Mengamati video animasi yang berhubungan dengan Hukum Perbandingan
Volume (Hukum Gay Lussac).
4.2 Membuktikan kebenaran Hukum Perbandingan Volume dengan menganalisis data
hasil percobaan.
Contoh:
Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan
dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama.

4.3 Menjawab pertanyaan untuk menyimpulkan fakta.


4.4 Mencari hubungan antara makna dalam video dengan kesimpulan dan fakta hasil
percobaan, sehingga dapat dikatakan bahwa: pada kondisi temperatur dan
tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan
koefisien dalam reaksi yang sama.
4.5 Menerapkan Hukum Perbandingan Volume dengan menjawab soal-soal yang
diberikan.
5. Hipotesis Avogadro
5.1 Membuktikan kebenaran Hipotesis Avogadro dengan menganalisis data hasil
percobaan.
Contoh:
Cermati data percobaan berikut:
Reaksi hidrogen + klor hidrogen klorida

5.2 Menjawab pertanyaan untuk menyimpulkan fakta.


5.3 Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya,
dengan memahami contoh berikut:
Hidrogen
+
Klor
Hidrogen klorida
1 volume
1 volume
2 volume
n molekul
n molekul
2n molekul
dibagi dengan n
1 molekul + 1 molekul 2 molekul

Dengan kata lain, Hipotesis Avogadro ini berlaku:


5.4 Menerapkan Hukum Perbandingan Volume dengan menjawab soal-soal yang
diberikan.
Langkah 2: Pembelajaran Perhitungan Kimia
1. Konsep mol
1.1 Penjelasan dan uraian tentang pengertian mol dan hubungannya dengan jumlah
partikel, massa molar, volum molar, dan molaritas.
1.2 Penjelasan dan uraian dapat dengan hand-out, buku rujukan, animasi, dan/atau
power-point.
1.3 Pembahasan dan uraian tentang konsep mol difokuskan pada:
1.3.1 Definisi satu mol zat
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat
itu sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 g atom karbon12.
1.3.2 Konversi jumlah mol ke dalam jumlah partikel
1 mol zat mengandung 6,022 x 1023 partikel
1.3.3 Hubungan antara jumlah mol dengan:
1) massa molar
Massa satu mol zat dinamakan massa molar (lambang Mr). Besarnya
massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul relatif
zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol.
Massa molar = Mr atau Ar zat (g/mol)
2) volum molar gas dalam keadaan standar
Volume satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume molar, yang
dilambangkan dengan Vm.
Volume gas dalam keadaan standar = 22,4 L
3) volum molar gas dalam keadaan tidak standar
Perhitungan volume gas tidak dalam keadaan standar (non-STP)
digunakan dua pendekatan sebagai berikut.
a. Hukum gas ideal:

PV = nRT

b. konversi gas pada suhu dan tekanan yang sama:

4) molaritas
Molaritas menyatakan banyaknya mol zat dalam 1 L larutan.

1.4 Pendalaman konsep melalui latihan soal-soal, tanya-jawab, dan diskusi.

2. Rumus Molekul dan Kadar Unsur suatu Senyawa


3.1 Penentuan Kadar Unsur dalam suatu senyawa

3.2 Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul


a Rumus empiris, rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom
dari unsur-unsur yang menyusun senyawa.
b Rumus molekul, rumus yamg menyatakan jumlah atom-atom dari unsurunsur yang menyusun satu molekul senyawa.

Penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dapat ditempuh
dengan langkah berikut.
1) Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa,
2) Ubah ke satuan mol,
3) Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris,
4) Cari rumus molekul dengan cara:
(Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul, n dapat dihitung,
5) Kalikan n yang diperoleh dari hitungan dengan rumus empiris.
3.3 Menentukan Rumus Kimia Hidrat (Air Kristal)
Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O).
3.4 Pendalaman konsep melalui latihan soal-soal, tanya-jawab, dan diskusi.
3. Penerapan perhitungan kimia dalam Persamaan Reaksi
3.1 Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus
diperhitungkan dalam satuan mol.
Adapun langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut dapat disimak
dalam bagan berikut.
1) Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan.
2) Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat ke dalam mol.
3) Gunakanlah koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat
reaktan dan produk.
4) Ubahlah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang ditanya
(L atau g atau partikel, dll.).
3.2 Pendalaman konsep melalui latihan soal-soal, tanya-jawab, dan diskusi.
4.

Pereaksi Pembatas
4.1 Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal
ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu.
Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas.

