Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A; Definisi
Kanker Payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan
lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
B; Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang
menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker
payudara.
Beberapa faktor resiko tersebut adalah:
1; Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko
terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2; Pernah menderita kanker payudara.
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki
resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker
pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3; Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker,
memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
4; Faktor genetik dan hormonal.
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya
kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita
Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya
juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya
meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
8; Obesitas pasca menopause.
Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan.
Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker
payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang
obes.
9; Pemakaian alkohol.
Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko
terjadinya kanker payudara.
10; Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang
menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri
lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
11; DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki
resiko tinggi menderita kanker payudara.
12; Penyinaran.
Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada
masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
13; Faktor resiko lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan
kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
C; Patofisiologi
Kanker payudara berasal dari unsur epitel parenkim payudara. Kesatuan
fungsional terkecil payudara disebut lobulus, yang terbentuk oleh kelompokan
asinus dengan fungsi sekresi air susu dan struktur saluran keluarnya, yang
berukuran kecil disebut duktulus, yang lebih besar disebut duktus. Papila atau
puting susu adalah muara duktus ekskretorius bentuk lobus yang bercabang
dalam sekelompok lobulus. Kanker payudara yang berasal dari epitel asinus
dalam lobulus disebut Karsinoma Lobular sedangkan kanker yang berasal
dari epitel duktulus atau duktus disebut Karsinoma Duktal. Keganasan
setempat yang masih terbatas intra lobular atau intra duktal, belum ada
kerusakan membran basalis dalam asinus dan duktulus atau duktus, jadi belum
ada tanda invasi ke jaringan di luar lobulus atau duktus, merupakan tahap
awal karsinoma payudara. Pertumbuhan lebih lanjut dari masing-masing
keganasan tersebut tetap seperti keadaan semula atau menyebuk (invasif).
Jaringan di luar lobulus atau duktulus atau duktus. Pertumbuhan keganasan
yang tidak menyibuk kemana-mana disebut karsinoma invasif = karsinoma
insitu.
Karsinoma lobular maupun duktal baik bersifat invasif atau non invasif
yang berukuran kurang dari 0,5 cm (ada yang memakai patokan kurang dari 1
cm) disebut karsinoma payudara minimal (dini), secara klinik. Dan apabila
ditinjau dari populasi sel ganas, masa minimal terdeteksi tersebut diperkirakan
telah mencapai 30 doublings sehingga berbentuk 10 sel tumor ganas. Sel
tumor ganas mengadakan pembelahan secara tidak teratur dan diperkirakan
satu waktu doubling berkisar antara 30 sampai 200 hari atau lebih. Sehingga
status dini klinis tidak sama dengan status dini biologis. Apabila invasi tumor
ganas mencapai pembuluh limfe atau pembuluh darah, akan terjadi emboli sel
tumor ganas, sehingga akan memungkinkan penyebaran limfogen atau
hematogen baik regional atau metastasis jauh. Perjalanan penyakit lebih
lanjut secara klinis dinyatakan secara klinis T.N.M.
Staging (Penentuan Stadium Kanker)
Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up
dan menentukan prognosis.
Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer):
Riwayat keluarga
Riwayat
Menarche
Menopause
KB
Obesitas post
denga
kanker
breast cancer
< 12 th
> 55 th
(estrogen)
menopause
payudara
sebelumnya
B Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut
dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
Kanker payudara
Anxietas
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
Stadium tampak
0
Stadium I
- Payudara
kemerahan
Stadium II A
Stadium IIB
Garis tengah
> 5 cm
Stadium IIIA
Stadium IIIB
Stadium IV
Infiltrasi keluar
payudara
Estrogen
Infiltrasi keluar
payudara dan dada
Kambuh
Diturunkan
Merangsang
perkembangan payudara
Stimulasi perkembangan
payudara abnormal
Sumber informasi
tidak jelas/ tindakan
invasif
Pembesaran jaringan
payudara
nyeri
Penatalaksanaan
E; Penatalaksanaan medis
Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya
hampir selalu
Mastektomi
meliputi pembedahan (yang dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan)
untuk
mengangkat
sebanyak
mungkin
tumor.
Terdapat
pilihandada
utama adalah mastektomi
Krisis
situasisejumlah pilihan pembedahan, Insisi
(pengangkatan seluruh payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya
Anestesi
mengangkat
tumor
dan
jaringan
normal
di
sekitarnya).
Depresi medulla
Harga Diri
oblongata
Rendah
Stimulasi
Peningkatan
Kerusakan
Pembedahan breast-conserving
saraf nyeri
pajanan
integritas
mikroorganisme
kulitnormal
1; Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan
di sekitarnya
System
SistemGI
respirasi
Trauma
jaringan parsialResti
2; Eksisi luas
atau mastektomi
: pengangkatan tumor dan jaringan
infeksi
normal di sekitarnya yang lebih banyak
Pe ekspansi
Penumpukan
Pe motilitas
parusecret pada
usus
jalan
3; Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara.
nafas
Nyeri
Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memberikan
peluang terbaik untuk mencegah kambuhnya kanker.
