Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONSEP DASAR
A; KONSEP MEDIS
1; Pengertian
a; Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara
genetis dan klinis, termasuk heterogen dengan manifestasi berupa
hilangnya toleransi karbohidrat.
(Price, S.A., 1995, hal: 1111)
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron (Mansjoer, Aa, 1999, hal: 580).
Diabetes Melitus(DM) adalah masalah yang mengancam hidup
(kasus darurat) yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau
absolut. (Doenges, 2000, hal: 726).
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronik yang
komplek yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak, berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler
dan neurologis. (Long, B.C, 1996, hal: 4).
Berdasarkan beberapa pengertian Diabetes Melitus diatas maka
penulis menyimpulkan penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit
degeneratif dan merupakan suatu penyakit yang komplek yang
melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat,protein, dan lemak
serta dapat mengancam hidup dan disebabkan oleh defisiensi insulin
klarena adanya peningkatan kadar gula dalam darah.
Asuhan keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus adalah
suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan
pada anggota keluarga yang mengalami Diabetes Melitus.
Klasifikasi Diabetes Melitus
2; Gangguan Penglihatan
Pada fase awal diabetes sering dijumpai gangguan
penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti
kacamatanya berulang kali agar tetap dapat melihat dengan baik.
3; Gatal/Bisul
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah
kemaluan dan daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah
payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang
lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang
sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti.
4; Gangguan Ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah, tersembunyi karena
sering tidak secara terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini
terkait dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu
membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan atau
kejantanan seseorang.
5; Keputihan
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang
sering ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya
gejala yang dirasakan.
5; Penatalaksanaan
Soegondo S, dkk (2004, hal: 257) menyatakan penatalaksanaan
diabetes sering dikaitkan dengan perencanaan makan, latihan jasmani dan
obat-obatan penurun gula darah.
a; Perencanaan Makan
1; Makan makanan yang beraneka ragam yang bisa menjamin
terpenuhinya kecakupan sumber zat teaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
a; Sumber Zat Tenaga
Sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi.
Makanan sumber zat tenaga sangat penting menunjang
aktivitas sehari-hari.
b; Sumber Zat Pembangun
- Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.
- Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewani
adalah telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Zat pembangun berperan penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
c; Sumber Zat Pengatur
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan
buah-buahan makanan ini mengandung berbagai vitamin dan
mineral yang sangat berperan untuk melancarkan bekerjanya
fungsi organ-organ tubuh.
2; Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi penyandang diabetes tergantung pada
umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik,
keadaan penyakit dan pengobatannya. Energi yang dibutuhkan
dinyatakan dengan satuan kalori. Susunan makanan yang baik
untuk penyandang diabetes mengandung jumlah kalor yang sesuai
Untuk itu makanan jangan terlalu banyak yang digoreng, bila ingin
mungkin tidak lebih dari satu lauk saja yang digoreng pada setiap
kali makan untuk mereka-mereka yang tidak gemuk, selebihnya
dapat dimasak dengan sedikit minyak misalnya seperti dipanggang,
dikukus, direbus dan dibakar. Kurangi mengkonsumsi makanan
tinggi kolesterol seperti otak, kuning telur, ginjal, hati, daging
berlemak, keju dan mentega.
5; Gunakan garam yang beryodium (gunakan garam secukupnya saja)
Penyandang diabetes yang mempunyai tekanan darah tinggi
(hipertensi) sehingga perlu berhati-hati pada asupan natrium.
Anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan
untuk penduduk biasa yaitu 3.000 mg/hari yaitu kira-kira 6 7
garam (1 sendok teh) yang digunakan.
6; Makanlah makanan sumber zat besi (Fe)
Untuk menghindari terjadi anemia yang banyak diderita
oleh semua orang penyandang diabetes maka perlu mengkonsumsi
cukup zat besi. Bahan makanan sumber zat besi antara lain sayuran
berwarna hijau dan kacang-kacangan.
7; Biasakan makan pagi
Pada penyandang diabetes terutama yang menggunakan
obat penurun glukosa darah ataupun suntikan insulin tidak makan
pagi akan sangat beresiko karena bisa menyebabkan hipoglikemia
(penurunan kadar gula darah).
8; Hindari minuman beralkohol
Kebiasaan
minum
minuman
beralkohol
dapat
mengakibatkan terhambatnya proses penyerapan zat gizi, dan
hilangnya zat gizi yang penting bagi tubuh.
b; Latihan Jasmani
Latihan jasmani merupakan salah satu pilar penatalaksanaan
diabetes karena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan
kebugaran, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot.
Latihan jasmani harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan
umur, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan.
c; Obat-obatan Penurun Gula Darah
10
11
sebagai unit kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai sarana/penyalur. (Bailon dan Maglaya, 1989, hal : 38).
a; Tugas Perkembangan Keluarga
Menurut Friedman (1998: 13) tugas perkembangan keluarga meliputi:
1; Keluarga pemula
Membangun perkawinan yang saling memuaskan,
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, keluarga
berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua).