4.2 Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara
membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang
mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
4.3 Pendalaman konsep melalui latihan soal-soal, tanya-jawab, dan diskusi.
Langkah 3: Evaluasi
1. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang hukum-hukum dasar kimia, konsep
mol dan hubungannya dengan jumlah partikel zat, massa molar, volum molar, dan
molaritas, serta penerapannya dalam perhitungan.
2. Guru mengadakan tes tulis akhir dengan materi meliputi hukum-hukum dasar
kimia, konsep mol dan hubungannya dengan jumlah partikel zat, massa molar,
volum molar, dan molaritas, serta penerapannya dalam perhitungan.

10

Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dilakukan melalui dua jenis penilaian:
a. Penilaian proses belajar: Penilaian Sikap dalam Diskusi, Penilaian Keterampilan
dalam Praktikum
b. Penilaian hasil belajar : Presentasi Hasil Praktikum, Tugas Evaluasi dan
Ulangan Harian
Instrumen Penilaian untuk Rancangan Pembelajaran Langkah 1

No

Pedoman Penilaian Afektif (saat percobaan)


Aspek yang Dinilai
Bertanggung
Nama Siswa
Kerjasama
Jujur
Jawab
0
1
2
0
1
2
0 1 2

Skor
Total

1.
2.
3.
...
Rubrik:
No.
1

Aspek yang
dinilai
Kerjasama
dalam
kelompok
Bertanggung
jawab

Kejujuran

Skor
1
Siswa
Siswa kurang
berpartisipasi
berpartisipasi
dalam kelompok dalam kelompok
dan bersemangat dan kurang
bersemangat
Siswa
Siswa kurang
bertanggung
bertanggung
jawab dalam
jawab dalam
kebersihan
kebersihan
laboratorium
laboratorium dan
dan keutuhan
keutuhan alat
alat percobaan
percobaan
Siswa
Siswa menuliskan
menuliskan data data percobaan
sesuai dengan
yang tidak
percobaan
lengkap
2

0
Siswa tidak
berpartisipasi
dalam kelompok
dan tidak
bersemangat
Siswa tidak
bertanggung jawab
dalam kebersihan
laboratorium dan
keutuhan alat
percobaan
Siswa menuliskan
data tidak sesuai
(memanipulasi)
dengan percobaan

11

Pedoman Penilaian Afektif (saat presentasi dan diskusi hasil percobaan)

No

Nama Siswa

Aspek yang Dinilai


Materi
Presentasi
Keaktifan
Keaktifan
yang
Bertanya
Menjawab
disajikan
0
1
2 0 1
2
0 1 2

Skor
Total

1.
2.
3.
...
Rubrik:
No.
1,

Aspek
yang
Dinilai
Materi
presentasi
yang
disajikan

2.

Aktif
bertanya

3.

Aktif
Menjawab

Skor
2
Materi yang
disampaikan sesuai
(konsep benar) serta
cara
penyampaiannya
sistematis (mudah
dipahami)
Aktif bertanya, dan
cara
penyampaiannya
sistemetis (mudah
dipahami)
Aktif menjawab
pertanyaan yang
diajukan, serta
jawaban yang
diberikan sesuai
konsep (benar)

Materi yang
disampaikan sesuai,
tetapi sulit
dimengerti.

Materi yang
disampaikan
tidak sesuai,
dan sulit
dimengerti

Aktif bertanya tetapi


cara
penyampaiannya
tidak sistematis (sulit
dipahami)
Aktif menjawab
pertanyaan yang
diajukan, tetapi
jawaban yang
diberikan tidak
sesuai konsep

Tidak bertanya

Tidak
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
temannya.

12

Penilaian Unjuk Kerja (Psikomotor) dalam Menggunakan Alat dan Bahan


No.
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Indikator

Hasil Penilaian
Baik(3)
Cukup(2) Kurang(1)

Mengikat tabung reaksi kecil dengan


benang
Mengisi tabung reaksi kecil yang telah
diikat tadi dengan larutan bahan
Mengisi labu erlenmeyer dengan larutan
bahan
Memasukkan tabung reaksi kecil yang
telah diikat dan diisi larutan bahan ke
dalam labu erlenmeyer yang juga telah
diisi larutan bahan
Memastikan agar larutan bahan dalam
tabung reaksi kecil tidak tumpah dalam
erlenmeyer
Menutup labu erlenmeyer dengan
sumbat
Menimbang tabung reaksi kecil, labu
erlenmeyer, larutan bahan dan sumbat
dengan neraca analitik
Mereaksikan larutan dalam tabung
reaksi kecil dengan larutan di dalam labu
erlenmeyer
Menimbang kembali tabung reaksi kecil,
labu erlenmeyer, larutan bahan yang
telah bereaksi dan sumbat dengan
neraca analitik