Pola nafas
jalan
tak efektifBersihan
Konstipasi
Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi
nafas tak
efektif
penyinaran adalah kosmetik.
Biasanya efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan
berlangsung tidak lama. Kulit tampak merah atau melepuh.
Mastektomi
1; Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot
dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk
menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah
dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan
utuh.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker invasif yang
telah menyebar luar ke dalam saluran air susu, karena jika dilakukan
pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
2; Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau
modifikasi mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat
dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar
getah bening ketiak.
3; Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya
diangkat.
Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat
mengurangi resiko kambuhnya kanker pada dinding dada atau pada
kelenjar getah bening di sekitarnya.
Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening
mempengaruhi pemakaian kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Beberapa ahli percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari
1,3 cm bisa diatasi dengan pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih
besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan kemoterapi. Jika
garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan
sebelum pembedahan.
Penderita karsinoma lobuler in situ bisa tetap berada dalam pengawasan
ketat dan tidak menjalani pengobatan atau segera menjalani mastektomi
bilateral (pengangkatan kedua payudara).
Hanya 25% karsinoma lobuler yang berkembang menjadi kanker invasif
sehingga banyak penderita yang memilih untuk tidak menjalani
pengobatan.
Jika penderita memilih untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan
mastektomi bilateral karena kanker tidak selalu tumbuh pada payudara
yang sama dengan karsinoma lobuler.
Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka
diberikan obat penghambat hormon yaitu tamoxifen.
Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah, muntah, luka
terbuka di mulut yang menimbulkan nyeri atau kerontokan rambut yang
sifatnya sementara.
Pada saat ini muntah relatif jarang terjadi karena adanya obat ondansetron.
Tanpa ondansetron, penderita akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3
hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi, tergantung
kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan penderita.
Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi
dan perdarahan.
Tetapi pada akhirnya efek samping tersebut akan menghilang.
Tamoxifen adalah obat penghambat hormon yang bisa diberikan sebagai
terapi lanjutan setelah pembedahan.
Tamoxifen secara kimia berhubungan dengan esrogen dan memiliki
beberapa efek yang sama dengan terapisulih hormon (misalnya
mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta
meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi tamoxifen tidak
mengurangi hot flashes ataupun merubah kekeringan vagina akibat
menopause.
Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar
Kanker payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Bagian tubuh
yang paling sering diserang adalah paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah
bening, otak dan kulit.
Kanker muncul pada bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun
atau bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kanker terdiagnosis dan diobati.
Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak menunjukkan
gejala biasanya tidak akan memperoleh keuntungan dari pengobatan.
Akibatnya pengobatan seringkali ditunda sampai timbul gejala (misalnya
nyeri) atau kanker mulai memburuk.
Jika penderita merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat
penting untuk melakukan penyaringan.
Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:
1; SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat
menemukan benjolan pada stadium dini.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi
wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk
melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi
wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara
rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).
2; Mammografi.
Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan
daerah yang abnormal pada payudara.
Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun
untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia
50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun.
3; USG payudara.
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan
benjolan padat.
4; Termografi.
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada
payudara.
payudara
akan
mendatar
dan
memudahkan
pemeriksaan.
F; Pencegahan
Banyak
faktor
resiko
yang
tidak
dapat
dikendalikan.
Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya
hidup
secara
umum
bisa
mengurangi
angka
kejadian
kanker.
adalah
anti
estrogen
di
dalam
jaringan
payudara.
pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah
satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat
keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53,
BRCA1 atauk BRCA 2).
G; Pemeriksaan fisik
Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormonal antara lain faktor
estrogen dan progesteron maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan di
saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin, yaitu setelah menstruasi lebih
kurang satu minggu dari hari pertama menstruasi.
Penderita diperiksa dengan bagian atas terbuka :
1; Posisi tegak (duduk)
2; Penderita duduk dengan tangan jatuh bebas kesamping, dan
pemerisa berdiri di depan dalam posisi yang lebih kurang sama tinggi.
Pada ispeksi dilihat : simetri payudara kanan kiri , kelainan papila, letak
dan bentuknya, adakah retraksi putting susu, kelainan kulit, tanda-tanda
radang, peau d orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain.
3; Posisi baring
4; Penderita berbaring dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar
rata di atas lapangan dada ; jika perlu bahu/ punggung dengan bantal kecil
pada penderita-penderita payudaranya yang sakit. Palpasi ini dilakukan
dengan mempergunakan palang distal dan falang medial jari II, III, IV dan
dikerjakan secra sistematis mulai dari kranial setingi iga ke-2 sampai ke
distal setinggi iga ke-6.
5; Menetapkan keadaan tumornya
1;
tegas.