12
13
14
15
16
keluarga
meliputi:
Sifat-sifat
keluarga,
data
dianalisa
maka
selanjutnya
dapat
kesehatan
memungkinkan
adalah
terjadinya
keadaan
penyakit,
yang
kecelakaan
dapat
dan
17
18
c; Ketidakmampuan
keluarga
melakukan
tindakan
keluarga
memanfaatkan
dan
menentukan
prioritas
masalah
kesehatan
dan
keperawatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas
masalah adalah sebagai berikut:
a; Tidak
mungkin
masalah-masalah
kesehatan
dan
19
dapat
menentukan
prioritas
kesehatan
dan
Kriteria
Nilai Bobo
1. Sifat masalah
Skala
: - tidak/kurang sehat
1
2
- ancaman kesehatan
- krisis
: - dengan mudah
- hanya sebagian
- tidak dapat
: - tinggi
- cukup
- rendah
20
4. Menonjolnya masalah
Skala
: -
1
2
1
Skoring :
1; Tentukan skor untuk setiap kriteria.
2; Skor dibagi dengan angka tertinggi dikaitkan dengan bobot.
skor
x bobot
angka tertinggi
3; Jumlah skor untuk semua kriteria.
4; Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.
b; Perencanaan
Perencanaan perawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan
yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul
Effendi, 1998, hal: 54)
1; Rencana tujuan keperawatan keluarga meliputi:
Tujuan merupakan pernyataan yang lebih rinci tentang hasil
keperawatan. Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang
dipakai untuk menilai keberhasilan keperawatan.
2; Tujuan jangka pendek, ditekankan pada keadaan yang mengancam
kehidupan, misalnya sakit berat, penyakit menular dan sebagainya.
3; Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan
perilaku, dari perilaku yang merugikan kesehatan menjadi perilaku
21
22
23
c; Karakteristik lingkungan
Pada karakteristik lingkungan difokuskan pada:
-
Penghasilan Rendah
Kecenderungan yang terjadi
Kebiasaan b
Ny
Pendidikan rendah:
Lingkungan buruk
Ny
Keluarga
tahu tentang: injuri.
Ruangan lembab
membahayakan
dan
dapatkurang
mengakibatkan
Pengertian DM
Perabotan ruangan kurang teratur Ny
Ke
Bagaimana
kebersihan
keseluruhan lingkungan
rumah
Penyebab
DM
Sumur,
dapurdan
dalam satu ruangan
Pen
Pencegahan DM
Keadaan luar rumah kotor
sekitarnya.
Perawatan pola diit DM
Lantai
Komplikasi DM
d; Pemeriksaan fisik
Produktivitas
berkurang
- Tekanan
darah
Kelembapan kulit
Berat badan
4; Kerangka Pikir
Sering kencing pada malam hari, kaki dan tangan sering kesemutan, cepat lela
GDS: 316 ml/dl (22 Juli 2006)
Ketidaksanggupan keluarga tentang masalah yang dihadapi dalam melakukan tindakan yang tepat.
Respon keluarga:
Keluarga Tn. kurang tahu tentang penyakit DM, pengertian, penyebab, cara perawatan,
pencegaha, tanda dan gejala
Respon individu:
Keluarga tidak tahu cara modifikasi lingkungan sehat
Ny. S belum tahu tentang penger
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ketidaktahuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
24
40
39
mengenal
penyakit
Diabetes
Melitus
25
b; Fokus Intervensi
1; Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita Diabetes Melitus berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan
a; Tujuan:
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
mengenai penyebab, pencegahan, perawatan sehari-sehari di
rumah, diiat dan komplikasi Diabetes Melitus diharapkan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita
Diabetes Melitus.
b; Intervensi:
1; Jelaskan kepada keluarga mengenai penyebab, pencegahan,
perawatan sehari-hari,
Melitus.
2; Demonstrasikan bersama keluarga mengenai cara memilih
diit yang tepat untuk penderita Diabetes Melitus.
3; Beri motivasi kepada keluarga untuk memeriksakan
anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus secara
rutin.
4; Libatkan keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang
menderita Diabetes Melitus.
2; Ketidaktahuan keluarga mengenal penyakit Diabetes Melitus
berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai luas dan sifat
masalah Diabetes Melitus pengetahuan atau ketidaktahuan fakta.
a; Tujuan:
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit
mengenai sifat dan luasnya masalah Diabetes Melitus.
26
b; Intervensi:
1; Jelaskan kepada keluarga mengenai sifat, berat dan luasnya
masalah Diabetes Melitus yang dihadapi keluarga.
2; Jelaskan kepada keluarga beberapa tindakan yang dapat
dilakukan keluarga sesuai dengan kemampuan keluarga.
3; Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali mengenai
sifat, berat dan luasnya masalah Diabetes Melitus yang
dihadapi keluarga.
4; Berikan pujian atas usaha yang telah dilakukan keluarga.
3; Ketidaksanggupan keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus
dalam melakukan tindakan yang tepat berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan sumber daya keluarga.
a; Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit
mengenai cara-cara perawatan, pencegahan, perawatan seharihari, diit dan komplikasi hipertensi, diharapkan keluarga
mampu melakukan tindakan yang tepat pada anggota keluarga
yang menderita Diabetes Melitus.
b; Intervensi:
1;
2;
3;
27
a; Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit mengenai caracara
memodifikasi
lingkungan
rumah
dan
usaha-usaha
memelihara
lingkungan
rumah
yang
dapat
2;
3;