Nilai =
Skor maks = 27
Kategori baik jika nilaipeserta didik 75

13

HUKUM KEKEKALAN MASSA


Hipotesis :
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Alat dan Bahan
:
Alat:
1) Erlenmeyer + Tutup 25 ml
2 Buah
2) Erlenmeyer + Tutup 50 ml
1 Buah
3) Neraca Analitik
1 Buah
4) Selang karet
1 Buah
Bahan:
1) Na2CO3 1M
2) CaCl2
2M
3) K2SO4
3M
Prosedur Percobaan :
Percobaan 1
1. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
2. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
3. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
4. Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya
(dengan tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
5. Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan CaCl2 2M dalam erlenmeyer I, diamati
perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih dan gelembung gas )
6. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
7. Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan K2SO4 3M ( menjadi
endapan pekat ).
8. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
Percobaan 2
1. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
2. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
3. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu
tutup (disimpan dulu),
4. Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya
(dengan tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
5. Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan K2SO4 3M dalam erlenmeyer I, diamati
perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih )
6. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
7. Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan CaCl2 2M ( menjadi
endapan dan gelembung gas ).
8. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )

14

Data Pengamatan
Keadaan penimbangan massa

Percobaan 1

Percobaan 2

Massa sebelum pencampuran

.....

.....

Massa setelah pencampuran I

.....

.....

Massa setelah pencampuran II

.....

.....

Kesimpulan:
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Pedoman Penskoran (Kognitif):
No.
A.

B.

Aspek yang Dinilai


Hipotesis
2= Hipotesis logis
1= Hipotesis kurang logis tetapi masih ada hubungan.
0= Hipotesis tidak logis
Persiapan
1.
Menyiapkan alat-alat untuk percobaan, yaitu:
a Erlenmeyer + Tutup 25 ml

2.

b Erlenmeyer + Tutup 50 ml
c Neraca Analitik
Menyiapkan bahan-bahan untuk percobaan, yaitu:
a Na2CO3 1M
b CaCl2
2M
c

3.
C.

K2SO4

Skor
0-2

0-7
1
1
1
1
1

3M

Mencuci alat sebelum digunakan

Proses
Percobaan 1
1. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M
sebanyak 10 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
2. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M
sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
3. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M
sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
4. Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik,
ditimbang bobotnya (dengan tutupnya), [ Sebelum diturunkan
dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
5. Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan CaCl2 2M dalam
erlenmeyer I, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat
(endapan putih dan gelembung gas )
6. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati
perubahan yang terjadi )
7. Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan
K2SO4 3M ( menjadi endapan pekat ).
8. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati
perubahan yang terjadi )

0-32
2
2
2
2
2
2
2
2

15

D.

Percobaan 2
1. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M
sebanyak 10 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
2. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M
sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
3. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M
sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
4. Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik,
ditimbang bobotnya (dengan tutupnya), [ Sebelum diturunkan
dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
5. Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan K2SO4 3M dalam
erlenmeyer I, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat (
endapan putih )
6. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati
perubahan yang terjadi )
7. Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan
CaCl2 2M ( menjadi endapan dan gelembung gas ).
8. Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati
perubahan yang terjadi )
Kegiatan Akhir
a. membersihkan alat yang telah digunakan
b. membersihkan meja praktikum dari sampah dan bahan yang
telah dipakai
c. mengembalikan alat ke tempat semula dalam keadaan kering

E.

Hasil (Menuliskan hasil pengamatan)

2
2
2
2
2
2
2
2
0-3
1
1
1
0-6
0-6

Keadaan penimbangan massa

Percobaan 1

Percobaan 2

Massa sebelum pencampuran

.....

.....

Massa setelah pencampuran I

.....

.....

Massa setelah pencampuran II


.....
.....
Rincian:
Setiap pengamatan pada kolom suhu dan waktu reaksi masingmasing diberi skor 1. Sehingga total skor maksimal yaitu 6
F.
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi zat yang direaksikan, maka laju
reaksinya semakin cepat
2= kesimpulan benar
1= kesimpulan kurang tepat
0= kesimpulan salah
JUMLAH SKOR MAKSIMUM

0-2
2

52

16

A. Hipotesis
B. Persiapan
C. Proses
D. Kegiatan Akhir
E. Hasil
F. Kesimpulan
Nilai akhir
)

Penilaian Kinerja Melakukan Pengamatan

No.