3;
7;
H; Kemungkinan diagnosa
Pre operasi
1; Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses desak ruang
jaringan payudara.
2; Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah berhubungan dengan
pembesaran jaringan poayudara.
3; Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi
Post operasi
1; Gangguan rasa nyaman nyeri (post op) berhubungan dengan diskontinuitas
jaringan
2; Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi jaringan
3; Resti infeksi berhubungan dengan pemajanan luka insisi terhadap
lingkungan luar
4; Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan depresi medulla
oblongata.
5; Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan peningkatan jumlah
sekret
6; Pola nafas tak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
7; Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas usus
8; Gangguan body image berhubungan dengan krisis situasi
.
Tujuan
Setelah diberikan asuhan
Mandiri
Intervensi
Rasional
peningkatan jumlah
sekret
- Menunjukkan hilangnya
dispnea
bersih
kesulitan
Gangguan rasa
Mandiri
nyaman nyeri (post op)keperawatan di harapkan pasien1; Catat umur dan berat pasien, masalah
kriteria hasil :
seuai kemampuan..
imajinasi, visualisasi.
Kolaborasi :
kemampuan koping.
3.
Kerusakan
Mandiri
ekskoriasi.
laku/tekhnik untuk
meningkatkan kesembuhan 3; Gunakan sealant atau barier kulit sebelum 3; Menurunkan resiko terjadinya trauma
dan untuk mencegah
komplikasi.
ekstremitas.
Kolaborasi :
4.
Mandiri
berhubungan
krisis situasi
dengankeperawatan selama 1 x 60
menit di harapkan pasien dapat
tubuh/tubuh.
Kolaborasi
kebutuhan
5.
Mandiri
berhubungan
penurunan
paru
1;Meningkatnya pernafasan,
takikardi/bradikardi menunjukkan
- Menetapkan pola nafas yang 2; Auskultasi suara napas. Dengarkan adanya 2;Kurangnya suara nafas adalah indikasi
normal
- Tidak terdapat sianosis dan
Kolaborasi
1; Berikan tambahan oksigen sesuai
kebutuhan
pernafasan (ventilator)
6.
Konstipasi
Mandiri
berhubungan dengan keperawatan di harapkan pasien1; Auskultasi bising usus. Perhatikan distensi1; Indikator adanya perbaikan ileus,
penurunan motilitas
usus
Menunjukan bunyi
usus/aktifitas peristaltic
aktif.
-
peristaltic.
3; Dorong pemasukan cairan adekuat ;
Mempertahankan pola
eliminasi biasanya.
di mulai.
4; Berikan rendam duduk.
Kolaborasi :
1; Batasi pemasukan peroral sesuai indikasi.
pelunakfeses.
7.
Resti infeksi
Mandiri
1; Tetap pada fasilitas kontrol infeksi,
luar.
infeksi.
- Pertahankan lingkungan
kontaminasi luka..
5; Kontaminasi dengan lingkungan/kontak
personal akan menyebabkan daerah
Kolaborasi :
BAB II
TINJAUAN KASUS
Kasus 25
Klien Ny. H 53 th masuk RS sejak kemarin, anda melakukan pengkajian tanggal 10 Agustus 2005. dari data rujukan RS daerah
sebelumnya klien terdiagnosa ca mammae stadium III B. Keluhan utama saat pengkajian nyeri pada bagian payudara yang sakit,
skala nyeri 5, dan klien menyatakan nafsu makan menurun karena mual. Mengeluh badan lemas sudah 1 pekan. Status obstetricG4 P4
AO. Klien makan 3x/hari. Menghabiskan porsi makannya hanya dari yang disediakan. Terpasang DC 200 cc sejak 3 jam. BAK
1x/hari lunak. Lingkar mata tampak hitam, konjungtiva pucat, mengantuk, sesekali menguap, mata agak kemerahan. Dan tampak
lesu. BB sekarang 37 kg, TB 144 cm, Hb 8,9 gram%. Klien mengeluh susah tidur memikirkan penyakitnya dan rencana opreasi
mastektomo radikal oleh dokter. TD 100/70 mmHg, nadi kuat 86x/menit, RR 24x/menit, T 37,0 C. Dari pemeriksaan payudra
didapat, mammae kanan terbalut kassa dengan rembesan darah. Bau tidak sedap.
Soal A
1; Buat NCP sesuai dengan data yang ada !
2; Bagaimana dengan implementasi dan evaluasi terkait !
JAWABAN :
1; Rencana NCP pada klien
A Pengkajian
;
Data Subyektif
1; Identitas pasien
Nama
: Ny H
Umur
: 53 tahun
2; Keluhan Utama
Data Obyektif
1; Pemeriksaan Umum
a; Kedaan umum
b; Tekanan darah
: 100/70 mm Hg
c; Nadi
: 86 x/mnt
d; RR
: 24 x/menit
e; Suhu
: 37 oC
f; Tinggi Badan
: 144 cm
g; Berat badan
: 37 kg
2; Pemeriksaan fisik
Mata : lingkar mata tampak hitam, konjungtiva pucat, mengantuk, mata agak kemerahan.
