Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB II
OLEH KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
Putu Widiartama
Wayan Leo Cristian Wirayuda
Roni Meigiyawan
Putu Eka Darmayasa
(1204061019)
(1204061022)
(1204061015)
(1204061017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yaitu MICE BAB II
Dengan diselesaikannya laporan ini, kami bergharap, semoga laporan ini bermanfaat
bukan hanya sebagai laporan tugas, namun dapat memberi pengetahuan lebih berkaitan
dengan dunia industri perhotelan khususnya dalam bidang MICE. Apabila ada kesalahan dan
kekurangan dari laporan ini, kami mengharapkan saran dan kritik, terutama dari dosen
pengajar dan para pembaca lainya, demi perbaikan dalam laporan yang kami selesaikan,
sekian dan terimakasih.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
1.4 Manfaat.......................................................................................................
4
4
4
4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Definisi MICE...........................................................................................
3.2 Hubungan Antara Komponen MICE .......................................................
3.3 Segmen Pasar MICE..................................................................................
3.4 MICE Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 67 / 1996...........................
5
6
7
8
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan....................................................................................................
4.2 Kritik dan Saran........................................................................................
10
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kegiatan Convention merupakan bagian dari industri pariwisata MICE
(Meeting, Conference, Incentive, Exhibition) masa kini telah memberikan "warna dalam
kegiatan bisnis industri pariwisata dunia", kegiatan konvensi sangat beragam terhadap
konstribusinya terhadap kegiatan pariwisata, yang sangat menonjol adalah identik dengan
pemberian pelayan/services. MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis dengan highquality dan high-income, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi
negara berkembang karena dalam pelaksanaannya banyak sekali menggunakan fasilitas
pariwisata. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan
kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi MICE itu sendiri ?
2. Bagaimana Hubungan Antara Komponen MICE ?
3. Apa Segmen Pasar MICE ?
4. Bagaimana MICE Menurut Peraturan Pemerintah yang ada ?
Menjadikan pribadi yang kreatif dengan jenis produk produk yang baru.
Memperoleh keuntungan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi MICE
MICE dapat diartikan sebagai suatu wisata konvensi yang dimana wisatawan atau tamu
memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang seperti negarawan,
pengusaha, pejabat dan yang lainya untuk bertemu pada suatu tempat untuk membahas
masalah masalah yang berhubungan yang berkaitan dengan kepentingan bersama. MICE itu
sendiri berasal dari beberapa kata yaitu Meeting, Incentive, Exhibition, and Conference.
Berikut penjelasan mengenai beberapa istilah yang berhubungan dengan MICE :
a. Meeting
Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan atau persidangan.
Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam MICE. Menurut Kesrul (2004:8),
Meeting Suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang
tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan
profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja sama anggota dan
pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan kemasyarakatan.
Menurut Kesrul (2004:3), Meeting adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya
merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan orang secara
bersama-sama.
b. Incentive
Intencive dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu penghargaan, yaitu penghargaan
pada seseorang seperti seorang karyawan atau mitra usaha dengan memberikan suatu imbalan
atas prestasi yang diperoleh orang itu sendiri dengan menyelenggarakan suatu kegiatan.
Incentive juga dapat dikategorikan sebagai suatu kegiatan pada MICE. Pengertian Incentive
juga dijelaskan oleh Rogers (2003) yaitu;
Incentive travel is a global management tool that use an exceptional travel experience to
motivate and/or recognize participants for incraserd of perfromance in support of the
organizasional goal.
Artinya : Perjalanan intensif adalah sebuah alat manajemen global yang menggunakan sebuah
pengalaman perjalanan terbaik untuk motivasi dan atau mengenalkan kepada peserta
konfrensi untuk meningkatkan kemampuan dalam mendukung sebuah organisi global.
c. Conference
Conference dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Konferensi, Surat Keputusan
Mentri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Nomor : KM.108/HM.703/MPPT-91,
mendefinisikan konferensi, kongres, atau konvensi merupakan suatu kegiatan pertemuan
sekelompok orang dari berbagai kalangan, seperti dari negarawan, pengusaha, pembisnis, dan
lain sebagainya, untuk mebahas masalah masalah yang berkaitan dengan kepentingan
bersama.
d. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri pariwisata, pameran termasuk
dalam bisnis wisata konvensi, yaitu pameran untuk menyebarluaskan informasi dan sekaligus
promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau kegiatan pariwisata.