Penilaian

Aspek yang dinilai

1.

Merumuskan hipotesis

2.

Melakukan pengamatan atau pengukuran

3.

Menafsirkan data

4.

Mengkomunikasikan

Rubrik penilaiannya:
Aspek yang
dinilai
1

Penilaian
2

Hipotesis
tidak
dirumuskan

Perumusan hipotesis
dilakukan dengan
bantuan guru

Pengamatan

Pengamatan
tidak cermat

Pengamatan cermat,
tetapi mengandung
interpretasi (tafsiran
terhadap pengamatan)

Menafsirkan
data

Tidak
melakukan
penafsiran
data

Melakukan analisa
data, namun tidak
melakukan upaya
antarvariabel

Mengkomuni
kasikan

Dilakukan
secara lisan

Lisan dan tertulis,


namun tidak
dipadukan

Merumuskan
hipotesis

3
Perumusan hipotesis
dilakukan secara mandiri
(melalui diskusi
kelompok atau individu)
Pengamatan cermat dan
bebas interpretasi
Melakukan analisis dan
mencoba mengaitkan
antarvariabel yang
diselidiki (atau bentuk
lain, misalnya
mengklasifikasi).
Memadukan hasil tertulis
sebagai bagian dari
penyajian secara lisan

17

No.
1.
2.
3.

Penilaian Produk Hasil Penyelidikan


Penilaian
Aspek yang dinilai
1
2
Hasil rumusan hipotesis
Hasil pengamatan atau pengukuran
Hasil analisis/penafsiran

Rubrik penilaiannya:
Aspek yang
dinilai

Hasil rumusan
hipotesis

Tidak berupa
hipotesis

Hasil
pengamatan
atau
pengukuran

Data tidak
menunjukkan hasil
pengamatan yang
cermat, lengkap dan
aman

Hasil analisis
atau penafsiran

Tidak melakukan
penafsiran data
(hanya menyajikan
data, tanpa
penafsiran lebih
lanjut)

Penilaian
2
Ada, dalam bentuk
pernyataan,
mengarah kepada
penyelidikan tetapi
tidak lengkap
Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari cermat,
lengkap, aman dan
masih
mencampurkan data
dengan inferensi

3
Ada, dalam bentuk
pernyataan dan
mengarah ke
kegiatan
penyelidikan
Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari cermat,
lengkap aman dan
bebas inferensi
Ada analisis data dan
mengaitkan
antarvariabel yang
diselidiki (atau
bentuk lain,misalnya
mengklasifikasi)

Ada hasil analisis


data, namun tidak
melakukan upaya
mengaitkan
antarvariabel

Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan


Penilaian

No

Aspek yang dinilai

1.

Merumuskan hipotesis dan melaksanakan kegiatan


sesuai prosedur

2.

Merangkai alat

3.

Melakukan pengamatn/pengukuran

4.

Melakukan analisis data dan menyimpulkan

Rubrik penilaiannya:
Aspek yang dinilai
Merumuskan
hipotesis dan
melaksanakan
percobaan sesuai
prosedur

1
Tidak mampu
merumuskan
hipotesis dan
melaksanakan
percobaan sesuai
prosedur

Penilaian
2
Dilakukan dengan
bantuan guru

3
Dilakukan secara
mandiri (idividual
atau kelompok)

18

Merangkai alat

Rangkaian alat
tidak benar

Pengamatan/
pengukuran

Pengamatan tidak
cermat

Melakukan analisis
data dan
menyimpulkan

Tidak mampu

Rangkaian alit benar,


tetapi tidak rapi atau
tidak memperhatikan
keselamatan kerja
Pengamatan cermat,
tetapi mengandung
interpretasi
Dilakukan dengan
bantuan guru

Rangkaian alit
benar, rapi dan
memperhatikan
keselamatan kerja
Pengamatan
cermat dan bebas
interpretasi
Dilakukan secara
mandiri
(individual atau
kelompok)

Penilaian Produk Hasil Percobaan


No
1.
2.
3.
4.