Payudara : mammae kanan terbalut kassa dengan rembesan darah, bau tidak sedap.
3; Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hb : 8,9 gram %
B Analisa Data
No
1
Data
Etiology
Proses desak ruangNyeri
Data Subyektif
sakit
Data objektif
2.
_
Data subjektif
Klien mengeluh sussah tidur
memikirkan penyakitnya dan rencana
mastektomi radikal oleh dokter.
Krisis situasional
Cemas
MK
Data objektif
3.
Tekanan darah
: 100/70 mm Hg
Nadi
: 86 x/mnt
Data subyektif
Klien
nafsuoral
menyatakan
kurang
daripemenuhan
kurang
kebutuhan
tinggi
nutrisi
dari
sudah 1 pekan.
Data objektif
Klien
menghabiskan
porsi
4.
BB 37 kg
TB 144 cm
Data subyektif
Pemajanan
mikroorganisme
Data obyektif
Dari
pemeriksaan
payudara
C Prioritas masalah
1; Nyeri
2; Cemas
3; Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
4; Resiko tinggi infeksi
D Diagnosa keperawatan
a; Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan proses desak ruang jaringan payudara
b; Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan terapinya
c; Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan intake per oral kurang dari
kebutuhan.
d; Resiko tinggi infeksi berhbungan dengan pemajanan terhadap mikroorganisme luar.
E Perencanaan
No
Diagnosa
1. Gangguan rasa nyaman; nyeri
Tujuan
Setelah di lakukan asuhan
Intervensi
Rasional
Mandiri
pasien, masalah
medis/psikologis yang
kriteria hasil :
multiple.
- TTV normal
idiosinkratik analgesik
- TD : 120/80 mmHg
- RR : 24x/menit
- N : 80x/menit
- T : 37,5 oC
gunakan
perhatikan takikardia,
hipertensi, dan
peningkatan pernapasan.
indikator nyeri.
seuai kemampuan..
- Klien mampu
mendemonstrasikan terapi
farmakologis seperti
meminum obat sesuai
indikasi
- Dorong penggunaan
tekhnik relaksasi, mis :
bimbingan imajinasi,
visualisasi.
ketidaknyamanan/nyeri dan
memfasilitasi tidur, partisipasi
pada terapi pascaoperasi.
2.
Mandiri
1; Pantau TTV
kriteria hasil :
1; Klien mampu
mengungkapkan
perasaannya.
membangun kepercayaan
terhadap tenaga kesehatan
mengungkapkan
perasaannya
3; Dorong diskusi terbuka
tentang tumor,
N : 80 x/menit
kompleks/informasi yang
menimbulkan ansietas dapat
diberikan dalam jumlah yang
klien/orang terdekat
yang diperpanjang.
6; Untuk mengetahui
stabil :
TD : 110/80 mmHg
5; Informasi yang
dialami
kemampuan memecahkan
6; Identifikasi mereka yang
beresiko terhadap
ketidakberhasilan
meningkatkan sistem
penyesuaian
kehadiran teman-temannya
7; Klien lebih mendekatkan
diri pada Tuhan
dapat meningkatkan
7; Berikan dorongan
spiritual
3.
diazepam (valium),
flurazepam (dalmane),
lorazepam (ativan)
Mandiri
klien
dari kebutuhan
trisep (pengukuran
sehari
antropometrik lainnya
sesuai indikasi)
dai normal.
- BB kembali normal
( 40 43 kg)
Kolaborasi :
Berikan diet tinggi
meningkatkan regenerasi
4.
Mandiri
- Tetap pada fasilitas kontrol - Tetapkan mekanisme yang di
secara steril..
- Benda-benda yang di paket
mungkin tamak steril, meskipun
demikian, setiap benda harus
secara teliti di periksa
kesterilanya, adanya kerusakan
pada pemaketan, efek
jika perlu.
Menggunting/bercukur secara
Ekimosis, Discharge,
Approximately).
- Kontaminasi dengan
lingkungan/kontak personal
terjadi.
Kolaborasi :
resiko infeksi.
- Dapat di gunakan pada intra
A Analisa data
No
1
Data
Data subyektif
Masalah keperawatan
Menarik diri
_
Data obyektif
Klien tampak menyendiri dan jarang terlibat
percakapan dengan klien lainnya ataupun
pengunjung yang mengunjunginya.