Hubungan
Komponen
MICE
Incentives
Business
Meeting
Leisure
Share Holder
Distribution and
agent
Prestasi Kerja
Assocaciation
Corporate
Convention
Exhibition
Sesuai dengan
tema konvensi
Masukan
penyewaan
venue / fasilitas
Daya tarik calon
delegasi
Hubungan antar komponen MICE sangatlah erat kaitannya satu dengan lain misalnya
penyelenggaraan meeting dengan incentive. Yang dilihat dari penyelenggaraan meeting di
luar daerah perusahaan, kehadiran peserta meeting baik pimpinan maupun karyawan, di
daerah yang ditentukan itu sepenuhnya atas biaya perusahaan. Tentunya kehadiran karyawan
itu atas prestasi mereka yang gemilang. Kegiatan ini dapat terlaksanakan pada saat yang
bersamaaan pimpinan dan karyawan dapat menikmati liburan dimana diadakannya pertemuan
tersebut.
Demikian juga halnya dengan komponen MICE lainnya seperti contoh antara convention
dengan exebithion. Para praktisi MICE berpendapat bahwa salah satu keberhasilan pelaksaan
konvensi dapat dilihat dari terselenggaranya pameran pada wakru yang bersamaan di tempat
itu. keuntungan yang mereka peroleh dengan diadakannya pemeran itu adalah pemasukan
dari penyewaan tempat sebagi fasilitas pameran serta memberi daya tarik bagi para delegasi.
3. Segmen Pasar MICE
Konvensi yang pada umumnya diselenggarakan oleh suatu organisasi profesi baik untuk
tingkat nasional, regional maupun tingkat internasional. Adapun contohnya meliputi :
Pertemuan dari Ikatan Ahli Penyakit Dalam se-Asia Fasifik
Pertemuan dari Assosiasi LNG sedunia
Pertemuan dari Ikatan Dokter se-Indonesia
Termasuk dalam konvensi ini adalah Off-Shore Meeting yaitu pertemuan suatu asosiasi
nasional yang diselenggarakan di luar negeri misalnya pertemuan ahli kandungan Australia
di Bali.
7
Adapun paragraf yang secara khusus mengatur tentang wisata konvensi seperti yang
tercantum di bawah ini :
Paragraf 4
Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran
Pasal 22
Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran diselenggara-kan oleh Perseroan
Terbatas atau Koperasi
Pasal 23
Badan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran harus memenuhi persyaratan
sekurang-kurangnya :
memiliki tenaga profesional dalam jumlah dan kualitas yang memadai
mempunyai kantor tetap yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung usaha.
Pasal 24
1. Kegiatan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran yang meliputi :
Penyelenggaraan kegiatan konvensi
Penyelenggaraan kegiatan konvensi terdiri dari beberapa bagian yang diantaranya meliputi
:
Perencanaan dan penawaran penyelenggaraan konvensi
Perencanaan dan pengelolaan anggaran penyelenggaraan konvensi
Pelaksanaan dan penyelenggaraan konvensi
Pelayanan terjemahan simultan
a. Perencanaan, penyusunan dan penyelenggaraan program perjalanan insentif
b. Perencanaan dan penyelenggaraan pameran
c. Penyusunan dan pengkoordinasian penyelenggaraan wisata sebelum, selama dan
sesudah konvensi
d. Penyediaan jasa kesekretariatan bagi penyelenggaraan konvensi, perjalanan insentif
dan pameran dan
e. Kegiatan lain guna memenuhi kebutuhan peserta konvensi, perjalanan insentif dan
pameran.
2. Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c merupakan
jenis kegiatan pokok yang wajib diselenggarakan oleh badan usaha jasa konvensi, perjalanan
insentif dan pameran.
Pasal 25
1. Badan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran harus wajib :
memenuhi jenis dan kualitas jasa yang dikemas dan atau dijanjikan dalam penawaran
penyelenggaraan konvensi, perjalanan insentif dan pameran
mengurus perizinan yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan konvensi dan pameran
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Andiani Dini Nyoman.2014.Mata Kuliah MICE.Singaraja.Bali.Undikasha
Internet :
http://definisipariwblogspot.com/2013/12/komponen-komponen-atau-unsur-unsur.html
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/search/label/MICE
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/06/wisata-mice-alternatif-pariwisata.html
https://www.google.co.id/search?q=MICE&oq=mice&aqs=chrome.0.69i59j69i60j69i59l2j6
9i61j0.1061j0j7&sourceid=chrome&es_sm=122&ie=UTF8#q=konsep+mice+perhotelan&start=10
http://inccantb.com/pengertian-mice-meeting-incentive-conference-exhibition-definisibentuk-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-pelaksanaan-mice.html
11
12