Aspek yang dinilai

Penilaian
1
2
3

Hasil rumusan hipotesis dan melaksanakan kegiatan


sesuai prosedur
Hasil produk percobaan setelah dilakukan perlakuan
sesuai dengan langkah kerja dan kebersihan kerja
Hasil pengamatan/pengukuran
Hasil analisis data kesimpulan

Rubrik penilaiannya:
Aspek yang
dinilai

Penilaian
2
Ada, sudah mengarah
ke jawaban
sementara
permasalahan namun
tidak mengaitkan
variabel-variabel
percobaan

3
Ada, dalam bentuk
pernyataan,
mengaitkan
variabel-variabel
percobaan dan
mengarahkan ke
penyelidikan

Hasil rumusan
hipotesis dan
melaksanakan
kegiatan sesuai
prosedur

Ada, namun tidak


berupa hipotesis

Hasil produk
percobaan setelah
dilakukan
perlakuan sesuai
dengan langkah
kerja dan
kebersihan kerja

Tidak menunjukkan
produk percobaan
dan kebersihan
kerja kurang
diperhatikan

Sudah sesuai dengan


produk percobaan
namun kebersihan
kerja kurang
diperhatikan

Sudah sesuai
dengan produk
percobaan dan
kebersihan kerja
diperhatikan

Hasil
pengamatan
atau pengukuran

Data tidak
menunjukkan hasil
pengamatan yang
cermat, lengkap dan
aman

Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari cermat,
lengkap, aman; masih
mencampurkan data
dengan inferensi

Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari cermat,
lengkap, aman;
bebas dari inferensi

Hasil analisis
dan kesimpulan

Tidak melakukan
analisis data (hanya
menyajikan data,
tanpa analisis lebih
lanjut)

Ada hasil analisis


data, namun tidak
melakukan upaya
penyimpulan

Ada analisis dari


simpulan
(menjawab masalah
atau menunjukkan
kebenaran/ketidak
beratan hipotesis)

19

Instrumen Penilaian untuk Rancangan Pembelajaran Langkah 2


LATIHAN SOAL
Isian Tertutup (2 Soal tiap Sub Bab)
Sub Bab Hipotesis Avogadro
1. Reaksi N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g). Jika pada 1 liter gas N2 terdapat n molekul,
hitunglah jumlah molekul H2 yang bereaksi dan jumlah molekul NH3 yang
terbentuk jika reaksi berlangsung pada temperatur dan suhu yang sama.
Penyelesaian:

2. Pada pembakaran 9,5 1022 molekul gas C3H8 dengan gas oksigen menghasilkan
gas karbon dioksida dan uap air. Tentukan:
a persamaan reaksi,
b jumlah molekul gas oksigen,
c jumlah molekul gas CO2,
d jumlah molekul gas H2O.
Penyelesaian:

Tabel penilaian hasil tugas:


No

Nama siswa

Nomor
soal
1
2

Skor
Total

1.
2.
3.
4.
5.
...

20

TUGAS (SOAL EVALUASI)


Uraian (1-10)
1. Cuplikan bubuk besi sebanyak 5 gram dipanaskan dengan gas klorin
menghasilkan 10 gram besi(II) klorida, FeCl2,(Ar Fe=56, Cl=35,5). Kadar unsur
besi dalam culikan tersebut adalah ....
Penyelesaian:
(
(

))

Penilaian Hasil Tugas Evaluasi


Tabel penilaian hasil tugas:
No

Skor
Total

Nomor soal

Nama siswa
1

10

1.
2.
3.
4.
5.
...
Rubrik:

Sesuai dengan kata kunci

= 10

Kurang sesuai

= 1-9

Tidak sesuai

=0

Nilai =

100

21

SOAL ULANGAN HARIAN

A. Pilihan Ganda (1-20)


1. Dalam satu wadah terdapat L partikel gas hidrogen. Jika L adalah bilangan
Avogadro, volume wadah yang ditempati gas tersebut pada suhu dan tekanan
standar adalah ....
(A) 22,4 liter
(B) 11,2 liter
(C) L liter
(D) 1 liter
(E) 0,5 liter
B. Uraian (1-5)
1. Sebanyak 9 L gas oksigen mengandung 9,4 1022 molekul. Pada suhu dan
tekanan yang sama, hitunglah jumlah molekul 36 L gas karbon dioksida dan
volume 9,8 1023 molekul uap air.
Penyelesaian:

Penilaian Hasil Ulangan Harian


Tabel penilaian hasil ulangan harian
No

Nama siswa

Nomor soal
Pilihan Ganda
Uraian
1-20
1
2
3
4

Skor
Total

1.
2.
3.
...
Rubrik:
A. Pilihan Ganda
Benar = 1
Salah
=0
B. Uraian
Sesuai dengan kata kunci
Kurang sesuai
Tidak sesuai

Nilai =

100

= 10
= 1-9
=0

22

Vous aimerez peut-être aussi