B Prioritas masalah
1; Menarik diri
2; Nyeri
3; Resiko tinggi infeksi
4; pemenuhan nutrisi kurang dari nutrisi
C Diagnosa keperawatan
1; Gangguan konsep diri : Menarik diri berhubungan dengan krisis situasional
2; Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses desak jaringan payudara ( Stadium III B )
Tujuan
dilakukan
keperawatan
Intervensi
asuhanMandiri
Rasionalisasi
dan
jaringan payudara.
ketidaknyamanan.
dibuktikan dengan
1; Mengidentifikasi
sifat
kebutuhan-
dan
menggunakan
untuk
mengatasi
ketidaknyamanan
tepat
2; Mengungkapkan
berkurangnya nyeri
dengan
anastesia
local,
43,20C
20
mengurangi
vasodilatasi
selama
edema
dan
24 jam pertama
; Kaji
tentukan
nyeri
adnya
tekan
dan; Meningkatkan
kenyamanan,
faktor-faktor pemberat
pasien,
medis/psikologis
yang
mungkin
muncul
kembali,
sensitivitas
faktor-faktor
variasi
multiple.
idiosinkratik analgesik
dan proses intra operasi
yang digunakan.
; Tentukan
dan
karakteristik
lokasi
perhatikan
nyeri,
isyarat
meringis
gerakan
dan
melindungi
atau terbatas
.
; Kaji tanda-tanda vital.
melaporkan
nyeri
dan
informasi
mengenai
sifat
meningkatkan kenyamanan.
; Untuk memahami penyebab nyeri.
ketidaknyamanan.
Kolaborasi
; Berikan
Setelah
diberikan
payudara
berhubungan dengan
mampu
akan datang.
perasaan
pembesaran jaringan
; Mempunyai
koping
yang
perubahan
gambaran
payudara.
efektif
reaksi
; Menerima kondisinya
pasangan
terhadap
perubahan tubuh.
; Identifikasi
masalah; Dapat
menyatakan
pandangan
berubah.
diri
bagaimana
pasien
telah
dan sebagainya.
; Dorong pasien untuk; Kehilangan bagian tubuh dam
mengekspresikan
menerima
seksual
bermusuhan
dan
berduka.
kehilangan
menambah
hasrat
proses
; Yakinkan
perasaan
masalah
pasangan
sehubungan
aspek
dengan
seksual,
masalah
pasangan
dan
memberikan informasi
dan dukungan.
dalam
menghadapi
perubahan
3. Cemas berhubungan
Setelah
dilakukan
dengan kurangnya
apakah
prosedur
/pasangan
informasi
paham
informasi
tentang
prosedur
yang
tindakan
dibuktikan; Berikan
dengan:
untuk
informasi
menerima
istilah sederhana
informasi
dan
Klien
mampu
terhadap situasi.
menggambarkan
prosedur operatif secara; Gambarkan
sedarhana
pra
operatif
jelas,dan
dengan
mengantipasi
berikan
kejadian
dan
tindakan
perhatian, keterbukaan
untuk
privasi
kehilangan
/orang
untuk
pasien
terdekat.
memberikan
Komunikasi
pertanyaan
dan
dukungan,
masalah
terapeutik
lain.
dan
terbuka,
mendengarkan
diinginkan.
; Diskusikan
rehabilitasi
pembedahan
peran; Rehabilitasi
setelah
dan
adalah
sebagainya
komponen
B. POST OPERASI
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan
1. Gangguan rasa nyamanSetelah di lakukan asuhan
Intervensi
Mandiri
Rasional
nyeri
(post
berhubungan
op)keperawatan di harapkan pasien ; Catat umur dan berat; Pendekatan pada manajemen sakit
dengandapat mengontrol dan
diskontinuitas jaringan
pasien,
masalah
medis/psikologis
kriteria hasil :
muncul
sensifitas idiosinkratik
yang
kembali,
- Tampak santai.
ukuran/lokasi
penggantian
seuai kemampuan..
insisi
saluran,
dan
peningkatan
pernapasan, bahkan jika
pasien
menyangkal
informasi
mengenai
kebutuhan/efektifitas intervensi.
penggunaan
napas
bimbingan
imajinasi,
visualisasi.
mungkin
Kolaborasi :
meningkatkan
; Analgesik IV (setelah
koping.
mengulangi
anestesi
dapat
kemampuan
catatan
untuk; Analgesik IV akan dengan segera
kontraindikasi dan/atau
mencapai
menyebabkan
pusat
rasa
sakit,
analgesia)
menyediakan analgesia
kecil.
penyelamat
yang
intermiten
; Analgetik
Pemberian
IM
akan
pasien (ADP).
; Penggunaan ADP mengharuskan
instruksi
secara
detail
pada
lokal,
jumlah
narkotik
yang
sedikit.
Mandiri
penguatan
pada; Lindungi
luka
dari
perlukaan
dapat
balutan awal/pengantian
mekanis
Kriteria hasil :
sesuai indikasi.Gunakan
tekhnik
- Mendemonstrasikan tingkah
ketat.
laku/tekhnik untuk
meningkatkan kesembuhan
dan untuk mencegah
komplikasi.
aseptic
Secara
yang
perekat
kontaminasi.
hati-hati
lepaskan perekat.
barier
dan
sebelum; Menurunkan
jika
di
resiko
terjadinya
perlukan.Gunakan
memberikan
(hipoalergik
yang halus.
atau
perekat
Montgoumery/elastis
untuk membalut luka
perlindungan
yang
membutuhkan
tegangan
menggangu
atau
sekaligus
seluruh ekstremitas.
ekstremitas.
; Periksa
luka
teratur
karakteristik
bagian
distal
dari
secara
catat
dan
integritas kulit.
; Pengenalan
akan
adanya
dini
terjadinya
serius.
dapat
kondisi
komplikasi
mencegah
yang
lebih
melakukan
debridemen
sesuai
kebutuhan.
mungkin
menyebabka
pada
luka
selama
untuk
meningkatkan
penyembuhan.
Mandiri
; Tetap
pada
fasilitas; Tetapkan
kontrol
luar
sterilisasi,
prosedur/kebijakan
- Mengidentifikasi factor-faktor
aseptic.
infeksi,
mekanisme
yang
di
dan
; Benda-benda
penggunaan
yang
di
paket
alat .
demikian,
infeksi.
secara
- Pertahankan lingkungan
aseptic yang aman.
setiap
benda
teliti
harus
di
periksa
kesterilanya, adanya
kerusakan
Sterilisasi
paket/tanggal
SDP
akan
studi
laboratorium
untuk
kemungkinan
infeksi
istemik.
mana
prosedur
mengurangi
operasi
atau
akan
munculnya
dapat
indikasi
menyebabkan
dari
prosedur
kulit
untuk
memeriksa
adanya; Kontaminasi
dengan
gangguan
atasi
dengan
segera
luka
yang banyak.
bakteri
pada
lokasi
dan
jaringan
iskemik,
spesimen
pewarnaan
segera
tipe-tipe
infeksi
dengan
Gram,
kultur/pewarnaan
memungkinkan
Gram.
pengobatan
di
yang
yang
perlukanya
sesuai
pada
waktu
identifikasi
yang
lebih
dilakukan
asuhanMandiri
terpenuhi
oblongata.
dan
cairan
kebutuhan
elektrolit
Ukur
dan
catat;
pemasukan
yang
dibuktikan dengan:
dan
dalam
pengeluaran (termasuk
mengidentifikasi
pengeluaran
cairan
pengeluaran
gastrointestinal).
dan
mempengaruhi intervensi
intraoperasi
TTV normal
Kaji
urinarius,
pilihan-pilihan
yang
pengeluaran
terutama;
Tidak
ada
luka
untuk
prosedur
pembengkakan
;
tipe
ataupun
penghilangan
setelah
prosedur
pada
system
penurunan vasomotor
yang
membedakan
ureteroplasti,
(misalnya:
ureterolitotomi,
mengindikasikan
ataupun
obstruksi
system urinarius.
;
Berikan
bantuan;
relaksasi
oto
pengukuranberkemih
sesuai
pengosongan.
Misalnya
kebutuhan.
privasi,
Meningkatkan
Pantau
tanda-tanda
vital
mengindikasikan
kekurangan
cairan,
misal
dehidrasi/ hipovolemia.
;
muntah.
dan
Riwayat
pasien
mabuk
mereka
yang
memiliki
perjalanan
Perdarahan
yang
berlebihan
dapat
hipovolemia/
regular.
untuk
Kaji
luka
terjadinya
pembengkakan
mengacu
mengindikasikan
kepada
hemoragi.
formasi
kedalam
rongga
retroperitoneal)
mungkin
tersembunyi
terdiagnosa
(misalnya
dan
melalui
hanya
depresi
Pantau
suhu
kulit,
lemah
mengindikasikan
Kolaborasi :
;
Berikan
parenteral,
cairan;
produksi
waktu
sekspander
sesuai
Tingkatkan
petunjuk.
penggantian
volume
intravena
jika
ketidakseimbangan
elektrolit,
diperlukanPilaktik
dehidrasi,
sehubungan
dengan
resiko infeksi
awalnya
pingsan
mungkin
peningkatan
dibutuhkan
volume
mendukung
volume
mencegah
hipotensi
untuk
sirkulasi/
karena
oral
bergantung
pengembalian
fungsi
gastrointestinal.
5. Bersihan jalan nafas takSetelah diberikan asuhan
efektif
dengan
jumlah sekret
Mandiri
; Catat perubahan upaya; Penggunaan
dan pola bernafas
interkostal/abdominal
pelebaran
; Observasi
penurunan
otot
nasal
dan
menunjukkan
dispnea
- Mempertahankan jalan nafas
paten dengan bunyi nafas
bersih
dan adanya/peningkatan
sama
fremitus
; Catat
karakteristik
sehubungan
dengan
bunyi nafas
; Karakteristik
kesulitan
dapat
berubah
dengan
gagal pernafasan
memperbaiki/mempertahanka
sesuai indikasi
Kolaborasi
; Berikan
oksigen
; Kelembaban menghilangkan dan
lembab, cairan IV
memobilisasi
; Berikan terapi aerosol,
nebuliser ultrasonik
sekret
dan
diberikan
untuk
mengirim
oksigen/bronkodilatasi/kelembaba
; Bantu
dengan
dada/vibrasi
sesuai indikasi
nafas
berhubungan
tak
Mandiri
; Pantau
TTV
secara; Meningkatnya
terus-menerus
pernafasan,
takikardi/bradikardi menunjukkan
kemungkinan adanya hipoksia
drainase
6. Pola
adanya
selesai
ekstubasi
; Observasi frekuensi dan
; Dilakukan
efektifitas
untuk
memastikan
pernafasan
sehingga
kedalaman pernafasan,
dilakukan
retraksi/pernafasan
cuping hidung, warna
kulit, dan aliran udara
; Letakkan pasien pada; Elevasi kepala dan posisi miring
posisi
yang
tergantung
kekuatan
sesuai,
pada
dari muntah.
pernafasan
; Setelah
fungsi
relaksasi
pemberian
otot
obat-obat
selama
masa
pernafasan
Kolaborasi
; Berikan
oksigen
sesuai
kebutuhan
gas
mendorong
anastesi
dan
pengeluaran
gas
nalokson
atau
doksapram (dopram)
; Berikan/pertahankan
menstimulasi
gerakan
otot-otot pernafasan
; Dilakukan
tergantung
pada
alat bantu
jenis
pembedahan,
selang
pernafasan (ventilator)
7. Konstipasi
dengan
motilitas usus
Mandiri
penurunankeperawatan di harapkan pasien ; Auskultasi bising usus.; Indikator adanya perbaikan ileus,
memiliki pola defekasi yang
Perhatikan
distensi
Menunjukan bunyi
usus/aktifitas peristaltic
; Ambulasi
pasien
untuk
aktif.
Mempertahankan pola
dan jalan.
eliminasi biasanya.
cairan
pemasukan
adekuat
membantu
; Dorong
dini
membantu
merangsang
peristaltic.
; Meningkatkan
otot,
meminimalkan ketidaknyamanan.
Kolaborasi :
; Batasi
relaksasi
pemasukan
di
pasang
pada
sesuai indikasi.
; Berikan
cairan;
jernih/banyak
di
kembangkan
menjadi
dan
meningkatkan
minuman
kembalinya
kompres
; Meningkatkan
pembentukan/pasase pelunakfeses.
body
mineral, laksatif
Mandiri
dapat menerima
orang
terdekat.diskusikan
persepsi
untuk menghadapinya.
sehubungan
antisipasi
pasien
dengan
perubahan
diri
stress
pasien.identifikasi
kehilangan
untuk
menghindari
tindakan
pasien/orang
kurang
hati-hati/terlalu
terdekat.dorong pasien
untuk mengekspresikan
dengan tepat.
merasa
takut
tak
mampu
informasi; Memberikan
akurat,kuatkan
informasi
yang
pasien
di
kesempatan
untuk
bertanya
mengasimilasi informasi.
pada
dan
berikan sebelumnya.
; Ketahui
kekuatn; Membantu
individu
identifikasi
koping
dalam
membuat
dan
perilaku
positif
sebelumnya.
; Berikan
terbuka
untuk
lingkungan; Meningkatkan
pada
pasien
mendiskusikan
masalah seksualitas.
saling
berbagi
keyakinan/nilai
tentang
sensitive
mengidentifikasi
kesalahan
dapat
dan
subjak
konsep/mitos
mempengaruhi
yang
penilaian
situasi.
Kolaborasi
; Rujuk
professional
kebutuhan
konseling; Mungkin
sesuai
memerlukan
bantuan
Hari / tanggal
Rabu, 10 agustus 2005
Jam 08.00 WIB
IMPLEMENTASI
RESPON
1; Mengajarkan
klien 1; Klien
mampu
tehnik
non
menggunakan tehnik
farmakologis
untuk
relaksasi
mengurangi
nyeri
mengurangi nyeri.
untuk
TTD
2; Mengajarkan
klien 2; Klien
nyeri
mengatakan
sudah
mulai
berkurang
3; Mengajarkan
klien 3; Klien
menginterprestasikan
menginterprestasikan
nyeri
dengan
menggunakan
skala
nyeri 0 - 10
4; Membantu
untuk
klien 4; Klien
meningkatkan
mengatakan
nyeri berkurang.
rasa nyaman.
5; Memberikan kompres 5; Klien merasa nyaman.
lembab pada daerah
payudara
2.
1; Mengkaji
tingkat 1; Menceritakan
kecemasan klien
keluhan
kecemasan
penyakitnya.
dan
akan
2; Mengkaji
pengetahuan
klien
tentang penyakitnya.
2; Klien
bekerjasama
dalam
proses
pengkajian
3; Memberikan
informasi
tentang 3; Klien
penyakitnya
dan
proses terapinya
bekerjasama
dalam
proses
keperawtan
4; Menjelaskan tentang
pentingnya
proses 4; Klien
terapi
mampu
bekerjasama
dalam
pemberian penyuluhan
kesehatan
5; Mengobservasi
tingkat
klien
pengetahuan
5; Klien
mampu
menyebutkan
menjelaskan
dan
kembali
disampaikan,
kegelisahan
sudah berkurang
klien
3.
1; Memantau
masukan1; Klien
bekerja
dalam
sama
pemberian
asupan makanan
2; Menciptakan
makan
yang
menyenangkan
3; Berat
klien
1; Mengontrol
untuk makan
badan
klien
bertambah
tangan dll.
kesehatan.
2; Klien mampu bekerja
adanya
infeksi
terjadi
yang
misalnya
dengan
pengkajian
REEDA
(Redness,
Edema,
Ekimosis,
Discharge,
sama
dalam
keperawatan.
proses
Approximately)
EVALUASI
No Dx
1.
Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri terkontrol
O : Pengukuran skala nyeri sudah menurun mencapai skala 4
A : Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
P : Pertahankan hasil yang telah dicapai
2.
S : Klien mengatakan akan mencoba minum susu hangat sebelum tidur agar
mempermudahknnya terlelap.
O : Masih tampak lingkaran hitam di matanya, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit
A : Cemas yang dialami klien sedikit berkurang
3.
TTD
O : Klien mau makan karena keluarga dapat menyediakan makanan kesukaan klien
A : Pemenuhan nutrisi tercukupi
P : Pertahankan hasil yang telah di capai dan teruskan intervensinya.
4.
S:_
O : Tampak mammae seperti bunga kol, perdarahan dan nanah (+) dan bau (+).
A : Belum bisa teratasi
P : Tetapkan mekanisme yang di rancang untuk mencegah infeksi.
NO
1
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Gangguan konsep diriSetelah
diberikan 1; Berikan informasi yang akurat.1; Fokus informasi harus diberikan pada
:
Menarik
diriasuhan
berhubungan denganklien
krisis situasional
keperawatan
tampak
berinteraksi
mau
dengan
menerima
kriteria hasil :
1; Bina
hubungan
mengintegrasikan informasi
saling
percaya
2; klien
pasien
mungkin
berbeda
dari
yang
mengungkapkan
perasaannya
3; terima
perlihatkan
keadaan
perhatian
pasien,
kepada
memgembangkan
atau
atau
yang
adanya
perilaku
agresif.
sering
meluluhkan
perasaan
fungsi / penampilan
saat
ini
harapan
hati
menghancurkan
khususnya
dan
perubahan
Nyaman
Rasa
:
- Catat
NyeriSetelah
di
umur
dan
berat
pasien,
lakukan
masalah
medis/psikologis
muncul
jaringan payudara
kembali,
yang-
sensifitas
mengontrol
dan
mengurangi
nyeri,
120/80- Evaluasi rasa sakit secara regular- Perubahan TTV merupakan indikator nyeri
mmHg
(mis : setiap 2 jam x 12) catatDapat mengindikasikan rasa sakit akut dan
- RR : 24x/menit
- N : 80x/menit
(skala 0-10 ).
- T : 37,5 oC
- Tampak santai.
Mungkin
- Dapat
beristirahat
atau tidur.
- Dapat
tehnik
relaksasi
untuk
mengurangi
Ikut
penggunaan
aktifitas
kemampuan
sakit
dan
Kolaborasi :
serta
rasa
menerapkan- Dorong
nyeri
mengurangi
Memberikan penghilang
ketidaknyamanan/nyeri dan memfasilitasi
tidur, partisipasi pada terapi pascaoperasi
Mandiri
Resiko tinggi
3
terhadap infeksi
aseptic.
steril..
infeksi akibat
komplikasi penyakit,
Kriteria hasil :
- Mengidentifikasi
factor-faktor risiko
individu dan
intervensi untuk
mengurangi potensial
infeksi.
Discharge, Approximately).
- Pertahankan
lingkungan aseptic
yang aman.
- Mencapai
penyembuhan luka
Kolaborasi :
tidak demam
Mandiri
Pemenuhan
kurang
dari
kebutuhan
4
nutrisi
kebuuhan terapi.
Setelah diberikan
- Ukur tinggi badan, berat badan dan - Membantu dalam identifikasi malnutrisi
oral
indikasi)
normal.
kurang
kebutuhan
darikebutuhan nutrisinya.
Dengan kriteria hasil:
- klien mengahabiskan
dan muntah.
menyenangkan.
- Identifikasi pasien yang mengalami - Mual atau muntah psikogenik terjadi
mual
Kolaborasi :
Berikan diet tinggi karbohidrat danMemberikan nutrien yang cukup untuk
tinggi
protein
dan